Kuis Audit 9
Jawab : Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntasi,yang
dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap
pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya
penghilangan atau salah saji itu
Jawab : Hal yang harus dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan audit adalah :
1.Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri dimana satuan usaha tsb
beroperasi didalamnya.
3. Metode yang digunakan oleh satuan usaha tsb dalam mengolah informasi akuntansi.
Jawab : Sampai dengan saat ini, tidak terdapat pedoman resmi yang diterbitkan oleh KAP untuk
materialitas. Berikut contoh beberapa panduan kuantitatif yang digunakan dalam praktik yaitu laporan
keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 5% sampai 10% daei laba
sebelum pajak, laporan keuangan dipandang salah saji material jika terdapat salah saji 1/2 % sampai 1%
dari total aktiva.
Jawab : Suatu proses mengevaluasi pengendalian intern suatu entitas dalam mencegah atau mendeteksi
salah saji yang material dalam laporan keuangan
Jawab : Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak
dapat dicegah atau dideteksi sacara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas
Jawab : Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak
dapat dicegah atau dideteksi sacara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas
Jawab : Seringkali suatu strategi yang serupa diterapkan pada sekelompok asersi yang dipengaruhi oleh
golongan transaksi dalam suatu siklus transaksi. Logikanya adalah bahwa banyak pengendalian intern
berfokus pada pemrosesan satu jenis transaksi dalam satu siklus. Meskipun, kantor akuntan
menggunakan nama yang berbeda untuk golongan transaksi, dan dalam beberapa kasus bahkan
berbeda dalam menspesifikasikan golongan transaksi mana yang masuk dalam siklus tertentu.
Jawab : Di dalam Dewan Standard Profesi Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) melalui SPAP (2001:220.1) menyatakan bahwa: “auditor diharuskan bersikap
independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan
umum. Dengan demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun sebab
bagaimanapun hebat dan sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak
memihak, yang justru sangat penting dan sentral untuk harus dipertahankan sikap tersebut. Dalam SA
200 juga telah dijelaskan bahwa tujuan suatu audit adalah untuk meningkatkan derajat
kepercayaanpemakai laporan keuangan yang dituju. Hal ini dicapai melalui pernyataan suatu opini oleh
auditor.
Jawab : Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu, Meminta Keterangan pada Pihak Ketiga,
Melakukan review terhadap pegalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien yang
bersangkutan,