Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wahyu Gideon Matkul : Seni Pertunjukan Indonesia

NIM : 190707073

1.

Konsep Kesenian

keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya,
fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan,
ukiran.

Konsep Kesenian memiliki Fungsi yakni,

Fungsi Hiburan yaitu, Sebagian besar yang berkaitan dengan hiburan mengandung unsur seni
dimana para pelaku seni dapat mengekspresikan diri secara aktif atau pasif. Seorang seniman
dapat merasakan senang, marah, terharu, ketika karyanya disukai atau tidak disukai orang lain.

Begitupun individu yang melihat, mendengar, merasakan sebuah karya seni. Manusia bisa
merasa terhibur ketika melihat sebuah lukisan, menonton bioskop, atau menonton sebuah konser
musik.

Contoh: Pergi menonton Opera

Fungsi Media yaitu, . Seni Sebagai Media Informasi


Melalui seni juga kita bisa menjelaskan sesuatu kepada orang lain dengan lebih mudah. Misalnya
penggunaan poster yang bernilai seni dimana di dalamnya terdapat informasi tentang bahaya
narkoba, pentingnya imunisasi, dan penyampaian program pemerintah.
Contoh : Menjelaskan kepada orang mengenai informasi yang kita tahu atau yang perlu
diketahui.

2. Konsep Seni Pertunjukan

Salah satu unsur kebudayaan dan merupakan kebutuhan manusia yang universal yang tidak
pernah berdiri sendiri dan tidak terlepas dari masyarakat. Ruang lingkup kesenian adalah sebagai
berikut,
1. Seni rupa yang dibagi atas : ♫ seni bangunan ♫ seni patung ♫ seni relief ♫ seni lukis / gambar
♫ seni rias ♫ seni kerajianan mencakup seni tari ♫ seni olahraga

Contoh: Patung, Lukisan 2D. Pakaian Adat


2. seni suara mencakup ♫ seni vokal ♫ seni instrumental ♫ seni sastra yang meliputi puisi dan
prosa
3. Seni drama merupakan gabungan dari seni suara dan seni rupa meliputi ♫ seni pendalangan ♫
seni film Menurut Alan P Merriam,
3. Manajemen Seni

Pengertian manajemen sebagai seni berarti bahwa dalam manajemen terdapat unsur-unsur bakat
atau pembawaan atau talenta seseorang. Artinya dalam manajemen, orang dapat mengatur,
mengawasi, atau memimpin organisasi dengan karakter, sikap, dan jiwa kepemimpinan yang
berbeda-beda pada setiap orang.

Menurut Mary Parker Follet (stoner, 1986) manajemen adalah The art of getting things done
through people yang berarti seni bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar bekerja
sama untuk melaksanakan pekerjaan. Pada dasarnya kegiatan manusia
adalah managing (mengatur) dan untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, jadi, manajemen
di pandang sebagai seni oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara
dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas.

Meskipun terjadi pertentangan tentang seni manajemen itu sendiri karena bersifat subjektif yaitu
dilihat dari orang yang melakukannya dan kebebasan untuk melakukan apa saja yang dia
inginkan, namun peranan manajemen bertujuan agar cita-cita dan harapannya tercapai dengan
baik.

4. Wilayah kebudayaan Indonesia

kebudayaan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

Kajian budaya peneliti sering berkonsentrasi penelitian tentang bagaimana tertentu fenomena
yang terkait dengan masalah ideologi, kebangsaan, etnis, kelas sosial, dan gender. Istilah ini
diciptakan oleh Richard Hoggart pada tahun 1964 ketika ia mendirikan Center for Contemporary
Cultural Studies Birmingham.

Dua faktor utama berperan dalam membentuk budaya Indonesia saat ini. Dalam perkembangan,
ada unsur-unsur yang mendasari pengembangan unsur-unsur lain, yaitu unsur-unsur agama. Ini
memberikan pandangan kelahiran hidup.  Sejarah Kebudayaan Indonesia membahas agama dan
filsafat yang berkembang di Indonesia.

Perbedaan utama pendalaman sektarian karena akulturasi dengan lapisan budaya yang harus
dipenuhi. Sampai saat ini kehidupan beragama di Indonesia berjalan dengan baik, toleransi, dan
melanjutkan tradisi dan budaya kehidupan, diberbagai kelompok-kelompok maupun etnis besar
atau kecil.

5. Tradisi Lisan
Definisi Tradisi Upaya manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya tentu dengan
mengandalkan kemampuan manusia sendiri untuk menjadikan alam sebagai obyek yang dapat
dikelola untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lebih khusus tradisi yang dapat melahirkan kebudayaan masyarakat dapat diketahui dari wujud
tradisi itu sendiri. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan itu mempunyai paling sedikit tiga
wujud, yaitu: a) Wujud Kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasangagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya. b) Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat

Dalam bahasa klise dinyatakan, tradisi adalah kebijakan turuntemurun. Tempatnya di dalam
kesadaran, keyakinan norma dan nilai yang kita anut kini serta di dalam benda yang diciptakan di
masa lalu. Tradisi pun menyediakan fragmen warisan historis yang kita pandang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai