Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumbangan teknologi Informasi Digital kepada dunia adalah kemudahan kita untuk
menyalin serta merubah informasi. Komputer menjanjikan untuk memudahkan hal tersebut
untuk kita semua. Namun adanya sistem Hak Cipta untuk program komputer berpemilik
menghalangi masyarakat untuk mendapat manfaat dari program komputer. Tidak pihak
semua pihak tidak menerima konsep kepemilikan tersebut diatas, Richard Stallman
beranggapan bahwa perangkat lunak merupakan sesuatu yang seharusnya boleh selalu
dimodifikasi. Menurutnya menyamakan Hak Cipta program komputer dengan barang cetakan
merupakan perampasan kemerdekaan berkreasi.
Dalam sejarahnya, pertama kali program komputer dikembangkan adalah dengan budaya
gotong royong. Program komputer tidak hanya diciptakan dan dikembangkan oleh satu
perusahaan atau satu pencipta saja. Tetapi ada kerja sama dari berbagai perusahaan dan
kampus-kampus. Unix adalah program komputer pertama yang dibuat oleh perusahaan
AT&T, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi di Amerika. Awalnya
pengembangan Unix dilakukan bersama-sama dengan beberapa perusahaan seperti IBM,
Hewlet Packard, Sun Microsystem, serta kampus Berkeley University dan Machassuset
Institute of Technology. Dalam perkembangannya, muncul penilaian bahwa program
komputer memiliki nilai komersial maka AT&T menarik Source Code dari UNIX yang
dikembangkannya dan memberikan konsep perihal komputer berpemilik. Langkah AT&T
mendaftarkan Hak Cipta dari Unix atas namanya sendiri menyebabkan Universitas Berkeley
selaku kontributor utama dari Unix mengembangkan versi Unix-nya sendiri dengan nama
BSD (Berkeley Software Distribution) dan disebarluaskan sendiri menggunakan linsensi
BSD.
Dengan demikian muncullah era Open Source yang menghasilkan banyak Open Source
software. Open Source Software (OSS), menurut Esther Dyshon didefinisikan sebagai
perangkat lunak yang dikembangkan secara gotong royong tanpa koordinasi resmi, dengan
menggunakan kode program (Source Code) yang tersedia secara bebas serta didistribusikan
melalui internet. Dengan definisi di atas, maka untuk pengguna OSS mempunyai beberapa
hak yang dijamin oleh Open Source :
1. Untuk membuat salinan program, dan mendistribusikan program tersebut.
2. Untuk mengakses Source Code, sebelum melakukan perubahan.
3. Melakukan perbaikan pada program. Dengan semakin tersebarnya Open Source ,
dikalangan pengguna komputer, kemudian berkembanglah sistem lisensi Open
Source.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sejarah License OpenSource ?
2. Apa Pengertian License OpenSource ?

INDI RAHMAINI NST 16220048 1


3. Apa Saja Jenis – Jenis License OpenSource ?
4. Aspek Hukum Apa Saja License OpenSource ?

1.3 Tujuan Dan Manfaat


1. Mengetahui Sejarah License OpenSource
2. Mengetahui Pengertian License OpenSource
3. Mengetahui Jenis Jensi License OpenSource
4. Mengetahui Aspek Hukum License OpenSource

INDI RAHMAINI NST 16220048 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah license OpenSource


Istilah open source (kode program terbuka) sendiri baru dipopulerkan tahun 1998.
Namun, sejarah peranti lunak open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang semenjak
kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas
Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, and MIT pada tahun 1960-an dan
1970-an.

Awalnya tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang berjumlah kecil namun sangat
erat dimana mereka biasa bertukar kode program, dan tiap orang bisa memodifikasi program
yang dibuat orang lain sesuai dengan kepentingannya. Hasil modifikasinya juga mereka
sebarkan ke komunitas tersebut.

Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya
yang mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an
komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lain tersebut bubar karena DEC
menghentikan PDP-10. Akibatnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10 menjadi
banyak yang kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020, memiliki sistem operasi
sendiri, dan tidak ada satupun piranti lunak bebas. Pengguna harus menanda-tangani
nondisclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di sistem-
sistem operasi ini.

Karena itulah pada Januari 1984 Richard Stallman keluar dari MIT, agar MIT tidak bisa
mengklaim piranti-piranti lunak yang dikembangkannya. Dan tahun 1985 dia mendirikan
organisasi nirlaba Free Software Foundation. Tujuan utama organisasi ini adalah untuk
mengembangkan sistem operasi. Dengan FSF Stallman telah mengembangkan berbagai
piranti lunak: gcc (pengompilasi C), gdb (debugger, Emacs (editor teks) dan perkakas-
perkakas lainnya, yang dikenal dengan peranti lunak GNU. Akan tetapi Stallman dan FSFnya
hingga sekarang belum berhasil mengembangkan suatu kernel sistem operasi yang menjadi
target utamanya. Ada beberapa penyebab kegagalannya, salah satunya yang mendasar adalah
sistem operasi tersebut dikembangkan oleh sekelompok kecil pengembang, dan tidak
melibatkan komunitas yang lebih luas dalam pengembangannya.

Pada tahun 1991, seorang mahasiswa S2 di Finland mulai mengembangkan suatu sistem
operasi yang disebutnya Linux. Dalam pengembangannya Linus Torvalds melempar kode
program dari Linux ke komunitas terbuka untuk dikembangkan bersama. Komunitas Linux
terus berkembang dimana kemudian akhirnya melahirkan distribusi-distribusi Linux yang

INDI RAHMAINI NST 16220048 3


berbeda tetapi mempunyai pondasi yang sama yaitu kernel Linux dan librari GNU glibc
seperti RedHat, SuSE, Mandrake, Slackware, dan Debian dan lainnya. Beberapa dari
distribusi di atas ada yang bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan,
contohnya adalah Distro Debian GNU/Linux. Distro ini telah menghasilkan puluhan distro
anak, antara lain Ubuntu, Knoppix, Xandros, dan lainnya.

Kontribusi utama lain dari FSF selain perangkat lunak adalah lisensi GPL (GNU public
License), dimana lisensi ini memberi kebebasan bagi penggunanya untuk menggunakan dan
melihat kode program, memodifikasi dan mendistribusi ulang peranti lunak tersebut dan juga
jaminan kebebasan untuk menjadikan hasil modifikasi tersebut tetap bebas didistribusikan.
Linus Torvalds juga menggunakan lisensi ini dalam pengembangan dasar Linux.

Seiring dengan semakin stabilnya rilis dari distribusi Linux, semakin meningkat juga
minat terhadap peranti lunak yang bebas untuk di sharing seperti Linux dan GNU tersebut,
juga meningkatkan kebutuhan untuk mendefinisikan jenis peranti lunak tersebut. Akan tetapi
teminologi “free” yang dimaksud oleh FSF menimbulkan banyak persepsi dari tiap orang.
Sebagian mengartikan kebebasan sebagaimana yang dimaksud dalam GPL, dan sebagian lagi
mengartikan untuk arti gratis dalam ekonomi. Para eksekutif di dunia bisnis juga merasa
khawatir karena keberadaan perangkat lunak gratis dianggap aneh.

Kondisi ini mendorong munculnya terminologi “open source” dalam tahun 1998, yang
juga mendorong terbentuknya OSI (Open Source Initiative) suatu organisasi nirlaba yang
mendorong pemasyarakatan dan penyatuan “Open Source”, yang diinisiasi oleh Eric
Raymond dan timnya.

2.2 Pengertian License OpenSource


Sumber terbuka (Inggris: open source) adalah sistem pengembangan yang tidak
dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama
dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya
menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model
ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya
dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas
menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian
akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan
balik kepada orang banyak.
Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan
mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang
cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang
lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan
ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung
jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.

INDI RAHMAINI NST 16220048 4


Definisi Open Source Pengantar
Open source tidak hanya berarti akses ke kode sumber. istilah distribusi software open-source
harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Free Redistribusi
Lisensi tidak akan membatasi pihak manapun dari menjual atau memberikan software
sebagai komponen dari suatu distribusi agregat software yang mencakup program-program
dari beberapa sumber yang berbeda. Lisensi tidak memerlukan sebuah royalti atau biaya lain
untuk penjualan tersebut.
2. Kode Sumber
Program harus menyertakan kode sumber, dan harus mengizinkan distribusi kode
sumber maupun bentuk jadi. Dimana beberapa bentuk produk tidak didistribusikan dengan
kode sumber, harus ada sarana publikasi yang baik untuk memperoleh kode sumber untuk
tidak lebih dari biaya reproduksi yang masuk akal disukai, men-download melalui internet
tanpa biaya. Kode sumber harus dalam bentuk yang diinginkan sehingga programmer dapat
memodifikasi program itu. Kode sumber yang disengaja dibuat tidak diperbolehkan. Bentuk-
bentuk lanjutan seperti keluaran dari sebuah preprocessor atau translator tidak diperbolehkan.
3. Berasal Pekerjaan
Lisensi harus memungkinkan modifikasi dan pekerjaan turunan, serta harus
memungkinkan mereka untuk didistribusikan di bawah persyaratan yang sama seperti lisensi
perangkat lunak asli.
4. Kode Integritas Source Penulis
Lisensi dapat membatasi kode sumber didistribusikan dalam bentuk modifikasi hanya
jika lisensi mengizinkan distribusi "file patch" dengan kode sumber untuk tujuan
memodifikasi program tersebut pada masa pembuatan. Lisensi harus secara eksplisit
mengizinkan distribusi software yang dibangun dari modifikasi kode sumber. Lisensi
mungkin mensyaratkan hasil kerja turunan untuk membawa nama atau versi yang berbeda
dari perangkat lunak asli.
5. Tidak Ada  Diskriminasi Terhadap Individu atau Kelompok
Lisensi tidak boleh mendiskriminasikan seseorang atau sekelompok orang.
6. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Individu atau Kelompok
Lisensi tidak boleh membatasi seseorang dari memanfaatkan program dalam bidang
tertentu dari usaha. Misalnya, tidak boleh melarang program untuk digunakan dalam bisnis,
atau digunakan untuk penelitian genetik.
7.Distribusi

INDI RAHMAINI NST 16220048 5


Hak-hak yang melekat pada program harus berlaku untuk semua untuk siapa program
ini didistribusikan tanpa perlu eksekusi dari suatu lisensi tambahan oleh pihak-pihak.

8. Lisensi Tidak Harus Spesifik untuk sebuah Produk


Hak-hak yang melekat pada program tidak harus bergantung pada bagian program
sedang dari suatu distribusi software tertentu. Jika program disarikan dari distribusi tersebut
dan digunakan atau didistribusikan di bawah lisensi program, semua pihak untuk siapa
program ini didistribusikan harus memiliki hak yang sama seperti yang diberikan dalam
hubungannya dengan distribusi perangkat lunak yang asli.
9. Lisensi Tidak Harus Membatasi Software Lain-lain
Lisensi tidak boleh menempatkan batasan pada perangkat lunak lain yang
didistribusikan bersama dengan software berlisensi. Sebagai contoh, lisensi tidak boleh
memaksa bahwa semua program lain yang didistribusikan pada media yang sama harus
bersifat open source software.
10.  Lisensi Harus Netral Teknologi
Tidak ada ketentuan dari lisensi tersebut dapat didasarkan pada setiap teknologi
individu atau gaya antarmuka.

2.3 Jenis – Jenis License OpenSource


Menurut UUHC pengalihan atas Hak Cipta dapat dilakukan agar pihak lain selain
pencipta dapat menikmati manfaat dari suatu karya cipta. Jika terjadi pengalihan Hak Cipta,
maka Hak Cipta yang semula dimiliki oleh pencipta akan beralih pula kepada pihak lain,
sehingga pencipta akan kehilangan kepemilikan atas Hak Cipta tersebut. Untuk menghindari
hal tersebut, pencipta dapat memberikan lisensi kepada pihak lain, sehingga pihak lain dapat
menggunakan sebagian hak yang dimilikinya selaku pencipta. Misalnya untuk menikmati
karya cipta secara ekonomis. Contohnya menggunakan, menyewakan atau menggandakan
ciptaan tersebut. Pemberian lisensi kepada pihak lain tidak menyebabkan kepemilikan atas
Hak Cipta beralih sehingga pencipta masih mempunyai hak, misalnya untuk melakukan
penuntutan jika terjadi pelanggaran Hak Cipta.

Pada dasarnya lisensi adalah pemberian izin yang latar belakang bergantung dari masing-
masing pihak. Ada pihak yang memberikan lisensi tanpa pamrih namun ada juga yang
memberikan ketentuan yang mengharuskan penerima lisensi untuk melaksanakan kewajiban
tertentu, misalnya dengan membayar sejumlah uang. Persyaratan-persyaratan yang diatur
didalam lisensi pada asasnya diatur oleh para pihak atau sesuai dengan kesepakatan para
pihak, hanya berdasar pasal 38c ayat 1 UUHC sejauh tidak menentang ketentuan perundang-
undangan yang berlaku atau mengakibatkan kerugian bagi perekonomian Indonesia. Keadaan
yang sama juga berlaku pada lisensi program komputer. Namun untuk program komputer

INDI RAHMAINI NST 16220048 6


komersil yang dikembangkan oleh vendor atau perusahaan besar, seringkali isi lisensi sudah
ditetapkan secara sepihak. Lisensi tidak harus dituangkan dalam bentuk tertulis dan bersifat
formal, karena pada dasarnya hanyalah sebagai pemberian izin.

Tetapi pada umumnya lisensi termasuk lisensi untuk program komputer, wajib dicatatkan
ke kantor Hak Cipta agar lisensi tersebut dapat berlaku bagi pihak ketiga. Kewajiban untuk
mendaftarkan lisensi dimaksudkan untuk memberikan hak kebendaan atas lisensi tesebut,
sehingga tidak hanya mengikat pihak pencipta dan penerima lisensi program komputer saja,
namun juga mengikat pihak ketiga. Jika lisensi tidak didaftarkan, maka hubungan antar
pencipta sebagai pemberi lisensi dan penerima lisensi hanya merupakan hak perorangan,
sehingga hanya mengikat kedua belah pihak saja. Ada dua kecenderungan utama dalam
pemberian lisensi program komputer.
Kecenderungan pertama adalah pemberian Lisensi yang semata-mata untuk penggunaan
Binary Code dari program komputer. Penerima lisensi dapat menggunakan program
komputer namun tidak mempunyai hak untuk melihat atau menggunakan Source Code dari
program komputer, Source Code tetap merupakan rahasia pemberi lisensi. Contoh program
komputer yang menggunakan lisensi ini adalah Microsoft Windows, Microsoft Office, Adobe
Acrobat.

Kecenderungan kedua adalah pemberian lisensi program dengan menyertakan Source


Code dari program komputer. Penerima lisensi dapat melihat dan menggunakan Source Code
tersebut. Terdapat banyak lisensi untuk Source Code ini, misalnya: GPL, Mozilla, BSD.
Contoh program yang menggunakan lisensi jenis ini adalah GNU/Linux, Netscape Navigator,
MySQL. Seorang pencipta, baik selaku pencipta pertama atau sebagai pengembang program
komputer turunan mempunyai kebebasan untuk menentukan lisensi yang akan dipergunakan
untuk karya cipta program komputernya.
Menurut Microsoft dalam dokumen "The Hallowen Document" ada beberapa jenis lisensi
yang dapat digunakan untuk program komputer.

1. Lisensi Commercial ialah jenis lisensi yang biasa ditemui pada piranti lunak seperti
Microsoft, Lotus, Oracle.
2. Lisensi Trial Software ialah jenis lisensi yang biasa ditemui pada piranti lunak untuk
keperluan demo. Karena bersifat demo, seringkali piranti lunak dengan lisensi ini tidak
memiliki fungsi dan fasilitas selengkap versi komersilnya. Contoh program misalnya
Netfushion Object Trial Versial 30 days.
3. Lisensi untuk non commercial use, biasanya diperuntukkan untuk kalangan pendidikan
atau untuk keperluan pribadi. Contohnya adalah Star Office.
4.  Lisensi Shareware biasanya ditemui pada piranti lunak perusahaan kecil. Piranti lunak
dengan lisensi ini memiliki fasilitas dan fungsi selengkap versi komersilnya, contohnya
Winzip, Paint Shop Pro, MCafee anti Virus.
5.  Lisensi freeware, biasanya ditemui pada piranti lunak yang bersifat mendukung atau
memberikan fasilitas tambahan. Contohnya adalah program untuk mengkonversikan
favorite test-IE ke bookmark-Netscape. f.Lisensi Royalty-Free Binaries serupa dengan

INDI RAHMAINI NST 16220048 7


freeware, hanya saja produk yang ditawarkan adalah library dan bukan merupakan suatu
piranti lunak.
6. Lisensi yang lain adalah lisensi yang berasal dari konsep Open Source, misalnya
GNU/GPL, The FreeBSD, The MPL. Program yang memakai lisensi Open Source
misalnya Linux, sendmail, apache, freeBSD.

Para pencipta program komputer memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri lisensi
yang akan digunakan namun harus berhati-hati dalam memilih lisensi, karena jika tidak
berhati-hati dapat mengakibatkan pencipta melakukan pelanggaran hukum atau kehilangan
pendapatan. Dengan semakin tersebarnya OSS dikalangan para pengguna komputer,
kemudian berkembanglah sistem lisensi Open Source. Dengan munculnya sistem lisensi
maka menjadikan Open Source sebagai suatu alternatif perkembangan program komputer
yang memiliki kekuatan hukum sendiri.

Beberapa contoh lisensi yang memenuhi Open Source Definition adalah:

1. The GNU-GPL, GNU General Public License. Dengan lisensi GPL, berarti suatu program
dapat digunakan, dimodifikasi, didistribusikan oleh pihak lain tanpa ada pembatasan dari
sipembuatnya.
2. The LGPL-Library GNU GPL.
3. The BSD License, Berkeley Software Distribution License. Lisensi ini relatif memiliki
lebih sedikit keterbatasan pada apa yang boleh dilakukan para developer. Termasuk boleh
membuat karya turunan yang bersifat proprietary.
4. The X Concortiun License. Lisensi yang digunakan oleh distribusi X Window. Lisensi ini
hampir membolehkan modifikasi apapun.
5. The Artistic Adalah lisensi yang digunakan oleh perl. Lisensi ini memodifikasi beberapa
aspek yang bersifat kontroversial pada GPL. Lisensi ini melarang penjualan perangkat
lunak, akan tetapi membolehkan penyertaan program lain yang dijual.
6. The MPL, Mozilla Public License Lisensi ini digunakan oleh netscape ketika melepaskan
Source Code browser netscape. Juga memperbolehkan para developer untuk karya
derivatif yang bersifat proprietary.
7. The QPL, Q Public License Lisensi yang digunakan Trolltech ketika melepaskan library
Q.

Beberapa fitur yang sama yang dimiliki lisensi-lisensi tersebut adalah :


1. Pengguna dapat menginstal perangkat lunak tersebut pada sebanyak-banyaknya
komputer.
2. Jumlah pengguna perangkat lunak tersebut tidak dibatasi.
3. Pengguna dapat membuat salinan terhadap perangkat lunak tersebut sebanyak yang
diinginkan dan memberikannya kepada siapapun (distribusi ulang free atau terbuka).
4. Tidak ada batasan dalam memodifikasi program.
5. Tidak ada batasan untuk mendistribusikan atau bahkan menjual perangkat lunak tersebut.

INDI RAHMAINI NST 16220048 8


2.4 Aspek Hukum License OpenSource
Dari sudut pandang huku , penggunaan software open source terjamin legalitasnya
karena lisensi publik menyatakan bahwa software ini bebas digunakan dan digandakan.
Pengguna software ini tidak akan dipusingkan oleh masalah lisensi.
Software proprietari dapat digunakan selama lisensinya berlaku. Oleh karena itu
para pengguna software proprietari harus selalu memperhatikan keberlakuan lisensi
program yang digunakannya. Menggunakan software yang tidak berlisensi (bajakan)
adalah melanggar hukum dengan ancaman denda atau penjara. Undang-undang no 19
tahun 2002 tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) mengatur apa yang dinamakan
pelanggaran terhadap pengguna akhir (end user piracy). Pasal 72 ayat (2) UU itu menyebut
bahwa barang siapa dengan sengaja menyiar kan, memamer kan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum barang hasil pelanggaran hak cipta, maka akan dipidana penjara
maksimal lima tahun dan denda maksimal Rp 500 juta.

INDI RAHMAINI NST 16220048 9


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa License Open Source itu sangat
penitng . seperti paparan makalah pada bab 2 poin ke 2.4 hukum license open source
menjelaskan “ Software proprietari dapat digunakan selama lisensinya berlaku. Oleh
karena itu para pengguna software proprietari harus selalu memperhatikan keberlakuan
lisensi program yang digunakannya. Menggunakan software yang tidak berlisensi
(bajakan) adalah melanggar hukum dengan ancaman denda atau penjara. Undang-undang
no 19 tahun 2002 tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) mengatur apa yang
dinamakan pelanggaran terhadap pengguna akhir (end user piracy)” makalah ini juga
menjelaskan pentingnya lincese dan contoh license yang memenuhi open source , Contoh
program komputer yang menggunakan lisensi ini adalah Microsoft Windows, Microsoft
Office, Adobe Acrobat. Kecenderungan kedua adalah pemberian lisensi program dengan
menyertakan Source Code dari program komputer. Penerima lisensi dapat melihat dan
menggunakan Source Code tersebut. Terdapat banyak lisensi untuk Source Code ini,
misalnya: GPL, Mozilla, BSD. Contoh program yang menggunakan lisensi jenis ini adalah
GNU/Linux, Netscape Navigator, MySQL.

3.2 Saran
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis perlukan dari pembaca
untuk memperbaiki makalah ini yang jauh dari kata sempurna.

1
INDI RAHMAINI NST 16220048
0
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37159509/artikel_open_source.pdf

https://isulhijar.wordpress.com/makalah/makalah-opensource/

http://puspytamaniez.blogspot.com/p/makalah-kelompok-vilicensi-opensource.html

https://docplayer.info/51981462-Bab-i-pendahuluan-1-1-latar-belakang.html

http://repository.upi.edu/9024/2/s_ktp_0803129_chapter1.pdf
http://eprints.ums.ac.id/27072/2/BAB_1.pdf
(Diakses Pada : 15 Oktober 2019 Pukul 19:48 Wib)

1
INDI RAHMAINI NST 16220048
1

Anda mungkin juga menyukai