Anda di halaman 1dari 2

Nama: Putri Saudah Wulandari

Nim : 702018030

Faktor Resiko Diare


Diare adalah keadaan tidak normalnya pengeluaran feses yang ditandai dengan
peningkatan volume dan keenceran feses serta frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali
sehari (pada neonatus lebih dari 4 kali sehari) dengan atau tanpa lendir darah (Utami &
Luthfiana, 2016). Faktor resiko diare sangat bervariasi. Diare terjadi pada anak-anak dibawah
lima tahun, prevalensi diare tertinggi pada kelompok usia 24-59 bulan, sedangkan prevalensi
diare terendah di antara anak-anak di <12 bulan (Thiam et al., 2017). Berbeda dengan anak-
anak di Pulau Jawa yang memiliki resiko tinggi berusia 0-24 bulan daripada anak-anak
berusia 25-59 bulan, karena sistem kekebalan tubuh yang rendah dan memiliki status gizi
buruk (Sari & Budyanra, 2017). Berdasarkan tingkat pendidikan ibu, anak-anak yang ibunya
memiliki tingkat pendidikan rendah cenderung menderita diare. Selain itu, akses dan fasilitas
rumah tangga yang baik berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang dapat
mengurangi risiko diare (Thiam et al., 2017). Berdasarkan praktik mencuci tangan ibu, resiko
diare pada anak-anak yang ibunya memiliki praktik cuci tangan yang buruk lebih tinggi
daripada mereka yang ibunya sangat memperhatikan mencuci tangan. Penelitian
menunjukkan, mencuci tangan pakai sabun dan dengan cara yang benar dapat mengurangi
terjadinya diare hingga lebih dari 40% (Nwaoha et al., 2017). Faktor lingkungan seperti akses
ke sumber air bersih, sanitasi dan kepandatan penduduk juga berpengaruh terhadap kejadian
diare. Anak-anak yang rumahnya belum difasilitasi sumber air bersih cenderung menderita
diare daripada anak-anak dengan sumber air yang bersih (Connell et al., 2017). Sanitasi yang
membaik juga mengurangi insiden terjadinya diare. Membaiknya sanitasi dapat mengurangi
transmisi dari patogen yang menyebabkan diare. Anak-anak yang hidup dalam lingkungan
rumah yang padat memiliki risiko lebih tinggi menderita diare daripada anak-anak yang
tinggal di lingkungan rumah yang jarang. Rumah dengan kepadatan penduduk yang relatif
padat cenderung memiliki sanitasi yang buruk (Utami & Luthfiana, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Connell, B. J. O., Quinn, M. A., & Scheuerman, P. (2017). GLOBAL JOURNAL OF


MEDICINE AND PUBLIC HEALTH 1 www Risk factors of diarrheal disease among
children in the East African countries of Burundi, Rwanda and Tanzania. Gjmedph.Com,
6(1), 1–8. www.gjmedph.com
Nwaoha, A. F., Ohaeri, C. C., & Amaechi, E. C. (2017). Prevalence of diarrhoea, and
associated risk factors, in children aged 0-5 years, at two hospitals in Umuahia, Abia,
Nigeria. UNED Research Journal, 9(1), 7–14. https://doi.org/10.22458/urj.v9i1.1672
Sari, D. P., & Budyanra, B. (2017). The Risk Factor that Affect Children Diarrhea in The
Island of Java 2013 (Riskesdas 2013 Data Analysis). Journal of Educational, Health
and Community Psychology, 6(1), 1. https://doi.org/10.12928/jehcp.v6i1.6615
Thiam, S., Diène, A. N., Fuhrimann, S., Winkler, M. S., Sy, I., Ndione, J. A., Schindler, C.,
Vounatsou, P., Utzinger, J., Faye, O., & Cissé, G. (2017). Prevalence of diarrhoea and
risk factors among children under five years old in Mbour, Senegal: A cross-sectional
study. Infectious Diseases of Poverty, 6(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s40249-017-
0323-1
Utami, N., & Luthfiana, N. (2016). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Diare pada
Anak. Majority, 5(4), 101–106.

Anda mungkin juga menyukai