Anda di halaman 1dari 12

PERANAN PERANGKAT DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

(Suatu Studi di Desa Kembes II Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa)

Mardi Liunsanda1

Abstrak
Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa Pembangunan Desa
bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia
serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan
sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan
sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemerintah desa dalam
pembangunan pelaksanaan di Desa Kembes II Kecamatan Tombulu Kabupaten
Minahasa, hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Peranan Perangkat Desa dalam
pembangunan di Desa Kembes II dapat kita lihat dari adanya upaya pengawalan yang
intensif dari pihak aparat pemerintahan Desa termasuk Kepala Desa beserta jajarannya
yang bekerjasama dengan Kepala Lingkungan yang merupakan tokoh masyarakat di
daerahnya. Sebagai pemerintah tingkat bawah pemerintah Desa hanya bisa
mengusulkan serta mendampingi semua pembangunan secara fisik yang ditetapkan
oleh hasil Musrenbang di tingkat kecamatan. Karena pemerintah Desa hanya bisa
menjalankan perintah kordinasi dari pemerintah tingkat kecamatan yang yang
merupakan wilayah administrasinya.

Kata Kunci : Peranan, Perangkat Desa, Pembangunan.

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Unsrat.
Pendahuluan Bertitik tolak dari permasalahannya
Desa sebagai kesatuan masyarakat diatas, dibutuhkan keterlibatan aktif dan
hukum terkecil yang memiliki batas- keseriusan pemerintah setempat, baik
batas wilayah yang berwenang untuk pemerintah pusat, pemerintah daerah,
mengatur dan mengurus kepentingan pemerintah kecamatan yang termasuk
masyarakatnya berdasarkan asal-usul didalamnya adalah pemerintah desa.
dan adat istiadat setempat yang diakui Dalam memainkan perannya apabila
dan dihormati oleh negara. pembangunan itu lebih diarahkan pada
Pembangunan pedesaan selayaknya pembangunan di desa, dalam proses
mengarah pada peningkatan penanggulangannya Kepala Desa dan
kesejahteraan masyarakat pedesaan. Perangkat Desa harus berperan aktif dan
Pembangunan pedesaan dapat dilihat mengimplementasikan secara
pula sebagai upaya mempercepat menyeluruh pelaksanaan pembangunan
pembangunan pedesaan melalui yang didasari pada peraturan
penyediaan sarana dan prasarana untuk perundang-undangan, ataupun melalui
memberdayakan masyarakat, dan upaya peraturan daerah yang akan dikeluarkan
mempercepat pembangunan ekonomi maupun yang akan dijalankannya.
daerah yang efektif dan kokoh. Sedangkan masyarakat sendiri yang
Pembangunan pedesaan bersifat akan diposisikan untuk menilainya
multiaspek, oleh karena itu perlu apakah peran Kepala Desa dan
keterkaitan dengan bidang sektor dan Perangkat Desa dapat mendorong
aspek di luar pedesaan, sehingga dapat mereka untuk terlibat langsung dalam
menjadi pondasi yang kokoh bagi proses pembangunan tersebut.
pembangunan nasional. Dalam undang-undang nomor 6
Pembangunan yang terminologis tahun 2014 tentang Desa Pemerintah
dapat dimaknai sebagai sebuah proses Desa sebagaimana dimaksud dalam
yang dapat meletakkannya, artinya Pasal 23 adalah Kepala Desa atau yang
sebagai salah satu dasar untuk menuju disebut dengan nama lain dan yang
arah perbaikan kehidupan, walaupun dibantu oleh perangkat Desa atau yang
secara fisik sebagai satu-satunya cara disebut dengan nama lain. Kepala Desa
untuk memperbaiki kualitas hidup dari bertugas menyelenggarakan
masyarakat itu sendiri. Kita memahami Pemerintahan Desa, melaksanakan
bahwa pembangunan dibutuhkan untuk Pembangunan Desa, pembinaan
memecahkan berbagai masalah seperti kemasyarakatan Desa, dan
kemiskinan, kesenjangan sosial, pemberdayaan masyarakat Desa. Disini
pengangguran dan lain sebagainya. dibutuhkan pengelola yang mampu
Namun pemahaman demikian tidak untuk melaksanakan amanat undang-
boleh dibiarkan begitu saja tanpa undang tersebut. Perangkat disini pada
adanya kritik maupun kontrol pasal 48 terdiri dari Sekretaris Desa,
terhadapnya, karena pada prinsipnya pelaksana kewilayahan dan pelaksana
kehadiran pembangunan yang teknis yang bertugas membantu kepala
diasumsikan semula sebagai satu- desa dalam melaksanakan tugas dan
satunya cara untuk dapat memecahkan wewenangnya yang salah satunya
masalah seperti yang sudah disebutkan adalah pengelolaan administrasi desa.
diatas dapat berbalik fakta, seperti Untuk menggerakkan masyarakat
adanya kesenjangan sosial ekonomi, dalam partisipasinya terhadap
politik dan kebudayaan. pembangunan, diperlukan adanya
tenaga/unsur penggerak yang mampu
menggerakkan dan mengarahkan “an” maka menjadi peranan yang
kemampuan masyarakat untuk dapat artinya sesuatu yang memegang
mewujudkan cita-cita pembangunan pimpinan atau karena suatu hal atau
dalam hubungan ini, maka Kepala Desa peristiwa (Poerwadarminta 1985:735).
memegang peranan yang menentukan. Dengan demikian kata peran berarti
Sebagai pimpinan tertinggi dan sesuatu berupa orang, benda atau barang
penanggung jawab pelaksanaan yang memgang pimpinan atau karena
pemerintahan dan pembangunan, ia suatu hal atau peristiwa.
harus mampu mengemban tugas yang Dari beberapa pengertian diatas
dibebankan kepadanya yang saling kait- dapat disimpulkan bahwa kata dalam
mengkait termasuk tugas pembangunan “peranan” bukan hanya berarti sebagai
yang multi dimensional. kata benda tapi juga berarti suatu
Dengan sumber dana yang tingkah atau perilaku seseorang dalam
melimpah, seharusnya desa mampu menjalani tugas dan tanggung jawabnya
melaksanakan program pembangunan sehari-hari.
dengan baik, namun keberhasilan suatu Peranan tidak lepas kaitannya dengan
kebijakan bukan hanya terletak pada status dan kedudukan
jumlah anggaran yang dikucurkan, seseorang/lembaga. Oleh karena itu
namun sangat dipengaruhi oleh kualitas dalam setiap pembahasan mengenai
pelaksana, dalam penelitian ini peranan selalu dikaitkan dengan
perangkat desa sebagai pengelola, kedudukan dan posisi
penggerak partisipasi masyarkat. seseorang/lembaga. Peranan atau role
Berdasarkan uraian dari latar belakang merupakan aspek dinamus dari status
masalah diatas, maka perumusan atau kedudukan. Apabila seseorang
masalah dalam penelitian ini adalah melaksanakan hak dan kewajibannya,
bagaimana peran pemerintah desa maka ia menjalankan suatu peranan.
dalam pelaksanaan pembangunan di (suryono soekanto, 1987:220). Suatu
desa Kembes II Kecamatan Tombulu? peranan menurut Levison, (1994 : 204)
Adapun yang menjadi tujuan penelitian mungkin mencakup paling sedikit tiga
ini adalah untuk mengetahui peran hal yaitu :
pemerintah desa dalam pembangunan 1. Peranan meliputi norma-norma yang
pelaksanaan di Desa Kembes II dihubungkan dengan posisi atau
Kecamatan Tombulu Kabupaten tempat seseorang dalam masyarakat.
Minahasa. peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan-peraturan yang
Tinjauan Pustaka membimbing seseorang dalam
Kata peranan ini sebenarnya kehidupan masyarakat.
menunjukan pada aktifitas yang 2. Peranan adalah suatu konseo perihal
dilakukan seseorang untuk melakukan apa yang dapat dilakukan oleh
sesuatu kelompok masyarakat. Apabila individu dalam masyarakat sebagai
seseorang tidak melakukan apa-apa organisasi.
dalam suatu kelompok tersebut maka ia 3. Peranan dapat juga dikatakan sebagai
tidak melakukan hak dan kewajibannya perilaku individu yang penting bagi
sebagai anggota kelompok dalam struktur sosial masyarakat.
organisasi. Secara etimologis kata Desa adalah wilayah yang
peranan berdasar dari kata peran yang penduduknya saling mengenal, hidup
artinya : pemain sandiwara, tukang bergotong royong, memiliki adat
lawak. Kata “Peran” ini diberi akhiran istiadat yang sama, dan mempunyai tata
cara sendiri dalam mengatur kehidupan sejarah. Berarti jelaslah bahwa suatu
masyarakatnya. Desa merupakan garda pembangunan tidak lain merupakan
depan dari sistem pemerintahan suatu proses pertumbuhan dan
Republik Indonesia yang perubahan yang memiliki ciri-ciri
keberadaannya merupakan ujung sebagai berikut :
tombak dari pelaksanaan kehidupan a. Berencana dan dilaksanakan secara
yang demokratis di daerah. Peranan sadar.
masyarakat desa sesungguhnya b. Selalu diarahkan pada usaha
merupakan cermin atas sejauh mana peningkatan atau menuju kepada
aturan demokrasi diterapkan dalam keadaan yang lebih baik.
Pemerintah Desa sekaligus merupakan c. Berlangsung terus-menerus.
ujung tombak implementasi kehidupan
demokrasi bagi setiap warganya. Metode Penelitian
Menurut kamus Wikipedia bahasa Penelitian ini akan
Indonesia Pemerintah menurut menggunakan metode kualitatif, yaitu
etimologi berasal dari kata “Perintah”, suatu penelitian kontekstual yang
yang berarti suatu individu yang menjadikan manusia sebagai instrumen,
memiliki tugas sebagai pemberi dan disesuaikan dengan situasi yang
perintah. Definisi dari Pemerintahan wajar dalam kaitannya dengan
adalah suatu lembaga yang terdiri dari pengumpulan data yang pada umumnya
sekumpulan orang-orang yang mengatur bersifat kualitatif. Menurut Bogdan dan
suatu masyarakat yang meliliki cara dan Tylor (dalam Moleong, 2000 : 3)
strategi yang berbeda-beda dengan merupakan prosedur meneliti yang
tujuan agar masyarakat tersebut dapat menghasilkan data deskriptif berupa
tertata dengan baik. Begitupun dengan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
keberadaan pemerintahan desa yang orang dan perilaku yang dapat diamati.
telah dikenal lama dalam tatanan Pendekatan kualitatif dicirikan oleh
pemerintahan di Indonesia bahkan jauh tujuan penelitian yang berupaya
sebelum Indonesia merdeka. Menurut S memahami gejala-gejala yang
P. Siagian (1987:2) pembangunan sedemikian rupa yang tidak
adalah suatu usaha atau rangkaian usaha memerlukan kuantifikasi, karena gejala
pertumbuhan dan perubahan terencana tidak memungkinkan untuk diukur
yang dilakukan secara sadar oleh suatu secara tepat (Garna,1991 :32). Fokus
bangsa, negara dan pemerintah, menuju penelitian ini adalah peranan perangkat
modernitas dalam rangka pembangunan desa dalam proses pembangunan desa
bangsa/ nation building. Sementara yaitu dalam proses perencanaan, proses
Riyono Pratikno (1979:119) pencapaian tujuan, proses pengambilan
mendefenisikan pembangunan sebagai keputusan serta proses evaluasi dalam
suatu jenis perubahan sosial dimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat
diperkenalkan berbagai gagasan baru ke dan pelaksanaan pembangunan yang
dalam sistem sosial untuk dilakukan pemerintah lewat kebijakan-
meningkatkan penghasilan perkapita kebijakan yang dibuat untuk
serta standar hidup. Lebih lanjut meningkatkan pembangunan guna
Bintoro (l991:59) menyebutkan bahwa mensejahterakan masyarakat. Pemilihan
pembangunan merupakan proses tanpa informan dilakukan secara purposive
ada akhir, suatu kontinuitas perjuangan sampling. Teknik purposive sampling
mewujudkan ide dan realitas yang akan digunakan untuk mengarahkan
terus berlangsung sepanjang kurun pengumpulan data sesuai dengan
kebutuhan melalui penyeleksian mengingat wlayah di Desa Kembes II
informan yang menguasai permasalahan adalah berpotensi di bidang wirausaha
secara mendalam serta dapat dipercaya dan perdagangan yang merupakan lalu
untuk menjadi sumber data. lintas antara Kota Manado menuju
Penggunaan purposive sampling ini Tondano dan letak dari desa Kembes II
memberi kebebasan peneliti dari berdekatan dengan Ibukota Provinsi
keterikatan proses formal dalam sehingga masyarakat di sini terutama
mengambil sampel, yang berarti peneliti pemuda yang banyak mengadopsi gaya
dapat menentukan sampling sesuai hidup mewah di perkotaan dan malas
dengan tujuan penelitian berdasarkan bekerja kasar. Hal ini senada dengan
substansi permasalahan. Sampling yang yang dikatakan oleh Kepala Desa
dimaksudkan bukanlah sampling yang Kembes II Albert Kindangen,
mewakili populasi, melainkan mengatakan: “Masyarakat di sini
didasarkan pada relevansi informasi. banyak yang berprofesi sebagai petani,
Pemilihan sampel tidak berdasarkan pedagang dan pegawai bahkan usia
kehendak subjektif peneliti, melainkan pemuda pun banyak melakoni profesi
berdasarkan tema yang muncul di ini. Sehingga minat di sektor ini
lapangan sesuai dengan substansi merupakan hal yang patut didukung
penelitian. sebagai fokus pembangunan khususnya
pembangunan non fisik di Desa Kembes
Hasil Penelitian II ini. Pembangunan kan bukan hanya
Pemerintah Desa merupakan dari segi fisik saja, pembangunan non
pemegang kendali dalam pembangunan fisik pun sangat penting yang saya
di wilayah Desa. Oleh karena itu Kepala maksudkan di sini contohnya saja
Desa beserta Perangkat Desa bagaimana selalu memberi pelayanan
merupakan penanggung jawab atas semaksimal mungkin dalam
jalannya roda pemerintahan dan roda kelengkapan administrasi dalam
pembangunan sehingga maju kelengkapan berwirausaha. Apalagi
mundurnya pembangunan di Desa sekarang ini di galakkan penyuluhan
tergantung dari kinerja Perangkat Desa dan pelatihan berwirausaha di Desa di
dalam mempengaruhi masyarakatnya mana sasarannya adalah pemuda dan
untuk turut serta di dalam ibu rumah tangga yaitu dalam bentuk
pembangunan. Sebagaimana pelatihan kursus menjahit dengan
penyelenggaraan pemerintahan di desa mendatangkan instruktur dari tingkat
yang merupakan wilayah setingkat kabupaten dan propinsi”. Hal ini senada
dengan Desa, yang diatur dalam pasal dengan yang dikatakan oleh Sekretaris
26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Desa Kembes II, Bonifasius
tahun 2014 tentang desa ditegaskan Runtuwene: “Saya bersyukur dalam
bahwa Kepala Desa mempunyai tugas bidang perekonomian dan kesejahteraan
menyelenggarakan urusan rakyat, pemerintah sangat
pemerintahan, melaksanakan memperhatikan kesejahteraan rakyat di
pembangunan desa, Pembianaan Desa Kembes II dengan mengadakan
kemasyarakatan , dan pemberdayaan penyuluhan dan pelatihan sehingga
masyarakat desa.kemudian dibantu oleh dapat memberi bekal keterampilan
Perangkat Desa. kepada pemuda dan ibu rumah tangga
Untuk pembangunan non fisik, yang tidak memiliki kesibukan lain,
khususnya meningkatkan swadaya walaupun ini merupakan bentuk dari
masyarakat dalam bidang wirausaha Dana Desa dan memang ada andil
permintaan dari warga sendiri.” pernyataan-pernyataan di atas, penulis
Kemudian ditambahkan lagi oleh bapak mengambil kesimpulan bahwa
Krostofel seorang wiraswasta sekaligus Perangkat Desa dan Kepala Desa
Tokoh Masyarkat Kembes II bahwa Kembes II benar-benar telah melakukan
“untuk masalah pembangunan di bidang kerja sama antar pemerintah dan warga
kesejahteraan rakyat semua aparat Desa masyarakat untuk kegiatan peningkatan
mengobservasi kebutuhan warga dan kesejahteraan dan ini juga erat
diadakanlah pelatihan yang dimaksud kaitannya dengan pembangunan yang
dan berusaha mensosialisasikan agar bersifat non fisik. Bahkan Kepala Desa
banyak warga yang ikut menghadiri.” dan Perangkatnya dengan caranya
Sesuai dengan pengamatan sendiri untuk bisa mempengaruhi atau
penulis dari hasil observasi pada saat membujuk masyarakatnya dalam
kunjungan ke lokasi-lokasi lingkungan peningkatan kesejahteraan. Sehingga
yang ada di Desa Kembes II terlihat masyarakat memperoleh berbagai
adanya kunjungan dalam keadaan santai manfaat di bidang perekonomian dan
oleh Kepala Lingkungan yang kesejahteraan rakyat. Manfaat yang
didampingi oleh seorang aparat Desa. diperoleh antara lain ; meningkatkan
Ini merupakan adanya keserasian akan pengetahuan, penguasaan teknologi,
makna pembangunan menurut meningkatkan keterampilan dan
Kartasamita (1996: 33) adalah “usaha kreativitas sehingga memberi nilai
meningkatkan harkat martabat tambah usaha, dan juga memperluas
masyarakat yang dalam kondisinya jejaring komunikasi dan silaturrahmi
tidak mampu melepaskan diri dari antar warga mengingat kegiatan yang
perangkap kemiskinan dan dilaksanakan terpusat di kantor Desa.
keterbelakangan. Membangun Kesemua ini merupakan hal gerakan ke
masyarakat berarti memampukan atau arah kemajuan, dengan demikian erat
memandirikan mereka. Dimulainya kaitannya dengan pembangunan.
proses pembangunan dengan berpijak Perangkat Desa dalam
pada pembangunan masyarakat, menyikapi hal ini bisa terbantu dengan
diharapkan akan dapat memacu bantuan dana dari pemerintah. Kepala
partisipasi masyarakat dalam proses Desa pun selalu bersikap transparan
pembangunan itu sendiri.” baik masalah pambangunan maupun
Begitu pula yang diungkapkan oleh masalah bantuan yang didapatkan, hal
bapak Just Kindangan ketua Badan ini sesuai dengan prinsip pengelolaan
Permusyawaratan Desa, Desa Kembes pembangunan desa dan Desa. Hampir
II mengatakan “Menurut saya, kami semua bantuan yang masuk itu dikelola
sebagai mitra kerja Kepala Desa dan secara demokratis. Sebagaimana yang
aparat Desa melihat adanya adanya diungkapkan oleh aparat Desa bahwa
upaya pihak Desa dalam mempengaruhi walaupun tidak diadakan rapat secara
masyarakat sudah cukup baik, sehingga formal namun koordinasi antar aparat,
warga masyarakat banyak yang tertarik kepala lingkungan, lembaga
untuk mengikuti pelatihan yang kemasyarakatan, dan warga selalu
diadakan. Hal ini akan berdampak terjalin. Karena hampir setiap hari
positif bagi pemuda dan ibu rumah kepala lingkungan dan ketua lembaga
tangga yang mengikuti dan dapat pemasyarakatan selalu hadir di kantor
mendapatkan tambahan keterampilan Desa Kembes II, kemudian informasi
dan kreativitas dalam meningkatkan disosialisasikan kesemua warga. Kalau
perekonomian dan kesejahteraan.” Dari ada hal yang perlu disosialisasikan
kepada warga, itu akan akan cepat dapat mengikuti apa yang
diserap oleh warga baik itu berita dari dikehendakinya dalam pelaksanaan
telinga yang satu ke telinga yang lain tugas. Hal ini dapat kita lihat dari cara
ataupun melalui informasi dan pembinaan yang dilakukan seorang
pemberitahuan di mesjid yang Kepala Desa serta Perangkat Desa.
diupayakan oleh kepala lingkungan. Aktivitas untuk memberi
Untuk masalah pengambilan keputusan tuntutan/pembinaan merupakan salah
sendiri, Kepala Desa selalu satu unsur yang sangat penting dalam
memperhatikan aspirasi dari semua pembangunan baik itu untuk perngkat
kepala lingkungan dan ketua lembaga Desa maupun untuk masyarakatnya.
kemasyarakatan, ini bisa dianggap Tujuannya adalah agar perangkat Desa
keterwakilan dari warga masyarakat. atau masyarakatnya itu tahu dan
Hal ini senada dengan yang dikatakan mengerti apa yang harus dikerjakan
oleh bapak Bernardus Lumi selaku serta timbul kemauan untuk
Anggota BPD Desa Kembes II bahwa mengerjakan sesuatu sesuai kehendak
“Dalam setiap pengambilan keputusan, Kepala Desa. Bimbingan, pembinaan,
Kepala Desa tidak pernah mengambil dan atau pengarahan dapat diartikan
keputusan secara sepihak, ia selalu sebagai rangkaian kegiatan atau proses
merundingkan dengan aparat memelihara, menjaga, dan memajukan
lainnya,kepala lingkungan, dan ketua organisasi melalui setiap pelaksanaan
lembaga kemasyarakatan. Beliau pun tugas personal, baik secara stryktural
tidak segan-segan untuk meminta saran maupun fungsional, agar pelaksanaan
dan pendapat dari kami.” tugas-tugas umum pemerintahan dan
Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak terlepas dari usaha
Desa Kembes II dalam proses mewujudkan tujuan negara atau cita-cita
pelaksanaan pembangunan non fisik bangsa Indonesia (Nawawi, Handari;
dengan cara selalu melibatkan unsur 1988:110). Perkataan pembinaan ini
masyarakat dalam setiap ada kegiatan mempunyai cakupan kegiatan yang
dan pengambilan keputusan. Hal ini cukup banyak, akan tetapi yang jelas
membuktikan bahwa masyarakat di pembinaan mengandung arti
Desa Kembes II rasa kekeluargaan dan pembangunan yaitu merubah sesuatu
jiwa kebersamaannya masih erat terjalin sehingga menjadi baru yang
walaupun Desa Kembes II merupakan mempunyai nilai yang lebih tinggi dan
daerah yang latah akan perkembangan juga mengandung makna sebagai
di zaman yang telah maju ini. Agar pembaruan, yaitu usaha untuk membuat
peranan Pemerintah Desa dapat sesuatu menjadi lebih sesuai dengan
mempengaruhi masyarakat dalam kebutuhan, menjadi lebih baik dan lebih
pembangunan dapat dilihat melalui bermanfaat. Dalam hubungannya
indikator-indikator perannya sebagai dengan pembinaan, Taliziduhu Ndraha
pembina, pengayom, dan pelayan (2003:24) mengungkapkan bahwa yang
masyarakat sebagai berikut. menjadi sasaran pembinaan khususnya
Kegiatan memberi contoh atau dalam pembinaan masyarakat adalah
lebih dikenal dengan keteladanan mentalitasnya. Mentalitas yang belum
merupakan unsur yang memegang sadar harus dibangunkan, yang tidak
peranan penting dan sangat menentukan sesuai dengan pembangunan harus
bagi berhasilnya seorang pemimpin dirubah, yang belum beres harus
dalam melaksanakan fungsi dan tugas ditertibkan dan yang masih kosong
bawahan/orang yang dipimpin sehingga harus diisi. Dalam kaitannya dengan
pembinaan masyarakat Desa, kepala masyarakat untuk mengurus hal-hal
Desa selaku pemimpin di Desa Kembes yang berkaitan dengan birokrasi
II yang didominasi oleh petani. pemerintahan dan mendukung
Mengingat kondisi Desa Kembes II terselenggaranya pembangunan, dan
yang merupakan sektor perekonomian juga kerjasama antar aparat pemerintah
dan pertanian maka upaya pihak Desa dalam mendukung pembangunan.
pemerintah Desa hanya bergelut di Jadi dapat diuraikan ada dua faktor yang
bidang pertanian dan kesejahteraan berpengaruh dalam peranan pemerintah
rakyat. Hal ini senada yang Desa dalam pembangunan di Desa
diungkapkan oleh bapak Yance Mantiri Kembes II yaitu faktor pendukung dan
salah satu tokoh masyarakat yang faktor penghambat. Untuk lebih
berprofesi sebagai wiraswasta bahwa : jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:
“Masyarakat di sini pada umumnya a. Faktor Pendukung
suka mengikuti gaya hidup orang kota Sebagai pemerintah yang melaksanakan
dan memang di sini bukan lagi desa, fungsi pemerintahan sebagai pengatur
rata-rata mayarakat senang berbisnis (regulasi) masyarakat, maka sudah
dan orang yang berjiwa muda sangat selayaknya apabila para Perangkat Desa
jarang mau bekerja di kebun dan di mengetahui kondisi atau keadaan
sawah. Jadi cocokmi langkah yang penduduknya yang sebenarnya. Sebab
diambil oleh Kepala Desa yaitu dengan dengan mengetahui kondisi masyarakat
memberikan pelatihan untuk warga yang sebenarnya maka dapat diambil
yang tidak memiliki kesibukan seperti langkah-langkah yang tepat dalam
sekarang saya lihat ada pelatihan mengambil keputusan dan tindakan.
menjahit di kantor Desa, meskipun Sebab jika pemimpin tidak mengetahui
begitu masih juga masyarakat yang kondisi masyarakat maka akan menjadi
berpekerjaan petani” suatu kesalahpahaman yang tidak dapat
Berdasarkan dari berbagai diterima oleh masyarakat. Hal ini
uaraian di atas mengenai peranan senada dengan yang dikatakan oleh Just
pemerintaha Desa dalam pembangunan Kindangen, yakni “Kondisi penduduk
dan peran pemerintah Desa sebagai Desa Kembes II yang cukup beragam
pembina, pengayom, dan pelayanan ini harus diperhatikan oleh pemerintah
kepada masyarakat, tidak terlepas dari Desa dalam menjalankan tugasnya.
berbagai hambatan ataupun tantangan. Macam kalau warga berprofesi sebagai
Hambatan itu meliputi rendahnya pebisnis yang serba sibuk dengan
kualitas sumber daya manusia aparat urusan bisnisnya tentu maunya tau beres
pemerintah Desa, serta kurangnya saja dengan urusan Desa dan sangat
sarana dan prasarana berupa teknologi sulit untuk didapatkan partisipasinya
komputer yang dipakai untuk secara langsung dengan memberi tenaga
memperlancar pelayanan administrasi pada setiap kegiatan pemerintahan di
demi perkembangan pembangunan. Desa tapi mereka siap memberi bantuan
Dengan beberapa hambatan tersebut, dalam bentuk materi jika. Begitupan
jelas akan mempengaruhi kinerja aparat kalau warga adalah seorang petani
Desa dalam pembangunan. Walaupun dengan kondisi ekonomi lemah dan
demikian, terdapat pula beberapa hal pendidikan yang rendah pasti sulit
yang mendukung peranan pemerintah untuk diharapkan partisipasinya dalam
Desa dalam pembangunan. Hal bentuk ide pikiran dan materi, dan juga
pendukung tersebut antara lain dalam pelayanan administrasi pun harus
partisipasi masyarakat berupa kesediaan dijelaskan sedetail mungkin tapi mereka
semua siap menjalankan apa yang meningkatkan dan buka peluang sebaik-
diperintahkan atau diaturkan oleh baiknya buat warga agar tetap
pemerintah.” Sesuai dengan berpartisipasi dalam pembangunan demi
pengamatan penulis bahwa kondisi perkembangan daerah. Saya lihat
kesibukan akan profesi warga maka Perangkat Desa saat ini selalu membuka
sangat jarang terlihat adanya partisipasi ruang bagi masyarakat untuk
langsung dalam berbagai kegiatan. menyampaikan aspirasinya, apalagi
Kendati demikian ternyata masih ada baru-baru ini diadakan musrenbang
saja warga di sekitar lorong-lorong tingkat Desa dan itu tetap hadir tokoh
tertentu yang lokasinya agak jauh dari masyarakat dari berbagai Desa dan
pusat Desa Kembes II atau pasar yang desa. Musyawarah ini merupakan
tetap berpartisipasi dalam berbagai keharusan yang tidak bisa tidak
pengadaan fasilitas infrastruktur. diadakan, karena ini adalah merupakan
Fasilitas seperti ini diadakan karena program nasional yang harus melalui
swadaya atau partisipasi dari warga mekanisme bertingkat. Kami sebagai
yang dikordinir oleh Kepala Jaga aparat hanya mejalankan aturan yang
setempat. diberlakukan. Bahkan dari musyawarah
Partisipasi penduduk merupakan ini terlihat adanya pertarungan prioritas
hal yang urgen tak kalah penting dalam kebutuhan.” Partisipasi secara etimologi
sebuah pembangunan. Rakyat adalah mengandung pengertian adanya
komponen utama yang harus dilibatkan keterlibatan diri dari seseorang atau
dalam pembangunan. Kebutuhan, sekelompok orang dalam suatu
kepentingan dan harapan rakyat menjadi kegiatan. Pernyataan ini didukung oleh
arah setiap kebijakan. Pemberian definisi yang dikemukakan oleh The
kesempatan bagi masyarakat untuk ikut Liang Gie dalam kamus administrasi
berpartisipasi merupakan salah satu yang menyatakan bahwa partisipasi
komponen untuk mencapai adalah peserta, setiap orang yang turut
pembangunan yang intensif, sebab serta dalam suatu kegiatan. Dari
tanpa dukungan dan partisipasi pernyataan tersebut maka partisipasi
penduduk maka pembangunan tidak adalah hal ikutnya seseorang atau
akan berhasil. Oleh sebab itu untuk sekelompok orang dalam suatu kegiatan
kelancaran pembangunan maka dan merupakan aktivitas dalam
masyarakat harus berpartisipasi di mana organisasinya untuk mencapai tujuan
dapat diwujudkan dalam berbagai yang mereka inginkan.
bentuk seperti kesediaan masyarakat Sebagai aparat pemerintah Desa harus
untuk menghadiri rapat-rapat yang bisa berupaya membuat masyarakat
dilaksanakan di kantor Desa maupun untuk bisa berpartisipasi dalam kegiatan
kecamatan, memberi ide pemikiran atau pembangunan. Hal ini merupakan
gagasan tertentu, menyumbang bantuan tantangan besar yang pernah dialami
baik berupa tenaga maupun dalam oleh pemerintah Desa Kembes II karena
bentuk materi seperti uang ataupun masyarakat yang cenderung lebih
barang. Dan hal tersebut bukan sesuatu banyak menghabiskan waktu
yang jarang ditemukan di Desa Kembes menyelesaikan bisnis masing-masing.
II. Hal ini senada dengan yang Sesuai dengan pengamatan atau
diungkapkan oleh bapak Kepala Desa observasi yang dilakukan oleh peneliti
Kembes II Partisipasi masyarakat yang menggali informasi dari lokasi
merupakan hal sangat penting, jadi saya Desa Kembes II maka ditemukan bahwa
berharap semua Perangkat Desa tetap partisipasi masyarakat yang cukup baik
ini terlihat dengan adanya berbagai Desa menjadi lebih baik dari
perhatian dari masyarakat terhadap sebelumnya sehingga berimbas
semua perkembangan yang ada di kepada kehidupan masyarakat
lingkup pemerintahan Desa Kembes II, yang sejahtera.
dan masyarakat sangat respon dan b. Peranan Perangkat Desa sebagai
antusias dengan hal tersebut. Tentu saja pelayan masyarakat : Dalam
hal ini sangat mendukung pemerintah melayani masyarakat pemerintah
dalam pembangunan di tingkat Desa. Desa bisa dikatakan telah
memuaskan warga sehingga
Kesimpulan pembangunan yang dilaksanakan
Kesimpulan yang dapat penulis tarik di Desa Kembes II dapat berjalan
adalah sebagai berikut : atau terlaksana dengan lancar
1. Peranan Perangkat Desa dalam karena adanya dukungan dari
pembangunan di Desa Kembes II seluruh masyarakat. Pelayanan
dapat kita lihat dari adanya upaya yang diberikan oleh pemerintah
pengawalan yang intensif dari pihak Desa kepada masyarakat dalam
aparat pemerintahan Desa termasuk hal ini berupa pengurusan surat-
Kepala Desa beserta jajarannya yang surat yang sudah tidak ada biaya
bekerjasama dengan Kepala patokan dan waktu lama yang
Lingkungan yang merupakan tokoh biasa merugikan. Serta bagaimana
masyarakat di daerahnya. Sebagai Kepala Desa menyelesaikan
pemerintah tingkat bawah masalah yang dihadapi
pemerintah Desa hanya bisa masyarakat dan lainnya yang
mengusulkan serta mendampingi menjadi kebutuhan atau
semua pembangunan secara fisik kepentingan masyarakat.
yang ditetapkan oleh hasil 2. Faktor yang mempengaruhi peranan
Musrenbang di tingkat kecamatan. pemerintah Desa dalam
Karena pemerintah Desa hanya bisa pembangunan di Desa Kembes II
menjalankan perintah kordinasi dari terdiri dari :
pemerintah tingkat kecamatan yang 1. Partisipasi masyarakat
yang merupakan wilayah Sesuai dengan pengamatan atau
administrasinya. observasi yang dilakukan oleh
Untuk lebih lanjutnya peranan peneliti yang menggali informasi
pemerintah Desa dalam dari lokasi Desa Kembes II maka
pembangunan dapat dilihat dari ditemukan bahwa partisipasi
beberapa indikator, yakni : masyarakat yang cukup baik ini
a. Peranan Perangkat Desa sebagai terlihat dengan adanya berbagai
pembina : Pemerintah Desa sebagi perhatian dari masyarakat
pembina masyarakat hanya terhadap semua perkembangan
berupa memberi dorongan proses yang ada di lingkup pemerintahan
pembangunan ke arah lebih baik Desa Kembes II, dan masyarakat
dengan memanfaatkan kondisi sangat respon dan antusias dengan
sektor perekonomian di hal tersebut. Tentu saja hal ini
masyarakat mengingat lokasi sangat mendukung peranan
Desa Kembes II adalah basis pemerintah Desa dalam
perekonomian yang banyak di pembangunan.
bidang perdagangan. Hal ini 2. Kerjasama antar sesama aparat
mengakibatkan perekonomian
Kerjasama antara aparat 4. Kualitas sumber daya aparat
pemerintah Desa Kembes II ini Kualitas sumber daya manusia
tergolong baik. Hal tersebut dapat aparat pemerintah Desa Kembes
dilihat dari hubungan yang sangat II terbilang masih rendah. Terlihat
harmonis antara sesama aparat dengan masih benyaknya aparat
Desa, berupa keakraban yang pemerintah Desa Kembes II yang
terjadi antar sesama aparat, serta hanya tamatan SMA dan hal
kepatuhan semua aparat terhadap tersebut membuat Kepala Desa
Kepala Desa. Kesemua ini selalu memotivasi aparatnya agar
mengindikasikan apabila terdapat melanjutkan studinya ke jenjang
salah seorang pegawai yang yang lebih tinggi. Kemudian mengenai
berhalangan tidak dapat tingkat keterampilan (skill) juga
melaksanakan tugasnya di kantor masih relatif rendah, masih
Desa, maka pegawai lain bersedia banyak aparat yang belumbisa
menggantikan tugas tersebut mengoperasikan teknologi
sehingga pelayanan terhadap komputer yang tentu saja dapat
masyarakat terlaksana dengan menghambat pelayanan di bidang
maksimal demi perkembangan administrasi. Terhambatnya
yang berarti pembangunan dapat pelayanan kepada masyarakat
didukung. merupakan hal yang berdampak
3. Kurangnya sarana dan prasarana tidak efisiennya pembangunan di
Kegiatan masyarakat Desa Kembes II. Dan hal tersebut
berdemokratis dalam merupakan akibat dari rendahnya
pembangunan dipengaruhi oleh kualitas sumber daya aparat
ketersedianya fasilitas atau Pemerintah di Desa Kembes II.
peralatan, misalnya dalam
pertemuan atau rapat akan Saran
berjalan lancar jika tersedianya 1. Peningkatan peranan Perangkat Desa
tempat beserta peralatannya. Kembes II dalam pelaksanaan
Kurangnya fasilitas sarana dan pembangunan di Desa Kembes II
prasarana sangat menghambat harus dioptimalkan lagi dengan
kinerja pemerintah demi berupaya semaksimalnya untuk
terselenggaranya pembangunan. merangsang masyarakat untuk ikut
Sarana perhubungan yang kurang berpartisipasi, di mana guna
memadai ini masih dikeluhkan mewujudkan cita-cita pembangunan
oleh pemerintah Desa seperti yakni tercapainya hidup sejahtera
jalanan banyak yang rusak, masih kepada semua warga masyarakat
ada pemukiman atau perumahan Desa Kembes II.
warga yang belum menikmati air 2. Kepada Kepala Desa agar kiranya
bersih PDAM, tempat tetap berupaya semaksimal mungkin
pembuangan akhir sampah yang membuka ruang kepada masyarakat
belum ada, dan mobil pengangkut agar tidak segan memberi
sampah belum diadakan. Dari sini aspirasinya. Dan untuk aparat
dapat dilihat bahwa faktor fasilitas pemerintah Desa tingkatkan
atau peralatan yang kurang kerjasama yang baik dan hubungan
memadai akan menghambat yang harmonis demi terciptanya
perkembangan pembangunan di pelayanan yang optimal kepada
Desa Kembes II.
masyarakat dalam penyelenggaraan Poewadarminta, W.J.S., 197. Kamus
pembangunan. Umum Bahasa Indonesia, Balai
3. Agar kualitas sumber daya manusia Pustaka, Jakarta.
aparat pemerintah Desa Kembes II Poerwadaraminta, W.J.S. 1985 Kamus
yang masih tamatan SMA agar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka
segera melanjutkan studi ke jenjang Sadu Wasistiono, 2007 Prospek
lebih tinggi dan mangupayakan Pengembangan Desa, CV. Fokusmedia
penguasaan keterampilan (skill) yang Bandung.
handal. Sugiyono, Prof.Dr. 2007, Memahami
Penelitian Kualitatif. Alfabeta;
DAFTAR PUSTAKA Bandung.
Hoogerwerf, A., 1983, Ilmu Soekanto Suryono, 1997, Manajemen
Pemerintahan, Erlangga, Jakarta. Suatu Pengantar, Jakarta, Ghalia
Ibnu Syamsi, 1986. Pokok-Pokok Indonesia
Kebijakan Perencanaan, Pemograman S.P.Siagian, Administrasi
dan Penganggaran Pembangunan Pembangunan, CV. Haji Masagung,
Nasional dan Daerah, Rajawali Jakarta. Jakarta, 1987.
Islamy, Irfan, 1984. Prinsip-prinsip Soewignjo, Administrasi Pembangunan
Pembuatan Kebijakan Negara, Aksara Desa dan Sumber-sumber Pendapatan
Baru, Jakarta. Desa, Ghalia Indonesia, Jakarta,
Ndraha, Taliziduhu, Pembangunan Desa 1985.
dan Administrasi Pemerintahan Desa, Tjokroamidjojo, Bintoro, Manajemen
Yayasan Karya Dharma, Jakarta, Pembangunan, Haji Masagung, Jakarta,
1985. 1991.
Pratikno, Riyono, Komunikasi dan Widjaja, HAW., Prof. Drs.,2003,
Pembangunan, Alumni, Bandung, 1979. Pemerintahan Desa / Marga, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai