Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH MEDIA PENDINGIN AIR PADA KONDENSOR

TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN

Kemas. Ridhuan1), I Gede Angga J.2)


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro1, 2)
Jl. Ki Hjar Dewantara No. 116 Kota Metro
kmsridhuan@yahoo.co.id

Abstrak
Kondensor berfungsi untuk membuang panas yang ada pada refrigran, sehingga freon dapat
diproses pada evaporator untuk menyerap panas kembali. Untuk meningkatkan proses pembuangan panas di
kondensor perlu dilakukan penyerapan panas pada refrigran yang lebih optimal seperti penggunaan air
sebagai media pendingin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pendingin
air terhadaop kemampuan kerja COP (Coefficient Of Performance) mesin pending. Penelitian dilakukan di
Kampus II Universitas Muhammadiyah Metro, di Laboratorium Teknik Mesin. Metode yang digunakan
penelitian ini adalah dengan pembuatan dan pengujian alat mesin pendingin. Pengujian dilakukan pada
kondensor menggunakan air dan udara, dengan variasi beban pendingin ruangan 450W, 600W, 750W. Dan
debit aliran air di kondensor 0,06 l/s, 0,075 l/s dan 0,09 l/s. Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini
yaitu COP (Coefficient Of Performance) yang tertinggi yaitu 15,43 terjadi pada pendingin air dengan beban
450 watt pada debit 0,09 l/s. sedangkan dengan pendingin udara COP 6,44 pada beban 450W. Dan
temperatur air tertinggi sebesar 38°C terjadi pada debit 0,06 l/s dan pada beban pendingin 750watt. Ini
temperatur airnya cukup tinggi sehingga cukup baik diguinakan untuk air mandi.

Kata kunci : Kondensor, Pendingin Air, COP

PENDAHULUAN sehingga uap panas refrigrant akan mengalami


pengembunan dan perubahan fase dari
Air Conditioner (AC) adalah suatu
keadaan uap menjadi cairan. Pada umumnya
proses pendinginkan udara sehingga dapat
kondensor yang dipakai oleh penyegar udara
mencapai temperatur dan kelembaban yang
pada instalasi yang kecil digunakan
sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap
kondensor dengan media pendingin udara.
kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.
Dari kondensor cairan diekspansikan melalui
Kondensor berfungsi untuk membuang panas
katup ekspansi selanjutnya dimasukan ke
yang ada di rerfrigerant kelingkungan dengan
evaporator untuk proses penyerapan panas
menggunakan media udara serta dibantu
dari lingkungan sehingga suhu lingkungan
dengan daya dorong blower, uap refrigerant
menjadi lebih rendah dari sebelumnya.
yang keluar dari kompresor memasuki
Kondensor berfungsi untuk membuang
kondensor uap yang bersuhu tinggi ini
panas yang ada di rerfrigerant kelingkungan
sebelum masuk ke evaporator terlebih dahulu
dengan menggunakan media udara serta
di dinginkan di kondensor. Untuk
dibantu dengan daya dorong blower, uap
meningkatkan kemampuan kerja alat
refrigerant yang keluar dari kompresor
pendingin COP (Coefficient Of Performance)
memasuki kondensor uap yang bersuhu tinggi
maka kondensor dapat di modifikasi dengan
ini sebelum masuk ke evaporator terlebih
menggunakan pendingin media air, dan
dahulu di dinginkan di kondensor. Untuk
blower tidak digunakan lagi sehingga dapat
meningkatkan kemampuan kerja alat
menghemat daya penggerak blower.
pendingin COP (Coefficient Of Performance)
Komponen utama dari penyegar udara
maka kondensor dapat di modifikasi dengan
adalah kompresor, kondensor, katup ekspansi
menggunakan media air sehingga pada bagian
dan evaporator. Kompresor berfungsi
tersebut kita dapat menghemat daya blower
mengalirkan dan menaikan tekanan gas
yang tidak di pakai.
refrigrant yang selanjutnya masuk kedalam
Modifikasi tersebut dilakukan untuk
kondensor, kondensor ini berfungsi sebagai
menghemat daya listrik dan air merupakan
alat pemidahan panas yang dilepaskan dari
media pendingin penyerap panas yang baik
uap panas refrigrant kemedia pendingin

TURBO ISSN 2301-6663 Vol. 3 N0. 2 1


dibandingkan dengan udara, sehingga di c. Kondensor
harapkan panas yang di simpan di refrigrant 1. Kondensor berpendingin air (Water
dapat diserap di kondensor secara maksimal. Cooled Condenser)
Dengan proses pembuangan panas yang
Kondensor jenis ini digunakan pada
baik maka akan terjadi kondensasi (uap panas
system yang berskala besar untuk keperluan
dari refrigran berubah menjadi cairan atau
komersil di lokasi yang mudah memperoleh
mengembun) yang baik, dengan proses
air bersih. Kondensor jenis ini menjadi pilihan
kondensasi yang baik, maka akan membantuk
yang ekonomis bila terdapat suplai air bersih
kerja komponen-komponen yang lainnya
mudah dan murah. Pada umumnya kondensor
khususnya di evaporator akan terjadi proses
seperti ini berbentuk tabung yang di dalamnya
penyerapan kalor (pengupan cairan refrigran)
berisi pipa (tubes) tempat mengalirnya air
yang baik dari suatu ruang atau benda
pendingin.
sehingga di dapatkan harga COP (Coefficient
Of Performance) yang tinggi.
2. Kondensor berpendingin udara (Air
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan
Cooled Condenser)
laporan ini antara lain : Untuk mengetahui
Kondensor yang menggunakan udara
kemampuan kerja COP (Coefficient Of
sebagai cooling mediumnya biasanya
Performance) setelah di modifikasi dan Untuk
digunakan pada sistem berskala rendah dan
mengetahui hubungan perubahan temperatur
sedang dengan kapasitas hingga 20 ton
air yang terjadi pada kondensor terhadap debit
refrigerasi. Air Cooled Condenser merupakan
yang digunakan.
peralatan AC (Air Conditioner) standard
untuk keperluan rumah tinggal (residental)
LANDASAN TEORI
atau digunakan di suatu lokasi di mana
pengadaan air bersih susah diperoleh atau
a. Pengertian AC (Air Conditioner)
mahal. Untuk melayani kebutuhan kapasitas
Air Conditioner (AC) Merupakan
sebuah alat yang mampu mengkondisikan yang lebih besar biasanya digunakan multiple
udara. Dengan kata lain, AC (Air air colled condenser.
Conditioner) berfungsi sebagai penyejuk Udara sebagai pendingin kondensor
udara yang diinginkan ( sejuk atau dingin ) dapat mengalir secara alamiah atau dialiri
dan nyaman bagi tubuh. AC Lebih Banyak paksa oleh fan. Kulkas pada umumnya
digunakan di wilayah yang beriklim tropis menggunakan kondensor berpendingin udara
dengan kondisi temperatur udara yang relatif secara alamiah (konveksi natural) yang umum
tinggi (panas). disebut sebagai kondensor statis.

b. Refrigerant 3. Kondensor berpendingin campuran udara


Refrigerant adalah fluida kerja utama dan air (Evaporative Condenser)
pada suatu siklus refrigerasi yang bertugas Kondensor jenis ini merupakan
menyerap panas pada temperatur dan tekanan kombinasi dari kondensor berpendingin udara
rendah dan membuang panas pada temperatur dan kondensor berpendingin air. Koil
dan tekanan tinggi kondensor ini diletakkan berdekatan dengan
Terdapat berbagai jenis refrigerant yang media pendinginnya yang berupa udara tekan
digunakan dalam sistem kompresi uap. Suhu dan air yang disemprotkan melalui suatu
refrigerasi yang dibutuhkan sangat lubang nozzle.
menentukan dalam pemilihan fluida.
Refrigerant yang umum digunakan adalah d. Siklus Refrigrasi Uap
yang termasuk kedalam chlorinated fluoro Proses-proses yang terjadi pada siklus
carbons (CFC, disebut juga Freons): R-11, kompresi uap seperti pada gambar diatas
R-12, R-21, R-22 dan R-502. adalah sebagai berikut:

TURBO ISSN 2301-6663 Vol. 3 N0. 2 2


e. Perhitungan
1. Kerja kompresi
Entalpi adalah energi yang dikandung oleh
suatu bahan sesuai dengan temperatur dan
massa bahan tersebut. Dalam setiap proses
refrigerasi yang kita amati adalah perubahan
entalpinya. Perubahan entalpi adalah jumlah
kalor yang yang diberikan atau diambil dalam
tiap satuan massa melalui proses tekanan
konstan. Harga entalpi dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
Gambar 1. Siklus Daur kompresi uap ( Supratman Hara,1982 )
Qw= h2– h1
a. Proses Kompresi (1-2) Dimana :
Proses ini dilakukan oleh kompresor dan Qw = Besarnya panas pada proses kompresor
berlangsung secara isentropik adiabatik. (kJ/kg)
Karena proses ini berlangsung secara h1 = Entalpi refrigerant keluar evaporator dan
isentropik, maka temperatur ke luar masuk kompresor (kJ/kg)
kompresor pun meningkat. h2 = Entalpi refrigerant saat keluar kompresor
b. Proses Kondensasi (2-3) - masuk kondensor (kJ/kg)
Proses ini berlangsung didalam 2. Besar panas per satuan massa refrigerant
kondensor. Refrigerant yang bertekanan yang dilepaskan di kondensor dinyatakan
tinggi dan bertemperatur tinggi yang berasal sebagai:
dari kompresor akan membuang kalor ( Supratman Hara,1982 )
sehingga fasanya berubah menjadi cair. Hal Qc = h2 – h3
ini berarti bahwa di dalam kondensor terjadi Dimana :
pertukaran kalor antara refrigerant dengan Qc = Besarnya panas dilepas di kondensor
media pendingin (air), sehingga panas (kJ/kg)
berpindah dari refrigeran ke air pendingin h3 = Entalpi refrigerant saat keluar kondensor
yang menyebabkan uap refrigerant (kJ/kg)
mengembun menjadi cair. 3. Besarnya panas yang diserap oleh
b. Proses Expansi (3-4) evaporator
Proses expansi ini berlangsung secara ( Supratman Hara,1982 )
isoentalpi. Hal ini berarti tidak terjadi Qe = h1 – h4
perubahan entalpi tetapi terjadi drop tekanan Dimana :
dan penurunan temperatur. Proses penurunan Qe=Besarnya panas yang diserap di
tekanan terjadi pada katup expansi yang evaporator (kJ/kg)
berbentuk pipa kapiler atau orifice yang h4= Entalpi refrigerant saat masuk evaporator,
berfungsi untuk mengatur laju aliran (kJ/kg)
refrigerant dan menurunkan tekanan. d. Koefisien Prestasi / Coefficient of
c. Proses Evaporasi (4-1) Performance (COP)
Proses ini berlangsung secara isobar Koefisien prestasi dari sistem refrigerasi
isothermal (tekanan konstan, temperatur adalah dampak refrigerasi (efek refrigerasi)
konstan) di dalam evaporator. Panas dari dibagi dengan kerja kompresi.
lingkungan akan diserap oleh cairan COP =
refrigerant yang bertekanan rendah sehingga
refrigerant berubah fasa menjadi uap =
bertekanan rendah. ( Supratman Hara,1982 )

TURBO ISSN 2301-6663 Vol. 3 N0. 2 3


METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium teknik mesin Universitas Hubungan Perbandingan Pengaruh COP
Muhammadiyah Metro. Pengujian Terhadap Variabel Debit Pendinginan
menggunakan AC split, dengan pembuatan Konstan Serta Variabel Beban dan
prangkat alat uji dimana kondensor
Pendingin Dengan Blower
dimodifikasi dengan mengganti blower
dengan bak air tempat kondensor.

Gambar 4. Grafik hasil COP terhadap


Gambar 2. Kondensor air variabel beban pendinginan
Dari hasil pengujian yang didapat
Kemudian alat tersebut uji dengan seperti pada gambar 4.1. terlihat bahwa
mengambil data temperatur pada air dan semakin kecil beban pendinginan maka
kondensor serta pada bagian kompresor, COP yang dihasilkan semakin besar dan
pipa kapiler dan evaporator. dengan sebaliknya semakin besar beban
variasi beban pendingin ruangan 450W, pendinginan maka COP-nya semakin
600W, 750W. kecil. Hal ini dikarena semaikin besar
beban maka panas yang diserap
evaporator semakin besar dan ini akan
manurunkan kemempuan kerja alat
pendingin. Juga sebaliknya.
Pada gambar tersebut juga terlihat bahwa
COP yang tertinggi terjadi pada beban
yang lebih kecil yaitu 450 watt dan pada
debit aliran air yang mengaliri condensor
yaitu debit yang besdar 0,09 liter/detik
(l/s). Dan sebaliknya pada debit yang kecil
Gambar 3. Kondensor dan kompresor menghasilkan COP yang kecil pula. Hal
ini dikarenakan debit yang besar akan
Air pendingin kondensor dibuat dapat mendinginkan air condensor lebih
mengalir dengan debit aliran air bervariasi baik dibanding debit yang kecil. Dimana
0,06 l/s, 0,075 l/s dan 0,09 l/s. Tujuannya panas yang ada akan dialirkan dan dibawa
untuk mendapatkan pendinginan yang
keluar dan digantikan atau diisi lagi oleh
lebih baik dan air panas tersebut dapat
digunakan untuk keperluan lain seperti air air yang baru sehingga kondensor akan
mandi. senantiasa lebih dingin.

TURBO ISSN 2301-6663 Vol. 3 N0. 2 4


Hubungan temperatur air didalam air hangat dan untuk COPnya cukup
kondensor terhadap pengaruh debit dan tinggi, sedangkan dengan debit 0,075L/s
beban yang digunakan dengan pembebanan ruangan 450W,
600W, 750W, temperatur air didalam
kondensor didapatkan data 330C dengan
beban 450W, dan pembebanan 600W
temperatur air 340C untuk beban 750W
didapatkan temperatur air 350C jadi
temperatur air didalam kondensor masih
ideal untuk mandi air hangat dan COPnya
masih bagus, sedangkan dengan debit
0,09L/s dengan pembebanan 450W
didapatkan data temperatur air 300C dan
Gambar 5. Grafik hubungan tempratur air beban 600W temperatur air 310C, beban
kondensor terhadap beban pendinginan. 750W temperatur air 330C, jadi dengan
debit 0,09L/s temperatur air tidak ideal
Pada gambar 5 grafik hubungan untuk mandi air hangat karna masih
tempratur air kondensor terhadap beban dibawah 320C dan untuk hasil COPnya
pendinginan terlihat bahwa semaikin baik.
besar beban pendinginan maka temperatur
yang terjadi pada temperatur air di
kondensor semakin besar pula, namun KESIMPULAN
debit aliran airnya semakin lebih kecil. Berdasarkan dari hasil penelitian
Dan sebaliknya semakin lebih kecil yang telah dijelaskan pada bagian
beban pendinginan, semakin kecil juga pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
temperatur yang terjadi pada air 1. Untuk nilai COP tertinggi
condensor, namun debit yang terjadi pendinginan dengan blower sebelum
semakin lebih besar. Hal ini terjadi karena dimodifikasi 6,44 sedangkan dengan
semikin lebih besar debit aliran air maka pendinginan media air tertinggi
penyerapan panas pada air semikin kecil sesudah dimodifikasi 15,43 jadi
karena panas yang telah terserap air pendinginan media air lebih baik
segera dibawa ke luar dan langsung dibandingkan pendingin udara.
digantikan dengan air yang baru sehingga
panas yang terserap air dikondensor pada 2. Semakin kecil debit semakin besar
debit yang besar tidak lebih besar dari temperatur airnya dan sebaliknya
panas yang diserap pada debit yang kecil. semakin besar debit semakin kecil
temperatur airnya dan pada debit
0,06L/s temperatur air mencapai 380C
Untuk temperatur air mandi yang ideal
dan debit 0,075L/s temperatur air
disarankan 32-350C, bahwa dengan debit mencapai 350C dan debit 0,09L/s
0,06L/s dengan pembeban 450W, 600W temperatur air mencapai 330C.
dan 750W temperatur air didalam
kondensor didapatkan data untuk beban Daftar Pustaka
450W temperatur air 340C sedangkan 1. Made Rasta, pemanfaatan Energi
dengan beban 600W temperatur air 360C Panas Terbuang Pada Kondensor AC
Sentral Jenis Ware Chiller untuk
dan beban 750W temperatur air mencapai
Pemanas Air Hemat Energi,
380C bisa dimanfaatkan sebagai mandi Politeknik Negri Bali, 2009.

TURBO ISSN 2301-6663 Vol. 3 N0. 2 5


2. Patamah Siti, Analisis Pengaruh
Elevasi Aliran Air Pendingin
Kondensor Terhadap Laju
Perpindahan Kalor Dan Efisiensi
Kerja Mesin, Universitas Islam Negri
Malang.2008

3. Purwanto Edi, Pengaruh Jenis


Refrigrant dan Beban Pendingin
Terhadap Kemampuan Kerja Mesin
Pendingin, Universitas
Muhammadiyah Metro. 2014

4. Supratman H. Refrigerasi Dan


Pengkondisian Udara, Edisi Kedua,
Erlangga, Jakarta, 1982.

5. Wahyu T, sumaryanto D. Pedoman


Praktis Merawat Ac Mobil. Erlangga.
2011.

6. Wiranto Arismunandar, H.Saito.


Penyegaran Udara. Edisi keempat,
PT. Pradnya Paramita, Jakarta. 1991

7. Wirawan IKG, Ngurah Putra


Wibawa, Analisa Penggunaan Water
Kondensor Pada Mesin Pengodisian
Udara Paket (AC Widow),
Universitas Udayana, Kampus Bukit
Jimbaran, 2007

TURBO ISSN 2301-6663 Vol. 3 N0. 2 6

Anda mungkin juga menyukai