Definisi Lansia
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara
tiba - tiba menjadi tua, tetapi melalui proses dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya
menjadi tua. Hal ini normal dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat terjadi
pada setiap orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis
tertentu. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan
masa hidup yang terakhir untuk manusia. Dimasa ini seseorang mengalami penurunan
yang bertahap dalam jangka waktu tertentu. Definisi lansia dibagi menjadi dua, yaitu
lansia kronologis dan lansia biologis. Lansia kronologis dilihat berdasarkan perhitungan
kalender yang dapat dihitung. Sedangkan lansia biologis dilihat dari kondisi jaringan
Perubahan yang terjadi pada lansia akibat proses menua seperti perubahan fisik
(perubahan organ dalam sistem tubuh), perubahan kognitif (daya ingat sebagai fungsi
paling awal mengalami penurunan), perubahan spiritual (berbeda dari orang yang lebih
(Azizah, 2011).
2. Batasan Lansia
kronologis atau biologis yaitu usia pertengahan (middle age) berusia 45 - 59 tahun,
lanjut usia (elderly) berusia 60 - 74 tahun, lanjut usia tua (old) berusia 75 - 90 tahun, dan
usia sangat tua (very old) berusia di atas 90 tahun (Azizah, 2011). Ratnawati (2017)
menambahkan pengelompokkan lansia menjadi 2 yaitu 60 - 69 tahun dikatakan usia
lanjut dan lebih dari 70 tahun atau dengan masalah kesehatan dikatakan lanjut usia
dengan resiko tinggi. Pendapat lain mengatakan, usia tua dibagi menjadi 4 kelompok
yaitu tua awal (young old) 65 – 74 tahun, tua pertengahan (middle old) 75 – 84 tahun,
sangat tua (very old) 85 tahun keatas (Mauk, 2010). Sedangkan, menurut Depkes, RI
b. Usia lanjut dini (senescen) yaitu kelompok yang mulai masuk masa lansia dini (usia
60 – 64 tahun).
c. Lansia yang memiliki resiko tinggi untuk terjangkit penyakit degeneratif (usia > 65
tahun).
degeneratif yang akan berdampak pada perubahan - perubahan pada diri manusia,
kemampuan (daya) pendengaran pada telinga juga pada sistem integumen lansia yang
mengalami kendur, atrofi, tidak elastis, kering dan berkerut, berkurangnya kepadatan
tulang, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligamen dan fasia mengalami
penurunan elastisitas dan perubahan pada sistem kardiovaskuler yakni masa jantung
(2011) diantaran gangguan sirkulasi darah, seperti hipertensi, kelainan pembuluh darah,
gangguan pembuluh darah diotak (koroner) dan ginjal. Penyakit sistem paru dan
seimbangan tiroid. Dan gangguan pada persendian, seperti osteoarthritis, gout artritis,
ataupun penyakit kolagen lainnya. Sedangkan masalah yang dihadapi lansia terutama
masalah fisik yang sehari - hari yang sering ditemukan pada lansia menurut Azizah
(2011) seperti mudah jatuh, mudah lelah, gangguan pendengaran, serta gangguan pada
ketajaman penglihatan.