Nim : 18.05.51.2092
TUGAS MSDM
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara
efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Menurut Mondy (2008) Manajemen
Sumber Daya manusia (MSDM) adalah pemanfaatan sejumlah individu untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi. Konsekuensinya, para manajer di setiap tingkat harus melibatkan diri mereka
dengan Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut
desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,
pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang
baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang
mempengaruhi secara lansung sumber daya manusianya.
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia
dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk
mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya
perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara
karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit
yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris
disebut HRD atau human resource department.
1.Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam
memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu
departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun
demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber
daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber
daya manusia.
2.Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya
manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3.Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-
tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan
organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan
hambatan-hambatan.
4.Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang
dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus
dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan
personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan
dapat meninggalkan organisasi.
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan
menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti
jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Fak
Hill,Charles, International Business:Competing in the global market place. McGrawHill 7thed. bab 18
William P. Anthony, et.al, HUMAN RESOURCE MANAGEMENT: A Strategic Approach. South Western-
Thomson Learning, Canada
Secara umum, Dowling dalam Desler (2008) membatasi ruang lingkup Manajemen SDM Global
meliputi fungsi MSDM, tipe pekerja dan negara yang terlibat.
Ruang lingkup yang dimaksud secara lebih terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
c. fungsi pemeliharaan, meliputi: kesehatan dan keselamatan kerja serta hubungan kerja.
Tipe pekerja atau karyawan dapat dibedakan berdasarkan negara asalnya, yaitu:
a.Karyawan yang berasal dari negara tempat perusahaan beroperasi (local national)
c.Negara-negara yang bukan negara asal dan negara tuan rumah (other countries)
4 DEFINISI
Penggunaan sumber daya manusia global untuk mencapai tujuan organisasi tanpa memandang
batasan geografis
4
55
NAFTA, APEC, AFTA : arus sumber daya manusia/perpindahan tidak dibatasi sepenuhnya.
Kurang penanganan yang memadai dalam hal perencanaan dan pengembangan operasi
internasional
China job allocationoffice in communist era placed student in lifetime jobs’state detrmined what to
produce
a.Ekonomi : ingin mendapat kehidupan lebih baik dengan pekerjaan dan bayaran lebih baik,
memenuhi kebutuhan tenaga kerja di negara tuan rumah dan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di negara tersebut
orang yang berpindah secara sah ke negara lain untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu
Pengungsi sebenarnya dapat menjadi tenaga kerja, tetapi seringkali menjadi beban Negara
perantaranya karena harus menanggung makanan, kesehatan, penghasilan serta pendidikannya.)
8 Manajemen SDM dalam konteks global, lebih membahas adanya Repositioning dan perubahan
peran SDM (SDM tidak hanya sebagai asset Intelectual, Human Capital namun perlu juga terlibat
langsung dalam proses perencanaan strategis) dalam menghadapi kondisi lingkungan bisnis yang
semakin kompetitif.
PERUBAHAN
LINGKUNGAN
PERUBAHAN
PERAN SDM
REPOSITINING :
PERILAKU
KOMPETENSI
PERAN
SDM STRATEGIS
BISNIS
Ekonomi
Politik
Teknologi
Industri
PERUBAHAN
KEBUTUHAN
ORGANISASI
STRATEGI
BISNIS
IMPLEMENTASI
STRATEGI
Tujuan
Organisasi
KEBUTUHAN
SDM
Pendekatan
Lunak/Keras
Implementasi
Fungsi-fungsi
MSDM
Strategi
SDM
11 Masalah utama yang dianggap isu bisnis yang berkaitan dengan SDM antara lain (Schuler dalam
Anthony, 2002)
(Kompetensi).
keunggulan kompetitif.
kompetitif
Regionalisasi perdagangan
Keseimbangan sb.daya
Dari :
Pasar yang diproteksi dan deregulasi; monopoli dan oligopoli; economies of scale;
Ke :
Competence-based asset (intelectual and social capital) seperti: kreatif, inovatif, pembelajaran
organisasional dan kapabilitas
Mindset global yaitu memiliki kerangka berpikir global yang mampu mengantisipasi tuntutan global
Mengenali siapa yang dapat berfungsi secara efektif dalam sebuah organisasi global dan
mengembangkan kemampuannya.
14 Menurut laporan World Economic Forum (WEF) 2011/12 Indeks Daya Saing Global Indonesia
menduduki peringkat ke-46 dunia.
Indeks Daya Saing Global diukur berdasarkan 12 pilar. Di antaranya pilar Ekonomi, Kesehatan dan
pendidikan, serta Teknologi.
Indeks Daya Saing Global Indonesia didukung oleh pilar-pilar ekonomi, kesehatan, dan pendidikan
dasar yang semakin membaik.
15 Tantangan kedua : Desiminasi pengetahuan dan inovasi Menyebarkan pengetahuan dan praktek
yang paling canggih ke seluruh organisasi dengan mengabaikan dari mana asalnya
Menghadapi lingkungan bisnis yang selalu berubah, semakin global dan sarat teknologi maka
penarikan, pengembangan, dan “pemeliharaan” kompetensi dan intelectual-social capital menjadi
sangat penting.
Kualitas hidup
Fokus Kompetensi
Agenda: PSDM dengan kapabilitas dan kompetensi yang unik dan spesifik
1. Budaya
2. Sistem ekonomi
industrial
4. Teknologi
5. Demografi
18 Tantangan kelima:Revolusi Kualitas Komponen sukses berikut yang akan menjadi semakin
penting adalah penyediaan produk dan pelayanan yang berkualitas. “Gerakan” Gugus Kendali Mutu
(TQM), sebagai contoh, akan menjadi competitive edge dalam industri. Standarisasi dan sertifikasi
kualitas produk akan menandai terjadinya revolusi kualitas.
diingini customer
to specification
People Issue
People Related
Business Issue
Kualitas, kuantitas dan komposisi angkatan kerja yang ada merupakan bahan pertimbangan yang
amat penting pada tiap bidang usaha, terutama bila dituntut untuk efisien, mampu bersaing dan
menciptakan laba
Pada negara tertentu, kuantitas tidak menjadi masalah, tetapi kualitas belum tentu
Negara yang rendah angka kelahirannya ,tenaga kerja menjadi kelemahan (kekurangan dari segi
jumlah) sehingga negara tsb membutuhkan tenaga kerja asing terutama untuk bidang konstruksi,
jasa dan pabrik.
Kualitas tenaga kerja ditentukan oleh sikap , pendidikan, dan keahlian yang dimiliki tenaga kerja
Kuantitas tenaga kerja ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang ada dengan keahlian dsb untuk
memenuhi kepentingan usaha.
Komposisi angkatan kerja : bauran orang yang tersedia untuk bekerja dari segi umur(aging
population,child labor), keahlian, gender, ras dan agama ,status sosial
Kuantitas : di negara yang jumlahnya besar, keharusan menyerap pengangguran menjadi masalah
tersendiri
23 Masalah yang mungkin timbul dari tenaga kerja asing
1.Tenaga kerja asing (immigrant labor) dapat dianggap merugikan karena mengambil pekerjaan
penduduk asli pada saat keadaan ekonomi membaik.