PERANCANGAN PABRIK
Disusun Oleh :
Setelah itu, resin LLDPE dialirkan ke mixer yang bersuhu 160 ̊C. Dengan
suhu ini resin LLDPE akan meleleh. Lelehan ini akan dialirkan ke pelletizer. Pada
Pelletizer, lelehan ini akan dibentuk menjadi pellet LLDPE, lalu disalurkan ke
gudang produk. Impuritis yang berupa gas akan ter-purging keluar dari reaktor
melalui filter.
Etilen (C2H4), H2, dan N2 dialirkan ke kompresor dan ke-3 campuran
tersebut kemudian dicampurkan dengan comonomer (1-butena) ke cycle gas
cooler. Tujuan dari pengumpanan ke kompresor adalah untuk menaikkan tekanan
sehingga dapat menfluidisasi partikel di dalam reaktor dan cycle gas cooler
digunakan untuk mengatur suhu di dalam reaktor agar tetap stabil. Reaktor
beroperasi pada 80̊C dan tekanan 1 – 2 Mpa. Untuk menurunkan energi aktivasi,
maka ditambahkan katalis Ziegler – Natta. Setelah terbentuk produk berupa
serbuk (500 - 900 μm), maka secara periodik dialirkan ke product chamber
(sekaligus untuk menjaga kestabilan tinggi standar isian), lalu diumpankan ke
product blow tank.
Dengan blower, produk di bawa ke product purge bin dimana pengotor
LLDPE yang terbawa seperti etilen, N2, H2, dan comonomer disingkirkan dan
katalis dideaktivasi dengan hidrolisis menggunakan steam menurut reaksi :
Al(C2H5)3 + 3H2O → Al(OH)3 + C2H6
Setelah itu, LLDPE dinaikkan suhunya menjadi 150 – 230̊C ke heater agar
meleleh sehingga dapat dibentuk pada pelleter.