Hubungan Hujan
Hubungan Hujan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah itu masih terjadi hingga kini, dan gas polutan yang
menyebabkan pencemaran udara semakin banyak. Salah satunya yaitu,
sulfur dioksida yang umumnya dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik
yang menggunakan batubara, dan nitrogen oksida dari kendaraan bermotor
serta bahan bakar fosil yang digunakan oleh industri. Kedua unsur tersebut
1
bersenyawa di atmosfer dengan air, oksigen, dan oksidan dari senyawa-
senyawa asam lainnya. Persenyawaan ini membentuk semacam lapisan
gabungan antara asam sulfur dan asam nitrat. Cahaya matahari
mempercepat laju reaksi proses itu. Hujan asam menyebabkan peningkatan
kadar asam di tanah, danau-danau, sungai serta menyebabkan kematian
pohon. Selain itu asam juga merusak material gedung, patung-patung dan
peninggalan sejarah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa pengertian dari hujan asam?
2. Apa penyebab hujan asam dan bagaimana proses terjadinya?
3. Bagaimana hubungan hujan asam dengan pemanasan global?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Hujan asam sendiri adalah hujan yang bersifat asam dari pada
hujan biasa (Hunter BT, 2004 dalam Rahardiman, Arya. 2009). Hujan
yang normal seharusnya adalah hujan yang tidak membawa zat pencemar
dan dengan pH 5,6. Air hujan memang sedikit asam karena H 2O yang ada
pada air hujan bereaksi dengan CO2 di udara. Reaksi tersebut
menghasilkan asam lemah H2CO3 dan terlarut di air hujan. Apabila air
hujan tercemar dengan asam-asam kuat, maka pH-nya akan turun di
bawah 5,6 maka akan terjadi hujan asam.
Hujan asam dikenal pertama kali pada tahun 1950, yaitu pada saat
hujan asam tersebut memberikan dampak negatif berupa air yang bersifat
asam di danau Skandinavia dan Kanada (Mukono, 2000 dalam
Rahardiman, Arya. 2009). Istilah keasaman berarti bertambahnya ion
hidrogen ke dalam suatu lingkungan. Suatu lingkungan akan bersifat asam
jika kemasukan ion hydrogen yang bersal dari asam sulfat (H 2SO4) dan
atau asam nitrat (HNO3). Satu reaksi penting dalam oksidasi sulfur
dioksida adalah antara sulfur dioksida yang terlarut dan hidrogen
peroksida.
3
B. Penyebab Hujan Asam
4
Beberapa penyebab hujan asam diantaranya :
1. Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur
Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan
melalui pembakaran. Akan tetapi, sekitar 50% SO2 yang ada di
atmosfer di seluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan
gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50%
lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran
BBF (Bahan Bakar Fosil), peleburan logam dan pembangkit listrik.
Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan
batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut
beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara.
Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat. Oksida
nitrogen, atau NOx, dan sulfur dioksida, atau SO2, adalah dua sumber
utama hujan asam.
a. Sulfur dioksida atau SO2, merupakan gas tidak berwarna,
dilepaskan sebagai produk oleh-ketika bahan bakar fosil yang
mengandung belerang terbakar. Gas ini dihasilkan karena berbagai
proses industri, seperti pengolahan minyak mentah, pabrik utilitas,
dan besi dan pabrik baja. berarti alam dan bencana juga dapat
mengakibatkan belerang dioksida yang dilepaskan ke atmosfer,
seperti vegetasi membusuk, plankton, semprot laut, dan gunung
berapi, yang semuanya memancarkan sekitar 10% belerang
dioksida. Secara keseluruhan, pembakaran industri bertanggung
jawab atas 69,4% emisi sulfur dioksida ke atmosfer, dan
transportasi kendaraan bertanggung jawab atas sekitar 3,7%
(Anonim , 2009).
b. NOx, berasal dari aktifitas jasad renik yang menggunakan senyawa
organik yang mengandung N. Oksida N merupakan hasil samping
aktifitas jasad renik itu. Di dalam tanah pupuk N yang tidak
terserap tumbuhan juga mengalami kimi-fisik dan biologik
5
sehingga menghasilkan N. Karena itu semakin banyak
menggunakan pupuk N, makin tinggi pula produksi oksida tersebut.
2. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses kimia dimana gas
sulphur dioxide atau sulphur dan nitrogen mengendap pada logam
serta mengering bersama debu atau partikel lainnya.
6
Akan tetapi, efek samping dari hujan asam menghasilkan kerusakan
lingkungan yang lebih parah dibandingkan global warming. Efek yang
paling nyata contohnya adalah timbulnya korosi atau karatan dan
timbulnya penyakit. Selain itu, efek tidak langsung dari hujan asam adalah
efek terhadap tanah. Gejala ini menyebabkan terjadinya pencucian
mineral seperti Ca, Mg, dan Potassium, yamg merupakan mineral utama
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Mineral tersebut
digantikan oleh logam berat seperti Al, yang justru menghambat
pertumbuhan akar dan menghambat penyerapan air. Tanaman kemudian
mulai mati, karena kekurangan air. Adanya pelapukan dalam batang
menandakan terjadinya kerusakan sistem transportasi air pada tanaman.
Dr. Ulrich dari Universitas Gottingen (Jerman) menyimpulkan bahwa
hujan asam menghambat beberapa pohon spruce dan beech mencapai
umur lebih dari 30 – 40 tahun (Nandika, Dodi.,2004).
Apabila hal tersebut tetap dibiarkan, maka dapat meningkatkan
pemanasan global. Karena, salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap
karbon dioksida (CO2) dan mengubahnya menjadi oksigen (O2). Gas
karbon dioksida sendiri merupakan gas rumah kaca. Bila tanaman yang
mati semakin banyak, misal terjadi di hutan, maka akan terjadi kerusakan
hutan secara besar-besaran. Sehingga akan hilangnya faktor penyerap gas,
rumah kaca, karbon dioksida di atmosfer. Dan dampaknya yaitu salah
satunya akan terjadi perubahan iklim yang tidak stabil.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Hujan asam adalah hujan yang bersifat asam dari pada hujan biasa
(Hunter BT, 2004 dalam Rahardiman, Arya. 2009). Hujan yang
normal seharusnya adalah hujan yang tidak membawa zat pencemar
dan dengan pH 5,6. Apabila air hujan tercemar dengan asam-asam
kuat, maka pH-nya akan turun di bawah 5,6 maka akan terjadi hujan
asam.
2. Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur
Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan
melalui pembakaran. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses
kimia dimana gas sulphur dioxide atau sulphur dan nitrogen
mengendap pada logam serta mengering bersama debu atau partikel
lainnya.
3. Hujan asam dapat mengurangi global warming, yaitu dengan
pencemaran belerang yang akan mengurangi gas methana di lahan
basah. Akan tetapi, hujan asam dapat akan menyebabkan perubahan
iklim yang tidak teratur. Selain itu, efek samping dari hujan asam
menghasilkan kerusakan lingkungan yang lebih parah
dibandingkan global warming.
B. Saran
Setelah mempelajari makalah ini pembaca dapat mengetahui
mengenai hujan asam. Selain itu, diharapkan dengan adanya makalah ini,
manusia dapat mengerti akan bahaya dari hujan asam dan hubungan antara
hujan asam dengan pemanasan global. Serta, diharapkan manusia dapat
menjaga bumi sebaik-baiknya agar terhindar dari hujan asam maupun
pemanasan global.
8
DAFTAR PUSTAKA
Apfel, Amelia. 2008. Acid rain is not only changing soil chemistry, it is affecting
climate change (online). http://news.cornell.edu. Diakses pada tanggal 14
Februari 2018 pukul 12.30 WIB.