0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan4 halaman
Dokumen ini membahas tentang kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), tumbuhan sayuran yang berasal dari India dan menyebar ke Asia dan Afrika. Kangkung memiliki nilai gizi yang tinggi dan manfaat kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, diabetes, dan mencegah kanker. Kangkung dapat ditanam di berbagai tanah asalkan subur dan memiliki air, tumbuh cepat dalam 4-6 minggu, dan dipanen dengan dicabut atau dipang
Dokumen ini membahas tentang kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), tumbuhan sayuran yang berasal dari India dan menyebar ke Asia dan Afrika. Kangkung memiliki nilai gizi yang tinggi dan manfaat kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, diabetes, dan mencegah kanker. Kangkung dapat ditanam di berbagai tanah asalkan subur dan memiliki air, tumbuh cepat dalam 4-6 minggu, dan dipanen dengan dicabut atau dipang
Dokumen ini membahas tentang kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), tumbuhan sayuran yang berasal dari India dan menyebar ke Asia dan Afrika. Kangkung memiliki nilai gizi yang tinggi dan manfaat kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, diabetes, dan mencegah kanker. Kangkung dapat ditanam di berbagai tanah asalkan subur dan memiliki air, tumbuh cepat dalam 4-6 minggu, dan dipanen dengan dicabut atau dipang
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang termasuk
jenis sayur-sayuran. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di semua tempat terutama di kawasan berair. Asal-mula kangkung yaitu, dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan bagian negara Gambar. Kangkung Darat Afrika. Kangkung sering disebut juga dengan Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach. Selain berfungsi sebagai sayuran, kangkung juga dikenal sebagai tanaman pengusir racun dari tubuh. Selain rasanya yang enak, kangkung juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Diambil dari data Food Nutrition Knoji, kangkung memiliki nutrisi yang sangat menakjubkan. Kangkung kaya akan zat besi, kalsium, dan riboflavin, termasuk vitamin yang berperan sebagai antioksidan, yaitu vitamin A dan vitamin C. Kangkung banyak mengandung karotenoid. Karotenoid adalah pigmen tumbuhan yang pada saat dicerna oleh tubuh diubah menjadi vitamin A. Karotenoid dalam kangkung adalah anti-oksidan kuat yang memiliki sifat anti-inflamasi (mencegah peradangan) dan antikanker. Di beberapa negara Asia Tenggara, kangkung dikenal sebagai obat tradisional untuk mencegah beberapa penyakit, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit mata. Kandungan lutein dalam kangkung sangat penting untuk kesehatan mata. Penelitian membuktikan bahwa asupan lutein yang meningkat dapat menurunkan risiko katarak. Kangkung juga merupakan antimikroba dan anti-ulcerogenic yang dapat menyembuhkan masalah pada tukak lambung. Belum lama ini, penelitian yang dilakukan di India menunjukkan bahwa kangkung dapat bersifat melawan dan menghancurkan sel kanker. Selain itu, dengan mengonsumsi kangkung, maka dapat menghambat penyerapan glukosa sehingga baik untuk penderita diabetes. Kangkung juga baik untuk menjaga kesehatan otak dan menjaga memori agar terhindar dari penyakit lupa (pikun). Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang- cabangnya akan menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60-100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm. Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air, mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar). Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing atau tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Kangkung dapat dengan mudah ditanam di semua tipe tanah terutama di tanah datar, asalkan tanah tersebut subur dan cukup air. Hal ini, disebabkan tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara baik. Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi/pegunungan pada 2000 meter diatas permukaan laut. Kangkung biasanya ditanam di kolam, rawa, sawah, atau di atas timbunan sampah. Pada dasarnya, jenis pohon atau tanaman kangkung dibedakan menjadi dua macam yakni kangkung darat (Ipomoea reptans L. Poir) dan kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk). Kangkung darat adalah kangkung yang ditanam di lahan darat, biasanya di tempat yang agak kering. Sedangkan kangkung air biasanya ditanam di lahan sawah atau rawa. Kangkung air biasanya memiliki bunga berwarna kekuning-kuningan atau ungu, berdaun panjang yang ujungnya agak tumpul, dan batang berwarna hijau yang ukurannya lebih besar daripada kangkung darat. Sedangkan kangkung darat berdaun panjang, berujung runcing, dan bunganya berwarna putih. Kangkung termasuk jenis tanaman dengan kemampuan tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu kurang lebih 4-6 minggu sejak dari benih. Dalam penanamannya, bisa dibilang tanaman kangkung hampir tidak membutuhkan pemeliharaan yang rutin, kecuali pembersihan rumput-rumput yang mengganggu. Akan tetapi, sebaiknya tanaman diberi pupuk urea pada umur tujuh hari setelah tanam. Untuk pemanenan Gambar, Budidaya Kangkung kangkung bisa dengan cara dicabut atau dipangkas. Biasanya kangkung air dipanen dengan cara dipangkas, sedangkan kangkung air dipanen dengan dicabut. Ada dua bentuk kangkung yang dijual di pasaran. Yang pertama adalah kangkung berdaun licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 10–15 cm. Tumbuhan ini memiliki batang berongga yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Jenis kedua adalah dengan daun sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip tiga.