Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu faktor penunjang kehidupan semua
makhluk hidup, termasuk tanaman. Tanaman membutuhkan air agar dapat
tumbuh dan berproduksi dengan baik. Air yang dibutuhkan tanaman
berasal dari air hujan maupun air irigasi. Kebutuhan tanaman akan air
digunakan untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan, baik
penguapan yang melalui permukaan tanaman maupun permukaan tanah
atau evapotranspirasi.
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi
air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan
dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan
tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku
(subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang
menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi
tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena
itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan. Usaha
pengelolaan dan penyediaan air untuk menunjang kegiatan pertanian
adalah bentuk diperlukan sistem irigasi yang tertata baik.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian irigasi
2. Cara pemberian air lewat permukaan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuatan
bangunan air untuk menunjang usaha pertanian, termasuk didalamnya
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan (Direktorat
Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, 2009).
Sedangkan irigasi berdasarkan keputusan menteri no. 32 tahun
2007 irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air
irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi
permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi
tambak.
Pembahasan mengenai irigasi tidaklah terlepas dari air,
berdasarkan peraturan mentri no.32 tahun 2007 disebutkan bahwa air
adalah semua air yang terdapat pada, di atas ataupun di bawah permukaan
air termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah air hujan, dan
air laut yang berada di darat.
Terdapat berbagai macam sumber air di permukaan bumi yaitu:
1. Presipitasi, air yang berasal dari awan karena kondisi sudah jenuh.
2. Air atmosfer, selain presipitasi pada beberapa negara memilki
kontribusi yang penting dalam sumber air sebagai penyokong hidup
tanaman, sebagai contoh di padang pasir najib embun berperan sangat
penting dalam pertumbuhan anggur pada musim panas.
3. Air banjir (air tadah hujan), dalam keadaan tertentu air tadah hujan
befungsi seperti semacam irigasi yang tidak disalurkan manusia.
Ketika menggenangi tanah air tersebut diserpa oleh tanah dan
ditampung untuk selanjutnya digunakan oleh tanaman.

2
4. Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang
disimpan dalam rongga tanah. Pergerakan air tanah ke permukaan
terjadi karena adanya kapilarisasi dari permukaan tanah.
5. Irigasi.
Kegagalan dalam memperhitungkan kelima sumber diatas dan
proporsi untuk masing-masing tanaman akan menyebabkan gagalnya suatu
rancangan irigasi.
Pengertian sumber air secara khusus adalah sebagai tempat atau
wadah air alami ataupun buatan yang terdapat pada, di atas ataupun di
bawah permukaan tanah (Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air,
2009).
Sedangkan pengertian sumber air irigasi adalah tempat atau wadah
air alami maupun buatan yang terdapat pada, di atas ataupun di bawah
permukaan tanah yang digunakan untuk irigasi (Direktorat Jenderal
Pengelolaan Lahan dan Air, 2006).

B. Cara Pemberian Air Lewat Permukaan


Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang
paling awal dikembangkan. Irigasi permukaan merupakan irigasi
yang terluas cakupannya diseluruh dunia terutama di Asia. Sistem
irigasi permukaan terjadi dengan menyebarkan air ke permukaan tanah
dan membiarkan air meresap (infiltrasi) ke dalam tanah. Air dibawa dari
sumber ke lahan melalui saluran terbuka baik dengan atau lining maupun
melalui pipa dengan head rendah. Investasi yang diperlukan untuk
mengembangkan irigasi permukaan relative lebih kecil daripada irigasi
curah maupun tetes kecuali bila diperlukan pembentukan lahan, seperti
untuk membuat teras.
Cara pemberian air irigasi yang termasuk dalam pemberian air lewat
permukaan, antara lain :

3
a. Wild flooding
Air digenangkan pada suatu daerah yang luas pada waktu banjir
cukup tinggi sehingga daerah
akan cukup sempurna dalam
pembasahannya. Cara ini hanya
cocok apabila cadangan dan
ketersediaan air cukup banyak.
b. Free flooding

Daerah yang akan diairi dibagi dalam beberapa bagian/ petak; air
dialirkan dari bagian yang tinggi ke bagian yang rendah.
Karakteristik :
1. Biaya persiapan lahan rendah.
2. Penggunaan air lebih efisien
3. Metode ini cocok untuk tanaman dimana tanahnya curam.
4. Jarak antar parit induk dijaga 20-50 m. Tergantung dengan
kemiringan, tekstur tanah, dan tanaman yang akan ditanam.
c. Check flooding
Air dari tempat pengambilan (sumber air) dimasukkan ke
dalam selokan, untuk
kemudian dialirkan pada
petak-petak yang kecil;
keuntungan dari sistem ini
adalah bahwa air tidak
dialirkan pada daerah yang sudah diairi.

4
Karakteristik :
1. Air dikendalikan oleh daerah sekitar dengan tanggul rendah dan
datar.
2. Tanggul umumnya dibangun sepanjang kontur.
3. Pada check flooding ini, air telah terisi penuh dan dibiarkan
sampai air infiltrasi.
d. Border strip method

Daerah pengairan dibagi-bagi dalam luas yang kecil dengan


galengan berukuran l0x 100 m2 sampai 20 x 300 m2; air dialirkan ke
dalam tiap petak melalui pintu-pintu.
Karakteristik :

1. Setiap strip dibatasi pematang, petak rata dan tegak lurus dengan
pematang.

2. Landai ke arah sejajar dengan pematang.

3. Sesuai infitrasi agak rendah sampai dengan agak tinggi

4. Cocok untuk tanaman yang pertanamannya agak rapat. Misalnya


kedelai, kacang, jagung, dsb. Tetapi tidak cocok untuk padi.

e. Zig-zig method

5
Daerah pengairan dibagi dalam sejumlah petak berbentuk jajaran
atau persegi panjang; tiap petak dibagi lagi dengan bantuan galengan
dan air akan mengalir melingkar sebelum mencapai lubang
pengeluaran. Cara ini menjadi dasar dari pengenalan perkembangan
teknik dan peralatan irigasi.

f. Bazin method
Cara ini biasa digunakan di perkebunan buah-buahan. Tiap bazin
dibangun mengelilingi tiap pohon dan air dimasukkan ke dalarnnya
melalui selokan lapangan seperti pada efek flooding.

g. Furrow method
Cara ini digunakan pada perkebunan bawang dan kentang serta
buah-buahan lainnya. Tumbuhan tersebut ditanam pada tanah
gundukan yang paralel dan diairi melalui lembah di antara gundukan.
Karakteristik :

6
1
1. Hanya sampai ½ dari permukaan tanah yang dibasahi air.
5
2. Jarak antar alur tergantung dengan jarak tanaman yang tepat.
Furrow bervariasi dari 8 sampai 30 cm. Bahkan sampai 400 m
panjangnya.
3. Jarak yang terlalu panjang dapat menyebabkan infiltrasi terlalu
banyak di dekat ujung atas, dan sedikit di ujung bawah lereng.
4. Banyak digunakan untuk tanaman baris dan tanaman yang mudah
rusak bila bagian tanamannya terkena air.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuatan bangunan
air untuk menunjang usaha pertanian, termasuk didalamnya tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan
2. Cara pemberian air irigasi melalui permukaan tanah adalah dengan
Wild flooding, Free flooding, Check flooding, Border strip method,
Zig-zig method, Bazin method, dan Furrow method.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://rinoitink.blogspot.com/2010/04/teknik-pemberian-air-irigasi-irrigation.html
https://www.akhmadshare.com/2016/11/cara-pemberian-air-irigasi.html
https://dokumen.tips/documents/cara-pemberian-air-lewat-permukaan.html
Wadho, Latih Hyder. 2016. Methods of Irrigation. Mehran : Mehran University

Anda mungkin juga menyukai