KETAHANAN NASIONAL
Dosen Pengampuh
Disusun Oleh :
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia telah lebih dari setengah abad membangun peradaban dan
perilakunya dengan berlandaskan kemandirian budaya bangsa yang berideologi
pancasila dan UUD 1945. Dalam perjalanannya saat ini, banyak halangan yang
menghambat dan harus ditanggulangi.Salah satu masalah yang merambah sejak
tahun 1960 adalah berkembangnya penyalahgunaan narkotika. Proses
penyelesaian tersebut telah ditetapkan bahwa ancaman bahaya penyalahgunaan
Narkotika adalah merupakan ancaman Nasional yang perlu ditanggulangi sedini
mungkin. Ancaman bahaya penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkotika
yang dapat menjadi penghambat bagi kelancaran pembangunan sumber daya
manusia di Indonesia .
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kata Narkotika berasal dari kata Narcosis yang berarti narkose atau
menidurkan yaitu zat atau obat-obatan yang membiuskan. Dalam pengertian lain,
Narkotika adalah zat atau obat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau
pembiusan, karena zat-zat tersebut bekerja mempengaruhi susunan syaraf sentral.
Menurut UU RI No 35 tahun 2009 tentang jenis-jenis Narkotika yang dimaksud
dengan Narkotika adalah Candu, Morphine, Heroin, Ganja, Kokain, dan
Narkotika Semi Sintetis dan Sintetis. Narkotika semi sintetis merupakan hasil
proses yang bahan-bahannya dimodifikasi zat kimia yang terdapat dalam
opium,sedangkan narkotika sintetis sebagai hasil produksi laboratorium yang
pembuatannya sepenuhnya dari bahan kimia seperti methadone, meperidine
(pethidine). Narkotika banyak sekali macamnya, ada yang berbentuk cair, padat,
serbuk, daun-daun.
Pasal 55 Ayat (1) Undang-Undang Narkotika: Bahwa Orang tua atau wali
dari Pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajib melaporkan kepada pusat
kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan
dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
(1) Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) yang sengaja tidak melapor, dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda
paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
(2) Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dan telah dilaporkan oleh
orang tua atau walinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1)
tidak dituntut pidana.
2.4 Faktor-Faktor
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
http://granat.or.id/stories/penyalahgunaan-narkoba-vs-keamanan-nasional-
indonesia
http://sucisatria.wordpress.com/2012/10/29/tugas-akhir-semester-pendidikan-
kewarganegaraan-makalah-narkoba-dan-ketahanan-nasional/
http://hankam.kompasiana.com/2011/03/30/narkoba-ancaman-nirmiliter-yang-
nyata-350804.html
http://www.antarnews.com/berita/349418/polri-ungkap-26561-kasus-narkoba-
pada-2012.diakses-tgl,25-agustus-2016