Anda di halaman 1dari 10

OLEH

KELAS : XII IPA 3

“sel elektrokimia”
1. PENGERTIAN
Sel elektrokimia merupakan suatu sel atau tempat terjadinya aliran elektron yang
disebabkan oleh perubahan energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya,
energy listrik menjadi energy kimia. Sel elektrokimia terdiri dari dua elektrode,
yaitu katode dan anode, serta larutan elektrolit sebagai penghantar elekton. Pada
reaksi katode terjadi reaksi reduksi, sedangkan pada anode terjadi reaksi
oksidasi.

2. MACAM-MACAM DAN JENIS REAKSINYA


Ada dua jenis sel elektrokimia yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Perbedaan
sel volta dan sel elektrolisis:
No. Sel Volta Sel Elektrolisis
1 Anode bermuatan negatif, Anode bermuatan positif, sedangkan
sedangkan katode bermuatan katode bermuatan negatif.
positif.
2 Terjadi perubahan enegri Terjadi perubahan energi listrik
kimia menjadi energi listrik menjadi energi kimia
3 Reaksi redoks berlangsung Reaksi redoks berlangsung tidak
secara spontan spontan

I. SEL VOLTA
Sel volta (sel galvani) adalah sel elektrokimia di mana energi kimia dari reaksi
redoks spontan diubah menjadi energi listrik.Reaksi ini dapat dimanfaatkan
sebagai sumber tenaga listrik, seperti pada baterai dan aki.
Susunan Sel Volta
Secara umum, sel volta tersusun dari:
 Anode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.
 Katode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.
 Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik.
 Rangkaian luar, yaitu kawat konduktor yang menghubungkan anode dengan
katode.
 Jembatan garam, yaitu rangkaian dalam yang terdiri dari larutan garam.
Jembatan garam memungkinkan adanya aliran ion-ion dari setengah sel anode
ke setengah sel katode, dan sebaliknya sehingga terbentuk rangkaian listrik
tertutup.
Sel volta pada gambar diatas tersusun dari electrode seng dan tembaga. Jika
kedua electrode dihubungkan melalui kawat penghantar, maka electron
mengalir dari seng melalui rangkaian luar menuju tembaga.
# Pada anoda, logam Zn (seng) melepaskan elektron dan menjadi Zn 2+
reaksinya: Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–
#
Pada katoda, ion Cu2+ (tembaga) menangkap elektron dan mengendap
menjadi logam Cu. Reaksinya: Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)

hal ini dapat diketahui dari berkurangnya massa logam Zn setelah reksi,
sedangkan massa logam Cu bertambah. Reaksi total yang terjadi pada sel
galvani adalah: Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Notasi Sel Volta
Susunan sel volta dapat dinyatakan dengan notasi sel volta yang disebut juga
diagram sel. Cara penulisannya: Anode (oksidasi) || Katode (reaksi reduksi)
Untuk contoh sel volta di atas, notasi selnya dapat dinyatakan sebagai berikut.

Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu

atau

Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)

Penulisan anode pada sel volta berada di sebelah kiri, sedangkan katode
berada di sebelah kanan. Kedua electrode dihubungkan dengan jembatan
garam yang ditandai dengan dua garis vertikal. Sedangkan garis tunggal
sejajar ( | ) menyatakan batas antarfase.
II. SEL ELEKTROLISIS
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah.
Pada sel elektrolisis terjadi perubahan dari energi listrik menjadi energy
kimia. Sel elektrolisis berfungsi sebagai pompa untuk menjalankan
perpindahan elektron yang mengalir dari anode ke katode. Electron dialirkan
melalui elektrode yang tidak bereaksi(inert). Dalam elektrolisis, pada anode
terjadi reaksi oksiasi(melepaskan elektron), sedangkan pada katode terjadi
reaksi reduksi(menangkap elektron).

Jenis-jenis reaksi:
 Reaksi pada katode (reduksi)
Katode bermuatan negatif, sehingga terjadi reaksi reduksi. Reaksi reduksi ini
bergantung pada jenis kation dalam larutan.
1)Kation berasal dari logam aktif (golongan IA,IIA,Al dan Mn), yaitu ion-ion
logam yang memiliki elektrode lebih negatif daripada air,sehingga air yang
tereduksi. Reaksi yang terjadi yaitu:
2H2O(l) + 2e H2(g) +2OH-(aq)
+
2)Kation H yang berasal dari suatu asam akan direduksi menjadi gas
hidrogen (H2). Reaksi yang terjadi yaitu:
2H+(aq) + 2e H2(g)
3)Apabila zat yang dielektrolisis berupa lelehan atau leburan, logamnya yang
akan tereduksi . reaksinya : Ni(s) + 2e Ni2+(aq)
 Reaksi pada Anode (oksidasi)
Anode bermuatan positif, sehingga pada anode terjadi reaksi oksidasi.
1)Anode terbuat dari logam inert (Pt ,C, Au) dan ion sisa asam yang
mengandung oksigen (SO42-, NO3-, PO43-). Pada reaksi ini yang dioksidasi
adalah air dengan reaksi sebagai berikut: H2O(l) 4H+(aq) + O2(g)+ 4e
2)Anode yang terbuat dari logam inert (Pt,C,Au) dan mengandung ion sisa
asam halogen (Cl-,Br -, dan I-), anion-anion tersebut akan teroksidasi menjadi
molekulnya, reaksinya : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e
3)Jika anode tersebut dari logam tidak inert (Ni,Cu,dan Ag), logam tersebut
akan teroksidasi menjadi ionnya di anode. Reaksinya: Cu(S) Cu2+(aq) + 2e
3. POTENSIAL ELEKTRODE DAN POTENSIAL SEL
Padas el elektrokimia dikenal istilah potensial elektrode dan potensial sel.Potensial
elektrode adalah potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode. Pengukuran
potensial elektrode dilakukan dengan menggunakan elektrode standar. Adanya arus
listrik berupa aliran elektron pada sel volta disebabkan oleh adanya beda potensial
antara kedua elektrode yang disebut juga dengan potensial sel (E sel) ataupun gaya
gerak listrik (ggl) atau electromotive force (emf). Potensial sel yang diukur pada
keadaan standar (suhu 25°C dengan konsentrasi setiap produk dan reaktan dalam
larutan 1 M dan tekanan gas setiap produk dan reaktan 1 atm) disebut potensial sel
standar (E°sel). Nilai potensial sel sama dengan selisih potensial kedua elektrode.
Menurut kesepakatan, potensial elektrode standar mengacu pada potensial reaksi
reduksi. Rumusnya:

E°sel = E°katode – E°anode

Katode adalah elektrode yang memiliki nilai E° lebih besar (positif), sedangkan
anode adalah elektrode yang memiliki nilai E° lebih kecil (negatif). Jadi potensial
elektrode standar menunjukkan urutan kecendrungan untuk mengalami reduksi,
sehingga dikenal sebagai potensial reduksi standar.

Penyusunan unsure-unsur berdasarkan deret keaktifan logam dikenal dengan


deret volta. Deret ini menggambarkan urutan kekuatan pendesakan suatu logam
terhadap ion logam yang lain. Unsur yang terletak di sebelah kiri hidrogen lebih
mudah mengalami oksidasi dibandingkan yang terletak di sebelah kanan hidrogen.
Logam yang memiliki sifat reduktor lebih kuat akan mendesak ion logam lain yang
sifat reduktornya kecil. Unsur-unsur deret Volta sebagai berikut:

Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H –
Cu – Hg – Ag – Pt – Au

Logam di sebelah kiri H memiliki E0 negatif, sedangkan logam di sebelah kanan H


memiliki E0 positif. Logam-logam di sebelah kiri H merupakan logam yang aktif,
sedangakn di sebelah kanan H merupakan logam-logam mulia. Sifat reduktor makin
ke kanan makin lemah. Sebaliknya, makin ke kiri sifat reduktor makin kuat.
4. PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Sel Volta
1. Sel Kering (Sel Leclanche)

Dikenal sebagai batu baterai. Terdiri dari katode yang berasal dari
karbon(grafit) dan anode logam zink. Elektrolit yang dipakai berupa pasta
campuran MnO2, serbuk karbon dan NH4Cl.
Persamaan reaksinya :
Katode : 2MnO2 + 2H+ + 2e Mn2 O3 + H2O
2+
Anode : Zn Zn + 2e
Reaksi sel : 2MnO2 + 2H+ + Zn Mn2O3 + H2O + Zn2+
Ada beberapa jenis baterai yaitu:Baterai Merkuri, Baterai Litium, Baterai
Nikel-Kadmium,dan Baterai perak oksida.
2. Sel Aki

Accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses


elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang
tinggi.Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat berfungsi
penyimpan listrik dan pada setiap saat dapat dikeluarkan .
Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan katodenya terbuat dari logam
timbal yang dilapisi PbO2.Reaksi penggunaan aki :
Anode : Pb + SO42- PbSO4 + 2e
Katode : PbO2 + SO4 -+ 4H++ 2e
2-
PbSO4 + 2H2O
2- +
Reaksi sel : Pb + 2SO4 + PbO2 + 4H 2PbSO4+ 2H2O
Reaksi Pengisian aki : 2PbSO4 + 2H2O Pb + 2SO42- + PbO2+ 4H+
Jenis-jenis aki :

Aki Basah Konvensional Aki Hybrid Aki Kalsium

Aki MF(Maintenance Free) Aki sealed

3. Sel Perak Oksida


Sel ini banyak digunakan untuk alroji, kalkulator dan alat elektronik.
Reaksi yang terjadi :
Anoda : Zn(s) + 2OH-(l) Zn(OH)2(s) + 2e
Katoda : Ag2O(s) + H2O(l) + 2e 2Ag(s) + 2OH-(aq)
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)
Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,34 V

4. Sel Nikel Cadmium (Nikad)


Sel Nikad merupakan sel kering yang dapat diisi kembali (rechargable).
Anodenya terbuat dari Cd dan katodenya berupa Ni2O3 (pasta). Beda
potensial yang dihasilkan sebesar 1,29 V. Reaksinya dapat balik :
NiO(OH).xH2O + Cd + 2H2O → 2Ni(OH)2.yH2O + Cd(OH)2
5. Sel Bahan Bakar

Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi – pereaksinya


(oksigen dan hidrogen) dialirkan secara kontinyu ke dalam elektrode berpori.
Sel ini terdiri atas anode dari nikel, katode dari nikel oksida dan elektrolit
KOH.
Reaksi yang terjadi :
Anode : 2H2(g) + 4OH-(aq) → 4H2O(l) + 4e
Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq)
Reaksi sel : 2H2(g) + O2 → 2H2O(l)

2. SEL ELEKTROLISIS
a) Pembuatan Beberapa Bahan Kimia. Beberapa bahan kimia seperti logam
alkali dan alkali tanah aluminium, gas hidrogen,gas oksigen, gas klorin,
dan natrium hidroksida dibuat secara elektrolisis. Contoh:Pembuatan
logam natrium dengan mengelektrolisis lelehan NaCl yang dicampurdengan
CaCl2.
b) Pemurnian Logam.
Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang
masihtercampur dengan sedikit perak, emas, dan platina. Untuk beberapa
keperluandibutuhkan tembaga murni, misalnya untuk membuat kabel.
Tembaga yang tidakmurni dipisahkan dari zat pengotornya dengan
elektrolisis.Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan
tembaga murni dipasangsebagai katoda dalam elektrolit larutan CuSO4
tembaga di anoda akan teroksidasimenjadi Cu2+ selanjutnya Cu2+ direduksi
di katoda.
3. Penyepuhan Logam
Suatu produk dari logam agar terlindungi dari korosi (perkaratan) dan
terlihat lebih menarik seringkali dilapisi dengan lapisan tipis logam lain
yang lebih tahan korosi dan mengkilat. Salah satu cara melapisi atau
menyepuh adalah dengan elektrolisis. Benda yang akan dilapisi dipasang
sebagai katoda dan potongan logam penyepuh dipasang sebagai anoda
yang dibenamkan dalam larutan garam dari logam penyepuh dan
dihubungkan dengan sumber arus searah.
Contoh : untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari baja dengan perak,
maka garpu dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang sebagai
anoda, dengan elektrolit larutan AgNO3. 

Logam perak pada anoda teroksidasi menjadi Ag+ kemudian direduksi menjadi Ag


pada katoda atau garpu. Dengan demikian garpu terlapisi. oleh logam perak.

Anoda : Ag(s) → Ag+(aq)+ e-


Katoda : Ag+(aq) + e- → Ag (s)
Ag(s) → Ag(s)
anoda Katoda

Anda mungkin juga menyukai