Anda di halaman 1dari 3

Saat ini perawat professional mengembangkn peran penting dalam praktik keperawatan

mengenai kepemimpinan dan managemen keperawatan, terlepas dari apapun aktivitas


yang mereka lakukan. Kepemimpinan dan managemen adalah dua hal yang berbeda,
namun saling terkait. Kepemimpinan didefinisikan sebagai “proses mempengaruhi
orang lain”. Manajemen tidak hanya meliputi kepemimpinan, tetapi juga koordinasi dan
integrasi sumber daya melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasikan,
pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan dan objek spesifik dari institusi
(Huber, 2000). Pemimpin berfokus pada orang, sedangkan manajer berfokus pada
struktur.
Perawat dapat mengemban peran kepemimpinan dalam lingkungan kerja mereka, dan
komunitas mereka, meskipun mereka memiliki atau tidak memiliki posisi kepemimpinan
yang ditetapkan. Sebagai pemimpin di tempat kerja (puskesmas), mereka dapat
membantu dalam perbaikan kualitas perawatan klien. Sebagai pemimpin di profesi,
perawat tidak hanya dapat membantu perbaikan perawatan klien, tetapi juga perbaikan
lingkungan kerja perawat. Karena pengetahuan dan ketrampilan khususnya, perawat
dapat mengemban tugas memimpinnya di komunitas, membantu perubahan yang
meningkatkan kesejahteraan fisik, psikologis, dan social dalam masyarakat sebagai
satu kesatuan. Dan sebagai seorang manager dan pemberi perawatan klien, perawat
mengkoordinasikan berbagai professional perawatan kesehatan dan layanan mereka
untuk membantu klien mendapatkan hasil akhir yang mereka inginkan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(Kepmenkes nomor 128 than 2004). Keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)
adalah suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat.
Menutamakan pelayanan promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu.
Agar upaya keperawatan kesehatan masyarakat di puskesmas dapat terlaksana secara
efisien dan efektif, diperlukan pengelolaan upaya tersebut dengan baik. Pengelolaan
pelayanan kesehatan khusunya keperawatan di Puskesmas, memerlukan penerapan
kepemimpinan dan manejemen keperawatan. Kegiatan tersebut meliputi perancanaan,
pelaksanaan, pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban yang
terintegrasi dengan upaya kesehatan puskesmas. Sehingga upaya keperawatan
kesehatan masyarakat dapat terlaksanan secara efesien dan efektif.
Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan
sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban. Semua fungsi tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan
berkesinambungan.
Manajemen keperawatan dalam setting puskesmas dapat di artikan sebagai
pengelolaan proses pemberian asuhan keperawatan  secara sistimatis kepada
masyarakat secara efektif dan efisien. Rangkaian pengelolaan keperawatan puskesmas
mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan
dan pertanggungjawaban yang terintegrasi (Depkes,2006).

Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan
Puskesmas dibedakan menjadi dua macam. Pertama, rencana tahunan kesehatan
wajib. Kedua, rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.
a.   Perencanaan upaya kesehatan wajib
Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap Puskesmas, yakni promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, perbaikan gizi
masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan.
Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan Puskesmas adalah sebagai
berikut:
1)             Menyusun usulan kegiatan
2)             Mengajukan usulan kegiatan
3)             Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

b.   Perencanaan upaya kesehatan pengembangan


Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan Puskesmas
yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri. Upaya laboratorium
medic, upaya laboratorium kesehatan masyarakat dan pencatatan laporan tidak
termasuk pilihan, karena ketiga upaya ini adalah upaya penunjang yang harus
dilakukan untuk kelengkapan upaya-upaya puskesmas. Langkah-langkah perencanaan
upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh puskesmas mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1)        Identifikasi upaya kesehatan pengembangan
2)        Menyusun usulan kegiatan
3)        Mengajukan usulan kegiatan
4)        Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

c. Pelaksanaan dan pengendalian 


Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan,
serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas, baik rencana
tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana upaya kesehatan pengembangan,
dalam mengatasi masalah ksehatan di wilayah kerja puskesmas. Langkah-langkah
pelaksanaan pengendalian adalah sebagai berikut:
a.          Pengorganisasian
b.         Penyelenggaraan
c.          pemantauan

d. Pengawasan dan pertanggungjawaban


 Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas
kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan
peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Utnuk
terselenggaranya pengawasan dan pertanggungjawaban, dilakukan kegiatan berikut:
a.         Pengawasan
Pengawasan dibedakan atas dua macam, yakni pengawasan internal dan eksternal.
Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung. Pengawasan
eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten//kota serta berbagai
institusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspek administrative, keuangan,
dan teknis pelayanan. Apabila pada pengawasan ditemukan adanya penyimpangan
baik terhadap rencana, standar, peraturan perundang-undangan mau[pun berbagai
kewajiban yang berlaku, perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
b.    Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan
pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehan
dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan tersebut
disampaikan kepada dinas kesehatan kabupateh./kota serta pihak-pihak terkait lainnya,
termasuk masyarakat melalui badan Penyantun Puskesmas. Apabila terjadi
penggantian kepala puskesmas, maka kepala Puskesmas yang lama diwajibkan
membuat laporan pertanggungjawaban masa jabatannya. (KMK, 2004)

Anda mungkin juga menyukai