Abstrak
Makalah ini menyajikan ikhtisar optimasi parameter proses powder coating pada logam electro-galvanized (SECC-
AF JIS G 3313). Ketebalan lapisan painting merupakan factor penting yang menentukan dalam proteksi logam terhadap
karat. Pada proses powder coating ketebalam merukapan salah satu variable yang sulit dikontrol konsistensinya.
Penelitian ini menggunakan material Ral 7016 epoxy polyester dengan ketebalan yang disyaratkan antara 70 -100
micron. Sementara itu, pada proses aplikasi masih ditemukan powder-paint yang lebih tipis dari standar. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan nilai ketebalan powder coating optimum dari kombinasi parameter proses yang
ditetapkan. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan array orthogonal L12 Taguchi dengan parameter, program,
jarak, metode aplikasi, dan jumlah layer. Metode optimasi ini telah berhasil melakukan perbaikan. Ketebalan rata-rata
lapisan paint powder tertinggi mencapai 76,8 micron. Untuk parameter yang diberikan, jarak merupakan parameter
yang memberikan dampak tertinggi terhadap ketebalan dengan rasio S/N sebesar 5,114. Hasil ini diharapkan bias
digunakan untuk mengembangkan powder coating pada aspek-sapek signifikan lainya.
Kata kunci: Powder coating, Metode Taguchi, Minitab, Electro Galvanized, dan Epoxy-polyester
110
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 21 September 2019
diperkuat oleh 5% dari berat MoS2 memiliki program, jarak, metode aplikasi, dan jumlah lapisan.
respons tahan gores yang baik dibandingkan dengan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
komposit polyester composite yang diperkuat oleh 5% mendapatkan nilai optimum dari ketebalan proses
berat MoS2 [6]. paint powder dari kombinasi parameter proses yang
Metode Taguchi telah banyak digunakan dalam ditentukan.
banyak proses fabrikasi. Thakur, 2014, telah
menggunakan metode ini untuk optimalisasi proses II. METODOLOGI
resistance spot welding (RSW). Penelitian ini A. Prosedur Eksperimen
melakukan optimasi parameter proses RSW untuk
material lembaran baja galvanis. Penelitian ini Sebelum ekperimen dimulai, semua kondisi
menggunakan metode Taguchi dengan enam peralatan yang digunakan dan kondisi pengaturan
parameter dan tiga tingkat percobaan. Analisis pengujian harus dicek dan dipastikan memenuhi
parameter proses RWS dilakukan menggunakan persyaratan safety. Penelitian ekperimental ini
Anova. Dari hasil eksperimen diketahui bahwa menggunakan spray gun OptiStar CG07
parameter yang paling signifikan yang berkapasitas 100 W dan sambungan vibrator
mempengaruhi kekuatan sambungan adalah arus 110/220 VAC. Parameter program yang akan
pengelasan dan waktu pengelasan, sedangkan digunkanan pada eksperimen ini meliputi, powder
parameter waktu pemerasan dan waktu tahan output (%), total air volume (in Nm³/h), spray
merupakan faktor yang kurang signifikan [7]. current (in µA) dan high voltage (in kV). Keempat
Shinde 2016, telah menggunakan metode Taguchi parameter diseting dalam dua program yaitu P01
untuk optimalisasi process (THP). Penelitian ini dan 02. Penyetingan spray gun dilakukan melalui
menggunakan metode Taguchi dalam empat “Gun control unit”. Penelitian ini menggunakan
parameter dan tiga tingkat percobaan. Hasil ini program 01(P01) dan program 02 (P02). Parameter
diketahui bahwa jari-jari sudut die, panjang tabung untuk setiap program tersaji pada table 1.
dan ketebalan tabung secara signifikan Tabel 1. Penyetingan spray gun
mempengaruhi THP [8].
Berbeda dengan dua penelitian sebelumnya, Parameters setting P01 P02
Powder output display (%) 65 65
penelitian ini menggunakan metode Taguchi untuk
Total air volume display (in Nm³/h) 46 46
meningkatkan ketebalam film pada proses paint
Spray current display (in µA) 22 21
powder. Penelitian ini menggunakan empat
High voltage display (in kV) 44 52
parameter dan dua level percobaan. Percobaan
dilakukan menggunakan array Taguchi L12 Hasil peyetingan spray gun pada P01 dan P02
ortogonal. Parameter yang digunakan adalah tersaji pada gambar berikut:
Gambar 1. Program P01 & P02 pada spray gun control unit
B. Orthogonal Array (OA) dan Eksperimen pengujian. Parameter yang digunakan adalah
Taguchi program, jarak (cm), metode dan jumlah Layer
Penelitian ini menggunakan metode Taguchi (cycles). Parameter optimasi uttuk setiap level yang
dengan meenggunakan 4 variabel dan 2 level digunakan tersaji pada tabel berikut:
Tabel 2. Parameter optimasi Taguchi
Faktor Level
Kode
1 2
A Program P01 P02
B Jarak (cm) 20 30
C Metode Vertikal Vertikal-Horizontal
D Jumlah Layer (cycles) 3 4
111
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 21 September 2019
112
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 21 September 2019
Material paint powder yang digunakan dalam Karena ketebalan film harus memiliki nilai yang
penelitian ini adalah Ral 7016 epoxy polyester. tertinggi untuk kinerja terbaik maka untuk
Material ini telah lolos uji ketehanan karat pada 500 menghitung Signal to Noise (SN Ratios) dengan
hours. Proses pengujian menggunakan standar karakteristik target is best. Target is best
ASTM B117 salt spray corrosion test dan dievaluai merupakan karakteristik terukur dengan nilai non
menggunakan standar ASTM D 1654)-Rating of negatif dengan the S/N ratio berdasarkan pada
Failure at Scribe (Procedure A). Spesifikasi means dan standard deviations. Pencapaian nilai
material powder coating sebagai berikut: tertinggi maka kualitas yang dihasilkan merupakan
Tabel 6. Spesifikasi Ral 7016 epoxy polyester
yang terbaik (Castilo 2007). Rumus S/N ratio
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Parameters Spec. Batch 308C-14
Colour R-7016 R-7016 ̅
( ) (1)
Deviation Δ E Max. 0.5 0.35
Hardness Min. H H
Gloss, 60 degree 60%+/- 2 61%
Adhesion (at 2 mm) Gt. 0 Gt. 0 III. HASIL DAN DISKUSI
Corrosion creep* ≥ Rating 6 Rating 9
Particle Size:
A. Optimum Parameter Proses Powder coating
>80 µm < 40 % 20.00%
Metode Taguchi menggunakan signal to noise
>20 µm < 75 % 70.00%
(S/N) ratios, yang menunjukkan sensitivitas
karakteristik yang diinginkan untuk faktor input,
Material ini memiliki ketahanan karat rating 9
dalam proses yang terkendali. Kondisi optimal
(skala 0-10, semakin tinggi ratingnya maka akan
diperoleh dengan mendefinisikan efek dari masing-
semakin baik ketahanan karatnya.
masing faktor input pada karakteristik output.
Tujuan dari analisis S/N ratios adalah untuk
D. S/N Ratio dan Eksperimen
menentukan tingkat yang tepat dari input yang
Dalam analisis ini, dilakukan 12 percobaan
secara acak berdasarkan OA (orthogonal array berbeda untuk mencapai respons terbaik. Grafik
respon S/N ratios untuk data rata-rata ketebalan
L12.) Lima respons diambil untuk setiap
powder coating berdasarkan software Minitab
pengaturan. Parameter powder coating bervariasi
tersaji pada gambar 3.
sesuai nilai untuk setiap level yang diberikan pada
Tabel 2. Nilai rata-rata ketebalan film dan rasio S/N
diberikan pada Tabel 2.
14
12
Mean of SN ratios
10
P01 P02 20 30
Metode Jumlah Layer
14
12
10
Vertikal Vertikal-Horizontal 3 4
Signal-to-noise: Nominal is best (10*Log10(Ybar**2/s**2))
113
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 21 September 2019
signifikan mempengaruhi respon ketebalan paint dan jumlah layer masing-masing. Parameter optimal
powder dibandingkan program level 2. Nilai rasio yang diusulkan oleh software Minitab untuk proses
S/N untuk program level 1 dan 2 berturut-turut optimasi parameter powder coating diberikan pada
adalah 13.119 dan 11.478. tabel 7.
Pada parameter jarak spray, terlihat pada grafik Tabel 7. Tabel Respon untuk SNR dan Rata-rata
bahwa jarak 20 cm memiliki pengaruh respon yang
lebih tinggi dibandingkan dengan jarak 30 cm. Bisa Response Table for Signal to Noise Ratios
disebutkan juga bahwa jarak spray pada level ke-1 Nominal is best (10*Log10 (Ybar**2/s**2))
lebih signifikan mempengaruhi respon ketebalan Level Program Jarak Metode Jumlah Layer
paint powder dibandingkan level 2. Nilai rasio S/N S/N 1 13.199 15.013 11.445 12.117
untuk program level 1 dan 2 berturut-turut adalah 2 11.478 9.900 12.873 12.313
15.013 dan 9.900. Delta 1.641 5.114 1.428 0.196
Pada parameter metode, terlihat pada grafik Rank 2 1 3 4
bahwa metode vertical-horizontal memiliki Response Table for Means
pengaruh respon yang lebih tinggi dibandingkan Level Program Jarak Metode Jumlah Layer
dengan metode vertical. Bisa disebutkan juga S/N 1 62,51 63,20 45,40 55,23
bahwa jarak spray pada level 2 lebih signifikan 2 49,96 49,38 64,21 56,03
mempengaruhi respon ketebalan paint powder Delta 12,55 13,81 18,81 0,80
dibandingkan level 1. Nilai rasio S/N untuk kedua Rank 3 2 1 4
metode pada level 1 dan 2 berturut-turut adalah Response Table for Standard Deviations
11.445 dan 12.873. Level Program Jarak Metode Jumlah Layer
Pada parameter jumlah leyer, terlihat pada grafik S/N 1 14,28 11,50 11,93 13,85
bahwa jumlah leyer 4 memiliki pengaruh respon 2 13,40 15,72 15,36 13,76
yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah leyer Delta 0,88 4,23 3,43 0,09
3. Bisa disebutkan juga bahwa jarak spray pada Rank 3 1 2 4
level 2 lebih signifikan mempengaruhi respon
ketebalan paint powder dibandingkan level 1. Nilai B. Intersection Plot Parameters
rasio S/N untuk kedua metode pada level 1 dan 2
berturut-turut adalah 12.117 dan 12.313. Intersection Plot digunakan untuk melihat
interaksi gabungan terhadap variable respon, yaitu
Dari grafik respon S/N ratios terlihat bahwa dengan melihat adanya perpotongan grafik dari
parameter jarak memiliki respon SN tertinggi masing-masing parameter yang diukur. Perpotongan
sebesar 5.114. Respon teringgi berikutnya adalah grafik-grafik satu sama lain menandakan adanya
program sebesar 1.641, metode sebesar 1.428 dan interaksi di antara keduanya. Dari gambar 4, dapat
jumlah layers sebesar 0.196. Data respon S/N ratios diketahui bahwa interaksi antara parameter program
data ketebalan powder coating pada setiap lavel dengan jarak (A x B), program dengan jumlah leyer
eksperimen teraji pada table 7. (A x D), jumlah layer dengan program (D x A),
Nilai ketebalan yang diperoleh dari setiap jumlah leyer dengan jarak (D x B) dan jumlah leyer
percobaan, dimasukkan ke dalam software Minitab. dengan metode (D x B), terlihat secara signifikan
Kemudian setiap parameter didefinisikan mempengaruhi variabel respon (variable ketebalan
berdasarkan pada nilai S/N. Semakin tinggi nilai powder coating). Hal ini terlihat dari adanya
S/N, semakin baik hasilnya. Pada pelitian ini perpotongan kedua grafik pada tia-tiap parameter,
diketahui bahwa ketebalan rata-rata tertinggi yang berpotongan satu sama lain. Sedangkan
dicapai pada saat menggunakan program level 1, interaksi pada parameter jarak dengan program (B x
jarak pada level 1 cm, metode pada level 2 dan A), jarak dengan metode (B x C), jarak dengan
jumlah leyer pada level 2. Kondisi ini sesuai dengan jumlah layer (B x D), metode dengan jumlah leyer
nilai S/N yang tertinggi (Gbr. 3 dan Tabel 7). (C x D), dan program dengan metode (A x C) tidak
Berdasarkan Tabel 7, semakin tinggi nilai delta signifikan mempengaruhi variabel respon (variable
untuk setiap parameter, semakin penting parameter ketebalan paint powder). Kondisi ini terlihat dari
dalam proses tersebut. Oleh karena itu, dalam hal tidak adanya perpotongan kedua grafik parameter
pentingnya, parameter yang dipelajari dalam tersebut. berpotongan grafik parameter satu dengan
penyelidikan ini adalah; program, jarak, metode, parameter lainya.
114
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 21 September 2019
8
16
Jarak
20
12
Jarak 30
8
16
Metode
Vertikal
12
Metode Vertikal-Horizontal
8
16
Jumlah
Layer
12
Jumlah Layer 3
4
8
P01 P02 Vertikal Vertikal-Horizontal
Gambar 4. Grafik Pengaruh Interaksi Faktor terhadap Rata-rata Ketebalan Powder coating
REFERENSI
[1] Z. Du, S. Wen, J. Wang, C. Yin, D. Yu, and J. Luo,
“Review of Powder Coating,” J. Mater. Sciance
Chem. Eng., vol. 4, pp. 54–59, 2016.
[2] S. M. Mirabedini and A. Kiamanesh, “The effect of
micro and nano-sized particles on mechanical and
adhesion properties of a clear polyester powder
coating,” Prog. Org. Coatings, vol. 76, no. 11, pp.
1625–1632, 2013.
[3] B. Shirkavand Hadavand, M. Ataeefard, and H.
Fakharizadeh Bafghi, “Preparation of modified
115