Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 3 No.

1, Maret 2015 ISSN 2355-5785


http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

PENDEKATAN PEMBELAJARAN DEDUKTIF DAN PEMBELAJARAN INDUKTIF UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA POKOK BAHASAN PEMUAIAN KELAS
VII SMP NEGERI 21 MAKASSAR
Ammase S, Muh. Yusuf Hidayat, A.Jusriana
Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, 085299406191, Ammase1102199@gmail.com

Abstrak
Masalah utama dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan keterampilan bertanya peserta didik antara
penerapan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
keterampilan bertanya peserta didik sebelum dan setelah penerapan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif
pada peserta didik kelas VII SMPN. 21 Makassar pada pokok pemuaian. Jenis penelitian ini adalah penelitian
quasi eksperimen. Dimana peneliti membandingkan 2 kelas sampel yang berbeda yaitu kelas VII K yang
berjumlah 32 orang dengan pendekatan deduktif dan kelas VII L yang berjumlah 26 orang dengan
menggunakan pendekatan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata preobservasion untuk
penerapan pendekatan deduktif sebesar 0.92 dan postobservasion sebesar 2.10. Sedangkan nilai rata
preobservasion untuk pendekatan pembelajaran induktif sebesar 0.47 dan postobservasion sebesar 2.80. Untuk
hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung sebesar 9.09 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% sebesar 1.67. Dengan
demikian, thitung > dari ttabel atau 9.09 > 1.67 maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang
signifikan penerapan pendekatan pembelajaran deduktif dengan pembelajaran induktif terhadap keterampilan
bertanya peserta didik kelas VII SMP Negeri 21 Makassar. Manfaat dalam penelitian ini yaitu agar peserta didik
dapat meningkatkan keterampilan bertanya setelah diterapkan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif, dan
bagi tenaga pendidik memberikan motivasi agar tenaga pendidik memahami pendekatan yang dapat
meningkatkan keterampilan bertanya peserta didik, serta manfaat bagi sekolah yaitu dapat memperbaiki dan
meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika.
Kata kunci : Deduktif, Induktif, Keterampilan Bertanya

PENDAHULUAN peserta didik memahami konsep-konsep fisika


yang sulit. Pendekatan pembelajaran yang
1. Latar Belakang menuntut keterampilan bertanya peserta didik
Tenaga pendidik harus dapat menciptakan adalah pendekatan pembelajaran deduktif dan
suasana pembelajaran yang dapat menggali pendekatan pembelajaran induktif.
pengetahuan awal peserta didik, sehingga
peserta didik dapat mengembangkan Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis
pengetahuan yang didapat serta secara aktif tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
dapat menyeleksi, menyaring, memberi arti, “Pendekatan pembelajaran deduktif dan
dan menguji kebenaran atas informasi yang pembelajaran induktif untuk meningkatkan
diterimanya. Disamping itu, pembelajaran keterampilan bertanya pokok bahasan pemuaian
harus dapat menghubungkan pengetahuan atau kelas VII di SMP Negeri 21 Makassar”.
bahan yang akan dipelajari dengan pengertian
yang sudah dimiliki seseorang sehingga 2. Tujuan
pengertiannya dapat dikembangkan. Dengan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
kata lain, pembelajaran harus diubah dari yang adalah:
terpusat pada Tenaga pendidik (teacher
centered), menjadi pembelajaran yang terpusat a. Untuk mengetahui keterampilan bertanya
pada siswa (student centered). sebelum penerapan pendekatan pembelajaran
deduktif pada siswa kelas VII SMP NEG. 21
untuk mencapai tujuan pembelajaran Makassar pokok bahasan Pemuaian.
yang diharapkan dalam proses pembelajaran b. Untuk mengetahui keterampilan bertanya
Tenaga pendidik hendaknya menggunakan sebelum penerapan pendekatan pembelajaran
pendekataan pembelajaran yang dapat melibatkan induktif pada siswa kelas VII SMP NEG. 21
aktivitas peserta didik dan yang dapat membantu Makassar pokok bahasan Pemuaian.

Page |1
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 3 No. 1, Maret 2015 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

c. Untuk mengetahui keterampilan bertanya tersusun dengan baik dan diberikan dalam
setelah penerapan pendekatan pembelajaran berbagai bentuk format. Peserta didik
deduktif pada siswa kelas VII SMP NEG. 21 mempelajari informasi itu dan
Makassar pokok bahasan Pemuaian. menghubungkannya dengan masalah yang
d. Untuk mengetahui keterampilan bertanya diberikan. Tenaga pendidik bekerja sama dengan
setelah penerapan pendekatan pembelajaran peserta didik mencari fakta-fakta yang diperlukan.
induktif pada siswa kelas VII SMP NEG. 21 Dari hasil pengamatan dan penelitian tersebut
Makassar pokok bahasan Pemuaian. peserta didik di minta agar merumuskan hipotesis
e. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan yang dapat diuji kebenarannya. Generalisasi atau
bertanya antara penerapan pendekatan hipotesis ini kemudian dianalisis, apakah dapat
pembelajaran deduktif dan pendekatan diterima, atau ditolak (Sahabuddin. 2007 : 65).
pembelajaran induktif pada siswa kelas VII
SMP NEG. 21 Makassar pokok bahasan Teori induktif merupakan cara menerangkan
pemuaian. dari data kearah teori. Dalam bentuk ekstrim titik
pandang yang positif ini dijumpai pada kaum
a. Tinjauan Pustaka behaviorist (Ngalimun dkk. 2013 : 11).

Pendekatan deduktif merupakan pemberian Beberapa kalangan pendidik menyakini


tentang prinsip-prinsip isi pelajaran, kemudian bahwa pertanyaan yang bagus juga berdampak
dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau positif terhadap peserta didik, mulai dari
contoh-contohnya dalam situasi tertentu. meningkatnya partisipasi peserta didik di dalam
Pendekataan ini menjelaskan teoritis kebentuk kelas, meningkatnya daya berpikir peserta didik,
realitas atau menjelaskan hal-hal yang bersifat menggugah rasa ingin tahu peserta didik, dan
umum ke yang bersifat khusus (Yamin, 2013 : yang terpenting mengajarkan peserta didik untuk
169). memecahkan masalah. Itulah beberapa manfaat
utama bagi Tenaga pendidik yang mampu
Pendekatan deduktif hampir sama dengan mengajukan pertanyaan secara baik terhadap
expository approach. Tenaga pendidik yang peserta didik (Rudi Hartono. 2014 : 20-21).
menggunakan pendekatan ini mulai dengan
menyebutkan hukum, prinsip, atau generalisasi. Ia Bertanya merupakan bagian yang tidak
mulai dengan membuat penyataan yang terpisahkan dan penting dalam proses
berhubungan dengan penemuan yang telah ia pembelajaran. Saat peserta didik menuntut
lakukan atau tentang informasi yang diperoleh penjelasan dari pembicara, sedapat mungkin ia
sebelumnya. Kemudian peserta didik diminta harus menanyakannya dalam bentuk pertanyaan
menggunakan pernyataan tersebut pada masalah yang terbuka. Pertanyaan terbuka adalah
yang dimilikinya (Sahabuddin. 2007 : 65). pertanyaan yang menuntut penjelasan lebih jauh,
berbeda dengan pertanyaan tertutup. Dalam
Teori yang deduktif adalah memberikan pertanyaan tertutup, yang ditanya hanya perlu
keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau memberikan satu atau dua jawaban saja. Misalnya
pikiran spekulatif tertentu kearah data yang akan apa yang sering kita kenal dengan pertanyaan
diterangkan (Ngalimun dkk. 2013 : 11). “Ya” dan “Tidak” (Taufiq Amir. 2009 : 59).
Pendekatan pembelajaran induktif merupakan 3. Manfaat Penelitian
pendekatan yang dimulai dengan pemberian fakta,
kasus, contoh, atau sebab yang mencerminkan Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat
suatu konsep atau prinsip. Kemudian peserta didik sebagai berikut:
dibimbing untuk berusaha keras mensintesiskan, a. Dapat meningkatkan keterampilan bertanya
menemukan dan menyimpulkan prinsip dasar dari peserta didik setelah penerapan pendekatan
pendekataan tersebut (Yamin, 2013 : 169-170). pembelajaran deduktif dan pembelajaran
Pendekatan induktif mirip dengan discovery induktif.
approach dan inquiry approach. Tenag a pendidik b. Memberikan kemudahan bagi peserta didik
yang menggunakan pendekatan induktif mulai untuk menerima materi pelajaran khususnya
dengan menyediakan informasi yang belum dalam keterampilan bertanya, yang akhirnya

Page |2
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 3 No. 1, Maret 2015 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

dapat meningkatkan kemampuan berpikir HASIL DAN PEMBAHASAN


dan hasil belajar peserta didik.
1. Bagi Tenaga pendidik Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
a. Memberikan masukan pada Tenaga pendidik peneliti terhadap populasi diperoleh:
fisika tentang proses pelaksanaan 1. Hasil Statistik Deskriptif
pembelajaran dengan pembelajaran
pendekataan deduktif dan pendekataan Nilai rata-rata keterampilan bertanya siswa pada
induktif sehingga dapat memotivasi Tenaga materi pemuaian sebelum penerapan pendekatan
pendidik fisika dalam memahami serta pembelajaran deduktif yaitu 0.92 dengan kategori
menerapkan berbagai pendekatan kurang, dan sebelum penerapan pendekatan
pembelajaran yang lain. induktif yaitu 0.47 dengan kategori kurang.
b. Untuk melakukan penelitian lebih lanjut Nilai rata-rata keterampilan bertanya setelah
bagaimana penyampaian materi yang tepat penerapan pendekatan deduktif yaitu 2.10 dengan
agar prestasi belajar peserta didik meningkat. kategori cukup, dan setelah penerapan pendekatan
2. Bagi Sekolah induktif yaitu 2.80 dengan kategori sangat cukup.
Memberikan masukan dalam rangka
perbaikan dan peningkatan mutu 2. Hasil Statistik Inferensial
pembelajaran khususnya mata pelajaran
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
fisika.
nilai thitung < -ttabel, yaitu -9.09 < -1,67 maka dapat
3. Bagi Peneliti
diketahui bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yaitu
a. Memperdalam pengertian mengenai
“Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan
pembelajaran fisika dengan pendekatan
keterampilan bertanya yang mendapat pendekatan
deduktif dan pendekatan induktif.
pembelajaran deduktif dan peserta didik yang
b. Memberikan sumbangan pemikiran tentang
mendapat pendekatan pembelajaran induktif pada
pendekataan pembelajaran fisika yang lebih
peserta didik kelas VII SMP Negeri 21 Makassar
efektif dan menyenangkan
pada mata pelajaran fisika”.
METODE PENELITIAN
Perbedaan pendekatan deduktif dan
Jenis penelitian ini, yaitu quasi eksperimen dan
pendekatan induktif ini terjadi juga disebabkan
desain penelitian matching preobservasion-
karena 1) Pembelajaran induktif selalu dikaitkan
postobservasion group design.
dengan kehidupan nyata yang diperoleh sehari-
Populasi dalam penelitian ini, yaitu seluruh siswa hari pada lingkungannya. Sehingga pembelajaran
kelas VII SMP Negeri 21 Makassar. Adapun menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa
teknik pengambilan sampel yaitu secara purposive dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara
(pertimbangan) sampling. Berdasarkan observasi pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan
awal yang menjadi sampel peneliti yaitu kelas VII nyata sehingga materi yang dipelajari siswa akan
K dan kelas VII L karena kelas ini merupakan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak
kelas yang tingkat keterampilan bertanya pada akan mudah dilupakan. Sehingga siswa kelas
mata pelajaran fisika yang masih kurang baik eksperimen 2 semangat belajarnya lebih cepat
dibandingkan kelas lainnya. tumbuh dibandingkan dengan kelas eksperimen 1,
2)Sedangkan pada pembelajaran deduktif peserta
Instrumen pengumpulan data yang digunakan didik terkadang mengalami kesulitan untuk
adalah lembar observasi dan angket pada mengikuti pelajaran, karena peserta didik hanya
keterampilan bertanya sebelum dan setelah diberikan gambaran sekilas saja kemudian
penerapan kedua model pembelajaran. mencari solusi sendiri dari permasalahan yang
Teknik analisis data yang digunakan yaitu statisik diberikan, 3) Manajemen waktu. Pelaksanaan
deskriptif dan statistik inferensial dengan pendekatan pembelajaran deduktif membutuhkan
menggunakan uji t-dua sampel pooled varian . waktu yang banyak dari tahap ke tahap sehingga
waktu yang disediakan dirasa kurang cukup jika
dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran
induktif.

Page |3
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 3 No. 1, Maret 2015 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

KESIMPULAN Sahabuddin. 2007. Mengajar dan Belajar.


Makassar : Universitas Negeri Makassar
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka
dapat disimpulkan rata-rata keterampilan bertanya Sudjana, Nana. 1991. Penilaian Hasil Proses
sebelum pendekatan pembelajaran deduktif dan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosda Karya
pembelajaran induktif kelas VII SMP Negeri 21 Bandung.
Makassar yaitu berada pada kategori kurang.
Rata-rata keterampilan bertanya setelah Sudjana. 1992 . Metode Statistika. Tarsito:
pendekatan pembelajaran deduktif dan Bandung.
pembelajaran induktif kelas VII SMP Negeri 21 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan
Makassar yaitu berada pada kategori cukup. “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”.
Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan Bandung: Alfabeta.
keterampilan bertanya yang diajar dengan Sugiyono. 2012. Statistik* Untuk Penelitian.
pendekatan pembelajaran deduktif dengan Bandung : Alfabeta
pendekatan pembelajaran induktif yaitu nilai
thitung yang diperoleh lebih kecil daripada -ttabel Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning
(-9.09 < -1,67). Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta
Asril, Zainal. 2010. Micro Teaching Disertai : RajaGrafindo Persada.
Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan. Jakarta
: RajaGrafindo Persada. Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi pendidikan
Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosdakarya
Amir, Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Offset.
Problem Based Learning. Jakarta : Fajar
Interpratama Mandiri. Yamin, Martinis. 2013. Desain Pembelajaran
Tingkat Satuan Pendidikan. Ciputat : Referensi.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta. (http://adtyaemby.blogspot.com/2012/06/pengaru
h-pembelajaran-fisika-dengan.htmls.
Hartono, Rudi. 2014. Ragam Model Mengajar
Yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta : DIVA
Press
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar dan
Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2009. Perencanaan Pengajaran
Berdasarkan Pendekatan sistem. Bandung: Bumi
Aksara.
Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar
Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Ngalimun dkk. 2013. Perkembangan dan
Pengembangan Kreativitas. Yogyakarta : Aswaja
Pressindo.
Prastowo. 2013. Pengembangan bahan ajar
tematik. Jogjakarta : DIVA Press
Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Rohani dan Ahmadi. 1991. Pengelolaan
pelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Page |4

Anda mungkin juga menyukai