Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Pendidikan Agama Islam


“AL-QUR’AN”

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Ricko Bayu Lokananta (19104410046)
2. Moh. Fahim Hidayatulloh (19104410052)

Dosen
Chosinawarotin, M. Ag.

Universitas Islam Balitar


2020
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami bisa selesaikan makalah ilmiah mengenai limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.

Makalah ilmiah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan
bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan
makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini bisa memberi ma mafaat utaupun inpirasi
pada pembaca.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................... I

DAFTAR ISI ........................................................................................II

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................. III

1.1. Latar Belakang ................................................................... III

1.2. perumusan Masalah ........................................................... III

1.3. Tujuan Penulisan ............................................................... III

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 1

2.1. Pengertian Al-Qur’an ............................................................. 1

2.2. Kondifikasi Al-Qur’an ........................................................... 1

2.3. Asbabun Nuzul Al-Qur’an ..................................................... 3

2.4. Kehujahan Al-Qur’an Sebagai Hukum Islam ........................ 3

2.5. Isi Pokok Kandungan Al-Qur’an ........................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................. 7

3.1 Kesimpulan............................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 8

ii
Bab I
Pendahuluan
1. 1. Latar Belakang
Di Indonesia banyak sekali warga yang berbeda agama,namun
hampir keseluruhanya memegang agama islam yang taat ,karena itu
upaya pihak pemerintah untuk membangun kesejahteraan bersama
dan hidup rukun dalam sesame agama maupun berbeda agama.
Di antara upaya itulah kitab suci Al-Qur’an ,kami sebagai orang
yang beragama islam akan menjelaskan tentang Al-Qur’an dalam
makalah ini untuk lebih mengenal tentang Al-Qur’an.

1. 2. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian Al-Qur’an?
2. Apa itu Kondifikasi Al-Qur’an?
3. Apa yang dimaksud Asbabun Nuzul Al-Qur’an?
4. Apa itu Kehujahan Al-Qur’an sebagai Hukum Islam?
5. Apa saja kandungan isi Al-Qur’an?

1. 3. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui apa itu Al-Qur’an
2. Mengetahui kondifikasi Al-Qur’an
3. Mengetahui maksud Asbabun Nuzul Al-Qur’an
4. Menjelaskan Kehujahan Al-Qur’an sebagai Hukum Islam
5. Mengetahui isi kandungan Al-Qur’an

iii
Bab II
PEMBAHASAN

2. 1. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat islam, Selain itu Al-Qur’an juga
merupakan sumber hukum utama dalam ajaran agama islam, Al-Qur’an
berisikan aturan-aturan kehidupan manusia yang ada di dunia yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW lewat perantara malaikat Jibril.

Dalam Segi Bahasa, Al Qur’an berasal dari kata qara’a , yaqra’u,


qira’atan, qur’atanan, yang mempuyai arti sesuatu yang dibaca atau bacaan.
Dalam segi istilah, Al Qur’an merupakan Kalamullah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW.

Dalam Bahasa Arab, yang sampai kepada kita secata muttawattir, ditulis
dalam mushaf, dimulai dengan surah al – Fatihah dan diakhiri dengan surah
an-Nas, membacanya mempunyai fungsi sebagi ibadah,
sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW.

Dalam Bahasa Arab, yang sampai kepada kita secata muttawattir, ditulis
dalam mushaf, dimulai dengan surah al – Fatihah dan diakhiri dengan surah
an-Nas, membacanya mempunyai fungsi sebagi ibadah,
sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW. Dan sebaggai hidayah atau
petunjuk bagi umat manusia itulah Pengertian Al-Qur'an

2. 2. Kodifikasi Al-Qur’an

Kata kodifikasi/ pengumpulan Al-Qur’an (Jam’ Al-Qur’an)


terkadang dimaksudkan sebagai pemeliharaan dan penjagaan dalam dada
(bilhifzhi), dan terkadang dimaksudkan sebagai penulisan
keseluruhannya, huruf demi huruf, kata demi kata, ayat demi ayat dan
surat demi surat (bilkitaabah). Yang kedua ini medianya adalah shahifah-
shahifah dan lembaran-lembaran lainnya, sedangkan yang pertama
medianya adalah hati dan dada .
kodifikasi Al-Qur’an ada beberapa fase yaitu kodifikasi pada masa
Rasulullah Saw dan pada masa khalifah. Pada masa Rasulullah Saw
setiap ayat Al-Qur’an turun langsung dihafalkan di luar kepala oleh nabi
dan diajarkan pula kepada para sahabat yang langsung dihafalkan oleh
mereka di luar kepala. Selanjutnya para sahabat yang hafal Al-Qur’an

1
disuruh pula oleh nabi untuk mengajarkannya kepada yang lain. Pada
masa rasul para sahabat pun menuliskan ayat yang turun pada alat-alat
tulis yang mereka miliki, seperti pelepah kurma, batu-batu tipis,
dedaunan, kulit binatang, kemudian disimpan di rumah rasul.

Dengan demikian jelaslah bahwa kodifikasi Al-Qur’an telah


dilakukan secara sempurna pada masa Rasulullah. Hanya saja pada masa
rasul pengumpulan Al-Qur’an dalam bentuk mushaf (secara tersusun dan
surat-suratnya) belum dilakukan karena pada saat itu turunnya Al-Qur’an
masih berlangsung yang kadang-kadang dari surat tertentu tersela oleh
turunnya ayat-ayat dari surat lain, sebelum atau sesudah surat tersebut,
kemudian disusul oelh wahyu yang terdiri dari ayat-ayat yang
merupakan bagian dari surat pertama, hingga akhirnya sempurna wahyu
diturunkan dan Rasulullah Saw meninggal.

Pada masa sahabat, Al-Qur’an sudah tertulis, tetapi belum


terkumpul dalam satu mushaf, ayat-ayat itu masih berserakan. Pada masa
kekhalifahan Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab menyarankan agar Al-
Qur’an ditulis dan dikumpulkan dalam satu mushaf. Kendatipun pada
awalnya Abu Bakar menolak dengan alasan rasulpun tidak
melakukannya, tetapi karena keperluan itu dirasakan sangat perlu dan
mendesak apalagi setelah terjadinya peperangan melawan orang-orang
murtad yang banyak menewaskan para penghafal Al-Qur’an, maka Abu
Bakar memerintahkan Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Umayah bin
Ka’abdan Utsman bin Affan untuk menulis dan membukukannya.
Setelah disusun, mushaf itu disimpan oleh Abu Bakar, setelah beliau
wafat, mushaf itu dipegang oleh Umar bin Khattab, dan kemudian
setelah Umar wafat disimpan oleh Hafshah binti Umar. Setelah itu
Utsman pun menjadi khalifah dan meminta mushaf itu kepada Hafshah
untuk diperbanyak karena pada saat itu banyak perbedaan bacaan, oleh
karena itu untuk menghilangkan perselisihan tersebut.

Khalifah Utsman menggandakan mushaf Al-Qur’an menjadi 5


buah, kemudian beliau mengirimkannya ke berbagai daerah sebagai
rujukan dan dasar pemerintahan di daerah-daerah kedaulatan Islam.
Sejak saat itu mushal Al-Qur’an itu menjadi rujukan bagi penulisan
mushaf selanjutnya, dan tersebar ke seluruh dunia Islam, sehingga
sampai sekarang Al-Qur’an yang tersebar di seluruh dunia Islam tidak
terdapat perbedaan didalamnya.

2
2. 3. Asbabun Nuzul Al-Qur’an
Asbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata "asbab" dan
"nuzul". Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah Sebab-sebab yang
melatar belakangi terjadinya sesuatu. Sedangkan sescara terminology atau
istilah Asbabun Nuzul dapat diartikan sebagai sebab-sebab yang
mengiringi diturunkannya ayat-ayat al-Quran kepada Nabi Muhammad
SAW karena ada suatu peristiwa yang membutuhkan penjelasan atau
pertanyaan yang membutuhkan jawaban.
1. kepentingan dan kegunaan mempelajari asbabun nuzul
a. Dapat membantu dalam memahami ayat dan
menghindarkan kesulitannya.
b. Dapat menolak dugaan adanya hasr (pembatasan) dalam
ayat yang menurutnya mengandung hasr.
c. Dapat mengkhususkan hukum pada sebab menurut ulama
yang memandang bahwa yang mesti di perhatikan adalah ke
khususan sebab bukan keumuman lafal.
d. Dapat memberikan pengetahuan bahwa sebab turunya ayat
tidak pernah keluar dari hukum yang terkandung dalam ayat
tersebut sekalipun ada mentakhsisnya.
e. Dapat mengarahkan pada terjadinya kesamaran dan
kesalahan memandang objek ayat tersebut diturunkan.

2. 4. Kehujahan Al-Qur’an sebagai Hukum Islam


Kehujjahan al qur'an sebagai sumber hukum islam adalah yang
pertama. Al qur'an merupakan dalil paling kuat bagi umat islam dalam
berhujjah. Karena isi dari al qur'an sudah pasti benar dan tidak ada
keraguan dalam seluruh isi al qur'an. Sebagaimana firman Allah dalam
surah al baqarah ayat 2.

Sumber hukum islam yang menjadi landasan ulama dalam berhujjah dan
menetapkan hukum ada 4 yaitu
1. Al qur'an : Al qur'an adalah wahyu Allah yang Allah turunkan
kepada nabi muhammad melalui malaikat jibril secra beransur-
ansur.
2. Hadist : Segala sesuatu hal yang berasal dan disandarkan kepada
nabi muhammad

3
3. Ijma' adalah kesepatakan seluruh ulama dalam suatu masa satau
priode terhadap suatu hukum yang berlandaskan al qur'an dan
hadist
4. Qiyas : Merupakan sumber hukum yang diambil dengan cara
membandingkan kemiripan suatu perbuatan aatau suatu hal yang
belum ada sumber hukumnya dengan suatau hal yang telah
memiliki dalil dari al qur'an dan hadist

2. 5. Kandungan isi Al-Qur’an


Pokok isi kandungan Al-Qur'an secara garis besar, meliputi akidah,
ibadah dan muamalah, akhlak, hukum, kisah umat terdahulu, serta
isyarat pengembangan pengetahuan dan teknologi.

1. Akidah
Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan. Akidah Islam
merupakan suatu kepercayaan yang diyakini kebenarannya dengan
sepenuh hati oleh setiap muslim. Dalam Islam, akidah bukan
hanya sebagai konsep dasar yang ideal untuk diyakini dalam hati
seorang muslim. Akan tetapi, akidah atau kepercayaan yang
diyakini seorang muslim itu harus dimanifestasikan dalam amal
perbuatan dan tingkah laku sebagai orang beriman. Ia harus
mampu mewujudkan keimanannya dalam amal perbuatan yang
baik (amal saleh) dan tingkah laku yang terpuji (al-akhlaq al-
karimah) seperti yang diajarkan Allah swt.
Kandungan Al-Qur'an yang terpenting adalah akidah, yang biasa
disebut ushul ad-din (pokok-pokok agama). Akidah merupakan
fondasi yang kukuh, diatasnya ditegakkan bangunan syariat. Jika
akidah dianggap sebagai fondasi, syariat adalah bangunannya. Jika
akidah dipandang sebagai batang, syariat adalah cabang dan
rantingnya. Dengan demikian, tidak berarti keberadaan syariat
tanpa adanya akidah. Atas dasarprinsip itu, dapat dikatakan bahwa
syariat tidak akan mampu memantulkan cahayanya tanpa berada
dalam naungan akidah.

2. Ibadah Dan Muamalah


Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa.
Dari pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk ketaatan
yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari
Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni
seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam.
4
Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu,
membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah
pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya.
3. Akhlaq
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik
akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela
atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd
SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki
akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang
diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.

4. Hukum
Hukum Allah Swt yang tertuang di dalam Al-Qur’an tentu
merupakan hukum yang paling adil. Oleh karena itu, kita sebagai
umat Islam harus selalu merujuk kepada Al-Qur’an dalam
menetapkan hukum tertentu.

Hal ini sejalan dengan QS. An-Nisa ayat 105 yang artinya,
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan
membawa kebenaran agar kamu mengadili antara manusia dengan
apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu
menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela)
orang-orang yang berkhianat."

5. Sejarah
mengandung perintah, Al-Qur’an juga menceritakan kejadian
umat terdahulu agar kita dapat mengambil pelajaran dari masa
lalu. Salah satu contoh adalah yang tertulis dalam Surah Yusuf
ayat 111 yang artinya,"Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur’an)
itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (Kitab-
Kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan
(sebagai) Petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

6. IPTEK
Dalam alquran banyak ditemukan dorongan untuk
mengetahui ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan
ummat manusia. Bahkan, ayat alquran yang pertama turun pun,
mengisyaratkan pentingnya strategi memperoleh ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan cara membaca alam ciptaan
5
Tuhan. Alquran banyak mengimbau manusia untuk menggali dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6
BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan
Al-Qur’an adalah suatu kalam allah SWT yang diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW . dan arti dari “quran” yaitu pedmoan bagi
seluruh umat islam untuk sebagai petunjuk, pegangan dan lain
sebagainya, di dalam baik melakukan ibadah budi pekerti dan lain-lain.
Al-Qur’an merupakan kitab yang koetentikanya dijamin oleh
Allah, dan ia adalah kitab yang selalu di pelihara.
Kandungan isi pokok dalam Al-Qur’an adalah Aqidah,
Ibadah, Akhlak, Hukum, Sejarah, dan dorongan untuk berfikir

7
DAFTAR PUSTAKA

http://ex-school/artikel/pengertian-al-quran-dan-kandungan-al-quran

http://gentongedukasi.blogspot.com/2013.12/sejarah-kodifikasi-al-
quran.html?m=1

https://bincangsyariah.com/kalam/tiga-bentuk-peristiwa-asbabun-nuzul/

https://islam.nu.or.id/post/read/93669/pentingnya-asbabun-nuzul-dalam-
memahami-al-quran

Anda mungkin juga menyukai