Anda di halaman 1dari 5

1.

STADION UTAMA RIAU

Stadion Utama Riau adalah sebuah stadion serbaguna di Pekanbaru, Riau, Indonesia . Stadion ini


mampu menampung 44.000 penonton & menghabiskan dana hingga Rp 1,18 triliun. Stadion ini
dibangun pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2012. Digunakan untuk pertandingan sepak bola dan
menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional 2012. Stadion ini juga
menjadi tempat Kualifikasi Kejuaraan U-22 AFC 2013. Selain itu pada tahun 2017 stadion ini digunakan
oleh PSPS untuk Liga 2.
a. Profil
Kota : Pekanbaru, Riau
Dibangun : Tahun 2009
Tipe Stadion : Stadion Madya (Olympic)
Kategori :A
Sarana olahraga meliputi:
- International Standard Football Pitch
- Atletik
- Squash-9 counts
Tempat duduk (kapasitas kursi)
- Lower tier
- Upper tier
- Sebanyak lebih dari 43.000 kursi
Pendukung (sarana pendukung)
- Podium dan Kamar VIP
- Restoran - 9 unit
- Toko - 18 unit
- Management Office
- Kedokteran unit
- Masjid
b. Atap
Struktur atap Stadion Utama Riau merupakan sebuah struktur atap bentang lebar yang dalam
perencanaannya didesain sebagai atap lengkung yang memiliki nilai artistik tinggi dengan konstruksi
berupa sistem rangka baja yang dibuat melengkung. Struktur utama pada rangka struktur atap stadion
ini menggunakan sistem rangka batang bidang (Plane truss) dengan bentang struktur mencapai
hingga 45 meter.

Gambar : Struktur rangka baja struktur Gambar : Struktur planet truss


atap main stadium
c. Pondasi
Pondasi yang digunakan pada bangunan Stadion Utama Riau ini adalah pondasi pile cap.
2. TELKOM UNIVERSITY CONVENTION HALL

Gambar : Telkom University Convention Hall


Fungsi Bangunan : Bangunan ini dirancang untuk dapat menampung kegiatan Seminar, Wisuda,
Pesta/Perayaan/Pelantikan (Greetings & Ceremonies), Pentaas Musik &
Pameran, dan dapat disewakan kepada masyarakat umum yang membutuhkan
dengan kapasitas +/- 3.000 orang
Luas Bangunan : 4.139 m2
Tahap perancangan : Februari 2011 – Mei 2011 Tahap pembangunan : Juni 2011 – Juni 2012
Sistem struktur : Sistem struktur atas (Upper-Structure) untuk bangunan Convention Center
adalah “RigidFrame” & menggunakan struktur atap rangka bidang (truss)
pipa baja dengan penutup atap “Tension Membrane Polymer”.
Pondasi : Tiang pancang
Arsitek : Ir. Toni Sumartono, IAI dan tim
Konsultan Struktur : PT. WINASA
Kontraktor Membran : CV. Hegar Sumber Kreasi
a. Tema dan Konsepsi

Gambar : Konsep Perancangan


Kawasan yang akan dirancang terdiri dari Bangunan Convention Center dan Hotel yang
bertema kekinian, yaitu : “ Dynamic – Contemporary “, yang diwujudkan dengan memanfaatkan
teknologi dan material terbaru sehingga dapat menampilkan kesan dinamis dan futuristik
Gagasan bentuk bangunan convention center sendiri diadopsi dari bentuk “Tunas Daun
(Shoot)” geometri dasar bangunan merupakaan penggabungan dari lingkaran dan elips yang salah
satu titik pusatnya berimpt dan menjadi titik pusat dari ruang terbuka penghubung kedua bangunan
tersebut yang juga berfungsi sebagai ruang orientasi.
Kata ‘Shoot’ mengandung multi makna, yaitu Tunas, Pucuk, Saluran,
menembak/menghasilkan, mengarungi & membuat hal tersebut sejalan dengan fungsi pendidikan.
Sehingga bangunan ini memiliki makna konotatif sebagai berikut : “Tempat membina, menempa &
menghasilkan Tunas muda menjadi sarjana untuk diterjunkan ke masyarakat.”

b. Rancangan Bangunan
Bangunan dirancang 3 lantai, yaitu:
- semi basement (untuk ruang pendukung),
- lantai utama,
- lantai mezzanine (untuk ruang seminar) dan tribun,
Sedangkan bagian panggung terdiri dari 2 lantai, untuk area persiapan. Namun pada pelaksanaanya,
tribun dan mezzanine masuk dalam pembangunan tahap berikutnya.
Pada tahap perhitungan struktur membran, terdapat penambahan elemen-elemen struktur sebagai
perkuatan yang berdampak pada bentuk bangunan.
c. Sistem Sruktur
Sistem struktur atas (Upper-Structure) untuk bangunan Convention Center adalah struktur
membran dan busur truss. Pemilihan sistem struktur ini disebabkan karena anggaran biaya yang lebih
rendah serta waktu konstruksi yang lebih singkat. Tantangan menggunakan sistem struktur ini adalah
dibutuhkannya tenaga ahli dengan pengetahuan yang tinggi, baik dari arsitek, ahli struktur dan
kontraktornya. Perancangan struktur ini mengalami perubahan ditengah waktu konstruksi karena
perhitungan struktur yang akurat baru dapat dilakukan setelah konstruksi berjalan.
Rancangan sistem struktur awal adalah struktur membrane dengan 8 busur truss yang
dimiringkan 30o yang dihubungkan dengan truss yang bersifat tarik pada puncak busur. Adanya 12
truss penguat (6 buah dimasing-masing sisi bangunan) yang dimiringkan 30o pada bagian bawah.

Gambar : Rancangan awal elemen struktur


Perubahan rancangan berupa penambahan 6 busur truss yang merupakan penerusan dari truss
penguat di bagian bawah serta penambahan 2 buah busur truss untuk memegang fasade kaca.
Adanya batang-batang tekan horizontal diantara truss yang membantu mengikat antar truss.

Gambar : Rancangan akhir elemen struktur


d. Struktur Membran
Bentuk permukaan membran yang diterapkan pada bangunan ini adalah bentuk anticlatic / negative
surface condition. Bentuk ini memiliki dua kelengkungan yang berlawanan, yaitu :
- Kelengkungan primer (primary curvature), berbentuk busur terbalik.
- Kelengkungan sekunder (secondary curvature), yang berbentuk busur.

Gambar : Bentuk permukaan membran


Bangunan ini terdiri dari 7 buah segmen membran berbentuk pelana (saddle shape), dimana masing-
masing membran ini dibatasi oleh 2 buah busur truss utama dan bagian bawah busur truss tambahan.
Busur truss tambahan bagian atas dan truss pengaku pada bagian puncak busur tidak memiliki peran
dalam membatasi permukaan membran.

Gambar : Tepi permukaan membran

Gambar : Tepi permukaan membran pada salah satu segmen

3. BANDAR UDARA DJALALUDDIN GORONTALO

Gambar : Bandar udara djalaluddin gorontalo


Bandar Udara Internasional Djalaluddin adalah bandar udara yang terletak di kecamatan Isimu,
Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Bandar Udara ini terletak sekitar 30 km di sebelah barat dari
pusat kota Gorontalo dan dioperasikan oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Terminal
baru Bandara Djalaluddin diresmikan pada tanggal 1 Mei 2016. Bandara ini adalah pintu gerbang
alternatif penerbangan ke bagian Utara serta Kawasan Timur Indonesia.
Bandar udara ini berjarak 18 km dari ibukota kabupaten Limboto dengan koordinat 00 38' 17" LU
dan 122 51' 07" BT, dengan ketinggian di atas permukaan laut 18m adalah merupakan pintu gerbang
utama transportasi udara yang melayani daerah provinsi Gorontalo dengan ibukota negara dan kota
ptovinsi lainnya di wilayah Republik Indonesia.
Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo memiliki panjang landasan 2500m dengan lebar 45m dan
mempunyai kekuatan PCN 41 FCXT. Sedangkan apron memiliki panjang 230m dan lebar 80m. Pesawat
terbesar saat ini yang beroperasi di Bandara Djalaluddin adalah Boeing 737-900ER yang dioperasikan
oleh maskapai Lion Air yang dapat mengangkut penumpang sebanyak 215 orang dan memiliki beban
maksimum pada saat lepas landas (MTOW) mencapai 78 ton.
Gambar: ruangan dalam Gambar : ruangan dalam Gambar : ruangan dalam

Gambar : ruang tunngu Gambar : rangka atap

Anda mungkin juga menyukai