Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X

Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

ANALISIS KOMPRESI STEGANOGRAPHY PADA CITRA DIGITAL DENGAN


MENGGUNAKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT BERBASIS MOBILE
ANDROID
[1]
Muhammad Ricky, [2]Fatma Agus Setyaningsih, [3]Muhammad Dipenogoro.
[1] [2] [3]
Jurusan Rekayasa Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas
Tanjungpura Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Telp./Fax.: (0561) 577963
e-mail :
[1] [2]
muhammadricky.sk@gmail.com
[3]
fatmasetyaningsih@siskom.ac.id
muhammad.dipenogoro@siskom.untan.ac.id

ABSTRAK

Saat ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat dan tingkat kejahatan dengan
memanfaatkan teknologi informasi juga semakin tinggi. Pada masa sekarang ini penggunaan
smartphone merajai telekomunikasi dunia, penyadapan kerap terjadi pada komunikasi berupa
suara, maupun teks. Untuk menghindari terjadinya penyadapan maka berkirim pesan harus
dilakukan dengan mempetimbangkan keamanan berkirim pesan, salah satu caranya adalah
dengan melakukan teknik steganografi untuk dapat menyembunyikan pesan kedalam gambar
agar tidak terbaca atau diketahui oleh pihak ketiga dalam hal ini adalah penyadap. Dalam
penelitian ini teknik yang digunakan adalah teknik steganografi dengan menggunakan metode
least significant bit. Dengan metode ini memungkinkan untuk menyembunyikan bit-bit pesan
kedalam bit-bit akhir pada setiap pixel citra gambar. Untuk mengetahui efekstifitas dari metode
yang digunakan maka dalam penelitian ini akan dilakukan analisa untuk mengetahui kekuatan
encoding pesan kedalam gambar serta keberhasilan decoding pesan terhadap teks. Analisa yang
dilakukan antara lain adalah: analisa rasio kompresi, faktor kompresi, mean square erorr dan
peak signal to noise ratio. Dari analisa tersebut maka diketahui nilai mse gambar semakin
bernilai besar apabila nilai bit yang ditambahkan semakin besar dan nilai psnr semakin kecil
apabila nilai bit teks yang ditambahkan semakin besar.

Kata Kunci : citra, steganografi, peak signal to noise ratio.

1. PENDAHULUAN pernah dilakukan dengan judul


Saat ini teknologi informasi “Perbandingan Steganografi spread
berkembang dengan sangat pesat dan spectrum dan least significant bit (LSB)
tingkat kejahatan dengan memanfaatkan Antara Waktu Proses dan Ukuran File
teknologi informasi juga semakin tinggi. Gambar”. Pada penelitian ini proses encode
User juga membutuhkan keamanan dalam pesan dilakukan dengan menggunakan dua
penggunaan teknologi ini pilihan metode yaitu metode spread
Untuk dapat berkirim pesan yang spectrum dan least significant bit. dari
aman dari penyadapan maka dibutuhkan kedua metode tersebut akan dibandingkan
penerapan cryptography dan steganography hasil dari encode-decode pesan yang
untuk dapat menjaga keamanan pesan yang disisipkan dan dianalisa file gambar yang
akan dikirim. Keamanan pesan dapat dijaga dijadikan file stegano untuk mengetahui
dengan proses enkripsi dan pesan dapat derau atau noise serta menghitung ukuran
dibaca hanya dengan proses dekripsi. Pesan file setelah dan sebelum di encode. Hasil
akan lebih aman jika pesan tersebut dari penelitian ini berupa aplikasi desktop
diencode dengan menggunakan metode encode dan decode dengan menggunakan
steganografi kedalam sebuah media data, bahasa pemograman java dan memiliki dua
dalam penelitian ini penulis akan metode yang diuji [2]Pada penelitian ini
menggunakan file gambar sebagai media digunakan metode least significant bit
untuk menyisipkan pesan yang akan di (LSB), dimana bit LSB pada citra akan
decode. penelitian sejenis juga sudah diganti dengan bit data dengan mengubah

75
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

satu byte lebih tinggi atau lebih rendah dari Semakin banyak jumlah pixel, berarti
nilai sebelumnya. Untuk memperkuat semakin tinggi tingkat kerapatannya dan
teknik penyembunyian data, bit data rahasia semakin halus gambar yang terbentuk.
tidak digunakan untuk mengganti byte yang Akibatnya, semakin besar pula ukuran file
berurutan namun dipilih secara acak. Selain gambar tersebut. Banyaknya titik dalam
itu proses encoding dengan menggunakan satu inchi dikenal dengan dpi (dot per
metode least significant bit cenderung lebih inchi). Anda dapat mengenali gambar
cepat dan mudah diimplementasikan. bitmap dari file komputer yang berekstensi
Penulis akan membangun sebuah .bmp, .jpg, .tfi, .gif, .png, .pix, .pcx, dan
aplikasi yang dapat menyembunyikan pesan sebagainya.
agar tidak dapat dibaca oleh orang yang
tidak memiliki hak untuk membaca selain
itu penulis juga akan menganalisa
pengujian ketahanan Peak signal to noise
ratio (PSNR). Selain analisa yang telah
disebutkan penulis juga akan menganalisa
faktor kompresi dan rasio kompresi pada
gambar yang telah disisipkan pesan. Oleh Gambar 1. Contoh Gambar Bitmap
karena itu penulis mengajukan penelitian
dengan judul “Analisis Kompresi 2. Vektor
Steganography Pada Citra Digital dengan Vektor adalah gambar yang
Menggunakan Metode Least significant bit tersusun oleh sekumpulan garis, kurva, dan
Berbasis Mobile Android”. bidang tertentu dengan menggunakan
serangkaian instruksi yang masing-masing
2. Tinjauan Pustaka didefinisikan secara matematis. Setiap
Penelitan ini menggunakan referensi- garis, kurva, dan bidang tertentu tersebut
referensi mengenai teori, konsep dan mempunyai property atau atribut masing-
metode yang digunakan. masing berupa fill, stroke, dan node.
2.1. Citra Digital Gambar vektor tidak dipengaruhi oleh
Citra adalah suatu representasi , resolusi gambar atau titik pixel (dpi) seperti
kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. pada gambar bitmap.
Citra sebagai keluaran suatu sistem Gambar vektor dapat dibuat dengan
perekaman data dapat bersifat optik berupa program aplikasi desain grafis untuk
foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal gambar vektor seperti CorelDraw,
video seperti gambar pada monitor televisi, Macromedia Freehand, Macromedia Flash,
atau bersifat digital yang dapat langsung Dia, dan Inkscape. Aplikasi-aplikasi
disimpan pada suatu media penyimpanan. tersebut masing-masing mempunyai
Citra digital adalah citra yang dapat diolah kelebihan dan kekurangan. Dia dan
komputer. Beberapa format citra digital Inkscape merupakan program aplikasi
yang banyak ditemui adalah BMP, JPEG, pengolah gambar vektor yang bersifat
GIF, PNG, dan lain-lain[3]. gratis, namun kemampuannya tidak kalah
1. Bitmap dengan aplikasi berbayar.
Gambar bitmap merupakan duplikat 2.2 Steganografi
atau tiruan persis dari gambar asli dalam
Steganografi merupakan seni untuk
bentuk gambar digital. Gambar jenis ini
menyembunyikan pesan di dalam media
tersusun dari sejumlah titik
digital sedemikian rupa sehingga orang lain
pixel/dot/point/titik koordinat yang
tidak menyadari ada sesuatu pesan didalam
ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu
media tersebut.
dengan nilai warna tersendiri sehingga
Steganografi menggunakan dua
membentuk pola tertentu di layar komputer.
properti, yaitu wadah penampung dan data
Pola yang terbentuk itulah yang
rahasia yang akan disembunyikan.
menghasilkan atau menimbulkan kesan
Steganografi digital menggunakan media
gambar. Pixel merupakan elemen terkecil
citra digital yang dapat dilihat mata.

76
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

digital sebagai wadah penampung, Kekurangannya dapat diambil


misalnya citra, audio, teks dan video[2]. kesimpulan dari contoh 8 bit pixel,
Terdapat beberapa istilah yang menggunakan LSB Insertion dapat secara
berkaitan dengan steganografi: drastis mengubah unsur pokok warna dari
pixel. Ini dapat menunjukkan perbedaan
1. Hiddentext atau embedded message: yang nyata dari cover Image menjadi stego
pesan yang disembunyikan. Image, sehingga tanda tersebut
2. CoverImage: citra yang digunakan menunjukkan keadaan dari steganografi.
untuk menyembunyikan embedded Variasi warna kurang jelas dengan 24 bit
message. Image, bagaimanapun file tersebut
3. StegoImage: citra yang sudah berisi sangatlah besar. Antara 8 bit dan 24
embedded message. bit Image mudah diserang dalam
4. Stegokey: kunci rahasia. pemrosesan Image,
5. Embedding : proses menyisipkan pesan seperti cropping (kegagalan) dan
pada citra sebagai medium penyisipan compression (pemampatan).
pesan. Keuntungan yang paling besar dari
6. Extract : mengambil pesan yang algoritma LSB ini adalah cepat dan mudah.
terdapat pada citra atau medium Dan juga algoritma tersebut
penyisipan. memiliki software steganografi yang
mendukung dengan bekerja di antara unsur
pokok warna LSB melalui
manipulasi pallete[4].
Metode least significant bit,
digunakan citra digital sebagai media
penyamar atau cover-object. Pada setiap
Gambar 2. Diagram Penyisipan dan byte dari pixel citra, terdapat bit yang
Ekstraksi pesan paling kecil bobotnya (Least significant bit
atau LSB)[3].
Gambar 2 menunjukkan proses Metode ini bekerja dengan cara
penyisipan (embedding) dan ekstrasi mengganti bit terakhir dari masing-masing
(extraction) pesan. Untuk menyisipkan pixel dengan pesan yang akan disisipkan.
pesan (hiddentext) dilakukan proses LSB mempunyai kelebihan yakni ukuran
penyisipan (embedding) pada sebuah citra gambar tidak akan jauh berubah.
(coverImage) memerlukan kunci rahasia Sedangkan kekurangannya adalah
(stego key) untuk menghasilkan stegoImage pesan/data yang akan disisipkan terbatas,
atau pesan yang sudah disisipakan pesan sesuai dengan ukuran citra[3].
rahasia. Untuk melakukan extraction Sebagai contoh akan disisipkan A
dibutuhkan kunci rahasia untuk mengambil kedalam sebuah sebuah citra. Nilai A
pesan yang terdapat pada cover image. dalam ASCII adalah 65. Kemudian nilai
ASCII A diubah menjadi biner yaitu
2.3 Least significant bit 01000001. Pixel citra yang akan disisipkan
Metode yang digunakan untuk teks yaitu 00000001, 00000110, 00000101,
menyembunyikan pesan pada media digital 00000011, 00000111, 00000100,
tersebut berbeda-beda. Contohnya, pada 00000111, 00000100.
berkas Image pesan dapat disembunyikan
dengan menggunakan cara menyisipkannya 2.4 Analisa Kualitas Citra
pada bit rendah atau bit yang paling kanan Di dalam pembuatan sebuah
(LSB) pada data pixel yang menyusun file aplikasi steganografi penyisipan pesan
tersebut. Pada berkas bitmap 24 bit, setiap kedalam sebuah media, akan dilakukan
pixel (titik) pada gambar tersebut terdiri beberapa pengujian dan analisa hasil.
dari susunan tiga warna merah, hijau dan Informasi yang hilang akibat kompresi
biru (RGB) yang masing-masing disusun seharusnya seminimal mungkin sehingga
oleh bilangan 8 bit (byte) dari 0 sampai kualitas hasil kompresi bagus. Tetapi
255. biasanya kualitas kompresi bagus bila

77
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

proses kompresi menghasilkan 2. MSE (Mean Square Error)


pengurangan memori yang tidak begitu
besar, demikian sebaliknya. Dalam Yaitu sigma dari jumlah erorr
kompresi citra terdapat standar pengukuran antara citra hasil kompresi dan citra asli.
error (galat) kompresi yaitu:
(3)
1. Faktor Kompresi dan Rasio
Kompresi Di mana:
a. Cxy adalah nilai pixel di citra asli.
Faktor kompresi (compression b. Sxy adalah nilai pixel pada citra hasil
factor) merupakan invers dari nilai rasio kompresi.
kompresi (compression ratio) yang c. M, N adalah dimensi citra.
menunjukkan persentase ukuran berkas
hasil pemampatan dibandingkan ukuran 3. PSNR (Peak signal to noise ratio)
berkas sebelum dimampatkan. Yaitu untuk mengukur kualitas
hasil kompresi. Nilai b merupakan nilai
( ) maksimum dari pixel citra yang digunakan.
(1) Nilai b pada penelitian ini adalah 255. Nilai
MSE yang semakin rendah akan semakin
Rasio Kompresi berfungsi baik, sedangkan semakin besar nilai PSNR,
mengetahui jumlah rasio citra gambar semakin bagus kualitas kompresi. PSNR
setelah dilakukan penyisipan data, rasio memiliki satuan decibel (dB)[3].
kompresi akan didapatkan dari hasil bagi
file setelah dikompresi dan file sebelum
dikompresi. semakin besar nilai faktor ( ) (4)
kompresi dari suatu algoritma pemampatan
data, maka algoritma tersebut berarti 3. METODOLOGI PENELITIAN
semakin baik. Pada umumnya nilai faktor
kompresi lebih sering digunakan sebagai Penelitian ini berjudul “Analisis
standard ukuran mengingat secara alamiah kompresi steganography pada citra digital
nilainya menunjukkan tingkat keandalan dengan menggunakan metode least
dari suatu algoritma (semakin besar nilai ≡ significant bit berbasis mobile android”.
semakin bagus kualitas). Penelitian ini dibuat dengan mengacu pada
( ) (2) referensi yang ada dengan dilakukan
pengembangan-pengembangan pada system
dan analisa hasil, dan untuk dapat
Dari persamaan tersebut terlihat, melakukan penelitian dengan baik maka
bahwa rasio kompresi akan selalu bernilai dibutuhkan alur penelitian yang jelas, untuk
kurang dari 1, jadi jika suatu algoritma itu penulis telah membuat flowchart alur
kompresi memiliki nilai rasio kompresi 0,5 penelitian yang akan dilakukan. Berikut
maka algoritma ini mampu memampatkan adalah flowchart yang alur penelitian yang
berkas hingga menjadi separuh (50%) dari akan dilakukan.
ukuran semula. Jadi semakin kecil nilai
rasio kompresi maka semakin baik hasil
citra tersebut. 3.1 Studi Literatur
Berkebalikan dengan nilai rasio Penelitian ini membutuhkan teori-
kompresi adalah nilai faktor kompresi. teori pendukung untuk membuat sistem dan
Sehingga semakin besar nilai faktor melakukan analisa agar dapat
kompresi berarti semakin baik kualitas citra direalisasikan. Teori pendukung didapatkan
tersebut. Pada umumnya nilai faktor dari telaah buku, data dari berbagai
kompresi lebih sering digunakan sebagai referensi yang berkaitan dengan penelitian
standard ukuran mengingat secara alamiah ini. Seperti teori tentang steganografi,
nilainya menunjukkan tingkat keandalan metode least significant bit, analisa faktor
dari suatu algoritma. [4] kompresi, rasio faktor kompresi, analisa

78
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

mean square erorr dan analisa peak signal Berikut ini beberapa spesifikasi
to noise ratio. komputer atau personal computer (PC)
perangkat keras yang akan digunakan
3.2 Metode Pengumpulan data dalam pembangunan aplikasi:
Pada sub bab ini penjelasan terkait a. Intel(R) Core(R) i3 CPU M350 @
pengumpulan data akan dijelaskan 2.27.GHz.
berdasarkan studi literatur yang telah b. Memory (RAM) 6GB dan hard
digunakan . disk drive (HDD) 300GB.
3.3 Kebutuhan Pengguna (user)
3.3 Analisa Kebutuhan Selain kebutuhan perangkat lunak
Pada analisa kebutuhan terdapat dan perangkat keras, Aplikasi ini juga
dua tahap yang akan dilakukan diantaranya membutuhkan pengguna (user) dalam
adalah analisa kebutuhan fusngsional dan menjalankan aplikasi encoding dan
analisa non-fungsinonal yang dapat dilihat decoding pesan.
pada sub bab berikutnya. a. Pengguna dapat memililh gambar
3.3.1 Analisa kebutuhan fungsional yang akan disisipkan pesan.
Analisa kebutuhan fungsional b. Pengguna dapat melakukan input
merupakan gambaran mengenai fitur-fitur pesan.
yang akan dimasukkan kedalam aplikasi c. Pengguna dapat melakukan
yang akan dibuat berdasarkan masalah ekstraksi pesan yang tersisip
yang didapat. Fitur-fitur tersebut dapat didalam gambar.
dilihat pada Tabel 1. d. Pengguna dapat melakukan
pengiriman file gambar.
Tabel 1..Analisis Kebutuhan Fungsional
3.4 Rancangan penelitian
No Modul Keterangan Perancangan penelitian dilakukan
Encoding dan Layout Encode untuk dapat melakukan proses penelitian
1
Decoding Decode menjadi lebih sistematis dan terstruktur
Layout dengan baik.
2 Encoding Pesan Encoding
Pesan 3.4.1 Rancangan Sistem Kerja
Layout Perancangan dalam penelitian ini
3 Decoding Pesan Decoding dimulai dengan Penentuan sistem kerja
Pesan aplikasi. Sistem kerja ini meliputi
4 Analisa Layout Analisa kesuluruhan cara kerja aplikasi yang dibuat,
yaitu menentukan apakah aplikasi dapat
3.3.2 Analisa kebutuhan non-fungsional melakukan proses encode decode pesan
Analisa kebutuhan non-fungsional kedalam gambar..Berikut adalah proses
merupakan kebutuhan yang menunjang penyisipan pesan.
dalam pembuatan dan pelaksanaan aplikasi. Proses embedding pada aplikasi
Kebutuhan non-fungsional ini dapat steganografi ini adalah sebagai berikut:
meliputi kebutuhan non-fungsional 1. Input pesan yang akan disisipkan.
perangkat lunak (software), perangkat keras 2. Input citra yang akan disisipi pesan.
(hardware) dan pengguna (user). 3. Jika ukuran teks lebih besar daripada
3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak ukuran citra, maka akan diminta untuk
(software) memasukan kembali citra yang lebih
Berikut ini komponen perangkat besar. Jika tidak, proses akan berlanjut
lunak yang akan digunakan dalam ke langkah selanjutnya.
pembangunan aplikasi: 4. Ubah pesan menjadi kode-kode biner.
a. Sistem operasi window 7. Untuk mempermudah dapat terlebih
b. Java JRE 8.1. dulu diubah menjadi ASCII, kemudian
c. Android Studio 2.1.3 biner.
3.2 Kebutuhan Perangkat Keras 5. Pilih lokasi pixel dari citra.
(hardware) 6. Telah didapatkan masing-masing pixel
citra.

79
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

7. Ubah pixel citra tersebut menjadi 6. Ubah kode ASCII pesan menjadi
kode-kode biner. karakter, sehingga menghasilkan
8. Ganti bit terakhir kode biner citra pesan.
dengan bit pesan. Berikut adalah flowchart pada
9. Ubah biner citra yang telah proses decode pesan, dapat dilihat pada
mengandung bit pesan ke pixel. Gambar 4.
10. Ubah pixel menjadi citra, maka akan
diperoleh citra baru yang mengandung
pesan (stego-Image).
Berikut adalah flowchart pada
proses encode pesan, dapat dilihat pada
Gambar 3.

Gambar 4. flowchart Decode


Pesan

4. IMPLEMENTASI PENGUJIAN
4.1 Implementasi
Bab ini berisi tentang pembahasan
Gambar 3. Flowchart Encode Pesan mengenai pengujian dan implementasi dari
sistem aplikasi yang telah dibuat dengan
Dari hasil encoding pesan akan menggunakan metode least significant bit
dihasilkan citra baru yang merupakan citra
pada penyisipan pesan pada citra
hasil encoding pesan yang disebut dengan
digital.untuk mengimplementasikan
stego Image yang sudah mengandung pesan
yang jika diperhatikan dengan mata aplikasi yang telah dibangun dibutuhkan
manusia tidak akan bisa ditemukan suatu perangkat keras dan perangkat lunak
perbedaan. Hal ini yang menjadi kelebihan agar aplikasi tersebut dapat
dari metode Least significant bit, dan jika dijalankann.berikut adalah spesifikasi
ingin kembali mengambil pesan yang sudah perangkat keras dan perangkat lunak yang
disisipkan pada gambar maka diperlukan digunakan:
yang namanya ekstraksi pesan atau bisa 1. Processor Intel Core i3
disebut dengan decoding pesan 2. RAM 4GB
Berikut adalah langkah-langkah 3. Harddisk 500GB
dalam decoding pesan dengan 4. Sistem Operasi Windows 10
menggunakan algoritma least significant 5. Android SDK
bit: 6. Android NDK
1. Masukan citra yang mengandung 7. JAVA JRE
pesan (stego-Image) 8. Android Studio 3.0
2. Pilih lokasi pixel dari citra. Implementasi dari aplikasi ini terdiri
3. Ubah pixel citra ke dalam biner. dari empat bagian yaitu:
4. Ambil LSB citra sehingga
1. Proses untuk menampilkan halaman
menghasilkan biner pesan.
utama (Main Activity).
5. Ubah biner pesan ke dalam kode
ASCII. 2. Proses untuk menyisipkan teks
kedalam citra (encode).

80
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

3. Proses untuk ekstraksi pesan yang


telah berisi pesan (decode).
4. Proses untuk melakukan analisa
kualitas gambar setelah dilakukan
proses encoding pesan.

4.2 Tampilan Antarmuka Aplikasi


Implementasi aplikasi yang telah
dibangun dapat dilihat pada gambar-
gambar berikut:
4.2.1 Halaman Menu Utama Aplikasi
Berikut adalah halaman menu utama
aplikasi ketika aplikasi dibuka.
Gambar 6. Tampilan Encode Image

4.2.3 Halaman Decode Pesan


Pada halaman ini user akan
mengekstraksi pesan yang telah disisipkan
kedalam gambar, dan keluarannya berupa
teks yang disisipkan sebelumnya.
Pada halaman ini user akan
mengembalikan plainteks yang telah
disisipkan kedalam gambar, dan
keluarannya berupa teks utuh yang
disisipkan sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar screenshoot aplikasi yang
Gambar 5. Tampilan Menu Utama telah dibuat.
Berikut adalah gambar tampilan
Pada tampilan menu utama ini user decode pesan, dapat diihat pada Gambar 7.
dapat memilih akan melakukan proses yang
diinginkan dengan menekan salah satu
tombol, pada menu utama ini terdapat tiga
tombol yang dapat digunakan yaitu tombol
decode Image, encode Image dan Analisa.

4.2.2 Halaman Encode Pesan


Halaman encode pesan adalah
halaman dimana segala proses terjadinya
encoding/penyisipan pesan terjadi. Pada
halaman ini terjadi tiga proses pada button
diantaranya adalah Select Image , pada
button ini user akan memilih gambar yang
akan disisipkan pesan ketika menekan
tombol tersebut, user akan diarahkan ke
direktori penyimpanan gambar yang ada Gambar 7. Halaman Decode Pesan
pada ponsel user, ketika gambar telah
dipilih maka user akan memasukkan teks 4.2.4 Halaman Analisa
yang diinginkan kedalam textbox yang Halaman ini merupakan halaman
telah tersedia. untuk melakukan proses analisa hasil dari
untuk lebih jelasnya dapat dilihat encoding pesan kedalam gambar/citra.
pada Gambar 6 dibawah ini. Berikut adalah layout halaman
analisa, dapat dilihat pada Gambar 8.

81
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

dibutuhkan analisa hasil gambar untuk


mengetahuinya.

5.1.1 Analisa Faktor kompresi


Pada analisa faktor kompresi
merupakan perbandingan antara citra
gambar yang telah dilakukan penyisipan
pesan dan citra gambar yang belum
dilakukan penyisipan pesan dengan rumus
sebagai berikut pada persamaan (1).

Berikut ini adalah tabel nilai dari


hasil pengujian untuk analisa faktor
kompresi:
Gambar 8. Halaman Analisa PSNR dan
Tabel 2 Tabel Analisa Hasil Faktor
MSE
Dan ketika aplikasi telah berhasil Kompresi Gambar
dijalankan maka akan terlihat nilai dari
mean square erorr dan nilai dari peak
signal to noise ratio gambar yang telah
dianalisa.
Hasil dari analisa akan ditampilkan
pada textbox cover dan textbox stego.
Berikut adalah screenshoot aplikasi
setelah melakukan analisa mean square
erorr dan peak signal to noise ratio. Dapat Dari data hasil analisa di atas
dilihat pada Gambar 9. terlihat bahwa nilai faktor kompresi pada
citra lena.jpg dan pappers.jpg memiliki
nilai faktor kompresi yang paling tinggi,
karena nilai citra cover yang kecil berubah
jauh lebih besar ketika dilakukan
penyisipan pesan, dan nilai pappers.jpg
memiliki nilai faktor kompresi terbesar
dengan nilai 8.7. Berikut adalah grafik dari
hasil analisa pada Tabel 3.

Gambar 9. Halaman Analisa saat


Melakukan Analisa

5. Analisa Hasil
5.1 Analisa Gambar 10. Grafik Perbandingan
Pada bab ini penulis telah ukuran file Citra Cover dan Citra Stego
melakukan analisa terhadap gambar hasil
penyisipan teks dan gambar yang belum Dari grafik di atas ukuran file
dilakukan penyisipan teks. Untuk paling besar sebelum dilakukan penyisipan
mengetahui jumlah besaran erorr gambar adalah citra baboon.jpg dan ukuran terkecil
terhadapa penyisipan yang dilakukan serta adalah lena.jpg begitu pula setelah
untuk mengetahui perbandingan serta dilakukan proses encoding pesan ukuran
perbedaan nilai gambar yang telah file yang paling besar adalah baboon.jpg
dilakukan proses encode pesan maka dan yang paling kecil adalah lena.jpg.

82
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

gambar citra asli dan citra stego, pada


gambar dengan selisih rata-rata sebesar 527
kb.
Karena terjadi pemampatan atau
penambahan bit pada setiap bit miskin,
sehingga ukuran citra stego semakin besar.
Penambahan/pemampatan bit dengan
jumlah 400 bit pada setiap citra membuat
citra stego menampung bit dengan jumlah
Gambar 11. Grafik Selisih Ukuran Citra yang lebih besar.
Cover dan Citra Stego Faktor kompresi penyebab
membesarnya jumlah citra stego karena
Pada grafik di atas dapat telah mendapatkan pemampatan yang
diperhatikan bahwa nilai selisih terbesar signifikan pada setiap citra cover yang
antara citra cover dan citra stego dimiliki diuji.
oleh flower.jpg dengan selisih 302 Kb dan
yang paling kecil dimiliki oleh lena.jpg
dengan selisih 92.2 Kb. 5.1.2 Analisa Rasio Kompresi
Dan dari perbandingan tersebut Analisa yang telah dilakukan
telah didapatkan nilai faktor kompresi dari berikutnya adalah analisa untuk
setiap citra yang telah di analisa menentukan rasio kompresi gambar yang
sebelumnya. Berikut adalah grafik dari dihasilkan setelah gambar disisipi pesan.
hasil analisa faktor kompresi untuk nilai berikut adalah rumus yang telah dijelaskan
faktor kompresi. pada dasar teori yaitu pada persamaan (2)
Berikut ini adalah tabel nilai dari
hasil pengujian untuk analisa rasio
kompresi:

Tabel 3 Tabel Analisa Hasil Rasio


Kompresi Gambar

Gambar 12. Grafik Perbandingan Nilai


Faktor Kompresi Citra Uji

Dari grafik di atas terlihat nilai


faktor kompresi terbesar dimiliki oleh citra
pappers.jpg dengan nilai faktor kompresi
8.7 Kb dan nilai faktor kompresi yang
terkecil dimiliki citra baboon.jpg 1.5 Kb.
Dari data pada Tabel 3 maka akan
dipeoleh grafik dengan nilai setiap analisa Pada grafik dibawah ini akan lebih
yang dilakukan. Berikut adalah grafik nilai jelas nampak nilai dari analisa rasio
kompresi.

Gambar 13. Grafik Nilai Representasi


Analisa Faktor Kompresi
Berdasarkan hasil di atas terjadi Gambar 13. Grafik Representasi Nilai Hasil
perubahan yang signifikan terhadap nilai Analisa Rasio Kompresi

83
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

dilihat pada grafik representasi nilai mean


Sama halnya dengan analisa faktor square erorr.
kompresi pada analisa rasio kompresi yang Pada halaman ini user akan
diperhatikan adalah nilai rasio kompresi mengekstraksi pesan yang telah disisipkan
gambar yang terjadi setelah gambar/citra kedalam gambar, dan keluarannya berupa
dimampatkan teks berjumlah 400 bit maka teks yang disisipkan sebelumnya.
nilai rasio kompresi terhadap masing- Berikut adalah grafik hasil
masing gambar akan berbeda karena pengujian dari Tabel 4, diperoleh grafik
adanya pemampatan teks sehingga nilai nilai MSE yang dihasilkan dari pengujian
gambar atau citra stego akan memiliki perhitungan MSE yang dilakukan.
jumlah nilai yang lebih besar dengan Dari nilai tabel di atas dapat dilihat
jumlah rasio pemampatan yang berbeda- nilai represenasi pembentuk nilai MSE dan
beda pula dari masing-masing citra. pada grafik dibawah ini dapat dilihat nilai
dari MSE berdasarkan masing-masing
5.1.3 Analisa Mean square erorr (MSE) gambar yang disisipkan teks dengan jumlah
MSE adalah nilai erorr kuadrat bit yang berbeda.
rata-rata antara citra asli dan citra hasil Pada halaman ini user akan
sisipan . nilai ini berguna untuk melakukan mengekstraksi pesan yang telah disisipkan
analisa perbandingan kualitas citra sebelum kedalam gambar, dan keluarannya berupa
dan sesudah dilakukan penyisipan pesan teks yang disisipkan sebelumnya.
dengan mengukur besarnya derau yang
ditimbulkan.
Untuk mendapatkan nilai MSE
diperlukan pengujian nilai hasil dari
pengolahan citra cover dan citra stego
dengan menggunakan rumus pada
persamaan (3).
Karena jumlah pixel gambar yang
sangat besar perhitungan pengujian untuk
melakukan analisa dari MSE ini tidak bisa
dilakukan dengan cara manual, untuk itu
penulis melakukan analisa dengan
menggunakan Aplikasi yang telah dibuat. Gambar 14. Grafik Nilai MSE
Untuk melakukan pengujian maka akan
dilakukan pengambilan data uji, untuk Pada grafik di atas dapat
melakukan pengujian ini citra yang akan disimpulkan bahwa nilai bit yang
digunakan adalah citra baboon.jpg dengan ditambahkan pada penyisipan pesan dapat
ukuran citra 512x512 dan resolusi gambar mempengaruhi nilai citra stego dan nilai
sebesar 72x72 dpi. MSE yang dihasilkan. Terlihat dari grafik
Berikut adalah tabel dari hasil di atas bahwa nilai semakin bertambah
pengujian nilai mean square erorr: seiring tingginya nilai bit yang disisipkan.
Semakin rendah nilai MSE yang dihasilkan
Tabel 4. Tabel Pengujian Citra maka akan semakin baik nilai citra yang
Baboon.jpg penyisipan dihasilkan.

5.1.4 Analisa Peak signal to noise ratio


(PSNR)
Analisa ini didapat dari hasil
analisa MSE sebelumnya, dari hasil PSNR
akan diketahui besaran nilai erorr gambar
setelah dilakukan penyisipan pesan.
Hasil analisa PSNR dapat dilihat
Dari hasil data di atas untuk lebih pada tabel dibawah ini.
jelas agar dapat membandingkan dapat

84
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

Tabel 5. Tabel Nilai Representasi 1. Penyisipan pesan kedalam gambar


Peak signal to noise ratio dapat diimplementasikan dengan
menggunakan metode least significant
bit.
2. MSE digunakan untuk mengetahui
erorr dari metode yang digunakan,
semakin kecil nilai MSE maka makin
kecil pula erorr yang terjadi pada
metode yang digunakan, dan pada
pengujian yang dilakukan nilai MSE
yang dihasilkan dominan kecil.
Dari nilai yang telah dianalisa hasil 3. Penyisipan gambar dengan
nilai PSNR berada pada rentang yang baik. menggunakan metode least significant
Seperti pada parameter quality hasil pada aplikasi Android ini memenuhi
kompresi JPEG yang baik. kriteria steganografi yang baik. Yakni
Berikut adalah nilai grafik PSNR memiliki imperceptibility (keberadaan
berdasarkan Tabel 5 citra embeded di dalam citra stego
tidak dapat dideteksi secara kasat
mata), fidelity (mutu citra tidak
berubah walaupun setelah mengalami
proses penyisipan) dan memiliki
recovery (citra stego dapat diekstrak
kembali).

6.2 Saran
Berikut adalah saran untuk
Gambar 15. Grafik Nilai PSNR penelitian berikutnya.
1. Penelitian ini dapat dikembangkan
Pada grafik terjadi penurunan nilai dengan menambahkan input password
setiap penambahan bit pada proses sebagai penguat pada keamanan serta
penyisipan teks. Nilai PSNR berada pada memberikan noise tambahan untuk
kisaran 60-63 dB. Nilai PSNR gambar dilakukan analisa ketahanan pada citra
berada pada rentang nilai yang baik. gambar terhadap serangan noise pada
gambar.
Tabel 5.5 Tabel Nilai PSNR 2. Penelitian ini dapat dikembangkan
dengan mengunakan media lain
sebagai media penyimpanan pesan
teks seperti audio dan video.

DAFTAR PUSTAKA
Rentang pada nilai 30-60 adalah [1] Aditya, Y., Pratama, A., Nurlifa,
rentang nilai yang baik untuk sebuah Alfian. 2010. Studi Pustaka Untuk
gambar yang telah dilakukan penyisipan Steganografi Dengan Beberapa
pesan sementara pada hasil pengujian nilai Metode. Seminar Nasional Aplikasi
yang dihasilkan berada pada rentang 40-50 Teknologi Informasi 2010 (SNATI
sehingga dapat dikatakan nilai yang 2010) ISSN: 1907-5022, Yogyakarta,
dihasilkan pada gambar masih berada pada 19 Juni 2010.
kualitas gambar yang baik. [2] Munir, R. 2004. Pengolahan Citra
Digital dengan Pendekatan
6. KESIMPULAN DAN SARAN Algoritmik. Bandung: Penerbit
6.1 Kesimpulan Informatika.
Berdasarkan pada hasil pengujian, [3] Munir, R. 2004. Steganografi dan
pembahasan serta analisa yang telah Watermarking. Bahan Kuliah ke-7
dilakukan maka didapatkan kesimpulan IF5054 Kriptografi. Departemen
sebagai berikut.

85
Jurnal Coding, Rekayasa Sistem Komputer ISSN 2338-493X
Volume 06, No. 03(2018), hal 75-86

Teknik Informatika Institut Teknologi [7] Putra, D. 2010. Pengolahan Citra Citra
Bandung 2004.. Digital. Yogyakarta. Penerbit: ANDI.
[4] Pakereng, I. 2010. Perbandingan [8] Suryani, E., Martini, Titin Sri. 2008.
Steganografi Metode Spread Spectrum Kombinasi Kriptografi Dengan
dan Least significant bit (LSB) Antar Hillcipher Dan Steganografi Dengan
Waktu Proses dan Ukuran File LSB Untuk Keamanan Data Teks.
Gambar. Jurnal Informatika Fakultas Prosiding Seminar Nasional Teknoin
Teknik Informatika Universitas 2008 Bidang Teknik Informatika
Kristen Duta Wacana Yogyakarta. [9] Sutoyo, T. 2009. Teori Pengolahan
Vol.6 No.1 April 2010. citra digital. Yogyakarta. Penerbit
[5] Prasetyo, E. 2011. Pengolahan Citra ANDI.
Citra Digital dan Aplikasinya [10] Zaher, Mazen Abu. 2011. Modified
Menggunakan Matlab. Yogyakarta. Least significant bit (MLSB). Jurnal
Penerbit: ANDI. Computer and Information Science
[6] Prihanto, A., Djanali, S., Husni, Vol. 4, No. 1; January 2011.
Muchammad. 2010. Peningkatan www.ccsenet.org/cis.
Kapasitas Informasi Tersembunyi [11] Steganography, “LSB Steganography
pada Image Steganografi Using Java”, Steganography Image
Menggunakan Teknik Hybrid. Using LSB Methode,
Seminar Nasional Pascasarjana X – https://github.com/lsb-steganography-
ITS, Surabaya 4 Agustus 2010 ISBN java/ (24 Juli 2015)
No. 979-545-0270-1.

86

Anda mungkin juga menyukai