Anda di halaman 1dari 6

MODUL I

Pemodelan
Syamuel Irmansyah M (13117029)
Asisten : Noviardi Sudrajat (13116145)
Tanggal Percobaan : 11/11/2019
EL3106_B-4 Praktikum Sistem Kendali
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak-Praktikum kali ini diupayakan supaya rad/V.s dan τ = 0,05 s.


praktikan dapat memahami konsep
pengendalian motor DC, yakni dengan cara
mengubah nilai tegangan masukkan untuk
melihat respon putaran motor DC. Percobaan
ini juga dilakukan untuk mendapatkan fungsi
transfer model sistem motor.

Kata Kunci : Motor DC, Pemodelan, Bump


Test, Model Validasi, Result

I. Pendahuluan

Percobaan ini akan dilakukan pengukuran


fungsi transfer melalui alat pengukuran fisik Step input dimulai pada waktu t0. Sinyal input
secara grafis pada simulasi dengan memiliki nilai yang minimum ( Umin) dan nilai
membandingkan hasil sinyal simulasi motor maksimum (Umax). Hasil dari sinyal output di
speed dengan actual motor speed. inisialisasikan pada Y0 . Ketika step nya di kenakan,
Berikut tujuan praktikum kali ini : output mencoba untuk mengikuti dan nantinya diset
1. Memahami sistem dan komponen pada nilai steady statenya (Yss).
sistem QNET DC Motor Control
Trainer (DCMCT) 2.2 Model Validasi
2. Memahami parameter-parameter Ketika pemodelannya selesai, hasilnya dapat di
dalam suatu fungsi alih pada sistem validasi dengan menjalankan modelnya dan proses
kendali actual pada open-loop.
3. Mendapatkan nilai parameter model
sistem kendali melalui Bump Test 2.3 Model Virtual Instrument

Penggunaan voltasi pada motor QNET DC dan lihat


II. Landasan Teori nilai angular dilakukan percobaan dilab.

2.1 Bump Test

Bump Test adalah test yang simpel berdasarkan


pada step respon dari suatu system stabil. Suatu
input step dikenakan pada sistem dan respon
tersebut di record. Sebagai contoh, anggap
suatu system diberikan oleh transfer fungsi
berikut :

Y(s)/U(s) = K/ τ s + 1

Respon step tersebut di gambarkan sebagai


berikut menggunakan transfer fungsi K=5
LabVIEW™ help for more
information.

8. Based on the bump test method, find


the time constant. See the Background
section for details on how to find the
time constant of the step response.

3.2 Model Validation

1. Open the QNET DC Motor


Modeling.vi. Make sure the correct
III. Prosedur Percobaan Device is chosen.
3.1 Bump Test
2. Run the VI. You should hear the DC
1. Ensure the QNET DC Motor motor begin running and the scopes
Modeling.vi is open. Make sure the on the VI should appear similar to
correct Device is chosen. those shown in Figure 1.2.

2. Run the VI. The DC motor should 3. In the Signal Generator section set:
begin spinning and the scopes on the
VI should appear similar to those • Amplitude (V) = 2.0
shown in Figure 1.2. • Frequency (Hz) = 0.40
• Offset (V) = 3.0
3. In the Signal Generator section set
4. In the Model Parameters section of
• Amplitude (V) = 2.0
the VI, enter the bump test model
• Frequency (Hz) = 0.40 parameters K and τ that were found in
• Offset (V) = 3.0 Bump Test Laboratory. The blue
simulation should match the red
4. Once you have collected a step measured motor speed more closely.
response, click on the Stop button to
stop running the VI. 5. Attach the Speed (rad/s) and Voltage
(V) chart responses from the Scopes
5. Attach the responses in the Speed tab.
(rad/s) and Voltage (V) graphs.
6. How well does your model represent the
6. Select the Measurement Graphs tab to actual system? If they do not match,
view the measured response as name one possible source for this
depicted in Figure 1.3. discrepancy.

7. Tune the steady-state gain K and time


7. Use the responses in the Speed (rad/s)
and Voltage (V) graphs to compute constant τ in the Model Parameters
the steady-state gain of the DC motor. section so the simulation matches the
See the Background section of this actual system better and write down their
laboratory for details on how to find values.
the steady-state gain from a step
response. You can use the Cursor
Palette to measure data. See the
QNET DC Motor User Manual or the
IV. Hasil dan Pembahasan

Percobaan1.

Percobaan kali ini kami membandingkan model


bump test pada graph scope dan graph measure
sebelum perhitungan dengan bump test pada
grapth scope dan graph measure sesudah
perhitungan, yakni perhitungan berdasarkan
teori :

Gambar 4. bump test scope sesudah dilakukan


perhitungan

Perhitungan yang dilakukan sebagai berikut


dengan menggunakan data yang diperoleh dari
pengamatan pada graph measure :

Didapat data :
 Yss = 141,593
 Y0 = 2,65487
 Umax =5
Gambar 1. bump test scope sebelum dilakukan  Umin =1
perhitungan  t1 = 2,494
 t0 = 2,32613

Jadi,
K= ∆Y/∆X = 141,593 – 2,65487/ 5-1 = 34,734

Y(t1) = 0,632Yss + Y0
= 92,141646

τ = t1-t0
= 0,16787

Dapat kita pahami dari pengamatan gambar


yang dilakukan perhitungan sudah mendekati
Gambar 2. bump test measure sebelum parameter teori bahwa grafik sinyal Y pada
dilakukan perhitungan perhitungan sudah mendekati baik nilai
maupun gambar, dibandingkan sebelum
perhitungan, dan dapat di lihat apabila kita coba
naikkan inputan K nya maka Y pada grafik akan
semakin naik sedangkan pata τ apabila
dinaikkan nilai inputannya maka grafik pada X
akan semakin mengecil intervalnya dan
perubahannya signifikan.

Percobaan2.

Pada percobaan kali ini kami melakukan


validasi pada pemodelannya dengan instrumen
yang ada. Berikut gambar yang diperoleh dari
Gambar 3. bump test scope sesudah dilakukan
percobaan ini :
perhitungan
sesudah dilakukan perhitungan

Pada pengamatan graph measure diperoleh nilai


sebagai berikut :

 Yss = 140,708
 Y0 = 2,65487
 Umax =5
 Umin =1
 t1 = 2,84172
 t0 = 2,66187
Gambar 5. Model Validasi scope sebelum
dilakukan perhitungan Jadi,
K= ∆Y/∆X = 140,708– 2,65487/ 5-1 = 34,5132

Y(t1) = 0,632Yss + Y0
= 92,141646

τ = t1-t0
= 0,17985

Dapat kita lihat perbandingan data yang


diperoleh pada grafik sinyal Bump Test dan
grafik sinyal Model Validasi tidak signifikan
dikarenakan keduanya memiliki nilai K dan τ
yang hampir sama, tetapi yang lebih mendekati
Gambar 6. Model Validasi measure graph bentuk yang sesuai teori adalah data Model
sebelum dilakukan perhitungan Validasi.

Result3.

Description System Value Unit


Bump Test
Motor Ke,b 34,734 rad/s
Steady-
State Gain
Motor Τ 0,16787 s
Time
Constan
Model Validation
Motor 34,5132 rad/s
Steady-
Gambar 7. Model Validasi scope sesudah State Gain
dilakukan perhitungan Motor τ 0,17985 s
time
constant

V. Kesimpulan

Dari Percobaan diatas dapat kita simpulkan


sebagai berikut :
 Data dalam bentuk nilai dan gambar
grafik yang diperoleh yang paling
mendekati parameter teori adalah yang
menggunakan Model Validasi
Gambar 8. Model Validasi measure graph
 Dapat kita ketahui dari praktikum kali
ini bahwa semakin besar K yang
dimasukkan maka semakin besar juga
nilai Y nya.
 Apabila nilai τ dinaikkan maka interval
X nya atau nilainya akan semakin kecil
rentangnya.

Reference :

[1] Mervin T. Hutabarat., Petunjuk


Praktikum Sistem Digital dan
Mikroprosesor, Laboratorium
Dasar Teknik Elektro, Bandung,
2015.
[2] Labdesk.iee.itera.ac.id
[3] Brian Holdsworth and Clive Woods,
Digital Design Fouth Edition,
N.wnes,2002

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai