Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang Kepegawaian Nomor 43 Tahun 1999,
Pegawai Negeri Sipil (PNS) selaku aparatur pemerintah memiliki
kewajiban untuk bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara professional. Selaku pelayan masyarakat, PNS harus memberikan
pelayanan yang terbaik atau prima kepada penerima pelayanan tanpa
pandang bulu. Jadi PNS berkewajiban memberikan pelayanan atau
melayani, bukan minta dilayani. Dari dasar inilah penyelenggaraan
pelayanan terpadu satu pintu sangat dibutuhkan.
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) berkaitan
dengan kegiatan penyelenggaraan jasa perizinan dan non-perizinan, yang
proses pengelolaannya di mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap
penerbitan ijin dokumen, dilakukan secara terpadu dalam satu tempat.
Pelayanan perizinan dengan sistem terpadu satu pintu (one stop
service) ini membuat waktu pembuatan izin menjadi lebih singkat.
Pasalnya, dengan pengurusan administrasi berbasis teknologi informasi,
input data cukup dilakukan sekali dan administrasi bisa dilakukan
simultan.
Dengan adanya kelembagaan pelayanan terpadu satu pintu, seluruh
perizinan dan nonperizinan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota
dapat terlayani dalam satu lembaga. Harapan yang ingin dicapai adalah
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi dengan
memberikan perhatian yang lebih besar pada peran usaha mikro, kecil, dan
menengah.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu
pokok masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut :
1. Apa itu perizinan ?
2. Bagaimana Tata Cara Membuat Perizinan ?
3. Bagaimana salah satu contoh Perizinan PTSP ?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuannya adalah untuk mengetahui apa itu perizinan dan
bagaimana tata cara membuat perizinan dan bagaimana sistem
perizinan PTSP tentang Tempat Pemakaman Umum (TPU).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perizinan
Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku
usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar
usaha. Izin ialah salah satu instrumen yang paling banyak digunakan
dalam hukum administrasi, untuk mengemudikan tingkah laku para warga.
Selain itu izin juga dapat diartikan sebagai dispensasi atau
pelepasan/pembebasan dari suatu larangan. Terdapat juga pengertian izin
dalam arti sempit maupun luas :
a) Izin dalam arti luas yaitu semua yang menimbulkan akibat kurang
lebih sama, yakni bahwa dalam bentuk tertentu diberi perkenaan untuk
melakukan sesuatu yang mesti dilarang.
b) Izin dalam arti sempit yaitu suatu tindakan dilarang, terkecuali
diperkenankan, dengan tujuan agar ketentuan-ketentuan yang
disangkutkan dengan perkenaan dapat dengan teliti diberikan batas-
batas tertentu bagi tiap kasus.
Pada umumnya sistem izin terdiri dari 3:
1) Larangan.
2) Persetujuan yang merupakan dasar kekecualian (izin).
3) Ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan izin.
Terdapat istilah lain yang memiliki kesejajaran dengan izin yaitu:
a) Dispensasi ialah keputusan administrasi Negara yang
membebaskan suatu perbuatan dari kekuasaan peraturan yang menolak
perbuatan tersebut. Sehingga suatu peraturan undang-undang menjadi
tidak berlaku bagi sesuatu yang istimewa (relaxation legis).
b) Lisensi adalah suatu suatu izin yang meberikan hak untuk
menyelenggarakan suatu perusahaan. Lisensi digunakan untuk
menyatakansuatu izin yang meperkenankan seseorang untuk menjalankan
suatu perusahaan denngan izin khusus atau istimewa.

3
c) Konsesi merupakan suatu izin berhubungan dengan pekerjaan
yang besar di mana kepentingan umum terlibat erat sekali sehingga
sebenarnya pekerjaan itu menjadi tugas pemerintah, tetapi pemerintah
diberikan hak penyelenggaraannya kepada konsesionaris(pemegang izin)
yang bukan pejabat pemerintah. Bentuknya bisa berupa kontraktual atau
kombinasi antara lisensi dengan pemberian status tertentu dengan hak dan
kewajiban serta syarat-syarat tertentu.

B. Persyaratan Pembuatan Perizinan


1. Isi Formulir Permohonan, dilengkapi dengan Surat kuasa
pengurusan (jika proses permohonan dikuasakan), Surat
pernyataan dan Surat persetujuan tetangga, Daftar mesin yang
digunakan dan data-data getaran mesin (jika menggunakan).
2. Fotocopy izin gangguan
3. Fotocopy NPWP Pemohon
4. Fotocopy KTP Pemohon dan fotocopy KTP penerima kuasa (jika
proses permohonan dikuasakan)
5. Surat Keterangan Peralihan Kepemilikan dan/atau Ganti Merek
yang dilegalisasi oleh Notaris
6. Foto pemohon berwarna dengan background biru ukuran 4 x 6 (2
lembar)

C. Tata Cara Pelayanan PTSP


1. Mendaftar, mengunggah persyaratan perizinan, serta mengisi formulir
dokumen perizinan secara online.
2. Memeriksa dokumen permohonan yang sudah diisi dan di-ttd diatas
meterai beserta kelengkapan persyaratan serta memutuskan : Jika
lengkap dan benar secara administrasi, memberikan tanda bukti
penerimaan berkas serta menginformasikan kepada pemohon "status
permohonan diterima secara administrasi" by system (tracking data).
Jika tidak lengkap secara administratif maka mengembalikan kepada
pemohon disertai penjelasannya.

4
3. Menerima/verifikasi berkas permohonan beserta kelengkapannya, dan
menginformasikan "status pemeriksaan teknis" kepada pemohon by
system (tracking data). Melakukan pemeriksaan lapangan, verifikasi
dan validasi, menganalisa, membuat dan menandatangani Berita Acara
Peninjauan Lapangan (BAPL) bersama pemohon disertai stempel (bila
pemohon badan usaha), melakukan penghitungan besaran retribusi.
Membuat dan menandatangani Berita Acara Persetujuan Teknis
(BAPT) pada kolom "dibuat oleh", serta membuat dan membubuhkan
paraf pd surat penolakan beserta alasannya (tidak sesuai keteknisan).
4. Menerima dan mengkaji berkas permohonan dan hasil BAPL yang
sudah di ttd Tim Teknis dan pemohon, perhitungan retribusi dan BAPT
yang sudah di ttd Tim Teknis serta memutuskan. Jika tidak sesuai
maka membubuhkan paraf pada Surat Penolakan dan alasannya. Jika
sesuai maka membuat dan menandatangani BAPT pada kolom
"disetujui oleh" dan membubuhkan paraf pada perhitungan retribusi.
5. Menerima surat penolakan beserta alasan penolakan yang sudah
dibubuhkan paraf tim teknis dan koordinator tim teknis, serta
membubuhkan "speciment ttd Kepala Kantor PTSP", menomori dan
stempel, menginformasikan kepada pemohon "status penolakan by
system (tracking data)" dan menyerahkan kepada Tim Administrasi
untuk mengirimkan nya kepada pemohon (email/post).
6. Menerima BAPL yang sudah di ttd tim teknis dan pemohon,
perhitungan retribusi yang diparaf Kord Tim Teknis dan BAPT yang
sudah ditandatangani tim teknis dan koordinator tim teknis, mencetak
SKRD dan membubuhkan paraf.
7. Menerima dan memeriksa berkas permohonan, hasil BAPL yang sudah
di ttd Tim Teknis dan pemohon, perhitungan retribusi yang diparaf
Kord Tim Teknis, BAPT yang sudah di ttd Tim Teknis dan Kord Tim
Teknis dan SKRD yang sudah diparaf Kasubag TU serta memutuskan.
Jika tidak sesuai maka mengembalikan kepada Kasubag TU untuk
diperbaiki. Jika sesuai maka menandatangani SKRD.

5
8. Menerima SKRD UUG Baru yang sudah ditetapkan, diterbitkan dan di
tandatangani oleh Kepala Kantor PTSP, menomori,
mencatat/merekam, mengarsipkan, menginformasikan "status SKRD
UUG sudah di tetapkan" kepada pemohon by system (tracking data)
serta menyerahkan kepada Tim Administrasi untuk diserahkan kepada
pemohon.
9. Menerima SKRD UUG Baru yang sudah ditetapkan, diterbitkan dan di
tandatangani oleh Kepala Kantor PTSP, mencetak tanda pengambilan
SKRD, menginformasikan kepada pemohon by system "status SKRD
UUG Baru siap diambil" (tracking data) serta menghubungi pemohon
(email/telepon).
10. Menerima SKRD, menandatangani tanda terima pengambilan SKRD,
melakukan pembayaran ke Bank, serta menyerahkan tanda bukti
pembayaran SKRD yang sudah divalidasi.
11. Menerima tanda bukti pembayaran SKRD yang sudah divalidasi dan
mencatat pada buku register.
12. Menerima tanda bukti pembayaran SKRD yang sudah divalidasi,
memberikan nomor izin, mencetak dokumen UUG, meminta tanda
tangan Kepala Kantor PTSP, mencatat/merekam, mengarsipkan
(salinan, BAPT, berkas permohonan), menginformasikan "status
Izin/Non Izin disetujui" kepada pemohon by system (tracking data)
serta menyerahkan kepada Tim Administrasi untuk diserahkan kepada
pemohon.
13. Menerima dokumen UUG yang telah ditandatangani Kepala Kantor
PTSP, sudah diberi nomor, dan sudah dibubuhkan stempel basah,
mencetak tanda pengambilan dokumen UUG, menginformasikan
kepada pemohon by system "status SIUP siap diambil" (tracking data),
menghubungi (email/telepon) serta menyerahkan dokumen izin kepada
pemohon.

6
D. Dasar Hukum Pelayanan
1. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
2. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

E. Tata Cara Pendaftaran

SIUP dibagi menjadi 3 kategori yang dipilih berdasarkan jumlah


modal yang dimiliki atau digunakan untuk usaha tersebut, yaitu;

 SIUP Kecil, diberlakukan pada perusahaan kecil dengan modal


yang digunakan dibawah atau sama dengan Rp 200 juta.
 SIUP Menengah, diberlakukan pada perusahaan dengan modal
antara Rp 200 juta sampai Rp 500 juta.

7
 SIUP Besar, diberlakukan pada perusahaan dengan modal di atas
Rp 500 juta.

Pengurusan SIUP

Untuk mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan atau SIUP,


tidaklah terlalu sulit. Pasalnya, tidak jauh berbeda dengan pengurusan
surat izin usaha yang lain. SIUP dapat diminta atau dibuat di Kantor
Dinas Perdagangan tingkat kabupaten atau di Kantor Pelayanan
Perizinan. Di daerah lain, bisa juga datang ke Kantor Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu disingkat BP2T. Ketika Anda datang ke salah satu
kantor tersebut, Anda akan disuruh untuk mengumpulkan administrasi
atau berkas tertentu untuk memenuhi syarat administrasi.

Syarat-syarat administrasi untuk tiap jenis usaha bisa berbeda-


beda. Sebaiknya, Anda menyebutkan dengan detail jenis usaha yang
akan Anda buka bisa berupa PT, Koperasi, Perseorangan dan Perseroan
Terbuka (Tbk), Semuanya memiliki persyaratan administrasi yang
berbeda. Usai seluruh berkas atau dokumen administrasi terkumpul,
Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini.

Ambil formulir pendaftaran

Formulir pendaftaran atau surat permohonan bisa didapatkan di


Kantor Dinas Perdagangan. Datang ke Kantor Dinas Perdagangan
terdekat atau ke Kantor Pelayanan Perizinan setempat. Namun, jika
Anda tidak memiliki cukup waktu untuk mengambil formulir ini, Anda
bisa menitipkan kepada seseorang yang sudah Anda beri kuasa. Hanya
saja, lebih baik datang sendiri untuk mengetahui seluru prosedur.

8
Isi formulir dan tandatangani

Setelah formulir didapatkan, tinggal diisi dan ditandatangani. Isi


surat permohonan atau formulir pendaftaran sesuai dengan perintah.
Isilah dengan data yang benar serta lengkap. Setelah itu, berilah
materai pada formulir dan bubuhkan tanda tangan di atasnya.
Tandatangan di atas materai dilakukan oleh Pemiliki atau Direktur
Utama atau Penanggung Jawab perusahaan. Usai diisi lengkap dan
benar, fotokopi sebanyak 2 rangkap. Kemudian, formulir ini
digabungkan dengan dokumen persyaratan pembuatan SIUP seperti
sudah dijelaskan sebelumnya.

Surat kuasa bermaterai diperlukan jika Anda memberikan kuasa


kepada orang lain untuk mengurus SIUP lantaran Anda tidak memiliki
waktu untuk itu. Hal ini juga dibenarkan. Tinggal Anda pilih antara
mengurus sendiri atau dikuasakan ke orang yang sudah Anda percaya.

Bayar biaya pembuatan SIUP

Untuk besaran tarif itu sendiri bisa berbeda-beda tergantung dari


kabupaten atau kotamadya mana. Hal ini sudah diatur dalam Peraturan
Daerah untuk masih-masing wilayah. Jadi, setiap daerah memiliki
besaran fee untuk pembuatan SIUP yang berbeda-beda.

Pengambilan SIUP

Usai semua sudah diserahkan ke petugas kantor dimana Anda


membuat SIUP, biasanya, proses SIUP akan selesai dalam waktu 2
minggu. Petugas kantor akan menghubungi Anda untuk segera
mengambil SIUP. Selamat, Anda sudah mendapatkan SIUP Anda.

Jika SIUP Anda sudah jadi, maka tak perlu khawatir lagi dengan
perizinan dan hal lain yang berkaitan. Anda sekarang bisa fokus pada

9
rencana untuk menghadirkan atau mendatangkan banyak
konsumen. Marketing dan strategi bisnis lainny a  bisa segera Anda
terapkan.

F. Izin Online

Investor pemohon izin tinggal membawa akta notaris ke Pelayanan


Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang ada di Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) ataupun kementerian/lembaga terkait yang sudah
memiliki PTSP. Pemohon nantinya akan dipandu petugas PTSP untuk
mengisi data elemen dari akta notaris dan kolom administratif. Setelah
data selesai dimasukkan, sistem akan mengkonfirmasi data tersebut.
Sistem terhubung dengan basis data Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum untuk pengesahan badan usaha. Jika perseorangan, sistem
akan terintegrasi dengan NIK dan mengonfirmasi identitas pemohon dan
Nomor Pokok Wajib Pajak. Akan muncul pula Nomor Induk Berusaha,
BPJS, izin lokasi, fasilitas fiskal, dan RPTKA yang sudah tersedia dalam

10
cloud data sehingga tidak perlu diinput lagi. Karena terkait urusan pajak,
Kementerian Keuangan akan mengeluarkan surat konfirmasi bahwa
pemohon mendapat tax holiday. Surat konfirmasi itu dipegang aparat
pajak. Setelah tahapan pendaftaran selesai, sistem akan meminta investor
untuk komitmen. Komitmen tersebut meliputi izin lingkungan UKL-UPL
yang harus selesai dalam 12 hari, pemenuhan standar IMB dalam 30 hari,
dan pemenuhan standar sertifikat laik fungsi harus dipenuhi dalam 3 hari.
Jika ada izin yang belum terpenuhi, maka bisa diurus secara offline.
Setelah semua komitmen terpenuhi, otomatis akann keluar Izin Usaha
Sektoral dan Surat Izin Usaha Perdagangan. Setelah mendapat surat izin,
ada lagi.komitmen yang harus terpenuhi yakni pertama adalah SNI Wajib
dan SNI Sukarela yang harus dipenuhi dalam jangka waktu 14 hari.
Kedua, jika investasi sektor farmasi dan kesehatan, maka perlu ada Cara
Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) dan Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik (CPOTB) yang diurus selama 35 hari serta Cara
Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dengan jangka waktu
lima hari. Jika semua komitmen di atas terpenuhi, maka akan keluar izin
komersial atau operasional berupa izin edar dan sertifikasi. Dengan
aplikasi ini, investor bisa memantau langsung progress ijin yang diajukan.
Jadi begitu ketahuan ijinnya mandeg di pemerintah daerah, misalnya,
maka bisa langsung diatasi dengan cepat oleh satuan tugas. Setelah semua
komitmen terpenuhi, otomatis akann keluar Izin Usaha Sektoral dan Surat
Izin Usaha Perdagangan.

11
G. Pelayanan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan Pelayanan yang dilakukan oleh


Pemerintahan baik perizinan maupun non perizinan, yang proses pengelolaannya
dimulai dari tahap Permohonan sampai terbitnya sebuah dokumen dilakukan di
dalam satu tempat.
Di DKI Jakarta Program PTSP ini sudah di Launching oleh Gubernur
Provinsi DKI Jakarta, tepatnya pada tanggal 2 Januari 2015. Program ini di
lakukan dengan harapan dapat melayani Masyarakat dengan lebih baik dan lebih
mudah dari sebelumnya, Melayani Masyarakat dengan lebih cepat, lebih ramah,
bebas Pungli pastinya, Lebih Transparan, dan lebih jelas dari Persyaratan, biaya
dan Waktunya.
Di dalam Perda DKI No 12 th 2013 disebutkan bahwa terdapat empat level
pelayanan yang diselenggarakan oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini, Yaitu :
 Badan PTSP atau disingkat BPTSP di tingkat Provinsi yang statusnya
dibawah Gubernur.

12
 Kantor PTSP (KPTSP) yang di tingkat Kota dan Kabupaten
 Satuan Pelaksana (Satlak) PTSP Tingkat Kecamatan
 Satuan Pelaksana (Satlak) PTSP Tingkat Kelurahan.
BPTSP Bertugas melaksanakan Monitoring, Pembinaan, Evaluasi, dan
Pengendalian terhadap Penyelenggaraan PTSP yang dilakukan Kantor PTSP,
Satlak Kecamatan dan Satlak Kelurahan, Juga melakukan pelayanan dan
Penandatanganan Perizinaan dan Non Perizinan.
Kantor PTSP ini bertugas melakukan pengendalian terhadap Satlak
Kecamatan, serta melakukan pelayanan dan Penandatanganan Perizinan maupun
non perizinan, juga Dokumen-dokumen yang menjadi kewenangannya.

CONTOH SURAT PERIZINAN PENGGUNAAN TANAH MAKAM

13
DARI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) JAKARTA
TIMUR KELURAHAN CILILITAN

14
Penjelasan mengenai contoh surat perizinan diatas :

Persyaratan nya sebagai berikut :


1. FORM PERMOHONAN TANAH MAKAM (BERMATERAI 6000),
dapat diunduh disini
2. FOTOCOPY KTP ORANG YANG MENINGGAL
3. FOTOCOPY KTP AHLI WARIS
4. FOTOCOPY KK AHLI WARIS DAN YANG MENINGGAL
5. SURAT KETERANGAN PEMERIKSAAN JENAZAH DARI
PUSKESMAS/ RUMAH SAKIT
6. SURAT KETERANGAN KEMATIAN DARI KELURAHAN
7. SURAT PENGANTAR DARI TPU
8. SURAT IZIN PENGGUNAAN TANAH MAKAM ASLI
9. SURAT PERNYATAAN DIATAS MATERAI DARI AHLI WARIS
ATAU YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK TUMPANGAN DI
LUAR KELUARGA (HANYA UNTUK IPTM TUMPANGAN).

15
Catatan :
1. Seluruh Pelayanan PM1 sesuai Ketentuan dan SOP yang berlaku TANPA
DIPUNGUT BIAYA (GRATIS)
2. Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang termasuk dalam wajib
retribusi sesuai dengan ketentuan pada Perda No. 1 Tahun 2015 Tentang
Retribusi Daerah, akan diterbitkan SKRD untuk disetor ke Kasda melalui
Bank DKI
3. Kantor Satlak PTSP Kelurahan Rambutan “MELARANG KERAS
PEMBERIAN DALAM BENTUK APAPUN KEPADA PETUGAS”

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perizinan yaitu pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku
usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar
usaha. Izin adalah salah satu instrumen yang paling banyak digunakan
dalam hukum administrasi, untuk mengemudikan tingkah laku para warga.
Selain itu izin juga dapat diartikan sebagai dispensasi atau
pelepasan/pembebasan dari suatu larangan. Dalam pembuatan perizinan
ada beberapa tata cara dan persyaratan yang harus dipenuhi terlebih
dahulu.
Dalam mengurus perizinan PTSP tanah makam memiliki tata
cara perizinan tersendiri yaitu :
1. Mendaftar, mengunggah persyaratan perizinan, serta mengisi
formulir dokumen perizinan secara online.
2. Memeriksa dokumen permohonan yang sudah diisi dan di-ttd
diatas meterai beserta kelengkapan persyaratan serta memutuskan :
Jika lengkap dan benar secara administrasi, memberikan tanda
bukti penerimaan berkas serta menginformasikan kepada pemohon
"status permohonan diterima secara administrasi" by system
(tracking data). Jika tidak lengkap secara administratif maka
mengembalikan kepada pemohon disertai penjelasannya.
3. Menerima/verifikasi berkas permohonan beserta kelengkapannya,
dan menginformasikan "status pemeriksaan teknis" kepada
pemohon by system (tracking data).
4. Menerima dan mengkaji berkas permohonan dan hasil BAPL yang
sudah di ttd Tim Teknis dan pemohon, perhitungan retribusi dan
BAPT yang sudah di ttd Tim Teknis serta memutuskan.
5. Menerima surat penolakan beserta alasan penolakan yang sudah
dibubuhkan paraf tim teknis dan koordinator tim teknis.

17
6. Menerima BAPL yang sudah di ttd tim teknis dan pemohon,
perhitungan retribusi yang diparaf Kord Tim Teknis dan BAPT
yang sudah ditandatangani tim teknis dan koordinator tim teknis,
mencetak SKRD dan membubuhkan paraf.
7. Menerima dan memeriksa berkas permohonan, hasil BAPL yang
sudah di ttd Tim Teknis dan pemohon, perhitungan retribusi yang
diparaf Kord Tim Teknis, BAPT yang sudah di ttd Tim Teknis dan
Kord Tim Teknis dan SKRD yang sudah diparaf Kasubag TU serta
memutuskan.
8. Menerima SKRD UUG Baru yang sudah ditetapkan, diterbitkan
dan di tandatangani oleh Kepala Kantor PTSP, menomori,
mencatat/merekam, mengarsipkan, menginformasikan "status
SKRD UUG sudah di tetapkan" kepada pemohon by system
(tracking data) serta menyerahkan kepada Tim Administrasi untuk
diserahkan kepada pemohon.
9. Menerima SKRD UUG Baru yang sudah ditetapkan, diterbitkan
dan di tandatangani oleh Kepala Kantor PTSP.
10. Menerima SKRD, menandatangani tanda terima pengambilan
SKRD, melakukan pembayaran ke Bank, serta menyerahkan tanda
bukti pembayaran SKRD yang sudah divalidasi.
11. Menerima tanda bukti pembayaran SKRD yang sudah divalidasi
dan mencatat pada buku register.
12. Menerima tanda bukti pembayaran SKRD yang sudah divalidasi,
memberikan nomor izin, mencetak dokumen UUG, meminta tanda
tangan Kepala Kantor PTSP, mencatat/merekam, mengarsipkan
(salinan, BAPT, berkas permohonan), menginformasikan "status
Izin/Non Izin disetujui" kepada pemohon by system (tracking data)
serta menyerahkan kepada Tim Administrasi untuk diserahkan
kepada pemohon.
13. Menerima dokumen UUG yang telah ditandatangani Kepala
Kantor PTSP, sudah diberi nomor, dan sudah dibubuhkan stempel
basah, mencetak tanda pengambilan dokumen UUG,

18
menginformasikan kepada pemohon by system "status SIUP siap
diambil" (tracking data), menghubungi (email/telepon) serta
menyerahkan dokumen izin kepada pemohon.

DAFTAR PUSTAKA

19
Sumber Internet :

 http://juniarwibisana.blogspot.com/2017/05/contoh-makalah-pelayanan-
terpadu-satu.html

20

Anda mungkin juga menyukai