Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seluruh problem kehidupan manusia ( fisik, psikis, keluarga, social,
religious) menuntut adanya penyelesaian. Akan tetapi, tidak setiap problem dapat
diselesaikan sendirin oleh individu, sehingga ia kadangkala membutuhkan
seorang ahli sesuai dengan jenis problemnya. Problem-problem tersebut terkadang
membutuhkan penyelesaian yang amat kompleks altyernatif konsepsional dan
tawaran teknologis operasional harus diorientasikan pada kompleksitas manusia
itu sendiri. Pendekatan pendekatan psikologi, berupa psikoterapi, bimbingan,
konseling merupakan pendekatan alternatif dan menjadi perhatian para ahli
umumnya.
Konsep konseling yang berakar pada vocational guidance dan dipelopori
oleh Frank Parson di Boston tahun 1908 telah berkembang sebagai layanan utama
bimbingan dan pendidikan. Berbagai pendekatan, antara lain psychoanalysis,
centred conseling, eclectic counseling-aproach, behavior modification,
merupakan langkah pengembangan dalam membangun konsep konseling.
Konseling dalam makna helping relationship adalah suatu relasi yang
terjadi diantara dua pihak, dimana salah satu pihak mempunyai kehendak untuk
meningkatkan pertumbuhan, perkembangan, kedewasaan, memperbaiki fungsinya
dan memperbaiki kemampuan pihak lain untuk menghadapi dan menangani
kehidupan sendiri. Justru itu, memberi bantuan, kepada seseorang pada dasarnya
merupakan suatu proses untuk memungkinkan orang itu tumbuh kearah yang
dipilihnya, memecahkan nmasalahnya dan menghadapi krisis tertentu secara
tabah. Memberikan bantuan termasuk pula menyadarkan akan adanya alternatif
alternatif dan melihat kemungkinan untuk melakukan tindakan.

B. Rumusan masalah
1) Apa pengertian bimbingan dan penyuluhan islam?
2) Bagaimana strategi operasional penyusunan dan bimbingaN penyuluhan
islam?

1
3) Bagaimana pemahaman tentang kesulitan jiwa klien berkaitan dengan
perkembangan hidup bersama?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian bimbingan penyuluhan islam


Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa
inggris guidanceI. Kata guidance adalah kata dalam bentuk masdar ( kata benda )
yang berasal dari kata kerja tu guide artinya menunjukkan, mebimbing, atau
menuntun orang lain kejalan yang benar.
Jadi, kata guidance merarti member petunjuk, pemberi bimbingan atau
tuntunan kepada orang lain yang membutuhkan. Sesuai dengan istilahnya, maka
secara umum dapat diartikan sebagai, suatu bantuan atau tuntunan.
Sedangkan definisi penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang
mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar
dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan
( Setian. L. 2005 )
Bimbingan penyuluhan islam merupakan proses pemberian bantuan
terhadap individu agar individu dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi,
membuat pilihan bijaksana, dalam menyesuaikan diri dan lingkungan serta dapat
membentuk pribadi yang mandiri, dan juga bimbingan penyuluhan islam adalah
suatu proses pemberian bantuan yang terarah dan berkelanjutan kepada individu
atau sekelompok individu agar dapat mengembangkan potensi diri yang dimiliki
membuat pilihan bijaksana dalam menyesuaikan diri dan lingkungan serta
membentuk pribadi yang mandiri dengan menggunakan metode psikis yang sesuai
dengan kondisi atau keadaan individu tersebut sehinngga tercapai kehidupan
dunia dan akhirat.
Landasan bimbingan dan penyuluhan islam
1. Q.S An-Nahl ayat 125

َّ‫ِى أَحْ َس نُ ۚ إِن‬ َ ‫ِّك ِب ْالح ِْك َم ِة َو ْال َم ْوعِ َظ ِة ْال َح َس َن ِة ۖ َو ٰج د ِْل ُه ْم ِب الَّتِى ه‬ ِ ‫ْاد ُع إِ ٰلى َس ِب‬
َ ‫يل َرب‬
َ ‫ض َّل َعنْ َس ِبيلِهِۦ ۖ َوه َُو أَعْ َل ُم ِب ْال ُم ْه َتد‬
‫ِين‬ َ ْ‫َّك ه َُو أَعْ َل ُم ِب َمن‬ َ ‫َرب‬
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

3
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
2. Q.S Fussilat ayat 33

َ ْ‫َو َمنْ أَحْ َسنُ َق ْواًل ِّممَّن‬


ٰ ‫دَعٓا إِ َلى هَّللا ِ َو َع ِم َل‬
‫صلِحً ا َو َقا َل إِ َّننِى م َِن‬
َ ‫ْالمُسْ لِم‬
‫ِين‬
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang menyerah diri?"

3. Q.S Yunus ayat 57

‫ور َو ُه ًدى َو َرحْ َم ٌة‬ ُّ ‫ٰ ٓيأ َ ُّي َها ال َّناسُ َق ْد َجٓا َء ْت ُك ْم م َّْوعِ َظ ٌة مِّنْ رَّ ِّب ُك ْم َوشِ َفٓا ٌء لِّ َما فِى ال‬
ِ ‫ص ُد‬
َ ‫لِّ ْلم ُْؤ ِمن‬
‫ِين‬
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.
4. Penguatan Agama Melalui Nasihat dan Bimbingan Konseling Islam

َ ِ‫ َقا َل « ال ِّدينُ ال َّنص‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- َّ‫أَنَّ ال َّن ِبى‬


‫يح ُة » ُق ْل َنا لِ َمنْ َقا َل « هَّلِل ِ َولِ ِك َت ِاب ِه‬
53 ‫ ص‬/ 1 ‫ صحيح مسلم – (ج‬.» ‫ِين َو َعا َّمت ِِه ْم‬ َ ‫َول َِرسُولِ ِه َوألَ ِئ َّم ِة ْالمُسْ لِم‬
Artinya: “hak seorang muslim pada muslim lainnya ada enam: jika berjumpa
hendaklah memberi salam; jika mengundang dalam sebuah acara, maka
datangilah undangannya; bila dimintai nasehat, maka nasehatilah ia;jika memuji
Allah dalam bersin, maka doakanlah; jika sakit jenguklah ia; dan jika meninggal
dunia, maka iringilah kekuburnya.” (HR Muslim)

B. Srategi Operasional Penyusunan Bimbingan dan Penyuluhan Islam


Dengan berbagai latar belakang konseling yang berbeda maka sangat
dibutuhkanlah strategi yang sesuai dalam memberikan bimbingan kepada seorang
konseling. Beberapa macam layanan dan bimbingan konseling yang harus
diketahui serta dikuasai oleh para konselor atau dalam lingkungan sekolah akrab
disebut dengan guru BK. Macam-macam layanan bimbingan dan konseling ini
merupakan bentuk strategi implementasi guru BK dalam menghadapi konseling.
Dengan adanya beberapa strategi ini sangat membantu guru BK/Konselor dalam
memberikan bimbingan kepada seorang konseling. Dan juga sebagian strategi ini
bukan hanya berpusat aktif kepada seorang konselor saja, melainkan juga

4
melibatkan secara aktif kepada orang konseling, sehingga memudahkan seorang
konselor dalam mengidentifikasi masalah dari seorang konseling.
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling yang pertama yaitu :
1. Layanan orientasi, yang mana layanan ini memungkinkan klien memahami
lingkungan yang baru dimasukinya seperti sekolah, dan juga layanan ini untuk
mempermudah dan memperlancar peserta didik agar dapat berperan dalam
lingkungan yang baru.
2. Layanan informasi, dalam jenis layanan ini klien mempunyai hak menerima
informasi dari seorang konselor, misalnya menerima informasi terkait pendidikan
jenjang yang lebih tinggi.
3. Layanan pembelajaran, dalam jenis layanan ini klien dapat mengembangkan
kebiasaan belajar yang baik, dan juga dalam hal penguasaan materi pelajaran
sesuai dengan kemampuan diri seorang klien.
4. Layanan penempatan dan penyaluran, pada bentuk layanan ini klien diharapkan
mendapatkan penempatan yang tepat, misalnya dengan pengambilan jurusan,
dengan adanya pelayanan penamatan dan penyaluran, klien tidak akan salah
dalam memilih jurusan.
5. Layanan konseling individual, dalam layanan ini lebih kepada konseling empat
mata atau bias disebut langsung tatap muka ( face to face ) layanan ini cenderung
digunakan dalam penuntasan masalah pribadi seorang klien.
6. Layanan konseling kelompok, dalam layanan ini, konselor membagi
siswa/klien kepada beberapa kelompok, kemudian pada setiap individu dalam
kelompok tersebut mengutararakan masalah yang dialaminya, kemudian setiap
individu memberi masukan terkait masalah yang diutarakan oleh anggota
kelompoknya.
7. Layanan bimbingan kelompok, seorang konselor memberikan satu permasalah
dalam setiap kelompok, kemudian siswa dalam kelompok menanggapi secara
bersama-sama.
Dalam penggunaan jenis layanan Bimbingan dan Konseling seorang duru
BK atau Konselor harus memahami klien dari berbagai aspek, mulai dari latar
belakang, kondisi fisik, kondisi psikis, dan apapun terkait diri seorang klien.

5
Setelah itulah seorang konselor bias menetapkan menggunakan jenis layanan apa
untuk menghadapi seorang klien.
Implementasi strategi merupakan tugas merubah kondisi sekarang,
memperbaiki kemampuan dan proses, mencapai target berdasarkan potensi yang
ada, serta berupaya untuk menghadapi perlawanan atas perubahan. Pelaksanaan
strategi yang akan dijalankan memerlukan pemikiran yang matang dalam setiap
keputusan yang diambil dengan arahan yang jelas sehingga memudahkan
pelaksanaan kegiatan yang akan membimbing kegiatan tersebut.
Evaluasi dan pengendalian strategi juga berkaitan erat dengan penilaian
tindakan apa yang harus di capai yang di sesuaikan dengan ketentuan-ketentuan
rencana. Proses yang ditempuh dalam evaluasi tersebut adalah :
1. Menentukan standar-standar atau dasar untuk control
2. Mengukur pelaksanaan
3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan menentukan divisi-divisi bila
ada
4. Melakukan tindakan-tindakan perbaikan jika terdapat suatu hal yang fatal
dalam pelaksanaan kegiatan dan tujuan sesuai dengan yang direncanakan.
Selain adanya evaluasi, juga diperlukan prinsip dalam menyukseskan
strategi, sehingga dapat terlaksana dengan baik, diantaranya adalah :
a. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya
b. Setiap strategi tidak hanya membuat satu strategi
c. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua sumber
daya dan tidak mencerai beraikan satu dengan yang lainnya
d. Strategi hendaknya memperhatikan resiko yang tidak terlalu besar
Evaluasi dilaksanakan guna mengetahui seberapa jauh pelaksanaan
kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan target dan ketercapaian program yang
telah ditetapkan sebelumnya, sehingga dapat memberikan informasi pada
pengembangan dan peningkatan program yang akan dijalankan selanjutnya.

C. Pemahaman tentang kesulitan jiwa klien, berkaitan dengan perkembangan


hidup bersama
a. Pemahaman tentang klien

6
Pemahaman tentang klien merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan
terhadap klien. Sebelum seorang konselor atau pihak pihak lain dapat memberikan
layanan tertentu kepada klien maka mereka perlu terlebih dahulu memahami
individu yang akan dibantu itu. Pemahaman tersebut tidak hanya sekedar
mengenal diri klien, melainkan lebih jauh lagi yaitu pemahaman yang
menyangkut latar belakangpribadi klien, kekuatan dan kelemahannya, serta
kondisi lingkungannya. Materi pemahaman itu lebih lanju dapat dikelompokkan
kedalam berbagai data tentang:
1. identitas individu (klien): nama, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, orang tua,
status dalam keluarga, dan tempat tinggal
2. pendidikan
3. status perkawinan ( bagi klien dewasa )
4. status social ekonomi dan pekerjaan
5. kemampuan dosen (intelegensi), bakat, minat, hobby
6. kesehatan
7. kecenderungan sikap dan kebiasaan
8, cita cita pendidikan dan pekerjaan
9. keadaan lingkungan dan tempat tinggal
10. kedudukan prestasi yang pernah dicapai
11. kegiatan social kemasyarakatan
Untuk individu individu yang masih mengikuti jenjang pendidikan tertentu
perlu ditambahkan:
12. jurusan atau program study yang diikuti
13. mata pelajaran yang diambil, nilai nilai yang diperoleh dan prestasi menonjol
yang pernah dicapai
14. kegiatan ekstrakurikuler
15. sikap dan kebiasaan belajar
16. hubungan dengan teman sebaya.
Yang perlu memahami diri klien itu adalah klien itu sendiri. Hal ini sesuai
dengan ciri kemandirian yang pertama, yaitu memahami diri sendiri dan
lingkungan secara objektif. Dalam kaitan ini dimasyarakat, dan juga di sekolah
sekolah masih banyak dijumpai individu individu yang tidak memahami diri

7
sendiri mereka tidak memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri tidak
memahami potensi potensi diri sendiri yang dapat dikembangkan. Akibatnya
individu individu tersebut tidak berusaha sekuatnya mengembangkan secara
optimal kekuatan/ potensi yang ada itu disatu sisi, dan disisi lain tidak berusah
meredam atau memperkecil kelemahan kelemahannya. Mereka berkembang
seadanya sehingga dimensi keindividuan dan dimensi dimensi lainnya yang
terkait tidak terwujud secara penuh.
Pemahaman tentang diri klien juga perlu bagi pihak pihak lain khususnya
pihak pihak yang berkepentingan dengan perkembangan dan kebahagiaan hidup
klien tersebut. Bagi para siswa misalnya, pemahaman orang tua terhadap anaknya
sangat penting. Dengan memahami anaknya secara lebih luas dan mendalam
orang tua akan lebih dimungkinkan untuk memberikan perhatian, pelayanan,
perlakuan, ataupun kemudahan kemudahan yang lebih besar bagi perkembangan
anak itu secara lebih terarah dan sesuai dengan kondisi anak tersebut. Guru
gurupun dapat memanfaatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap siswa
siswa demi keberhasilan pengajaran dengan siswa siswa tersebut. Guru yang
memahami siswa siswanya dengan baik akan setiap kali menyesuaikan materi dan
metode pengajarannya itu agar masing masing siswa dapat mengikuti pengajaran
secara lebih efektif dan efisien.
Pihak lain yang sangat berkepentingan dengan pemahaman terhadap klien
adalah konselor. Pemahaman konselor terhadap klien dipergunakan oleh konselor
baik untuk secara langsung membantu klien dalam pelayanan bimbingan dan
konseling lebih lanjut, maupun sebagai bahan acuan utama dalam rangka kerja
sama dengan pihak pihak lain dalam membantu klien ( terutama orang tua dan
guru untuk para siswa disekolah ). Bagi konselor, upaya mewujudkan fungsi
pemahaman merupakan tugas paling awal dalam setiap kali penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap individu tertentu. Tanpa hasil yg
memadai dari fungsi pemahaman itu konselor tidak dapat bergerak lebih jauh
dengan pelayanan bimbingan dan konselingnya, dan ia pun tidak dapat membantu
pihak pihak lain dalam kerjasama meweujudkan perkembangan dengan kehidupan
klien1.
1
Dr.Andi Syahraeni,M.Ag, Bimbingan Penyuluhan Islam( Makassar, penerbit syahadah 2017 )
cet.1,hlm.39.

8
b. Pemahaman Tentang Masalah Klien
Apabila pelayanan bimbingan dan konseling memasuki upaya penanganan
masalah klien, maka pemahaman masalah klien merupakan sesuatu yang wajib
adanya. Tanpa pemahaman terhadap masalah, penanganan terhadap masalah itu
tidak mungkin dilakukan. Pemahaman terhadap masalah klien itu terutama
menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkut pautnya, sebab sebabnya,
dan kemungkinan berkembangnya ( kalau tidak segera diatasi ).
Selain konselor, pihak pihak lain yang amat berkepentingan dengan
pemahaman masalah klien adalah klien itu sendiri, orang tua dan guru
( khususnya bagi siswa siswa disekolah ). Klien amat perlu memahami masalah
yang dialaminya, sebab dengan memahami masalahnya itu ia memiliki dasar bagi
upaya yang akan ditempuhnya untuk mengatasi masalahnya. Betapa banyaknya
individu, baik muda maupun dewasa yang tidak mengetahui apalagi memahami
bahwa dirinya bermasalah. Mere menyangka dirinya baik baik saja, semuanya
beres padahal sebenarnya ada masalah yang cukup berarti sebagai individu barang
kali menyadari bahwa dirinya bermasalah, tetapi karna menganggap masalahnya
itu ringan saja atau tidak berbahaya, mereka diamkan saja masalah masalah itu.
Akibat kemungkinan besar atau timbul dari keadaan tidak memahami masalah itu
padahal masalah itu ada ialah semakin berkembangnya masalah masalah itu pada
diri individu dan kerugiannya secara potensial dapat ditimbulkan oleh masalah
masalah itu semkin besar. Pada suatu ketika nanti, masalah masalah yang tidak
ditanggulangi secara dini itu akan muncul dalam bentuk berbagai
ketidakimbangan atau kesulitan kesulitan lebih berlarut larut dengan kemungkinan
resiko kerugian lebih besar lagi.
Dari uraian diatas, jelaslah bahwa pemahaman masalah oleh individu
( klien ) sendiri merupakan modal dasar bagi pemecahan masalah tersebut. Sejak
awal prosesnya, pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan mampu
mengantarkan klien memahami masalah yang dihadapinya. Agaknya pelayanan
bimbingan dan konseling telah betrhasil menjalankan fungsi pemahaman dengan
baik dalam kaitan itu, tidak jarang terjadi klien merasa telah terbantu dan merasa
sanggup memecahkan masalah dirinya sendiri, setalah masalahnya itu terungkap
melalui konseling dan dipahami dengan sebaik baiknya dengan klien. Klien

9
merasa konseling telah selesai dan telah berhasil membantunya. Usaha pemecahan
masalah selanjutnya akan ditangani oleh klien sendiri.
Bagi para siswa yang perkembangan dan kehidupannya masih amat
banyak dipengaruhi oleh orang tua dan guru, pemahaman masalah juga diperlukan
oleh orang tua dan guru siswa bersangkuitan. Pemahaman masalah siswa sama
bergunanya dengan pemahaman tentang individu pada umumnya oleh orang tua
dan guru sebagaimana telah dikemukakan diatas, yaitu dengan untuk kepentingan
berkenaan dengan perhatian dan pelayanan orang tua terhadap anak, dan
pengajaran oleh guru terhadap siswa. Orang tua ,guru, dan konselor merupakan
tiga serangkai yang amat berkepentingan dengan kemajuan anak anak secara
optimal. Ketiganya memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap semua
anak tersebut.

BAB III
PENUTUP

10
A. Kesimpulan
Bimbingan penyuluhan islam merupakan proses pemberian bantuan
terhadap individu agar individu dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi,
membuat pilihan bijaksana, dalam menyesuaikan diri dan lingkungan serta dapat
membentuk pribadi yang mandiri, dan juga bimbingan penyuluhan islam adalah
suatu proses pemberian bantuan yang terarah dan berkelanjutan kepada individu
atau sekelompok individu agar dapat mengembangkan potensi diri yang dimiliki
membuat pilihan bijaksana dalam menyesuaikan diri dan lingkungan serta
membentuk pribadi yang mandiri dengan menggunakan metode psikis yang sesuai
dengan kondisi atau keadaan individu tersebut sehinngga tercapai kehidupan
dunia dan akhirat.
Bimbingan dan penyuluhan islam bertujuan menciptakan situasi dan
kondisi masyarakat yang mengamalkan ajaran agama, dan situasi timbul pancaran
kehidupan keagamaan yang sejahtra dan bahagia.

DAFTAR PUSTAKA

11
Syahraeni, Andi Bimbingan Penyuluhan Islam, Cet 1; Makassar: Penerbit
Syahadah, 2017

https://www.kompasiana.com/ifahanifah/strategi-apa-yang-tepat-untuk-
membimbing-konseling_58c1b0f5a7afbdb938d61476

https://www.academia.edu/12341690/DEFINISI_PENYULUHAN

12

Anda mungkin juga menyukai