1310 3485 1 PB PDF
1310 3485 1 PB PDF
Dwi Susilowati1
Abstrak
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi profil anak jalanan di Kota Malang dan merumuskan
konsep penanggulangannya. Alat analisis yang digunakan untuk adalah analisis statistik deskriptif
kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui sebagai berikut: pertama, Mayoritas anak
jalanan berada pada usia 10-15 tahun yaitu sebanyak 54,17%, 33,33% berusia lebih dari 15 tahun
dan sebanyak 12,5% berusia kurang dari 10 tahun. Kedua, Peran orang tua sangatlah penting dalam
penanggulangan anak jalanan, orang tua seringkali keberatan ketika anaknya dibina untuk
memperoleh ketrampilan di lembaganya hanya karena waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk
mencari uang menjadi tidak bisa. Ketiga, Faktor kemiskinan yang menjadi faktor utama munculnya
anak jalanan maka pemerintah, LSM dan masyarakat harus bersinergi untuk memberdayakan
keluarga anak jalanan, dengan meningkatnya ekonomi keluarga maka anak dapat fokus untuk
menempuh pendidikan.
1. PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh manusia [1]. Masalah
kemiskinan itu sama tuanya dengan usia kemanusiaan itu sendiri dan implikasi permasalahannya
dapat melibatkan keseluruhan aspek kehidupan manusia, walaupun seringkali tidak disadari
kehadirannya sebagai masalah untuk oleh manusia yang bersangkutan. Bagi mereka yang tergolong
miskin, kemiskinan merupakan sesuatu yang nyata ada dalam kehidupan mereka sehari-hari, karena
mereka itu merasakan dan menjalani sendiri bagaimana mereka hidup dalam kemiskinan. Walaupun
demikian belum tentu mereka itu sadar akan kemiskinan yang mereka jalani. Kesadaran akan
kemiskinan yang mereka miliki itu, baru terasa pada waktu mereka membandingkan kehidupan yang
mereka jalani dengan kehidupan orang lain yang tergolong mempunyai tingkat kehidupan sosial yang
lebih tinggi.
Secara singkat, kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang
rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang
dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan
[2, 3]. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat
keadaan kesehatan, kehidupan moral, dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang
miskin [4].
Berawal dari kemiskinan, maka bermunculan berbagai masalah sosial lainnya. Merebaknya
gepeng di jalanan maupun yang berkeliaran di kampung-kampung salah satu indikatornya. Begitu
pula PSK dan akan anak jalanan yang terkena razia, bisa dipastikan 90 % beralasan karena faktor
ekonomi. Belum lagi anak putus sekolah yang selalu meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun.
Lansia terlantar, anak terlantar, penyandang cacat terlantar, semakin melengkapi data penyandang
masalah sosial yang berpangkal pada kemiskinan. Seperti halnya anak-anak yang masih dibawa umur
sudah menjadi pengemis ataupun lainnya.
Sesuai dari data Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur di kota Malang sendiri secara berturut-turut
selama tiga tahun terakhir terdapat 942 orang, 555 orang, dan 641 orang anak jalanan. Masalah ini
tentu membutuhkan program besar yang terpadu, bukan hanya melibatkan Pemerintah tapi juga
segenap komponen masyarakat.
2. METODE
Lokasi penelitian ini di Kota Malang mengingat di kota Malang masih terdapat banyak anak
jalanan. Khususnya di alun-alun, pusat perbelanjaan dan perempatan traffic light.
Adapun Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari respondden yaitu para anak jalanan
beserta orang tua anak jalanan di kota Malang.
b. Data sekunder yaitu data yang disajikan oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan
penelitian ini, seperti Dinas Sosial dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di
kota Malang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi lapangan yaitu
teknik penelitian secara langsung pada keluarga anak jalanan dan kondisi anak jalanan di kota
Malang guna memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian.
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisa deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu dengan tabulasi dan distribusi frekuensi,
selain itu juga menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif yang disertai dengan uraian yang
mendalam dari hasil penelitian [5].
Anak jalanan yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah anak jalanan yang
aktifitasnya berada disekitar Alun-alun Kota Malang, terdapat 24 anak jalanan yang berhasil
dijumpai dan dijadikan responden. Usia responden mayoritas berada pada usia 10-15 tahun yaitu
sebanyak 54,17%, 33,33% berusia lebih dari 15 tahun dan sebanyak 12,5% berusia kurang dari 10
tahun. Jenis kelamin responden antara laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 50%.
4. KESIMPULAN
Penanggulangan anak jalanan melalui model Family-centered intervention perlu juga
dilakukan agar orang tua memiliki kesadaran dan berperan dalam mengontrol anaknya untuk tidak
menjadi anak jalanan. Selain itu, Mayoritas anak jalanan berada pada usia sekolah, sehingga
diperlukan model pendidikan bagi anak jalanan dengan berbasis ketrampilan yang dapat digunakan
anak-anak ketika sudah tidak lagi berada di jalanan sehingga mereka dapat memberdayakan diri
mereka sendiri. Maka, Pengembangan usaha berbasis anak jalanan perlu dijalankan agar
Ketrampilan-ketrampilan yang diberikan kepada anak jalanan dapat dilanjutkan dengan
pembentukan usaha-usaha mandiri yang bekerja sama dengan pihak swasta atau masyarakat luas.
Sehingga melalui usaha ini, ekonomi anak jalanan dapat ditingkatkan dari perolehan pembagian hasil
produk yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Susilowati, Dwi dan Suliswanto, M.S.W. 2014. Pertumbuhan Ekonomi, Indeks
Pembangunan Manusia, Utang Luar Negeri dan Kemiskinan (Kajian Teoritis di Indonesia).
Jurnal Ekonomika-Bisnis, Vol. 6. No. 1. Januari 2015, hal. 89-106..
[2] Lembaga Penelitian SMERU. 2001. Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
[3] Mukherjee, Nilanjana. 2006. Voices of the Poor: Making Services Work for the Poor in
Indonesia. World Bank. Washington, D.C.
[4] Renggapratiwi, Amelia. 2009. Kemiskinan dalam Perkembangan Kota Semarang:
Karakteristik dan Respon Kebijakan. Tesis S2, tidak dipublikasikan, Pasca Sarjana Magister
Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Semarang.
[5] Moleong, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.