Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Metabolisme Zat Gizi Mikro


“ Vitamin B1, B2 & B3”

Nama Kelompok 1:
1) Annis Rizkiani

1022171008
2) Aprilia Cindy
M
1022171018
3) Eliyana
Ruswandani 1022171009
4) Fannya Windiyani 1022171014
5) Fransiska 1022171023
6) Micael A.F Siswadi 1022171024

Universitas MH. Thamrin


Prodi S1 Gizi
2019
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalamjumlah sangat
kecildan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu harus
didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan
dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik didalam tubuh.
Karena vitamin adalah zat organik, maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan
dan pengolahan.
Vitamin B1 biasa disebut dengan Tiamin, tiamin dalam bentuk Koenzim
Tiamin Pirofosfat (TPP) atau Tirofosfat (TTP) memegang peranan esensial dalam
transformasi energi, konduksi membran dan saraf serta dalam sintesis pentosa dan
bentuk koenzim tereduksi dari niasin. Tiamin merupakan kristal putih kekuningan
yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Didalam
keadaan larut vitamin b1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam
suasana alkali vitamin b1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilanagan tiamin
pada pemasakan bergantung pada lama dimasak, Ph, suhu, jumlah air yang digunakan
. Serta Tiamin tahan pada suhu beku.
Vitamin B2 biasa disebut Riboflavin berfungsi sebagai koenzim Flavin
Adenin Dinukleotida (FAD) dan Flavin Adenin Mononukleotida (FMN). Kedua
koenzim flavoprotein terlibat dalam reaksi oksidasi reduksi sebagai jalur metabolisme
energi dan mempengaruhi respirasi sel. Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal
kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali
dan cahaya, terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang
rusak .
Vitamin B3 biasa disebut Niacin, niacin berfungsi sebagai komponen
koenzim Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan Nikotinamida Adenin
Dinuklotida Fosfat (NADP), yang berada disemua sel dan berperan sebagai faktor
berbagai oksidoreduktase yang terlihat dalam glikolisis, metabolisme asam lemak,
pernafasan jaringan dan detoksifikasi. Didalam makanan niasin berada dalam keadaan
terikat dengan koenzim.

B. Penyerapan dan Penyerapan


1) Vitamin B1
Tiamin dari makanan setelah dicerna kemudian tiamin diabsorbsi secara aktif
tertutama di duodenum bagian atas yang bersuasana asam dengan bantuan adenin
tirofosfatase (ATPase) yang bergantung pada natrium. Tiamin yang dikonsumsi
melebihi 5 mg/hari sebagian akan diabsorbsi secara difusi pasif. Absorbi aktif
dihambat oleh alkohol. Setelah diabsorbsi kurang lebih 30 mg tiamin mengalami
fosforilasi dan disimpan sebagai tiamin Pirofosfat (TPP) di dalam jantung, otak,
hati, dan jaringan otot.
Tubuh manusia mengandung 30-70 mg tiamin , 80% dalam bentuk TPP.
Setengah dalam tiamin berada dalam otot, selebihnya didalam hati, jantung,
ginjal, dan otak. Tiamin berada dalam sirkulasi darah dalam jumlah kecil dalam
bentuk bebas. Ekskresi dilakukan melalui urin dalm bentuk utuh dan sebgaian
kecil dalam bentuk metabolit, terutama yiamin difosfat dan disulfit. Ekskresi
tiamin melalui urin menurun dengan cepat pada kekurangan tiamin. Tiamin dapat
disintesis oleh mikroorganisme dalam saluran cerna manusia dan hewan, tetapi
yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh adalah kecil.
2) Vitamin B2
Riboflavin dibebaskan dari ikatan-ikatan protein sebagai FAD dan FMN didalam
lambung yang bersuasana asam. FAD dan FMN kemudian didalam usus halus
dihidrolisis oleh enzim-enzim pirofosfatase dan fosfatase menjadi riboflavin
bebas. Riboflavin diabsorbsi dibagian atas usus halus secara aktif oleh proses
yang membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami fosforilasi hingga
menjadi FMN didalam mukosa usus halus.
Riboflavin dan FMN dalam aliran darah sebagian besar terikat pada albumin
dan sebagian kecil pada imunoglobuin G. Riboflavin dan metabolitnya terutama
disimpan di dalam hati, jantung, ginjal. Simpanan riboflavin terutama dalam
bentuk FAD yang mewakili 70-90% vitamin tersebut. Konsentrasinya lima kali
FMN dan lima puluh kali riboflavin. Sebanyak 200 μg riboflavin dan
metabolitnya dikeluarkan melalui urin tiap hari. Jumlahnya bergantung pada
konsumsi dan kebutuhan jaringan . simpanan riboflavin dalam tubuh tidak
seberapa , oleh karena itu harus tiap hari diperoleh dari makanan dalam jumlah
cukup.

3) Vitamin B3
Vitamin yang terikat pada protein ini dihidrolisis menjadi biotin yang
diabsorbsi bersama biotin bebas dalam bagian atas usus halus. Biotin
diabsorbsi secara aktif dalam duodenum dan ileum bagian atas, serta disimpan
atau digunakan setelah diubah menjadi biotnil-5-adenilat di dalam hati, otot,
ginjal. Biotin dihidrolisis menjadi biotin didalam plasma. Biotin dan
metabolitnya dikeluarkan melalui urin dalam jumlah 6-50 μg/hari. Bila
memakan telur mentah, kompleks biotin-avidin tidak bisa dihidrolisis. Biotin
didalam usus besar disintesis oleh bakteri, sehingga ekskresi biotin melalui
feses dapat mencapai 3-6 kali lebih besar daripada konsumsi melalui
makanan.ketersediaan biologik biotin yang disintesis bakteri dalam usus besar
bagi manusia belum diketahui.

Anda mungkin juga menyukai