Anda di halaman 1dari 3

FAQ #SahabatSehat Relawan Kemanusiaan Melawan COVID-19Dirjen

Dikti Kemdikbud x ISMKI:

1. Bagaimana sih cara mendaftar sebagai relawan?

Jawaban: Pendaftaran relawan dilakukan dengan cara mengisi link google form ​namun saat ini
pendaftaran sedang ditutup sementara. ​Kita semua bisa berkontribusi #CukupDariRumah
Ikuti perkembangan data relawan di bit.ly/pusatrelawancovid. Silahkan hubungi admin di
bit.ly/TanyaSahabatSehat dan cek informasi selanjutnya di Instagram: @ismki_indonesia
@ditjendikti

2. Apakah pendaftaran relawan hanya untuk wilayah Jabodetabek? Bagaimana jika saya
berdomisili di luar Jabodetabek?

Jawaban: Tidak! Relawan dari luar Jabodetabek juga dapat mendaftar. Pada tahap awal, setiap
program dipusatkan Dirjen Dikti untuk dilaksanakan di Jabodetabek, dan selanjutnya akan
dilaksanakan program di luar Jabodetabek.

3. Setelah daftar jadi relawan, gimana?

Jawaban: Setelah mendaftar menjadi relawan, #SahabatSehat akan dihubungi untuk kemudian
masuk ke dalam grup koordinasi di ​Telegram.​ Relawan yang adalah mahasiswa kesehatan
(mahasiswa kedokteran, keperawatan, vokasi keperawatan, kesehatan masyarakat, kedokteran
gigi, politeknik kesehatan, farmasi, ilmu gizi, kebidanan, dan ilmu kesehatan lainnya baik
sarjana maupun profesi termasuk co-ass​) akan dikoordinir melakukan Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) secara ONLINE bersama ISMKI. Sedangkan relawan yang adalah
non-mahasiswa kesehatan (kategori tenaga kesehatan seperti dokter, dokter spesialis, perawat,
dokter gigi, tenaga profesional non kesehatan, pelajar sekolah, maupun masyarakat secara
umum) akan dikoordinir langsung oleh Dirjen Dikti secara terpisah mengenai penempatan /
teknis kegiatannya.

4. Saya sudah join grup ​Telegram​, sekarang apa kak yang saya lakukan?
Jawaban: Karena grup telegram adalah GRUP KOORDINASI, maka teman-teman diajak untuk
MENUNGGU program / penempatan yang ada. Selama menunggu, silahkan teman-teman
dapat mempelajari informasi dan pelatihan yang dipersiapkan Kemdikbud dan lembaga lainnya
yang bekerjasama untuk melatih teman-teman relawan!
5. Terus, karena saya sudah join grup ​Telegram, s​ aya sudah dianggap sebagai relawan dan
bisa mendapatkan sertifikat / surat tugas / semacamnya?

Jawaban: Grup ​Telegram adalah GRUP KOORDINASI, maka ketika teman-teman


mendapatkan informasi terkait program / penempatan, dan teman-teman bergabung, maka
teman-teman akan mendapatkan Surat Keterangan / Surat Tugas yang menjadi bukti
keikutsertaan teman-teman dalam program relawan. Jadi pastikan #SahabatSehat ikut program
/ penempatan yang SESUAI KRITERIA yang dibutuhkan ya!

6. Peran apa yang akan mahasiswa kesehatan lakukan sebagai relawan?

Jawaban: #SahabatSehat mahasiswa jurusan kesehatan akan melaksanakan program KIE


yang dikoordinasi dan pelaksanaannya secara ONLINE bersama ISMKI, jadi teman-teman di
luar Jabodetabek dapat ikut berpartisipasi. KIE maksutnya gimana? Maksutnya adalah
memberikan informasi edukatif kepada masyarakat luas, semua koordinasi dilakukan secara
online, jadi teman-teman TIDAK ada akomodasi / pindah tempat tinggal.

7. Apakah ini berlaku untuk mahasiswa kesehatan saja?

Jawaban: Tentu tidak! Kesempatan menjadi relawan ini terbuka untuk #SahabatSehat dengan
jurusan apapun. Namun untuk teman-teman mahasiswa non kesehatan, ditunggu ya. Selama
menunggu akan ada pelatihan yang bisa teman-teman akses dan pelajari.

8. Apakah saya membutuhkan surat rekomendasi dari Fakultas/Universitas untuk mendaftar?


Lalu bagaimana dengan perihal insentif bagi relawan mahasiswa kesehatan?

Jawaban: Tidak perlu. Dirjen Dikti telah mengirimkan surat edaran kepada Asosiasi Institusi
Pendidikan di bidang kesehatan. Jika teman-teman membutuhkan surat rekomendasi untuk izin
pendaftaran, Dirjen Dikti dapat memberikan surat rekomendasi kepada Dekan fakultas. Surat
persetujuan dan kesediaan menjadi relawan akan dibagikan setelah masuk grup koordinasi
untuk diisi dan dikumpulkan.

Benefit/insentif mahasiswa kesehatan mengenai penggantian SKS, dan lainnya telah


disampaikan sebelumnya melalui surat edaran nomor 245/E/DT/2020 dari Dirjen Dikti kepada
Asosiasi Institusi Pendidikan untuk diteruskan kepada kampus temen-temen. Namun kembali
lagi, hal tersebut menjadi wewenang tiap kampus. Dirjen Dikti akan membantu melindungi dan
memfasilitasi.
Oleh karena itu saran kami, silahkan konfirmasi hal tersebut kepada program studi
teman-teman masing-masing.

9. Apakah mahasiswa kesehatan studi profesi (Co-ass, Calon Perawat) mendapat tugas
tracking dan screening?

Jawaban: #SahabatSehat yang masuk kategori studi profesi (Co-ass, Calon Perawat) akan
difokuskan untuk program KIE berbasis ONLINE. Dikarenakan kegiatan ini bersifat sukarela,
apabila di pertengahan kegiatan, #SahabatSehat mendapat protokol baru untuk turun secara
OFFLINE ke lapangan, maka akan diberikan Informed Consent/Persetujuan kembali sebagai
relawan. Dipastikan sebelum protokol baru ada, akan dilakukan koordinasi lanjutan terlebih
dahulu antara Dirjen Dikti dengan Pimpinan Fakultas/Universitas, terutama mengenai teknis,
resiko, APD, dan sebagainya.

10. Apabila ada member baru yang masuk dan belum mengikuti pelatihan, apakah akan
mendapat pelatihan lagi?

Jawaban: Direncanakan ada pelatihan lanjutan dan upgrading informasi terkait COVID-19.

11. Kerjanya nanti bakal per shift gitu ya?

Jawaban: terkait shift, betul akan ada. Adapun dalam grup jejaring ini akan ada beberapa
program. Program tersebut akan menjelaskan lebih detail resource yg dibutuhkan dr waktu, soft
skill dan sebagainya. Anda bisa pilih nanti sesuai kapasitas (dan tentu juga akan dilatih sesuai
penempatan). Jangan khawatir, grup jejaring ini adalah wujud untuk menjaring dulu
#SahabatSehat yg bersedia dan berminat berkontribusi.

12. Apakah ada Contact Person yang dapat dihubungi?

Jawaban: Untuk informasi lebih lanjut, #SahabatSehat dapat menghubungi


bit.ly/TanyaSahabatSehat

Anda mungkin juga menyukai