1. Profesi
Profesi dalam bahasa inggris profess, yang mempunyai arti tugas khusus yang tetap.
Profesi merupakan pekerjaan yang sangat membutuhkan pelatihan dan keahlian terhadap
suatu pengetahuan tertentu. Profesi juga memiliki asosiasi , kode etik, dan sertifikasi serta
lisensi khusus pada bidang profesi tersebut. Contohnya pada bidang kesehatan, pertanian,
keuangan, pendidik, teknik desainer.
Seseorang yang memiliki keahlian di dalam suatu bidang yang berkompeten disebut
profesional. Biasanya juga profesional digunakan yang aktivitasnya meneima uang.
Misalkan petinju profesional atau pembalap motor/mobil profesional mereka menerima
bayaran pada setiap perlombaan/pertandingan.
Karakteristik Profesi
Berikut adalah karekteristik dari profesi:
1) Keahlian pengetahuan teoritis, profesi sangat memiliki pengetahuan yang bisa di
sebut teoritis, ada juga keahlian berdasarkan pengetahuan, sehingga pengetahuan
tersebut di implementasikan.
2) Profesi juga memiliki Badan Asosiasi Profesional(BAF).
3) Profesi sangat membutuhkan pendidikan cukup lama, juga memiliki pendidikan
yang tinggi.
4) Didalam profesi terdapat uji kompetensi, yang bertujuan menguji dan juga
sebagai persyaratan lulus ujian kopetensi.
5) Profesi juga mendapatkan pelatihan terus menerus secara profesional sehingga
dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam organisasi.
6) Profesi juga memiliki lisensi, yang dapat menjadi acuan untuk pembukaan praktik
misalnya, sehingga dapat di percaya oleh masyarakat.
7) Profesi juga memiliki kode etik.
Contoh Profesi
Berikut contoh dari profesi masa kini.
1) Akuntan
Merupakan ahli dalam bidang akutansi, pengungkapan akutan, pengukuran,
prediksi serta memberi kepastian mengenai informasi, informasi tersebut dapat
digunakan untuk membantu manager, inverstor dll.
2) Aktuaris
Aktuaris sebagai ahli bisnis berkaitan dengan dampak resiko, keuangan yang
dapat nantinya menimbulkan ketidak pastian dalam berbisnis. Aktuaris ialah
orang yang mengaplikasikan ilmu keuangan teori ataupun praktik mengenai
statistik bertujuan untuk menyelesaikan masalah mengenai bisnis aktual.
3) Arsitek
Diartikan orang ahli dalam merancang, mendesain, dan pengawasan konstruksi
bangunan, serta mengurus perizinan untuk praktik. Dalam praktik arsitektur ini
menawarkan/memberikan pelayanan yang sangat berkaitan dengan desain
maupun konstruksi bangunan.
4) Perawat
Perawat diartikan petugas kesehatan profesional yang bekerja dengan tim anggota
untuk membantu pemulihan orang yang sedang sakit.
5) Guru
Guru dapat diartikan sebagai pendidik atau pengajar, yang ahli dalam bidang
mengajar.
Sumber:
https://www.ayoksinau.com/pengertian-profesi-menurut-ahli-ciri-ciri-profesi-syarat-
profesi-dan-contoh-profesi-ayoksinau-com/
2. Profesional
Profesional merupakan orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan
dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang
mengarahkan serta mendasari perbuatan.
Atau definisi dari profesional ialah orang yang hidup dengan cara memperaktekan suatu
keterampilan atau keahlian tertentu yang terlibat dengan suatu kegiatan menurut
keahliannya. Jadi dapat disimpulkan profesional yakni orang yang menjalankan profesi
sesuai dengan keahliannya.
Seorang profesional tentunya harus mempunyai keahlian yang didapatkan melalui suatu
proses pendidikan dan disamping itu terdapat unsur semangat pengambilan dalam
melaksanakan suatu kegiatan kerja.
Dalam melakukan tugas profesi, seorang profesional harus dapat bertindak objektif, yang
artinya bebas dari rasa sentimen, benci, malu maupun rasa malas dan enggan bertindak
serta mengambil keputusan.
Etika Profesional
1) Etika profesional lebih luas dari prinsip-prinsip moral, etika tersebut mencakup
prinsip perilaku untuk orang-orang profesional yang dirancang baik untuk tujuan
parktis maupun untuk tujuan idealistis.
2) Etika profesional ditetapkan oleh organisasi profesi bagi para anggotanya yang
secara sukarela menerima prinsip perilaku profesional lebih keras dari pada yang
diminta oleh undang-undang.
3) Kode etik memiliki pengaruh besar terhadap reputasi serta kepercayaan
masyarakat pada profesi yang bersangkutan, kode etik ini terus berkembang dari
waktu ke waktu sejalan dengan perubahan dalam praktik yang dijalankan olek
akuntan publik.
Konsep profesional
Konsep profesional, seperti dalam penelitian yang dikembangkan oleh Hall, kata tersebut
banyak digunakan peneltiti untuk melihat bagaimana para profesional memandang
profesinya, yang tercermin dari sikap dan perilaku mereka.
1) Afiliasi komunitas (community affilition)
yaitu menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk di dalamnya
organisasi formal atau kelompok-kelompok kolega informal sumber ide utama
pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran
profesi.
2) Kebutuhan untuk mandiri (autonomy demand)
merupakan suatu pendangan bahwa seseorang yang profesional harus mampu
membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien,
mereka yang bukan anggota profesi). Setiap adanya campur tangan (intervensi)
yang datang dari luar, dianggap sebagai hambatan terhadap kemandirian secara
profesional.
Banyak yang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak-hak istimewa untuk
membuat keputusan dan bekerja tanpa diawasi secara ketat. Rasa kemandirian
dapat berasal dari kebebasan melakukan apa yang terbaik menurut yang
bersangkutan dalam situasi khusus.
3) Keyakinan terhadap peraturan sendiri/profesi (belief self regulation)
dimaksud bahwa yang paling berwenang dalam menilai pekerjaan profesional
adalah rekan sesama profesi, bukan “orang luar” yang tidak mempunyai
kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka.
4) Dedikasi pada profesi (dedication)
dicerminkan dari dedikasi profesional dengan menggunakan pengetahuan dan
kecakapan yang dimiliki. Keteguhan tetap untuk melaksanakan pekerjaan
meskipun imbalan ekstrinsik dipandang berkurang. Sikap ini merupakan ekspresi
dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan.
Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan. Totalitas ini sudah menjadi komitmen
pribadi, sehingga kompensasi utama yang diharapkan dari pekerjaan adalah
kepuasan ruhani dan setelah itu baru materi.
5) Kewajiban sosial (social obligation)
merupakan pandangan tentang pentingnya profesi serta manfaat yang diperoleh
baik oleh masyarakat maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut.
Kelima pengertian di atas merupakan kreteria yang digunakan untuk mengukur derajat
sikap profesional seseorang. Berdasarkan defenisi tersebut maka profesionalisme adalah
konsepsi yang mengaccu pada sikap seseorang atau bahkan bisa kelompok, yang berhasil
memenuhi unsur-unsur tersebut secara sempurna.
Sumber:
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-profesional/
3. Profesionalisme
Profesionalisme merupakan sebutan mengacu kepada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota suatu profesi mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionalnya.
Menurut Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S.
Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional.Sementara kata profesional
sendiri berarti ,bersifat profesi,memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan
dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu.
Dapat disimpulkan jika profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan
pendapatan (bayaran).Kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan.Seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki
dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya
dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
Dari beberapa definisi tersebut, maka profesionalisme dapat diartikan juga sebagai
sesuatu yang harus ada dalam diri professional, yaitu mutu, kualitas dan tindak tanduk
sehingga memenuhi strandar kerja, moral dan etika yang ada dalam pekerjaan tersebut.
Profesionalisme merupakan suatu sikap yang harus dikembangkan para pekerja saat
berada di lingkup perusahaan. Setiap orang bisa memiliki berbagai macam karakter yang
berbeda.Tapi dalam hal ini setiap sikap dan karakter harus dapat ditempatkan di porsi
yang tepat dan sesuai. Misal, sikap seorang ayah di rumah dan di kantor tentu harus
berbeda. Bila di rumah dapat mempunyai watak yang tegas tapi lembut dan penyayang,
maka di kantor sikap yang harus dibawa jauh lebih profesional. Contohnya sabar
menghadapi pelanggan dan kerja keras dalam mengejar target yang ditentukan oleh
pimpinan.
Ciri-Ciri Profesionalisme
Berikut ini dalah ciri-ciri profesionalisme:
1) Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan sebagai
rujukan yang baik.
2) Berusaha meningkatkan dan memelihara perilaku profesionalnya melalui
perwujudan perilaku profesional.
3) Perwujudan tersebut dilakukan melalui berbagai cara misalnya dai cara
berpenampilan, cara berbicara, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, serta sikap
hidupnya sehari-hari.
4) Keinginan untuk sentiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan
profesional yang dapat
5) Meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampiannya.
Sumber:
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/profesionalisme-adalah.html