Uas Prosper PDF
Uas Prosper PDF
OLEH:
RONI ALFAJRI – 160406085
MIKAEL JEMI – 160406087
EDWARD MUNTHE – 160406094
ARON BASKY – 160406099
DOSEN:
DR. WAHYU UTAMI S.T. M.T.
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
anugerah-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat dan siap pada waktu yang telah
ditetapkan. Laporan ini yang berjudul “PROSES PERANCANGAN DENGAN METODE “.
Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai tugas dalam kuliah Arsitektur mata
kuliah Proses Perancangan-1.
Dalam laporan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
serta dan Ibu Wahyu Utami ST, MT. selaku dosen mata kuliah Proses Perancangan-1 yang telah
membantu hingga terselesaikan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, maka kami
membutuhkan kritik dan saran agar hasil dari laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir
kata harapan kami agar laporan ini dapat berfungsi dengan baik untuk semua pihak dan semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkat dan anugerahnya kepada kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
Daftar Gambar ........................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 2
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 4
2.1 Pengertian Proses Perancangan............................................................................ 4
2.2 Metode-Metode Proses Perancangan ................................................................... 4
2.2.1 Metode Pengelompokan Informasi Model William Pena.......................... 4
2.2.2 Metode Pengelompokan Informasi Model Palmer .................................... 5
2.2.3 Metode Pengelompokan Informasi Model Horst Rittel ............................. 6
2.2.4 Metode Pengelompokan Informasi Model John Wade.............................. 7
BAB 3 GAMBARAN KAWASAN DAN LOKASI ............................................... 8
3.1 Lokasi Proyek ...................................................................................................... 8
3.1.1 Lokasi Dalam Kota Medan ........................................................................ 8
3.1.2 Lokasi Dalam Kecamatan Medan Sunggal ................................................ 9
3.1.3 Lokasi Dalam Kelurahan ........................................................................... 9
3.1.4 Lokasi Kawasan Setia Budi ...................................................................... 10
BAB 4 PEMBAHASAN ........................................................................................... 11
4.1 Analisa Proyek Menggunakan Sistem Pengelompokan Informasi Model J. Wade 11
4.1.1 Orang (Sistem Struktural Orang-orang) .................................................... 11
4.1.2 Tujuan ( Sifat-sifat Fungsional Peristiwa) ................................................. 12
4.1.3 Perilaku ( Sifat-sifat Struktur).................................................................... 13
4.1.4 Fungsi (Sifat Strukutur Manusia) .............................................................. 14
ii
4.1.5 Obyek (Sifat-sifat Fungsional Obyek) ...................................................... 20
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................... 27
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 28
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Lokasi Proyek Dalam Kota Medan ........................................................ 8
Gambar 3.2 Lokasi Proyek Dalam Kecamatan Medan Sunggal ................................ 9
Gambar 3.3 Lokasi Proyek Dalam Kelurahan Tanjung Rejo .................................... 9
Gambar 3.4 Lokasi Proyek Dalam Kawasan Setia Budi ........................................... 10
Gambar 4.1 Sumber Google Street View .................................................................. 12
Gambar 4.2 Jalur Masuk Dan Pintu Utama ............................................................... 14
Gambar 4.3 Sirkulasi Dari Pintu Masuk .................................................................... 15
Gambar 4.4 Sirkulasi Dan Pintu Masuk .................................................................... 16
Gambar 4.5 Foyer, Sirkulasi Pekerja ......................................................................... 17
Gambar 4.6 Bata, Kayu Beka .................................................................................... 18
Gambar 4.7 Rooftop dan Kolam Renang ................................................................... 18
Gambar 4.8 Kolom-Kolom Pada Rumah ................................................................... 19
Gambar 4.9 Tampak Luar Dan Dalam Rumah .......................................................... 23
Gambar 4.10 Sumber Google Street View ................................................................ 24
Gambar 4.11 Elevasi Pada Site Proyek...................................................................... 25
Gambar 4.12 Vegetasi Pada Bangunan ...................................................................... 25
Gambar 4.13 Dokumentasi Pribadi ............................................................................ 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pada ahad ini banyak sekali dari pelaku pelaksana pembangunan tidak mengindahkan
proses perancangan yang matang sebelum masuk pada tahap eksekusi perancangan. Padahal
di dalam dunia beraksitektur proses perancangan atau proses desain merupakan hal mutlak
yang harus dilakukan sebelum eksekusi di lapangan. Faktanya banyak bangunan komersial,
hunian dan bangunan lain-lainnya terlebih di Indonesia masih banyak bangunan yang
dirancang tidak sesuai dari fungsi yang sebagaimana harusnya fungsi bangunan tersebut.
Banyak kasus di Indonesia apa yang telah dirancang sebelumnya, tidak sesuai dengan apa
yang di kehendaki oleh owner atau pemilik. Berdasarkakn kasus tersebut maka munculah
sebuah teori proses perancangan yang wajib dilakukan sebelum eksekusi. Sebenarnya di
dalam dunia pendidikan sendiri proses perancangan atau proses desain sudah diajarkan
disekolah-sekolah arsitektur. Contoh bauaus merupakan sebuah reaksi dari pentingnya proses
perancangan tersebut
Perancangan merupakan suatu proses dari mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi
lebih baik lagi. Suatu rancangan akan terlihat baik dan berfungsi baik apabila di rancang
dengan baik. Oleh karena itu, maka dalam merancang suatu rancangan dibutuhkan proses
perancangan yang mempertimbangkan rancangan tesebut dari segala sisi. Selain itu metode
yang dilakukan juga harus tepat, sehingga rancangan tersebut akan terlihat baik. Maka dari
itu, kita sebagai calon arsitek sebaiknya mengetahui tahapan-tahapan proses perancangan
yang dimaksud dan memilih metode mana yang tepat untuk rancangan tersebut.
2
1.2.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dan telah iuraikan di atas tentang proses dan
perancangan, adapun rumusan masalah yang dapat kami ambil adalah :
1. Mengapa proses perancangan tersebut perlu dilakukan ?
2. Apa yang dimaksud dengan proses ?
3. Apa yang dimaksud dengan perancangan ?
4. Apa metode yang tepat terhadap rancangan tersebut ?
5. Bagaimana proses pelaksanaan dari metode tersebut ?
1.3 Tujuan
Adapaun tujunan yang dapat kami ungkapkan adalah ?
1. Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan proses perancangan atau proses desain.
2. Mendeskripsikan pendekatan metode desainitu seperti apa
3. Mendeskripsikan proses perancangan berdasarkan pendekatan metode desain yang
dipilih.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Bentuk yang di identifikasi pada model William Pena dibagi menjadi 3 objek
kategori, yaitu adalah site, lingkungan, dan kualitas. Site pada model William
Pena berkaitan dengan analisa site pada umumnya yaitu meliputi berapa luas site,
apakah site tersebut berkontur, letak posisi site, dan lainnya. Kemudian
lingkungan pada model William Pena berkaitan dengan bagaimana kebudayaan di
lingkungan tersebut. Kualitas pada model William Pena harus diambil
kesimpulannya berdasarkan analisa site dan analisa lingkungan di daerah tersebut.
3. Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor yang krusial pada model William Pena dan
menekankan pada Rencana Anggaran Bangunan (RAB),Total berapa biaya
rancangan, dan perputaran biaya rancangan. Pada Rencana Anggaran
Bangunan(RAB), William Pena menekankan maksimum biaya pada rancangan
serendah-rendahnya.
4. Waktu
Faktor waktu juga merupakan faktor penting yang ditekankan oleh William Pena.
William Pena mengkategorikan 3 poin penting pada proses perancangannya,
yaitu:
Rancangan waktu lampau (past) yang berkaitan dengan sejarah pada
bangunan masa lampau
Rancangan sekarang (present) yang berkaitan dengan model perancangan
masa kini yang lagi popular
Rancangan ke depan (future) yang berkelanjutan
5
Pengelompokan informasi dari aspek fisik didapat dari lokasi, kondisi site,
fasilitas bangunan yang ada di sekitarnya, system ( komunikasi, pencahayaan, dan
keamanan). Faktor fisik yang lain yaitu space ( dimensi antar ruang, sirkulasi, dan
lingkungan internal) menjadi aspek dari faktor fisik.
External Factor
Poin-poin pengelompkan dari faktor eksternal dapat diraih dari legalitas (perda),
iklim, biaya ( konstruksi material servis dan operasional). Faktor eksternal yang
terakhir adalah waktu (jadwal)
6
2.2.4. Metode Pengelompokan Informasi Model Jhon Wade
Model klasifikasi infomasi dengan pengelompokan Jhon Wade dibagi menjadi 5 Objek
kategori yaitu
Orang (human)
Jhon Wade mengidentifikasikan faktor orang, perilaku orang, berapa banyak jumlah
pemakainya dapat dijadikan sebagai sumber pengelompokan informasi
Tujuan (goal)
Tujuam berkaitan dengan sifat-sifat fungsional seperti tujuan pemakaian, perubahan
pemakaian, dan perubahan pemakaian seperti apa ke depannya.
Perilaku (behaviour)
Perilaku di identifikasikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh konsumen,
bagaimana perilaku pemakai, dan perubahan-perubahan perilaku pemakai ke
depannya.
Fungsi (function)
Fungsi di identifikasikan sebagai bagaimana system sirkulasi, struktur, utilitas, dan
aspek kebakaran
Obyek (Objek)
Sifat-sifat fungsional objek berupa gambaran tempat proyek dan syarat-syaratnya,
jalan masuk utilitas, bagaimana kontur, bagaimana kondisi tanah, bagaimana
vegetasi, dan bagaimana iklimnya. Bangunan yang ada dikiri dan kanan, fasilitas di
daerah tersebut dapat dijadikan pengeelompokan sumber informasi.
7
BAB III
3. 1. Lokasi Proyek
Mari Pro House terletak di Jalan Griya Asri, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan
Medan Sunggal, Kota Medan. Bangunan ini terletak tepat di belakang usaha foto
studionya (Mari Pro Studio) yang berada di depan Jalan Setia Budi Medan.
3. 1. 1. Lokasi di Dalam Kota Medan
8
3. 1. 2. Lokasi di Dalam Kecamatan Medan Sunggal
9
3. 1. 4. Lokasi di Dalam Kawasan Setiabudi
10
BAB IV
PEMBAHASAN
11
B. Pihak – Pihak yang Berhubungan
1. Mari Photo Studio (Karyawan dan Pengguna)
12
C. Perubahan Tujuan
Setelah rumah tinggal terbangun, rumah ini juga menjadi perpanjangan
dari studio usaha foto di sampingnya. Dimana rumah ini juga dapat digunakan
oleh pemilik sebagai tempat foto outdoor bagi pelanggan studio fotonya yang
memerlukan tempat outdoor. Hal ini dikarenakan tata landscape dan ruang luar
yang sudah terencana dengan baik oleh si arsitek.
D. Tujuan yang Diinginkan
Pada akhirnya begitu rumah ini selesai dibangun pemilik mencapai tujuan
utamanya dimana beliau dapat dengan mudah mencapai studio fotonya dari rumah
dan juga rumahnya yang selalu dapat menampung berbagai kegiatan keluarga
yang diadakan oleh anak – anak dan cucu – cucunya.
4. 1. 3. Perilaku (Sifat – Sifat Struktur)
A. Perubahan yang Diinginkan
Selain ingin mudah memantau tempat usahanya, pemilik juga ingin
memindahkan sebagian akses masuk kedalam tempat usahanya melalu bagian
belakang, dimana ini dicampur dengan sirkulasi rumah pemilik melalui satu
gerbang yang sama. Alasan pemilik melakukan hal ini adalah agar pengguna jasa
studio fotonya memiliki tempat parkir yang cukup sehingga bisa menampung
lebih banyak lagi.
Hal ini disampaikan oleh beliau karena beliau mengatakan bahwa selama
ini sebelum dilakukannya pembangunan rumah tinggal yang baru pengguna jasa
studio fotonya sering pergi lagi akibat lahan parkir yang tidak cukup.
B. Perubahan Dalam Berperilaku
Setelah pembangunan rumah dilakukan, banyak hal yang berubah
dirasakan oleh pengguna. Dimana kegiatan sehari – hari menjadi lebih produktif
dan terasa menyenangkan. Karena desain ruang luar yang banyak mempengaruhi
desain rumah ini pemilik merasa kondisi fisiknya menjadi lebih bugar dan
menjadi lebih produktif dalam berkegiatan sehari – hari.
13
4. 1. 4. Fungsi (Sifat Struktur Peristiwa)
A. Sistem Sirkulasi
Terdapat 2 sirkulasi pintu masuk dan 3 sirkulasi yang dibagi lagi di dalam
rumah yang mengarah kemasing – masing zona baik untuk pengguna, tamu, serta
pekerja yang ada didalam rumah.
1. Pintu Masuk Utama
Pintu masuk ini terletak di sebelah kiri fasad rumah, letaknya tersembunyi
sehingga tidak banyak orang yang mengetahui pintu masuk ini. Pertimbangan
meletakkan pintu masuk disini adalah karena sirkulasi studio foto yang
digabungkan dengan sirkulasi rumah dalam satu gerbang, sehingga letaknya
dibuat tersembunyi agar pengguna jasa studio yang datang tidak mengetahuinya.
2. Jalan Masuk Sekunder (Terhubung Dengan Studio Foto)
Pintu ini terletak di lantai 2 bagian samping rumah, dimana langsung
terhubung dengan area belakang tempat usaha milik pemilik.
Gambar 4.2. (Kiri – Kanan) Jalur Masuk Dari Pintu Utama, Jalan Masuk Sekunder
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Edward Munthe)
14
3. Sekuens Pemilik
Gambar 4.3. (Kiri Atas Searah Jarum Jam) Sirkulasi Dari Pintu Masuk yang Langsung
Menuju Ke Tangga Lt 2, Lorong Utama Menuju Kamar – Kamar, Rooftop di Lt 3
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Edward Munthe)
Sekuens pemilik pada rumah diarahkan langsung setelah melalui lorong
maka akan mendapati tangga yang langsung naik ke lantai 2, dimana terdapat
lorong yang berisi ruang – ruang privat, seperti kamar owner, kamar tamu, area
ruang kumpul keluarga yang terhubung dengan taman di lantai 2, serta sebuah
kamar mandi outdoor di lt2.
Setelah melewati lorong yang berbentuk linear maka akan langsung
menemui area service seperti gudang dan dapur, setelah itu akan terdapat tangga
yang terhubung dengan akses taman lantai kedua dan juga langsung menuju lantai
3 dimana terdapat rooftop untuk pemilik bersantai.
15
4. Sekuens Tamu
Gambar 4.4. (Kiri Atas Searah Jarum Jam) Sirkulasi Dari Pintu Masuk Langsung Lurus Menuju
Area Ruang Tamu, Area Ruang Tamu (Gbr 2 &3), Area Teras Terbuka / View Ruang Tamu
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Edward Munthe)
Tamu yang masuk melalui pintu masuk utama rumah langsung diarahkan
terus menuju area ruang tamu, dimana terdapat area duduk dengan view ruang
luar yang terbuka dan tidak dipisahkan oleh dinding tembok ataupun kaca. Pada
siang hari tamu dapat naik ke lantai 2 melalui teras yang terdapat didepan area
ruang tamu dimana terdapat lagi area untuk duduk dan bersantai.
16
5. Sekuens Pekerja
Gambar 4.5. (Kiri Atas Searah Jarum Jam) Foyer, Sirkulasi Pekerja dari Samping Ruang Tamu
Lurus Menuju Dapur, Sirkulasi Menuju Dapur dari Kolam Renang dan Area Makan
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Edward Munthe)
Terdapat 2 sekuens untuk pekerja di rumah, yang pertama adalah dari
sebelah ruang tamu dimana terdapat jalan langsung menuju gudang dan dapur,
apabila menuju ke depan akan langsung menuju ke area maintenance usaha foto.
Yang kedua melalui area kolam renang dan ruang makan dimana lewat area foyer
langsung ke arah kanan menuju kolam renang, setelah area kolam renang akan
terdapat dapur.
17
B. Sistem Pergerakan Bahan
18
D. Sistem Struktur
19
4. 1. 5. Obyek (Sifat – Sifat Fungsional Obyek)
A. Gambaran Tempat Proyek Dan Syarat – Syarat
20
21
22
Gambar 4.9. Tampak Luar dan Dalam Rumah
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Edward Munthe)
23
B. Alur Masuk / Pencapaian
24
C. Gejala Kontur dan Kondisi Tanah
25
E. Iklim
Bangunan ini memang didesain secara khusus untuk menanggapi iklim
tropis dimana banyak terdapat bukaan pada bagian – bagiannya. Untuk iklim
sendiri pada area bangunan ini sama seperti Kota Medan yang didominasi oleh
panas setiap tahunnya, dengan banyaknya area ruang luar yang ditanami pada
vegetasi dan juga dinding hijau pada bangunan ini sangat berperan mengurangi
panas yang masuk, juga system cross ventilation yang diterapkan oleh arsitek
membuat bangunan ini bernafas sehingga mengurangi biaya pendingin ruangan
secara signifikan.
F. Bangunan yang Ada
Bangunan disekitar bangunan ini kebanyakan didominasi oleh bagian –
bagian belakang ruko karena letaknya yang memang terletak secara berlawanan
dari arah ruko – ruko yang menghadap setiabudi. Selain itu pada satu sisi terdapat
bagian dari area studio foto yang menyambung ke rumah ini.
G. Fasilitas
Letak yang berdekatan dengan jalan besar membuat rumah ini cukup
terkoneksi dengan fasilitas – fasilitas umum disekitarnya. Pada umumnya untuk
kebutuhan dasar seperti tempat makan dan minum, rumah sakit, dan hotel kurang
lebih hanya berjarak paling jauh sekitar 2km dari rumah ini.
H. Pertimbangan Perawatan
26
BAB V
PENUTUP
6. 1. Kesimpulan
Pada akhirnya memahami proses perancangan dalam suatu desain bangunan
sangatlah penting baik bagi arsitek ataupun pengguna. Proses perancangan berperan
penting dalam hasil akhir desain dimana nantinya akan dapat mengetahui terakomodir
atau tidaknya tujuan utama dalam mendesain suatu bangunan.
Dalam rumah setiabudi ini arsitek merencanakan dengan baik dan mengakomodir
keinginan – keinginan pemilik dalam suatu bentukan baru yang menghasilkan potensi
maksimal gedung ini, pemilik sendiri mengakui bahwa beliau merasa puas menggunakan
jasa arsitek karena semua keinginanya berkembang secara maksimal dibawah tangan si
arsitek. Hal ini juga menjelaskan bahwa hal yang dilakukan si arsitek mulai dari tinggal
bersama keluarga pemilik selama 3 minggu untuk mengetahui kebiasaan pemilik hingga
datang berkunjung ke medan secara berkala adalah suatu bagian dari proses desain yang
memang sudah seharusnya dilakukan oleh arsitek.
Meskipun memakan waktu, biaya, dan tenaga yang tidak sedikit namun
pertimbangan – pertimbangan yang dilakukan arsitek terbukti berhasil dalam proses
desain bangunan ini.
27
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Paksana. 2018. Rumah Tinggal Setiabudi. Wawancara oleh Mikael Jemi, Edward
Munthe, Aron Tambunan, Roni Simarmata dan dilakukan tanggal 28 Juni, pukul 16.00
https://issuu.com/archicentrum/docs/ed_02/5
https://www.scribd.com/document/357373024/Adi-Purnomo-Architect
https://lutfiutama.wordpress.com/2010/10/21/tahapan-proses-perancangan/
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125206-050817.pdf
http://www.notoboto.com/proses-perancangan-arsitektur/
https://www.scribd.com/doc/57675010/Perancangan-Dan-Proses-Perancangan
28