Anda di halaman 1dari 5

REVIEW MATERI PERKULIAHAN

FARMAKOGNOSI II

OLEH :

INTANIA PERTIWI (19013003)

KELAS :

2018

DOSEN PEMBIMBING :
DWI DINNI AULIA BAKHTRA, M.FARM.,APT

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFARM)

PADANG

2020
REVIEW MATERI PERKULIAHAN FARMAKOGNOSI II

Pada perkuliahan kali ini telah dijelaskan bahwa farmakognosi ini


merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagian_bagian tanaman atau hewan
dimana bagian tanaman atau hewan ini dapat digunakan sebagai obat alami yang
telah melewati berbagai macam uji seperti:

a) uji farmakodinamik (Uji farmakodinamik untuk mengetahui apakah bahan


obat menimbulkan efek farmakologik seperti yang diharapkan atau tidak, titik
tangkap, dan mekanisme kerjanya.)

b) uji toksikologi (untuk mengevaluasi efek umum suatu senyawa secara


keseluruhan)

c) uji biofarmasetik.(untuk mengetahui hubungan sifat fisikokimia formulasi obat


terhadap bioavailabilitas obat)

Selain itu pada perkuliahan kali ini juga membahas mengenai perbedaan
antara obat tradisional dan obat herbal. Dimana obat tradisional ini merupakan
campuran dari bahan seperti bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan galenik yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman

1. Sumber dari obat tradisional dapat diperoleh dari :


a. Tumbuhan liar ( merupakan tanaman liar yang tumbuh sendiri atau tidak
dibudidayakan namun tanaman ini dapat dibudidayakan)

b. Tanaman budidaya (merupakan tanaman yang ditanam/ dibudidayakan yang


digunakan sebagai bahanbaku simplisia)

2. Hal yang perlu diperhatikan dari bahan yang akan digunakan :


a. Budidaya tanaman obat
b. Iklim tumbuhan
c. Tanah
d. Perawatan tanaman
Sedangkan herbal medicine ini merupakan obat yang memakai bahan baku
atau sediaan yang berasal dari tumbuhan yang memiliki efekterapi yang bermanfaat bagi
kesehatan.
Adapun cara memperoleh herbal ini yaitu dengan menggunakan cara :

1. Ekstraksi
2. Fraksinasi
3. Purifikasi
4. Pemekatan atau proses fisika dan proses biologi lainnya
Selain itu faktor dari materiyang telah diberikan dapat diketahui juga pendorong
terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal. Salah satu diantaranya yaitu:

1. Meningkatnya usia harapan hidup saat prevalensi penyakit kronik meningkat


2. Terdapatnya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu seperti
kanker
3. Meluasnya akses informasi obat herbal diseluruh dunia.

Tabel Keunggulan obat herbal dan kelemahan obat tradisional :

Keunggulan Obat Herbal Kelemahan Obat tradisional

1. Memiliki aktivitas farmakologis 1. Masih sedikit pengujian klnis


karena banyak senyawa aktif 2. Kurang standarisasi bahan obat alam
2. Efek samping lebih ringan karena
3. Resistensi dari para pelaku kesehatan
sebagian berbentuk ekstrak kasar.
Kemudian ada beberapa contoh senyawa murni yang berasal dari bahan alam,
contohnya yaitu seperti :

1. Morfin (papaver somniferum) : sebagai analgetik


2. Digoksin (foxglove/digitalis spp) : sebagai pengobatan gagal jantung
3. Taksol (taxus brevifolia) : sebagai antikanker
4. Kuinin (cinchona/chinchona spp) : pengobatan malaria
5. Kafein (coffea arabica) : sebagai stimulan
Pada pengobatan tradisional dunia dapat terbagi menjadi 3 kelompok,
diantaranya yaitu:

1. Obat tradisional cina


2. Ayurveda
3. Jamu
Sedangkan pada sediaan obat herbal terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Obat tradisional lisensi dimana obat tradisional ini terbagi lagi menjadi beberapa
bagian seperti pilis, parem dan juga tapel.
2. Sediaan gelanik merupakan ekstraksi bahan/campuran yang berasal dari tumbuhan
atau hewan.
Selain itu obat tradisional juga memiliki standarisasi. Dimana pada standarisasi
ini tergantung pada zat aktif dan senyawa karakter. Kemudian pada standarisasi ini
dilakukan secara fisika, kimia dan biologi.
Pada prinsipnya standardisasi suatu bahan obat/sediaan obat dilakukan mulai
dari bahan baku sampai dengan sediaan jadi (mulai dari proses penanaman sehingga
akan terwujud suatu homogenoitas bahanbaku).
Adapun pelaksanaan standarisasi ini terdiri atas:
1. Standarisasi bahan : Sediaan (simplisiaatauekstrak terstandar/bahanaktif diketahui
kadarnya)
2. Standarisasi produk : Kandungan bahan aktif stabil atau tetap.
3. Standarisasi proses : Metoda, proses danperalatan dalam pembuatan sesuai dengan
CPOBT
Adapun parameter-parameter standarisasi dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Parameter non spesifik : berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis yang
akan mempengaruhi keamanan konsumen dan stabilitas, meliputi: kadar air,
cemaran logam berat, aflatoksin, dll.
2. Parameter spesifik : berfokus pada senyawa atau golongan senyawa yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas farmakologis. Analisis kimia yang dilibatkan
ditujukan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap senyawa aktif.

Anda mungkin juga menyukai