Kelas : 1A
NIM. : P133742101900
1. Benar Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan
cara mencocokkan program pengobatan pada pasien, nama, nomor register, alamat untuk
mengidentifikasi kebenaran obat.
2. Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik dan pasien harus mendapatkan informasi
tersebut atau menghubungi apoteker untuk menanyakan nama generik dari nama dagang
obat yang asing. Jika pasien meragukan obatnya, maka perawat harus memeriksanya lagi
dan perawat harus mengingat nama dan obat kerja dari obat yang diberikan.
3. Benar Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat dan agar perhitungan obat benar untuk
diberikan kepada pasien maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan
alat standar seperti alat untuk membelah tablet, spuit atau sendok khusus, gelas ukur, obat
cair harus dilengkapi alat tetes.
5. Benar Waktu
Untuk dapat menimbulkan efek terapi dari obat dan berhubungan dengan kerja obat itu
sendiri, maka pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan.
6. Benar Dokumentasi
Pemberian obat harus sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit.
Perawat harus selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan
serta respon klien terhadap pengobatan.
7. Benar Evaluasi
Setelah pemberian obat, perawat selalu memantau atau memeriksa efek kerja obat
kerja tersebut.
8. Benar Pengkajian
Sebelum pemberian obat, perawat harus selalu memeriksa tandatanda vital (TTV).
Pemberian obat harus memperhatikan waktu yang tepat karena akan mempengaruhi
efektivitas obat tersebut.
Perawat harus memberikan “inform consent” dalam pemberian obat dan klien memiliki
hak untuk menolak pemberian obat tersebut.
Pengertian supositria
Menurut (Galbraith et al 2007 dalam program 2008) supositria adalah suatu bentuk
pengobatan yang di desain untuk admistrasi via rectum.sedangkan menurut (Radshaw at el
2009) supositria adalah bentuk pemberian obat yang solid melalui insersi pada rectal yag mulai
popular pada abad 19.
Tujuan supositoria
· Merangsang BAB
· Melunakkan veses
Indikasi Supositoria
· Pasien mengalami mual muntah da tidak mampu untuk makan dan minum
Komplikasi
· Pada pasien yang mengalami masalah pada kardiak output,jadi pemasukan melalui
rectum dapat menstimulasi saraf vagus yag meyebabkan disritmia jantung
· Pasien trauma pada jaringan rectum dan resiko infeksi luka operasi area rectum
· Tanda dan gejala yang jadi keluhan pasien sebelumnya juga tidak hilang
· Obat supositria
· Perlak/pengalas
· Handscoon
· Tisu
· Bengkok
Persiapan Pasien
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian obat kepada pasien dan keluarga pasien
Tahap Pelaksanaan
3. Mengatur posisi pasien miring kesalah satu sisi, kaki sebelah atas ditekuk
6. Buka supositoria dari kemasannya, lumasi ujungnya dan jari telunjuk tangan dominan
8. Masukan obat supositoria perlahan-lahan ke dalam anus, sphincter anal interna serta
mengenai dinding rectal ±10 cm pada orang dewasa, ±5 cm pada bayi atau anak dorong hingga
masuk , sambil meminta pasien untuk menarik napas dalam melalui mulut
9. Minta pasien agar tidak mengejan dan pastikan obat sudah masuk
10. Tarik jari anda dan bersihkan area kanal dengan tissue
11. Anjurkan pasien untuk berbaring terlentang atau miring selama ± 5 menit
16. Catat nama obat, dosis, dan waktu pemberian obat pada catatan obat
17. Observasi adanya efek supositoria ±30 menit setelah obat diberikan
Tahap Akhir
3. Dokumentasi hasil