Anda di halaman 1dari 6

Nama :

Kelas : 1A

NIM. : P133742101900

PENERAPAN PATIENT SAFETY DALAM PEMBERIAN OBAT

Perawat diharapkan dapat mengimplementasikan keselamatan pasien menurut


standart operasional prosedur (SOP) dan dapat menerapkan 12 langkah benar dengan
baik. Dengan begitu dapat meminimalisir adanya kesalahan dalam pemberian asuhan
keperawatan (pemberian obat) yang mana jika seluruh perawat menerapkan seperti itu,
maka nama instansi nya akan naik dan memperbaiki pelayanan kesehatan indonesia.
Pembahasan 12 langkah benar dalam pemberian obat, yaitu :

1. Benar Pasien

Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan
cara mencocokkan program pengobatan pada pasien, nama, nomor register, alamat untuk
mengidentifikasi kebenaran obat.

2. Benar Obat

Obat memiliki nama dagang dan nama generik dan pasien harus mendapatkan informasi
tersebut atau menghubungi apoteker untuk menanyakan nama generik dari nama dagang
obat yang asing. Jika pasien meragukan obatnya, maka perawat harus memeriksanya lagi
dan perawat harus mengingat nama dan obat kerja dari obat yang diberikan.

3. Benar Dosis

Untuk menghindari kesalahan pemberian obat dan agar perhitungan obat benar untuk
diberikan kepada pasien maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan
alat standar seperti alat untuk membelah tablet, spuit atau sendok khusus, gelas ukur, obat
cair harus dilengkapi alat tetes.

4. Benar Rute Pemberian


Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda dan rute obat yang diberikan
diantaranya inhalasi, rektal, topikal, parenteral, sublingual, peroral.

5. Benar Waktu

Untuk dapat menimbulkan efek terapi dari obat dan berhubungan dengan kerja obat itu
sendiri, maka pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan.

6. Benar Dokumentasi

Pemberian obat harus sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit.
Perawat harus selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan
serta respon klien terhadap pengobatan.

7. Benar Evaluasi

Setelah pemberian obat, perawat selalu memantau atau memeriksa efek kerja obat
kerja tersebut.

8. Benar Pengkajian

Sebelum pemberian obat, perawat harus selalu memeriksa tandatanda vital (TTV).

9. Benar Reaksi dengan Obat Lain

Pada penyakit kritis, penggunaan obat seperti omeprazol diberikan dengan


chloramphenicol.

10. Benar Reaksi Terhadap Makanan

Pemberian obat harus memperhatikan waktu yang tepat karena akan mempengaruhi
efektivitas obat tersebut.

11. Hak Klien Untuk Menolak

Perawat harus memberikan “inform consent” dalam pemberian obat dan klien memiliki
hak untuk menolak pemberian obat tersebut.

12. Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi Klien


Perawat memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya
yang berkaitan dengan obat kepada pasien, keluarga pasien, dan masyarakat luas
diantaranya mengenai perubahan-perubahan yang diperlukan dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari.
Peran perawat dalam pemberian obat harus didasari dengan pengetahuan yang
professional untuk mengurangi resiko kesalahan kerja , sehingga dapat meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien di rumah sakit.

SOP PEMBERIAN OBAT MELALUI RECTUM/ ANUS (SUPOSITORIA)

Pengertian supositria

Menurut (Galbraith et al 2007 dalam program 2008) supositria adalah suatu bentuk
pengobatan yang di desain untuk admistrasi via rectum.sedangkan menurut (Radshaw at el
2009) supositria adalah bentuk pemberian obat yang solid melalui insersi pada rectal yag mulai
popular pada abad 19.

Tujuan supositoria

· Untuk memberikan efek local dan sistemik

· Merangsang BAB

· Melunakkan veses

Indikasi Supositoria

· Kontra indikasi pengobatan melalui oral

· Bahan obat yang di berikan dapat mengiritasi saluran pencernaan

· Pasien mengalami mual muntah da tidak mampu untuk makan dan minum

· Pasien puasa atau terpasag alat in situ

· Pasien dengan tingkat kesadaran rendah

· Pasien dengan kontipasi


Kontra Indikasi

· Pasien dengan nyeri di rectal/rectum

· Riwayat operasi anorectal atau anal steosis

· Pasien yang mengalami masalah jantung

Komplikasi

· Pada pasien yang mengalami masalah pada kardiak output,jadi pemasukan melalui
rectum dapat menstimulasi saraf vagus yag meyebabkan disritmia jantung

· Pasien trauma pada jaringan rectum dan resiko infeksi luka operasi area rectum

· Efek sampig dari obat

· Tanda dan gejala yang jadi keluhan pasien sebelumnya juga tidak hilang

· Pasien mengeluh nyeri saat insersi supositoria rectal

Alat dan Bahan

· Obat supositria

· Pelumas yang larut air

· Perlak/pengalas

· Handscoon

· Tisu

· Bengkok

Persiapan Pasien

1. Berikan salam dan memperkenalkan diri

2. Identifikasi dan panggil nama pasien

3. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian obat kepada pasien dan keluarga pasien

4. Meminta keluarga dan penunjang meninggalkan ruangan

5. Memeriksa daftar pemberian obat


Persiapan Lingkungan

1. Meminta keluarga dan pengunjung meninggalkan ruangan

2. Menutup pintu, jendela dan memasang sampiran atau tirai

Tahap Pelaksanaan

1. Mencuci tangan dan pakai sarung tangan

2. Bebaskan pakaian bawah pasien

3. Mengatur posisi pasien miring kesalah satu sisi, kaki sebelah atas ditekuk

4. Membentangkan pengalas dibawah bokong pasien

5. Pakai sarung tangan

6. Buka supositoria dari kemasannya, lumasi ujungnya dan jari telunjuk tangan dominan

7. Regangkan bokong pasien dengan tangan nondominan , sehingga anus terlihat

8. Masukan obat supositoria perlahan-lahan ke dalam anus, sphincter anal interna serta
mengenai dinding rectal ±10 cm pada orang dewasa, ±5 cm pada bayi atau anak dorong hingga
masuk , sambil meminta pasien untuk menarik napas dalam melalui mulut

9. Minta pasien agar tidak mengejan dan pastikan obat sudah masuk

10. Tarik jari anda dan bersihkan area kanal dengan tissue
11. Anjurkan pasien untuk berbaring terlentang atau miring selama ± 5 menit

12. Lepaskan sarung tangan dan letakkan pada bengkok

13. Rapikan pakaian pasien dan lingkungan

14. Bereskan alat

15. Mencuci tangan

16. Catat nama obat, dosis, dan waktu pemberian obat pada catatan obat

17. Observasi adanya efek supositoria ±30 menit setelah obat diberikan

Tahap Akhir

1. Evaluasi perasaan pasien

2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya

3. Dokumentasi hasil

Anda mungkin juga menyukai