Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031 - 8410298 Fax. 031 - 8413300
E-Mail : saintek@uinsby.ac.id Website : www.uinsby.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Pencemaran Tanah


Program Studi : Teknik Lingkungan
Alokasi Waktu : 7 hari
Sifat Ujian : Take Home
Dosen Pengampu : Abdul Hakim, S.T., M.T.

1. Jelaskan terbentuknya tanah secara fisika, kimia dan biologi.


2. Jelaskan sifat-sifat tanah secara fisika, kimia dan biologi
3. Sebutkan mineral pembentuk tanah
4. Jelaskan usaha untuk mengurangi degradasi tanah secara fisik dan kimia?
5. Jelaskan polutan tanah pada logam berat

Selamat Mengerjakan
Terima Kasih
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031 - 8410298 Fax. 031 - 8413300
E-Mail : saintek@uinsby.ac.id Website : www.uinsby.ac.id

Nama : Abdan Alimansyah


NIM : H75217024
Prodi : Teknik Lingkungan
Kelas : B

JAWABAN :

1. Terbentuknya tanah
➢ Secara Fisika (Pelapukan Fisik)
Proses pelapukan secara fisik merupakan proses mekanik yang
menyebabkan batuan masif menjadi pecah dan hancur serta
terfragmentasi menjadi partikel- partikel mikro tanpa ada perubahan
yang bersifat kimia, yang kemudian partikel-partikel tersebut disebut
dengan tanah. Proses pelapukan fisika ini terjadi akibat adanya:
• Perubahan suhu secara drastis
• Hantaman air hujan yang deras maupun ringan
• Penetrasi akar tanaman
• Adanya makhluk hidup lainnya
➢ Secara Kimia (Pelapukan Kimiawi)
Pelapukan kimia ini terjadi karena adanya bantuan bahan- bahan kimia.
Proses pelapukan kimia merupakan proses pelapaukan yang diikuti
terjadinya perubahan pada sifat kimia batuan tersebut. Ada beberapa
proses kimia dari pelapukan , yakni sebagai berikut:
• Solubilitas (Pelarutan)
• Hidrasi : proses pengikatan pada molekul air
• Hidrolis : proses pengantian kation-kation dengan ion hidrogen
• Oksidasi : penambahan muatan positif. Sebagai contoh adalah
perubahan besi dalam batuan dari bentuk ferro ke bentuk ferri,
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031 - 8410298 Fax. 031 - 8413300
E-Mail : saintek@uinsby.ac.id Website : www.uinsby.ac.id

hal ini akan membuat ukurannya bertambah. Dengan ukuran


yang bertambah ini maka besi tersebut akan mudah mengalami
pelapukan
• Reduksi : penurunan muatan positif
• Karbonatasi : proses yang menyebabkan bereaksinya asam
karbonat dengan basa- basa yang membentuk basa karbonat
• Asidifikasi : proses pengasaman pada batuan sehingga akan
menyebabkan percepatan proses pelapukan. Contoh dari
peristiwa ini adalah pengasaman akibat asam nitrat yang
terkandung dalam air hujan dan juga pengasaman akibat asam
sulfat hasil dekomposisi protein. Kedua asam yang berbeda ini
akan mempercepat proses pelapukan pada batuan.
➢ Secara Biologi (Pelapukan Biologis)
Jika pelapukan secara fisika disebabkan karena faktor- faktor alam,
maka pelapukan secara biologi atau pelapukan organik ini terjadi akibat
adanya peranan makhluk hidup. Proses pelapukan biologi atau organik
terjadi karena adanya aktivitas kehidupan, yakni kehidupan:
• Akar tumbuhan
• Mikroorganisme tanah
• Binatang
Pelapukan secara organik atau biologis ini trejadi setelah sebelumnya
batuan telah mengelami proses pelapukan secara kimia atau fisika
terlebih dahulu. Dengan kata lain pelapukan organik atau biologis ini
sifatnya mempercepat atau menyempurnakan. Sebagai contoh adalah
batuan yang telah mengalami perubahan suhu ekstrim, maka akan
mengalami retakan- retakan. Selanjutnya ketika sedang turun hujan
maka air hujan akan masuk ke dalam retakan- retakan batuan, sehingga
akan semakin mempercepat proses pelapukan yang terjadi.
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031 - 8410298 Fax. 031 - 8413300
E-Mail : saintek@uinsby.ac.id Website : www.uinsby.ac.id

2. Sifat-sifat tanah
➢ Fisika
a. Tekstur tanah
Perbandingan dari partikel debu, pasir, serta lempung dalam suatu
massa tanah. Tekstur tanah ini sangat mempengaruhi kemampuan
tanah dalam hal daya serap air, ketersediaan air dalam tanah,
infiltrasi dan juga laju pergerakan air
b. Struktur tanah
Susunan atau pengikatan dari butir -butir tanah yang membentuk agregat
tanah dalam berbagai bentuk, ukuran serta kemantapannya
c. Konsistensi tanah
Konsistensi tanah bisa dipahami sebagai reaksi tanah ketika
terdapat tekanan, seperti gejala gelincir, kegemburan, keliatan dan
juga kelekatan tanah
d. Warna tanah
Penyebab umum dari adanya perbedaan warna permukaan tanah ini
adalah karena adanya perbedaan kandungan bahan organik dalam tanah.
Semakin tinggi kandungan bahan organik, maka tanah akan semakin
gelap warnanya
e. Porositas tanah
Perbandingan dari pori -pori dalam tanah terhadap volume massa
tanah, untuk tanah yang mampu dengan mudah atau cepat
meresapkan air, maka tanah tersebut disebut tanah porous karena
memiliki rongga pori -pori yang diminan
f. Permeabilitas tanah
Kecepatan air dalam merembes ke dalam tanah secara horizontal
dan vertikal melalui pori -pori tanah, kecepatan perembesan air ini
dipengaruhi oleh tekstur tanah
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031 - 8410298 Fax. 031 - 8413300
E-Mail : saintek@uinsby.ac.id Website : www.uinsby.ac.id

➢ Kimia
a. Bahan organik
Bahan organik tanah ini terdiri dari sisa -sisa tanaman serta hewan
yang ada di dalam tanah, pupuk hijau, pupuk kandang, kompos,
kotoran dan lendir cacing, serangga, serta binatang -binatang besar
lain
b. Unsur hara
Unsur hara merupakan unsur -unsur kimia yang diperlukan oleh
tanaman untuk tumbuh. Unsur hara yang disediakan oleh tanah ini
dimanfaatkan oleh tanaman sebagai bahan makanan atau nutrisi
c. Ph tanah
pH tanah merupakan sifat kimia tanah menunjukkan derajat
keasaman dari tanah. pH tanah ini bisa disebut normal jika nilainya
berkisar 6,6 hingga 7,5. Pada pH tanah inilah, seluruh unsur hara
tanah yang penting, seperti nitrogen tersedia dengan baik
➢ Biologi
a. Total mikroorganisme tanah
Jumlah total dari mikroorganisme yang ada dalam tanah yang
berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Ketersediaan
mikroorganisme dalam jumlah yang tinggi menunjukkan adanya
keseimbangan komponen di dalam tanah
b. Jumlah jamur tanah
Jumlah fungi atau jamur tanah merupakan ketersediaan dari fungi
di dalam tanah yang berperan dalam membantu dekomposisi bahan
organik pada tanah yang bersifat asam
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031 - 8410298 Fax. 031 - 8413300
E-Mail : saintek@uinsby.ac.id Website : www.uinsby.ac.id

c. Jumlah bakteri pelarut fosfat


Jumlah bakteri pelarut fosfat ini merupakan bakteri tanah yang
berperan dalam mempengaruhi perubahan organik dengan cara
melarutkan kandungan fosfat yang ada dalam tanah
d. Total respirasi tanah
Total respirasi tanah merupakan pengukuran dari respirasi tanah
yang akan menentukan tingkat aktivitas mikroorganisme tanah, jika
tingkat sirkulasi tanah semakin tinggi, maka jumlah organisme
tanah juga akan semakin banyak
3. Mineral pembentuk tanah
A. Mineral primer :
• Olivin
• Biotit
• Piroksen
• Amfibol
• Plagioklas
• Orthoklas
• Muskovit
• Kuarsa
B. Mineral sekunder :
• Kaolinit
• Haloisit
• Vermikulit
• Smektit
• Alovan
• Geotit/hematit
4. Usaha untuk mengurangi degradasi tanah
➢ Fisika
• Menerapkan pola pergiliran tanaman
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031 - 8410298 Fax. 031 - 8413300
E-Mail : saintek@uinsby.ac.id Website : www.uinsby.ac.id

• Melakukan reboisasi terhadap lahan yang sudah kritis


• Memodifikasi tanah dengan pembuatan terasering dan
pembuatan saluran pelimpah air
➢ Kimia
• Dalam menggunakan pupuk, diprioritaskan untuk
menggunakan pupuk kandang, bukan pupuk buatan pabrik
• Penggunaan pestisida harus sesuai dengan prosedur yang
berlaku
• Air yang digunakan untuk irigasi harus terbebas dari zat
pencemar yang membahayakan bagi manusia, hewan, dan
tumbuhan
5. Polutan tanah dalam logam berat
Konsentrasi alami logam berat pada tanah tergantung dari mineral
pembentuknya, namun konsentrasi tersebut bisa meningkat akibat campur
tangan manusia. Ion logam dapat difusi ke dalam tanah, zat organik terlarut
dalam tanah dapat meningkatkan daya larut logam dan mengaktifkan
permukaan mineral reaktif. Dispersi dan difusi logam berat di dalam tanah,
tergantung dari beberapa faktor. Faktor yang utama adalah pergerakan dan
karakteristik tanah terlarut dan infiltrasi yaitu intensitas hujan, evaporasi, dan
konduktivitas hidrolik tanah.

Anda mungkin juga menyukai