FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
4. Kebiasaan
E. Riwayat Keluarga
Istri Px sekarang merupakan istri kedua Px, tidak mempunyai penyakit yang berbahaya,
menular atau menurun. Px juga mempunyai dua orang anak yang tidak mempunyai penyakit yang
berat, hanya penyakit batuk dan pilek saja yang dibelikan obat juga sembuh.
F. Riwayat Lingkungan
I. Pola Eliminasi
J. Pola Tidur-Istirahat
M. Konsep Diri
1. Gambaran diri :
2. Ideal diri :
3. Harga diri : px pasrah pada Allah tentang penyakitnya
4. Peran : suami
5. Identitas diri sebagai : suami dengan 2 orang anak
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama oerawatan di RS : tidak ada masalah
O. Pola Komunikasi
1. Bicara : ( ) Normal
( ) Tidak jelas
( ) Bicara berputar-putar
( ) Afek
( ) Kos.asrama
3. Kehidupan keluarga
P. Pola Seksualitas
R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : px terlihat lemah,terpasang masker 025 lpm dan terpasang infus RL pada kaki
tetesan 20 tetes/menit.
Kesadaran : composmentis
Tanda tanda vital : Tekanan darah :160/90 mm/Hg RR : 38x/menit
Nadi : 92x/menit Suhu : 36,8 C
Tinggi badan :150 cm
Berat badan : 50 kg
2. Kepala dan leher
Kepala : Kepala simetris, rambut lurus dan banyak yang rontok. Bentuk kepala mesocepal,
warna rambut hitam ikal, dipotong pendek, tampak bersih.
Mata : Mata tidak simetris, kanan lebih sipit. Kelopak mata tidak odem. Ptosis (-) pada mata
kiri. Sklera outih, konjungitva merah muda, pupil isokor 2 mm, iris hitam, reflek cahaya +/+,
strabismus (-). Klien menggunakan kacamata.
Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak ada pendarahan, tidak ada benjolan, tidak ada polip.
Mulut & tenggorokan : Mulut tidak pucat, gigi bersih dan tidak berbau. Warna bibir merah,
tidak ada lesi, bau mulut (+)
Telinga : Telingan lengkap dan simetris, tidak ada penumpukan serumen, bersih dan tidak ada
nyeri tekan.
Leher : tidak teraba adanya benjolan, tidak ada pembesaran kelenjer toroid, tidak ada
pembesaran limfonodus, tidak ada peningkatan JVP.
3. Thorax & dada
Jantung : -Jantung S1 S2 murni, ictus cordis tidak teraba, hepatomegali (-) splenomegali (-)
- Paru : nafas dangkal, ronchi (+) dilapang paru kanan, suara paru vesikular kanan kiri
4. Payudara & ketiak
Terdapat bekas insisi pada payudara kanan sebelah atas 5 cm
5. Punggung & Tulang belakang
Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan. Tulang belakang kifosis
6. Abdomen
Peristaltik 12x/menit, nyeri tekan (-)
7. Genetalia & Anus
tidak ada benjolan
8. Ekstermintas
Gerak bebas, kekuatan penuh 4 di semua ekstremitas, tidak ada kelemahan esktremitas.
9. Sistem Neorologi
GCS 456
10. Kulit & kuku
Turgor 4 detik, akral dingin basah
T. Terapi (30/09/2010)
- Injeksi transamin 3x1 amp
- Ampicilin 4x1 gr
- Codein 3x1
2. CLUSTER / PENGELOMPOKKAN
Data Subjektif Terkait Pola Respon Manusia Data Subjektif Terkait Pola Fungsi Kesehatan
(Perasaan dan Nilai)
Klien merasa lemas Klien mengatakan tidurnya terganggu
Klien berkata berusia 72 tahun Kliien berkata merasakanya sesak napas
Data Objektif
TB 150 cm Lingkar lengan atas 20cm
BB 50 kg GCS 456
TD 160/90 mmHg HB 14,1
RR 38x/menit Leukosit 12.250
N 92x/menit Kreatis serum 2,1
S 36,8℃ peristaltik 12x/m
Mata tidak simetris BUN 36
Nafas dangkal dan ronchi
3. ORGANIZE (SEBAB-AKIBAT)
O:
Selama di RS menghabiskan porsi
makanan yang disediakan RS.
S: Masalah istirahat
Px mengatakan tidurnya terganggu
terutama diawal di RS karena tidak
nyaman dan ramai. Px sering terbangun
saat tidur dan sering tidak bisa tidur
kembali.
Dari data diatas diketahui bahwa klien (Tn. D) berjenis kelamin laki-laki usia 72 tahun saat ini
sedang dirawat dirumah sakit, dikarenakan klien sempat batuk darah selama 1 jam hingga pasien tidak
sadarkan diri dan harus dibawa kerumah sakit. Saat pengkajian klien mengatakan sempat batuk darah
kembali selama 1 jam sehingga menyebabkan klien mengalami sesak nafas. Penyakit klien ini diperparah
sebab klien mempunyai riwayat TB paru sejak 5 tahun yang lalu serta riwayat penyakit kencing batu
sejak tahun 1996 dan px minum obat OAT secara teratur. Untuk mengatasi gejala klien tersebut maka
klien diberikan masker 025lp, kaki terpasang infus RL tetesan 20 tetes/menit. GCS 456 dan kesadaran
composmentis.
Selama dirumah sakit klien memiliki pola nutrisi yang baik, klien selalu menghabiskan makannya
dan nafsu makannya tidak hilang. Klien juga tidak merasakan mual dan muntah kecuali jika obat yang
diberikan berefek mual. Selama di rumah sakit, klien jadi bisa menghilangkan kebiasaan minum kopi
sehari 2 kalinya, serta klien jadi lebih sering mengkonsumsi air putih. Pola eliminasi klien juga membaik
tidak ada gangguan apapun. Begitupun dengan pola istirahatnya. Hanya aja semenjak dirumah sakit
klien jadi suka terbangun tiba-tiba saat tidur namun jam tidur klien justru lebih banyak dari jam tidur nya
saat dirumah.
Dari hasil pemeriksaan fisik klien ditemukan mata klien lebih sipit sebelah pada mata kanan. Klien
menunjukkan bahwa rambutnya rontok, mulut tidak pucat, bersih, dan tidak berbau. Dari hasil palpasi
tidak ditemukan benjolan atau adanya gangguan. Namun, ditemukan adanya bekas insisi pada payudara
kanan sebelah atas kurang lebih sebesar 5 cm. Ditemukan pula adanya bekas insisi Caesar.