Anda di halaman 1dari 3

Nama : Niarti Ulan Sari Siarnu

Nim : 175070101111038

Lso : Lakesma

Am I super hero ? Or nothing ?

(Jabatan, Pengembangan atau pencitraan?)


Mahasiswa merupakan elemen yang komplit di dalam masyarakat. Mahasiswa
adalah calon-calon pemimpin muda yang siap menggantikan pemimpin yang
sudah senja, baik dalam usia dan kemampuan. Kita adalah agen-agen
perubahan bagi suatu bangsa untuk beralih dari suatu keadaan yang buruk
menjadi suatu keadaan yang diimpikan bersama. Menjadi seorang mahasiswa
bukanlah hal mudah, namun bisa dipermudah jika kita mau untuk menjalaninya
dengan baik. Caranya, kita harus menjalankan kewajiban kita sebagai
mahasiswa dengan semestinya. Menjadi mahasiswa jangan hanya sebatas
mahasiswa biasa. Kita harus berkembang dan mengikuti arus pergaulan kampus,
tentunya pergaulan yang memberikan dampak positif bagi perkuliahan. Di
kampus, kita harus bisa membiasakan diri untuk menunjukkan rasa sosial yang
tinggi. Itu semua bisa diwujudkan dengan bergabung dengan organisasi-
organisasi yang ada di kampus. Disana kita bisa menunjukkan bahwa kita
mampu memberikan dampak yang baik di lingkungan khampus dan dapat
memberikan contoh kepada senior kelak.

Didalam suatu organisasi kita tidak akan pernah lepas dengan seorang
“pemimpin”. Apakah yang dimaksud dengan pemimpin ? Siapakah yang bisa
menjadi seorang pemimpin atau bisakah semua orang menjadi
pemimpin? Dalam sebuah kepemimpinan tidak jarang terdapat hambatan.
Sebab, dalam hidup ini terdapat hal-hal yang pro dan kontra. Oleh karena itu,
seorang pemimpin tidak boleh mudah menyerah dalam semua keadaan. Selain
itu seorang pemimpin di dalam kepemimpinannya harus berhati-hati dalam
segala tindakannya, sebab kesalahan dalam bertindak dapat menyebabkan hal-
hal buruk dan akan menimpa orang banyak sebagai anggota dalam
pimpinannya.banyak diantara kita yang meyakinkan bahwasannya menjadi
pemimpin itu mudah tetapi, tidak sedikit pula yang mengatakan menjadi
pemimpin itu sulit. Namun siapakah yang benar dari jawaban-jawaban tersebut ?
Sebenarnya semua jawaban itu bisa benar dan kadang salah, kenapa? Karena
tergatung siapa yang menjalaninya, bagaimana kita menikmati dan berproses
untuk menjadi seorang yang dapat disebut sebagai pemimpin. Sebelum terlalu
jauh mari kita ulas sedikit mengenai kepemimpinan dan pemimpin itu sendiri.
Menurtu John C. Maxwell, Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi suatu
sistem kerja dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam arti luas, seorang
pemimpin ialah seorang yag dapat berdiri (memimpin) orang banyak untuk
memberi arahan dan contoh dalam suatu sistem kerja dengan cara yang
sistematis, sehingga tujuan dari sistem kerja tersebut dapat dicapai.

Dalam kehidupan berorganisasi kepemimpinan sangatlah diperlukan


untuk menjadi titik acuan dalam segala tindakan layaknya sebuah kapal dilautan,
tidak akan berjalan suatu kapal tanpa nahkodanya, yang dimana nahkoda itulah
yang akan menentukan arah dan tujuan yang jelas kemana akan berlayar kapal
tersebut, disamping itu dibutuhkan awak kapal yang lain untuk membantu
nahkoda dalam mengatur berbagai perlengkapan dan keamanan. Namun, sama
seperti kapal di lauatan tersebut tidak selamanya perjalanan itu mulus dan tanpa
masalah, terkadang banyak hambatan yang dapat membuat semuanya jadi
terhambat. Maka dari itu dibutuhkan satu komando, dalam hal ini, dalam
kehidupan berorganisasi dibutuhkan sosok seorang pemimpin agar dapat
membawa organisasi itu ke arah yang lebih baik.

Nah, berbicara soal pemimpin maka dapat dikatakan ia memiliki posisi


yang lebih tinggi dibanding anggota lainnya. Apakah posisi yang tinggi itu dapat
kita sebut sebagai jabatan ?? dalam persepsi penulis, jabatan merupakan suatu
kedudukan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab tertentu di luar kegiatan
perkuliahan, seperti jabatan di suatu organisasi. Jabatan, pengembangan atau
pencitraan ? menurut pendapat penulis memiliki jabatan di suatu organisasi
merupakan suatu “achievement” bagi diri sendiri,diharapkan dengan memiliki
jabatan dalam suatu organisasi penulis dapat berkembang menjadi invidu yang
lebih baik, mendapat pengalaman dan pelajaran karena masa muda tidak bisa
diulang alangkah baiknya untuk diisi dengan hal-hal yang positif seperti
tergabung dalam suatu organisasi yang dimana akan menjadi bekal nantinya
untuk terjun langsung ke masyarakat. Oleh karena itu, dengan adanya essai ini
penulis berharap pembaca dapat termotivasi untuk “move” dalam artian
berpindah dari yang apatis untuk menjadi lebih peduli lagi terhadap kualitas diri
dan lingkungan sekitar. Karena, nantinya kitalah yang akan menjadi agen
perubahan di masa depan, sangat disayangkan apabila sifat kepemimpinan yang
menurut penulis alamiah ada di dalam diri indivu masing-masing akan menjadi
tersurut karena tidak adanya kepercayaan diri untuk mengaplikasikannya.

Anda mungkin juga menyukai