Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

TERAPI BERMAIN

1. Definisi
Terapi bermaian adalah suatu metode psikoterapi untuk membantu anak usia 3
sampai 12 tahun mengekspresikan pikiran, perasaan, atau emosi mereka dengan lebih
baik lewat beragam permainan.
Terapi bermain adalah bentuk konseling atau psikoterapi yang menggunakan
bermain untuk berkomunikasi dengan dan membantu orang, terutama anak-anak,
untuk mencegah atau mengatasi tantangan psikososial.
Terapi bermain adalah sarana untuk emciptakan pengalaman hubungan intens
antara terapis dan anak-anak atau anak muda, yang media utama komunikasinya
adalah bermain. (Wilson 2000)
2. Tujuan
1. Keterampilan mengurus diri sendiri (self help sklills).
2. Kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu, kemampuan sensorik motorik kasar
dan halus (psycho-motor perfonmance).
3. Penyesuaian diri terhadap lingkungannya(social adaptation).
4. Keterampilan diri bagi kesiapan kerja dimasyrakat (prevocational skills).
5. Meningkatkan kemampuan berfikir.
6. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
7. Meningkatkan kemampuan emosional.
8. Meningkatkan dan mengembangkan percaya diri.
9. Meningkatkan dan mengembangkan kemandirian.
10. Meningkatkan dan mengembangkan persaan seni.
11. Memperbaiki penyimpangan perilaku.
12. Meningkatkan dan mengembangkan pengindraan
3. Indikasi
1. Vital sign stabil 24 jam terakhir untuk terapi bermain aktif
2. Tidak ngantuk
3. Tidak lapar
4. Anak yang akan menghadapi operasi
5. Anak yang akan menghadapi prosedur diagnostik
6. Dilakukan secara rutin per individu atau kelompok
4. Kontraindikasi
Tidak terdapat kontraindikasi
5. Kebijakan
1. Tidak boleh bertentangan dengan terapi dan perawatan
2. Tidak membutuhkan energi yang banyak
3. Kelompok umur yang sama
4. Harus mempertimbangkan keamanan anak
5. Melibatkan orang tua
6. Tenaga perawat (nurse play spesialis dan observer) dan ruang khusus bermain ada
7. Alat permainan berisiko kecil terhadap permainan silang.
6. Persiapan klien
1. Memberi tahu anak atau keluarga
2. Pemilihan klien berdasarkan umur, penyakit dan keadaaan umum terakhir
3. Mempersilahkan anak dan orang tua hadir diruang bermain
4. Bila tidak ada ruang khusus, maka anak dan orang tua disiapkan ke tempat tidur anak
7. Persiapan alat
1. Lembar observasi
2. Catatan kemjuan anak
3. Alat permainan untuk mengekspresikan perasaan: alat tulis, kertas gambar.
4. Alat permainan distraksi: boneka, balon warna-warni
5. Alat untuk mengembangakan ide dan kreaktifitas: kertas lipa atau orugami
8. Prosedur kerja
1. Melakukan klasifikasi anak sesuai indikasi dan umur
2. Menetapkan tujuan bermain
3. Menyiapkan alat permainan yang sesuai
4. Menentuka tempat bermaian
5. Mencuci tangan
6. Mempersilahkan anak dan orang tua untuk mencuci tangan dan hadir diruang bermain
7. Memperkenalkan diri
8. Menanyakan nama masing-masing anak
9. Masing-masing anak diminta saling berkenalan
10. Merasakan perasaan saat itu
11. Menanyakan jenis permainan yang akaj dilakukan
12. Menguraikan tujuan kegiatan bermain yang aka dilakukan
13. Bersama kelompok menentukan aturan permainan
14. Melakuakan klarifikasi terhadap penjelasan yang telah diberikan
15. Melakukan aktivitas bermain yang sesuai dengan tujuan
16. Mengobservasi dan mencatat reaksi anak, bila anak kelelahan hentikan permainan
17. Evaluasi secara menyeluruh dengan cara membandingkan antara pelaksanaan bermain
dengan tujuan yang ditetapkan
18. Menanyakan perasaan setelah melakukan aktivitas bermain
19. Memberikan pujian terhadap anak
20. Menjadikan hasil kreasi anak menjadi kenang-kenangan atau dekorasi ruangan
21. Menutup permaianan dengan :
1. Menyampaikan hasil kegiatan
2. Rencana kegiatan yang akan dikerjkan setelah anak bermain
22. Mempersilahkan anak jntuk mencuci tangan
23. Memberikan ujian
24. Mempersilahkan anak cuci tangan
25. Hambatan yang teah terjadi dan solusi yang dilakukan
26. Merapikan alat dan tempat
27. Mencuci tangan
28. Dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA
Rohmah, Nikmatur. 2010. Dasar-Dasar Keperawatan Anak. Jember; FIKES UMJ

Anda mungkin juga menyukai