Anda di halaman 1dari 52

MODUL PRAKTIKUM

KEBUTUTUHAN DASAR MANUSIA III

Disusun Oleh :
Nama: camelya marlissa
Kelas: A
NPM: 12114201180117
Fakultas: kesehatan
Prodi: keperawatan

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


PEMBERIAN OBAT

A. Tujuan Pembelajaran Praktikum

1. Mahasiswa mampu mempersiapkan alat secara lengkap

2. Mahasiswa mampu melakukan pemberian terapi obat secara sistematis


dan setiap langkah dilakukan secara tepat.

B. Dasar Teori

Ada beberapa jenis obat yang diberikan dengan cara yang berbeda, beriku
adalah beberapa macam tehnik pemberian obat diantaranya yaitu :
1. Pemberian Obat Secara Oral.

2. Pemberian Obat Secara Sublingual.

3. Pemberian Obat Secara Inhalasi.

4. Pemberian Obat Secara Rektal


5. Pemberian Obat Secara Pervaginam.
6. Pemberian Obat Secara Perenteral.

7. Pemberian Obat Secara Topikal/lokal.


Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara oral adalah

1. Pemberiannya obatnya adalah melalui mulut.

2. Mudah dan aman pemakaiannya, lazim dan praktis dalam


memberikannya.

3. Tidak semua obat dapat diberikan per-oral, contohnya adalah : obat


yang bersifat merangsang (emetin, aminofilin) atau yang diuraikan
oleh getah lambung (benzilpenisilin, insulin dan oksitoksin).
4. Pemberian obat oral ini dapat terjadi inaktivasi oleh hati sebelum
diedarkan ke tempat kerjanya
5. Dapat juga untuk mencapai efek lokal yang diinginkan dan
dikehendaki contohnya adalah : obat cacing, obat diagnostik untuk
pemotretan lambung usus (pemeriksaan diagnostik).
6. Baik sekali untuk mengobati infeksi usus

7. Bentuk sediaan oral diantaranya yaitu : Tablet, Kapsul, Obat hisap,


Sirup dan Tetesan.

Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara


Sublingual adalah :
1. Pemberian Obat dengan cara ditaruh dibawah lidah.

2. Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif.

3. Dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah, sehingga


efek yang dicapai lebih cepat misalnya : Pada pasien serangan
Jantung dan juga penyakit asma.
4. Kekurangannya kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan
dapat merangsang selaput lendir mulut.
5. Hanya untuk obat yang bersifat lipofil.

6. Bentuknya tablet kecil atau spray, contohnya adalah : Isosorbid Tablet


( ISDN ).
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam tehnik pemberian obat secara
Inhalasi adalah :
1. Obat diberikan untuk disedot melalui hidung atau mulut atau
disemprotkan

2. Penyerapan obat yang diberikan dengan inhalasi ini dapat terjadi pada
selaput mulut, tenggorokan dan pernafasan

3. Bentuk sediaan obat inhalasi adalah dalam bentuk gas dan zat padat,
tetapi bisa juga mempunyai efek sistemik. Bentuk inhalasi ini bisa
dalam wadah yang diberi tekanan dan mengandung zat pemancur
(aerosol, contohnya yaitu : Alupent Metered Aerosol ).

Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara


Rektal yaitu:
1. Pemberian obat melalui rectal adalah maksudnya pemberian
obat melalui dubur (rektal).
2. Bentuknya suppositoria dan clysma (obat pompa).

3. Baik sekali untuk obat yang dirusak oleh asam lambung.

4. Diberikan untuk mencapai takaran yang cepat dan tepat.

5. Efek sistemiknya lebih cepat dan lebih besar bila


dibandingkan dengan peroral, berhubung pembuluh-pembuluh
darah pertama. Misalnya adalah : pada pengobatan asma
(amecain suppositoria) , pada bayi (stesolid rectal, dalam
pengobatan kejang akut)
6. Tetapi bentuk suppositoria dan clysma sering digunakan untuk
efek lokal misalnya untuk wasir dan laxativ.
7. Pemberian obat melalui rektal dapat dioleskan pada
permukaan rektal berupa salep dan hanya mempunyai efek
lokal.
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam tehnik pemberian obat secara
Pervaginam (Intra Vaginal) yaitu :

1. Pemberian Obat yang diberikan melalui selaput lendir/mukosa vagina.

2. Diberikan pada antifungi dan anti kehamilan.

C. Alat dan Bahan

 Terapi Parenteral
Intra Vena :

1. Catatan pemberian obat

2. Obat dalam tempatnya

3. Spuit sesui dengan jenis ukuran

4. Kapas alkohol dalam tempatnya

5. Cairan pelarut

6. Bak injeksi

7. Bengkok

8. Perlak dan alasnya

9. Karet pembengdung (torniket)

Intra Cutan (IC) :

1. Catatan pemberian obat

2. Obat dalam tempatnya

3. Spuit 1cc/spuit insulin

4. Kapas alkohol dalam tempatnya

5. Cairan pelarut

6. Bak injeksi

7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya

Sub Cutan (SC) :

1. Catatan pemberian obat

2. Obat dalm tempatnya

3. Spuit insulin

4. Kapas alkohol dalam tempatnya

5. Cairan pelarut

6. Bak injeksi

7. Bengkok

Intra Muscular (IM) :

1. Catatan pemberian obat

2. Obat dalam tempatnya

3. Spuit dan jarum sesui dengan ukuran (dewasa: panjang


2,5-3,75; anak : panjang 1,25-2,5cm)
4. Kapas alkohol dalam tempatnya

5. Cairan pelarut

6. Bak injeksi 7. Bengkok


 Terapi Oral

1. Catatan/jadwal pemberian obat

2. Obat dan tempatnya

3. Air minum dalam tempatnya


D. Petunjuk Umum

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Baca dan pelajari dengan baik modul praktikum yang diberikan

3. Ikuti petunjuk yang terdapat pada modul

4. Tanyakan kepada dosen bila ada hal-hal yang tidak dipahami atau
kurang dimengerti

E. Keselamatan Kerja

1. Pusatkan pertanyaan pada pekerjaan yang dilakukan

2. Susun dan letakkan peralatan atau bahan pada temapat yang mudah
dijangkau

3. Pakailah alat dan bahan sesuai fungsinya

4. Perhatikan setiap langkah


F. Langkah Kerja Pemberian
Obat melalui Intravena

N Langkah Pengerjaan Ilustrasi gambar


o dan key point
1 Menyiapkan alat dan bahan
Key point :
Pastikan obat tidak kadaluarsa

2 Menyapa pasien atau keluarga da


memperkenalkan diri n
3 Menjelaskan tujuan tindakan
yang dilakukan

4 Menjaga privasi pasien : tutup sampiran

5 Cuci tangan efektif 7 langkah,


mengguankan sabun, dibawah air
mengalir dan dikeringkan

6 Bebaskan daerah yang akan dilakukan


suntikan
7 Pasang perlak/pengalas pada bawah
daerah yang akan dilakukan injeksi
intrakutan

8 Gunakan handscoon

9 Ambil obat dalam tempatnya dengan


spuit sesui dengan takaran/dosis yang
akan diberikan. Bila obat dalam sediaan
bubuk maka larutkan dengan cairan
pelarut (aquades steril). Tempatkan obat
yang telah diambil pada bak injeksi

10 Pilih vena, lakukan pengikatan torniquet


pada bagian atas daerah yang akan
dilakukan pemberian obat atau minta
bantuan untuk membendung vena di atas
area yang akan dilakukan penyuntikan
11 desinfeksi dengan kapas alcohol
12 Lakukan penusukan dengan lubang jarum
menghadap ke atas dengan memasukkan
ke pembuluh darah, dengan sudut 45°

13 Lakukan aspirasi bila sudah ada darah


lepaskan karet pembendung dan langsung
semprotkan obat hingga habis
14 Setelah selesai ambil spuit dengan
menarik dan lakukan penekanan pada
daerah penusukan dengan kapas alkohol.
masukkan spuit yang telah digunakan ke
dalam bengkok

15 Membereskan alat-alat

16 Merapikan pasien dan memberikan posisi


senyaman mungkin

17 Mengevaluasi hasil tindakan :

menanyakan respon pasien


18 Berpamitan

19 Cuci tangan efektif 7 langkah,


mengguankan sabun, dibawah air
mengalir dan dikeringkan

20 Mendokumentasikan kegiatan yang telah


dilakukan Key Point :
Prinsip 5 Benar, tanda tangan perawat

Pemberian Obat Melalui Intrakutan

No Langkah Pengerjaan dan key point Ilustrasi gambar


1 Menyiapkan alat dan bahan
Key point :
Pastikan obat tidak kadaluarsa

2 Menyapa pasien atau keluarga dan


memperkenalkan diri

3 Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan


yang akan dilakukan
4 Menjaga privasi pasien :
tutup sampiran

5 Cuci tangan efektif 7 langkah,


mengguankan sabun, dibawah air
mengalir dan dikeringkan

6 Bebaskan daerah yang akan dilkukan


suntikan

7 Pasang perlak/pengalas pada bawah


daerah yang akan dilakukan injeksi
intrakutan
8 Gunakan handscoon

9 Ambil obat yang akan dilakukan tes


alergi. Kemudian larutkan/encerkan
dengan aquadest (cairan pelarut),
ambil 0,55cc dan encerken lgi sampai
1cc, lalu siapkan pada bak steril

10 desinfeksi daerah yang akan dilakukan


suntikan dengan kapas alcohol
11 Tegangkan dengan tangan kiri daerah
yang akan disuntik/diinjeksi

12 Lakukan penusukan dengan lubang


jarum menghadap keatas membentuk
sudut 15-20° terhadap permukaan
kulit

13 Dorong obat dalam spuit hingga


terjadi gelembung

14 Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan


masase
15 Tandai daerah penyuntikan secara
melingkar Key point :
catat waktu dan nama obat yang
diberikan

16 Membereskan alat-alat

17 Merapikan pasien dan memberikan


posisi senyaman mungkin
18 Mengevaluasi hasiltindakan :
menanyakan respon pasien

19 Berpamitan

20 Cuci tangan efektif 7 langkah,


mengguankan sabun, dibawah air
mengalir dan dikeringkan
21 Periksa area penyuntikan/ reaksi obat
setelah ± 15 menit

22 Mendokumentasikan kegiatan yang


telah dilakukan Key Point :
Prinsip 5 Benar, tanda tangan perawat

Pemberian Obat Melalui Subkutan

No Langkah Pengerjaan dan Ilustrasi gambar


key point

1 Menyiapkan alat dan bahan


Key point :
Pastikan obat tidak kadaluarsa
2 Menyapa pasien atau keluarga dan
memperkenalkan diri

3 Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan


yang akan dilakukan

4 Menjaga privasi pasien :


tutup sampiran

5 Cuci tangan efektif 7 langkah,


mengguankan sabun, dibawah air
mengalir dan dikeringkan
6 Bebaskan daerah yang akan dilakukan
suntikan.

7 Pasang perlak/pengalas pada bawah


daerah yang akan dilakukan injeksi
intrakutan

8 Gunakan Handscoon
9 Ambil obat dalam tempatnya sesui
dengan dosis yang akan diberikan.
Kemudian, tempatkan pada bak injeksi

10 Pilih daerah yang akan diberikan


suntikan

11 Desinfeksi dengan kapas alkohol


12 Cubit dengan tangan kiri daerah yang
akan dilakukan suntikan subkutan

13 lakukan penusukan dengan lubang


jarum menghadap ke atas membentuk
sudut 45° terhadap permukaan kulit

14 Lakukan aspirasi. Bila tidak ada darah,


dorong obat dalam spuit perlahan
hingga habis

15 Tarik spuit dan tahan dengan kapas


alkohol. Spuit bekas suntikan
dimasukkan ke dalam bengkok
16 Membereskan alat-alat

17 Merapikan pasien dan memberikan


posisi senyaman mungkin

18 Mengevaluasi hasil tindakan :


menanyakan respon pasien
19 Berpamitan

20 Cuci tangan efektif 7 langkah,


mengguankan sabun, dibawah air
mengalir dan dikeringkan

21 Mendokumentasikan kegiatan
yang telah dilakukan Key
Point :
Prinsip 5 Benar, tanda tangan perawat

Pemberian Obat Melalui Intramuskular

No Langkah Pengerjaan dan Ilustrasi gambar


key point
1 Menyiapkan alat dan bahan
Key point :
Pastikan obat tidak kadaluarsa

2 Menyapa pasien atau keluarga dan


memperkenalkan diri

3 Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan


yang akan dilakukan

4 Menjaga privasi pasien : tutup sampiran


5 Cuci tangan efektif 7 langkah,
mengguankan sabun, dibawah air
mengalir dan dikeringkan

6 Bebaskan daerah yang akan dilakukan


suntikan.

7 Pasang perlak/pengalas pada bawah


daerah yang akan dilakukan injeksi
intrakutan
8 Gunakan handscoon

9 Ambil obat dan masukkan ke dalam spuit


sesui dengan dosis, kemudian letakkan
dalam bak injeksi

10 Periksa tempat yang akan dilakukan


penyuntikan (lihat lokasi penyuntikan)
11 Desinfeksi dengan kapas alcohol

12 Lakukan penyuntikan :

 Pada daerah paha (vastus lateralis)


dengan cara meminta pasien untuk
berbaring terlentang dengan lutut
sedikit fleksi
 Pada ventrogluteal dengan cara
meminta pasien miring, telungkup,
atau telentang dengan lutut dan
panggul pada sisi yang akan disuntik
dalam keadaan fleksi
 Pada dorsogluteal dengan meminta
pasien untuk telungkup dengan lutut
diputar kearah dalam atau miring
dengan lutut bagaian atas dan
panggul fleksi dan diletakkan di
depan tungkai bawah
 Pada deltoid (lengan atas) dengan
meminta pasien untuk duduk atau
berbaring mendatar dengan lengan
atas fleksi
13 lakukan penusukkan dengan jarum posisi
tegak lurus

14 Setelah jarum masuk, lakukan aspirasi


spuit bila tidak ada darah dorong obat
dalam spuit secara perlahan hingga habis
15 Setelah selesai ambil spuit dengan
menarik spuit dan tekan daerah
penyuntikan dengan kapas alkohol,
kemudian spuit yang telah digunakan
letakkan dibengkok

16 Membereskan alat-alat

17 Merapikan pasien dan memberikan posisi


senyaman mungkin

18 Mengevaluasi hasil tindakan :

menanyakan respon pasien


19 Berpamitan

20 Cuci tangan efektif 7 langkah,


mengguankan sabun, dibawah air
mengalir dan dikeringkan

21 Mendokumentasikan kegiatan yang telah


dilakukan Key Point :
Prinsip 5 Benar, tanda tangan perawat

Pemberian Obat Melalui Oral

No Langkah Pengerjaan dan key point Ilustrasi gambar


1 Menyiapkan obat dengan prinsip 5B
Key point :
Pastikan obat tidak kadaluarsa

2 Menyapa pasien atau keluarga dan


memperkenalkan diri

3 Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan


yang akan dilakukan
4 Menjaga privasi pasien :
tutup sampiran

5 Cuci tangan efektif 7 langkah,


mengguankan sabun, dibawah air
mengalir dan dikeringkan

6 Bantu untuk mium obat dengan cara :

• Apabila memberikan tablet atau


kapsul dari botol, tuangkan jumlah
yang dibutuhkan kedalam tutup
botol dan pindahkan ke tempat
obat. Obat berupa kapsul jangan
dilepaskan pembungkusnya
• Kaji kesulitan menelan. Bila ada
kesulitan menelan, gerus tablet
menjadi bubuk dan campurkan ke
dalam minuman
• Kaji frekuensi nadi dan tekanan
darah sebelum pemberian obat
yang membutuhkan pengkajian
7 Bereskan alat

8 Merapikan pasien dan memberikan


posisi senyaman mungkin

9 Mengevaluasi hasil tindakan :


menanyakan respon pasien

10 Berpamitan
11 Cuci tangan efektif 7 langkah,
mengguankan sabun, dibawah air
mengalir dan dikeringkan

12 Mendokumentasikan kegiatan
yang telah dilakukan Key Point
:
Prinsip 5 Benar, tanda tangan perawat
PEMASANGAN INFUS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa mampu mempersiapkan alat untuk pemasangan infus

2. Mahasiswa mampu melakukan pemasangan infus secara sistematis dan setiap


langkah dilakukan dengan tepat

B. DASAR TEORI

Pemasangan infuse merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien yang memerlukan
masukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan
waktu tertentu dengan menggunakan infus set (potter, 2005)

Indikasi pemasangan infuse:

• Pada keadaan emergency resusitasi jantung paru memungkinkan pemberian obat


secara langsung kedalam intravena.
• Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat.

• Untuk memasukkan dosis obat dalam jumlah obat dalam jumlah besar secara terus
menerus melalui infuse.
• Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan dengan
injeksi intramuskuler.

• Untuk memasukkan obat yang tidak dapat diberikan secara oral atau intramuskuler.
C. BAHAN, PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

1. Sarung tangan 1 pasang

2. Selang infus sesuai kebutuhan (makro drip atau mikro drip)

3. Cairan parenteral sesuai program

4. Jarum intra vena (ukuran sesuai)

5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)

6. Desinfektan

7. Torniquet/manset
8. Perlak dan pengalaman

9. Bengkok 1 buah

10. Plester / hypafix

11. Kassa steril

D. PETUNJUK UMUM

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Baca dan pelajari dengan baik modul praktikum yang diberikan

3. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul praktikum

4. Tanyakan pada doen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau dipahami

E. KESELAMATAN KERJA

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan

2. Susun dan letakan peralatan atu bahan pada tempat yang mudah dijangkau

3. Pakailah bahan, peralatan dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya

4. Perhatikan setiap langkah pemberian infus

F. LANGKAH KERJA

No. Langkah Pengerjaan dan Key Ilustrasi Gambar


Point
1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menyapa pasien atau keluarga dan


memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan pemasangan


infus

4. Menjaga privasi pasien


5. Cuci tangan efektif secara 7
langkah, menggunakan sabun
dibawah air mengalir dan
dikeringkan dengan handuk bersih
dan kering

6. Desinfeksi tutup botol cairan yang


akan digunakan

7. Menutup saluran infus (klem)


8. Menusukkan saluran infus dengan
benar

9. Menggantung botol cairan pada


standard infuse

10 . Mengisi tabung reservoir infus


sesuai tanda

11 . Mengalirkan cairan hingga tidak


ada udara dalam slang
12 . Mengatur posisi pasien dan pilih
vena

13 . Memasang perlak dan alasnya

14 . Membebaskan daerah yang


akan di insersi

15 . Meletakkan torniquet 5 cm
proksimal yang akan ditusuk
16 . Memakai hand schoen

17 . Membersuhkan kulit dengan


kapas alkohol (melingkar dari
dalam keluar)

18 . Mempertahankan vena pada posisi


stabil dan Memegang IV cateter
dengan sudut 450 dan Menusuk
vena dengan lobang jarum
menghadap keatas

19 Memastikan IV cateter masuk


intra vena kemudian menarik
Mandrin + 0,5 cm dan
Memasukkan IV cateter secara
perlahan
20 Melepaskan toniquet

21 Menyambungkan dengan selang


infuse

22 Mengalirkan cairan infuse

23 Melakukan fiksasi IV cateter


24 Memberi desinfeksi daerah
tusukan dan menutup dengan
kassa

25 Mengatur tetesan sesuai program

26 Membereskan peralatan sesuai


dengan prinsip PI
27 Cuci tangan efektif secara 7
langkah, menggunakan sabun di
bawah air mengalir dan keringkan
dengan handuk yang bersih dan
kering

28 Mendokumentasikan kegiatan
yang telah dilakukan

G. EVALUASI PRAKTIKUM

1. Mahasiswa mampu mempersiapkan alat secara lengkap

2. Mahasiswa mampu melakukan pemasangan infus

3. Mahasiswa mempertahankan kenyamanan dan privasi klien selama prosedur


dilakukan
4. Mahasiswa wajib berlatih dengan menggunakan panduan modul praktikum pada jam
praktikum mandiri
Standar operasional prosedur (sop) pemeriksaan rumple leed

Pengertian Tes ini juga dikenal sebagai tourniquet test, adalah evaluasi nonspesifik
untuk mengukur kerapuhan dinding kapiler dan kekurangan jumlah platelet
dan fungsinya.

Manset pemompa tekanan darah pada tekanan yang spesifik dengan periode
waktu yang menghasilkan peningkatan tekanan dan hipoksia pada bagian
distal dari manset. Penurunan resistensi kapiler menyebabkan kapiler darah
pecah, yang berujung pada perdarahan.
Tujuan           untuk mengukur kerapuhan dinding kapiler dan kekurangan jumlah
platelet dan fungsinya

Persiapan 1. Persiapan alat:

          manset tekanan darah

          manometer dan

           pengukur waktu

2. Persiapan klien:

-       Ucapkan salam.

-       Bina hubungan saling percaya perawat dengan klien.

-       Klien diberitahu maksud, tujuan dan langkah-langkahpemeriksaan status


kaki.

-       Buat kontrak waktu pemeriksaan dengan klien.

-       Aturposisi kaki klien dengan cara meluruskan kaki klien di tempat tidur.

3. Persiapan Lingkungan:

-       Jaga privacy
klien dengan cara memasang sampiran atau menutup horden pembatas kamar
.

-       Atur pencahayaan ruangan.
-       Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Prosedur 1.      Mendekatkan alat-alat ke sekitar klien.

2.      Lakukan cuci tangan.

3.      Pasangkan manset tekanan darah pada bagian lengan dan pompa hingga
mencapai pertengahan antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik tetapi
tidak lebih tinggi dari 100 mm Hg.

4.      Biarkan manset dipompa selama 5 menit dan perhatikan setidaknya 1 inchi


bagian distal dari lengan dekat manset untuk melihat pembentukan petechia.

5.      Hasil tes dilaporkan dalam rentang dari negatif ke +4, tergantung pada
jumlah dari kemunculan petechia dengan diameter 5cm.

Evaluasi :

Negatif = tidak ada petechial

+1 = 1-10 petechia

+2 = 11 – 20 petechia

+3 = 21 – 50 petechia

+4 = >50 petechia

6.      Kempiskan dan lepaskan manset tekanan darah.

7.      Pasien dianjurkan untuk membuka dan mengepalkan tangannya guna


mempercepat kembalinya darah ke bagian distal ektremitas tubuh.

8.      Bereskan alat-alat yang telah dipergunakan.

9.      Rapihkan kembali klien.

10.  Ucapkan salam.

11.  Buka sarung tangan, lalu buang kedalam bengkok.

12.  Lakukan cuci tangan.

13.  Dokumentasikan seluruh hasil pengumpulan data pada format yang


telah disiapkan.
Referensi Chernecky, Cynthia C. and Barbara J. Berger. 2008. Laboratory Test and
Diagnostic Procedures Fift Edition hlm. 286. St.Louis, Missouri : Saunders
Elsevier
DAFTAR PUSTAKA

Hanke, Grace. 2007. Med-Math : Perhitungan Dosis, Preparat dan Cara

Pemberian Obat Edisi 2. Jakarta : EGC.

Kusyati, Eni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta : EGC.

Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik. Jakarta.

EGC

Potter, Patricia A, Pocket guide to health assessment, hal.346-348

A. Tamsuri, 2007, Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri EGC, Jakarta

Borenfein, Gb, 1995, Lbp Medical Diagnosis And Comprehensive M Second Edition,
Philadelpia : Wb Soundres
Carolyn Richardson, Et, Al, 1999, Therapeistic Exercise For Spinal Segmental

Stabilization In Low Back Pain London Chur Chill, Living Stone

Kisner, Carolyn And Lynn Allen Colby, 2007, Therapeutik Exercise Foundation And

Techiques Fifh Edition, Philadelphian : F.A Davis Company

Nugroho. D.S, 7-10 Maret 2001, Neurofisiologi Nyeri Dari Aspek Kedokteran Makalah yang
Disampaikan Pada pelatihan Penatalaksanaan Fisioterapi Komprehensif pada Nyeri,
Surakarta

Anda mungkin juga menyukai