ABSTRAK
PT. XYZ adalah salah satu industri yang bergerak dibidang manfaktur kendaraan bermotor.
Proses produksi pada PT. XYZ memiliki 3 line assembly produksi, yaitu line assembly unit motor tipe
A, tipe B dan tipe C. Line assembly unit motor tipe A memiliki defect terbesar dengan presentase
sebesar 80,7%. Jenis defect yang terdapat pada line assembly tipe A yaitu FrameComp scratch dengan
presentase 1,81%, Handle scratch 2,40%, Swing Arm scratch 2,96%. Hal ini masih tergolong tinggi
dari target perusahaan yang hanya memiliki toleransi cacat sebesar 0,2% dari jumlah produksi.
Metode pengendalian kualitas yang digunakan untuk melakukan analisis menggunakan
metode PDCA, dengan langkah-langkah mencari defect pareto, jumlah target yang dicapai, mencari
akar masalah penyebab defect, melakukan perbaikan, serta analisis hasil dan melakukan standarisasi .
Dari hasil PDCA dapat ditemukan bahwa defect yang berpengaruh adalah Swing arm scratch, Handle
scratch dan Framecomp scratch.
Faktor masalah untuk defect scratch terdapat pada mesin dan metode. Yaitu pada faktor machine ada
pada permasalahan handle scratch dimana stopper pada handle yang mudah bergeser. Kemudian
perbaikan yang dilakukan pada framecomp dan swing arm yaitu dengan menambahkan protektor pada
pipe guna mencegah scratch. Setelah dilakukan perbaikan terjadi penurunan penurunan sampai 3%.
Setelah dilakukan perbaikan selesai jumlah defect hanya 0,1% dari target yang ditentukan sebesar
0,2%.
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN:
2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
pada bulan Februari 2019, dan 4960 unit pada assembling pada line frame assy unit motor
bulan Maret 2019 dengan total produksi tipe A
keseluruhan sebesar 95.100 unit.
Data menunjukan jumlah defect pada 2. TINJAUAN PUSTAKA
periode Oktober 2018 – Maret 2019 diketahui 2.1 Kualitas
pada motor tipe A sebesar 80,7% , motor tipe
B sebesar 12,7% dan motor tipe C sebesar Secara definitif yang dimaksudkan
6,6%. Dari data defect keseluruhan line dengan kualitas atau mutu suatu produk/jasa
Oktober 2018 – Maret 2019 dapat diketahui adalah derajat/tingkatan dimana produk atau
bahwa dari ketiga line assembly tersebut, line jasa tersebut mampu memuaskan keiginan dari
assembly frame assy yang memproduksi motor konsumer (fitness for use atau tailor made).
tipe A memiliki jenis defect tertinggi Ketiga aspek tersebut merupakan respon
dibanding line yang lainnya. keinginan dari konsumen akan “Kualitas”
Pada proses assembly tersebut sering sedangkan dari sisi produsen,respon terhadap
ditemukan problem scratch yang disebabkan kualitas adalah dengan melakukan apa yang
oleh kelalaian operator. Problem scratch yang disebut dengan perbaikan kualitas (Quality
diakibatkan oleh kelalaian operator yang Improvement) yang berkelanjutan. Ada 2 aspek
ditemukan pada line frame assy ada tiga yang menjadi konsentrasi bagi produsen dalam
macam, yaitu Frame comp Scratch , handle menghasilkan produk yang berkualitas. Kedua
scratch, dan swing arm scratch. aspek ini yakni kualitas dalam desain (Quality
PT XYZ melakukan perbaikan untuk of Design) dan kualitas dalam kesesuaian
mengendalikan proses dan meningkatkan teknis (Quality of Conformance). Kesesuaian
kualitas produk yang dihasilkan, dalam desain merupakan kualitas pada
terutama masalah cacat kelalaian operator pada rancangan awal dan obyektif dari
frame comp yang dapat menyebabkan problem rancangan,seperti target performa yang
scratch, sehingga jumlah produk cacat yang diharapkan,ukuran,memiliki kekuatan apabila
dihasilkan dapat menurun. Upaya untuk jatuh dari ketinggian berapa meter,dan tidak
melakukan perbaikan kualitas dapat akan rusak apabila digunakan saat menyelam
menggunakan berbagai cara atau metode, salah pada kedalaman berapa meter dibawah laut.
satunya dengan menggunakan metode PDCA Pada cakupan yang lebih luas,Quality of
sebagai penyelesaian dari masalah. Metode Design juga akan mengontrol hingga waktu
PDCA lebih efisien dibandingkan dengan pelaksanaan proyek dan siapa orang
metode lain, karena dalam menyelesaikan kompeten/tenaga kerja ahli yang akan terlibat
masalah menggunakan prinsip perbaikan pada proyek dan apa saja keahlian dan latar
secara berkelanjutan yang sangat cocok dalam belakang yang dibutuhkan. Sedangkan Quality
kegiatan continues improvement untuk of Conformance adalah kesesuaian dari
memperpendek siklus kerja, menghapuskan tahapan pengerjaan teknis dengan kriteria
pemborosan di tempat kerja dan produktivitas. spesifikasi yang telah dirancang pada Quality
Berdasarkan permasalahan yang sudah of Design.
dijelaskan dalam latar belakang maka proposal
tugas akhir berjudul “UPAYA 2.2 PDCA
MENURUNKAN DEFECT SCRATCH
PADA LINE ASSEMBLY FRAME ASSY UNIT PDCA adalah suatu proses pemecahan masalah
MOTOR TIPE A MENGGUNAKAN empat langkah iteratif yang umum digunakan
METODE PDCA DI PT. XYZ” dalam pengendalian kualitas.
Penjelasan dari masing-masing tahap
1.2 Tujuan Penelitian dalam siklus PDCA tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui faktor penyebab defect scratch
pada line assembling di line frame assy unit 1. Mengembangkan Rencana (Plan)
motor tipe A Merencanakan spesifikasi, menetapkan
2. Menentukan tindakan perbaikan untuk spesifikasi atau standar kualitas yang baik,
menurunkan defect scratch pada line
2
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 3 No 1 Februari 2016
Menentukan Target
3. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai Plan
Perbaikan dilakukan dari bulan Apri 2019 – Juli 2019
dengan target penurunan defect dibawah 0,2%
(Check)
Memeriksa atau meneliti merujuk pada Analisis Kondisi Sebab Akibat
Menganalisis penyebab terjadinya cacat dengan diagram fishbone
penetapan apakah pelaksanaannya berada dan melakukan brainstorming dengan foreman dan supervisor
dalam jalur, sesuai dengan rencana dan
Rencana Penanggulangan
memantau kemajuan perbaikan yang Menentukan rencana perbaikan menggunakan analisis 5W+1H
direncanakan.
Implementasi
Do
4. Melakukan tindakan penyesuaian bila Melakukan perbaikan sesuai dengan rencana penanggulangan
PENGUMPULAN DATA :
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN:
2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa model line assembly unit motor A sebesar 31700 pcs
produk yang mempunyai persentase defect pada periode Oktober 2018-Maret 2019.
tertinggi dari ketiga produk yang dihasilkan
adalah unit motor tipe A dengan presentase 4.2 Pengolahan Data
defect sebesar 80,7% dari total defect sebanyak 4.2.1 Perencanaan
2820 unit. Sementara untuk unit motor tipe B 4.2.1.1 Memilih Masalah
mempunyai presentasi defect sebanyak 12,7%
dari total defect sebesar 2820 unit dan untuk Tabel 4.2 Jenis Defect Pada Line Assembly
unit motor tipe C mempunyai presentase Unit Motor Tipe A
defect sebesar 6,6% dari total defect sebanyak
2820 unit motor yang diambil data nya pada
bulan Oktober 2018 sampai dengan Maret
2019. Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa tentunya angka yang sangat besar akan
mempengaruhi kualitas pada perusahaan
tersebut sehingga penulis akan berfokus pada
defect yang terjadi di line assembly unit motor Pada tabel 4.2 diatas diketahui bahwa
tipe A tersebut,karena dinilai sangat jumlah defect terbesar ada pada line assembly
berpengaruh pada defect produksi secara unit motor tipe A dengan jenis defect berupa
keseluruhan. scratch pada swing arm, handle dan frame
Setelah mengetahui model unit motor comp. Jika di hitung secara keseluruhan jumlah
tipe A dengan jumlah persentase defect defect unit motor tipe A memiliki jumlah
tertinggi, selanjutnya diperlukan jenis defect defect sebanyak 2275 pcs. Jumlah defect
yang ditemukan saat proses produksi unit tersebut dapat dikatakan tinggi dikarenakan
motor tipe A. Berikut ini adalah data defect target defect yang telah ditentukan oleh
yang ada pada jenis unit motor tipe A dengan perusahaan hanya sebesar 0,2%.
persentase jenis defect yang berbeda-beda yang
dapat dilihat pada Tabel 4.2 4.2.1.2 Menetapkan Target
4
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 3 No 1 Februari 2016
BELUM ADA
Penyebab dari handle scratch yaitu: STOPPER JIG SUDAH MULAI AUS PERUBAHAN DESAIN
MASTER CYLINDER MENUNGGU
pemasangan.
2. Tergores oleh holder
handle yang tidak center pada saat Man Power Material
pemasangan
1. Handle Scratch
2. Swing Arm Scratch
Gambar 4.1 Fishbone Handle Scratch
Penyebab dari swing arm scratch
yaitu: Fishbone Diagram
yaitu:
1. Tergores pada saat Man Power Material
SWING ARM
SCRATCH
. OPERATOR TIDAK
MEMBERSIHKAN
AREA KERJA
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 1 Januari 2017 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
2. Handle Scratch
BEFORE AFTER
Gambar 4.5 Hasil perbaikan Handle
6
Nelfiyanti: Judul Artikel
7
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 1 Januari 2017 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288