Anda di halaman 1dari 8

JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 3 No 1 Februari 2016

UPAYA MENURUNKAN DEFECT SCRATCH PADA LINE ASSEMBLY


FRAME ASSY UNIT MOTOR TIPE A MENGGUNAKAN METODE
PDCA DI PT. XYZ

Muhammad Riski Kushardianto


Fakultas Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. Cempaka Putih Tengah No 27, Cempaka Putih
Timur, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10510
E-mail: mrkushardianto96@gmail.com

ABSTRAK
PT. XYZ adalah salah satu industri yang bergerak dibidang manfaktur kendaraan bermotor.
Proses produksi pada PT. XYZ memiliki 3 line assembly produksi, yaitu line assembly unit motor tipe
A, tipe B dan tipe C. Line assembly unit motor tipe A memiliki defect terbesar dengan presentase
sebesar 80,7%. Jenis defect yang terdapat pada line assembly tipe A yaitu FrameComp scratch dengan
presentase 1,81%, Handle scratch 2,40%, Swing Arm scratch 2,96%. Hal ini masih tergolong tinggi
dari target perusahaan yang hanya memiliki toleransi cacat sebesar 0,2% dari jumlah produksi.
Metode pengendalian kualitas yang digunakan untuk melakukan analisis menggunakan
metode PDCA, dengan langkah-langkah mencari defect pareto, jumlah target yang dicapai, mencari
akar masalah penyebab defect, melakukan perbaikan, serta analisis hasil dan melakukan standarisasi .
Dari hasil PDCA dapat ditemukan bahwa defect yang berpengaruh adalah Swing arm scratch, Handle
scratch dan Framecomp scratch.
Faktor masalah untuk defect scratch terdapat pada mesin dan metode. Yaitu pada faktor machine ada
pada permasalahan handle scratch dimana stopper pada handle yang mudah bergeser. Kemudian
perbaikan yang dilakukan pada framecomp dan swing arm yaitu dengan menambahkan protektor pada
pipe guna mencegah scratch. Setelah dilakukan perbaikan terjadi penurunan penurunan sampai 3%.
Setelah dilakukan perbaikan selesai jumlah defect hanya 0,1% dari target yang ditentukan sebesar
0,2%.

Kata kunci : Defect, Scratch, PDCA, Tools

1. PENDAHULUAN produksinya, mulai dari machining hingga


1.1 Latar Belakang assembling.
Persaingan industri kini semakin ketat Tabel 1.1 Data Total Produksi
karena sudah memasuki era Masyarakat BULAN TOTAL TARGET
Ekonomi Asean (MEA) pasar akan lebih bebas NO PERMASALAHAN PADA LINE ASSEMBLY
Okt-18 Nov-18 Des-18 Jan-19 Feb-19 Mar-19 PRODUKSI DEFECT
dan dinamis. Dalam usahanya, perusahaan 1 UNIT MOTOR TIPE A 5600 5800 5040 4960 5340 4960 31700 0,2%
harus menjamin kualitas produknya mulai dari 2 UNIT MOTOR TIPE B 5600 5800 5040 4960 5340 4960 31700 0,2%
proses produksi hingga sampai ke tangan 3 UNIT MOTOR TIPE C 5600 5800 5040 4960 5340 4960 31700 0,2%
pelanggan. ( Sumber: PT. XYZ )
Oleh karena itu kualitas yang Data pada tabel 1.1 menunjukan total
dijalankan dalam suatu proses produksi mulai produksi pada periode Oktober 2018 – Maret
dari penerimaan barang sampai barang jadi 2019 dilihat bahwa ketiga line assembly
harus selalu terkontrol sehingga defect tersebut memiliki jumlah produksi yang sama
produksi dapat ditekan seminim mungkin yang tiap bulannya yaitu 5600 unit pada bulan
berpengaruh terhadap benefit perusahaan. Oktober 2018, 5800 unit pada bulan November
Salah satu usaha yang dilakukan adalah 2018, 5040 unit pada bulan Desember 2018,
dengan melakukan perbaikan pada kegiatan 4960 unit pada bulan Januari 2019, 5340 unit

DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN:
2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

pada bulan Februari 2019, dan 4960 unit pada assembling pada line frame assy unit motor
bulan Maret 2019 dengan total produksi tipe A
keseluruhan sebesar 95.100 unit.
Data menunjukan jumlah defect pada 2. TINJAUAN PUSTAKA
periode Oktober 2018 – Maret 2019 diketahui 2.1 Kualitas
pada motor tipe A sebesar 80,7% , motor tipe
B sebesar 12,7% dan motor tipe C sebesar Secara definitif yang dimaksudkan
6,6%. Dari data defect keseluruhan line dengan kualitas atau mutu suatu produk/jasa
Oktober 2018 – Maret 2019 dapat diketahui adalah derajat/tingkatan dimana produk atau
bahwa dari ketiga line assembly tersebut, line jasa tersebut mampu memuaskan keiginan dari
assembly frame assy yang memproduksi motor konsumer (fitness for use atau tailor made).
tipe A memiliki jenis defect tertinggi Ketiga aspek tersebut merupakan respon
dibanding line yang lainnya. keinginan dari konsumen akan “Kualitas”
Pada proses assembly tersebut sering sedangkan dari sisi produsen,respon terhadap
ditemukan problem scratch yang disebabkan kualitas adalah dengan melakukan apa yang
oleh kelalaian operator. Problem scratch yang disebut dengan perbaikan kualitas (Quality
diakibatkan oleh kelalaian operator yang Improvement) yang berkelanjutan. Ada 2 aspek
ditemukan pada line frame assy ada tiga yang menjadi konsentrasi bagi produsen dalam
macam, yaitu Frame comp Scratch , handle menghasilkan produk yang berkualitas. Kedua
scratch, dan swing arm scratch. aspek ini yakni kualitas dalam desain (Quality
PT XYZ melakukan perbaikan untuk of Design) dan kualitas dalam kesesuaian
mengendalikan proses dan meningkatkan teknis (Quality of Conformance). Kesesuaian
kualitas produk yang dihasilkan, dalam desain merupakan kualitas pada
terutama masalah cacat kelalaian operator pada rancangan awal dan obyektif dari
frame comp yang dapat menyebabkan problem rancangan,seperti target performa yang
scratch, sehingga jumlah produk cacat yang diharapkan,ukuran,memiliki kekuatan apabila
dihasilkan dapat menurun. Upaya untuk jatuh dari ketinggian berapa meter,dan tidak
melakukan perbaikan kualitas dapat akan rusak apabila digunakan saat menyelam
menggunakan berbagai cara atau metode, salah pada kedalaman berapa meter dibawah laut.
satunya dengan menggunakan metode PDCA Pada cakupan yang lebih luas,Quality of
sebagai penyelesaian dari masalah. Metode Design juga akan mengontrol hingga waktu
PDCA lebih efisien dibandingkan dengan pelaksanaan proyek dan siapa orang
metode lain, karena dalam menyelesaikan kompeten/tenaga kerja ahli yang akan terlibat
masalah menggunakan prinsip perbaikan pada proyek dan apa saja keahlian dan latar
secara berkelanjutan yang sangat cocok dalam belakang yang dibutuhkan. Sedangkan Quality
kegiatan continues improvement untuk of Conformance adalah kesesuaian dari
memperpendek siklus kerja, menghapuskan tahapan pengerjaan teknis dengan kriteria
pemborosan di tempat kerja dan produktivitas. spesifikasi yang telah dirancang pada Quality
Berdasarkan permasalahan yang sudah of Design.
dijelaskan dalam latar belakang maka proposal
tugas akhir berjudul “UPAYA 2.2 PDCA
MENURUNKAN DEFECT SCRATCH
PADA LINE ASSEMBLY FRAME ASSY UNIT PDCA adalah suatu proses pemecahan masalah
MOTOR TIPE A MENGGUNAKAN empat langkah iteratif yang umum digunakan
METODE PDCA DI PT. XYZ” dalam pengendalian kualitas.
Penjelasan dari masing-masing tahap
1.2 Tujuan Penelitian dalam siklus PDCA tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui faktor penyebab defect scratch
pada line assembling di line frame assy unit 1. Mengembangkan Rencana (Plan)
motor tipe A Merencanakan spesifikasi, menetapkan
2. Menentukan tindakan perbaikan untuk spesifikasi atau standar kualitas yang baik,
menurunkan defect scratch pada line

2
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 3 No 1 Februari 2016

memberi pengertian kepada bawahan akan A


pentingnya kualitas produk.
PENGOLAHAN DATA
2. Melaksanakan rencana (Do) DIAGRAM PARETO, FISHBONE DAN 5W + 1H

Rencana yang telah disusun Menentukan Tema


Identifikasi jenis defect tertinggi pada line assembly unit
diimplementasikan secara bertahap, mulai dari motor tipe A menggunakan diagram Pareto
skala kecil dan pembagian tugas secara merata
Memilih masalah
sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dari Menurunkan defect scratch pada line assembly frame
setiap personil. assy unit motor tipe A menggunakan metode PDCA

Menentukan Target
3. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai Plan
Perbaikan dilakukan dari bulan Apri 2019 – Juli 2019
dengan target penurunan defect dibawah 0,2%
(Check)
Memeriksa atau meneliti merujuk pada Analisis Kondisi Sebab Akibat
Menganalisis penyebab terjadinya cacat dengan diagram fishbone
penetapan apakah pelaksanaannya berada dan melakukan brainstorming dengan foreman dan supervisor
dalam jalur, sesuai dengan rencana dan
Rencana Penanggulangan
memantau kemajuan perbaikan yang Menentukan rencana perbaikan menggunakan analisis 5W+1H
direncanakan.
Implementasi
Do
4. Melakukan tindakan penyesuaian bila Melakukan perbaikan sesuai dengan rencana penanggulangan

diperlukan (Action) Evaluasi Hasil


Perbandingan persentase cacat
Check
Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, ‒ Diagram Pareto setelah perbaikan
yang didasarkan hasil analisi di atas. Standarisasi dan Tindak Lanjut
Action Membuat standarisasi dan Tindak Lanjut
3. Metodologi Penelitian
MULAI Kesimpulan dan Saran
Hasil analisis dan pembahasan
STUDI STUDI
PUSTAKA LAPANGAN Selesai

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian ( Lanjutan )


PERUMUSAN
MASALAH
4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN
DATA
TUJUAN
4.1 Pengumpulan Data
PENELITIAN Tabel 4.1 Data Defect Produksi

PENGUMPULAN DATA :

1. DATA PRODUKSI PADA LINE


ASSEMBLY BULAN OKTOBER 2018-
MARET 2019
2. DATA CACAT PADA LINE ASSEMBLY
BULAN OKTOBER 2018-MARET 2019

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian (Sumber: PT. XYZ)

DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN:
2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa model line assembly unit motor A sebesar 31700 pcs
produk yang mempunyai persentase defect pada periode Oktober 2018-Maret 2019.
tertinggi dari ketiga produk yang dihasilkan
adalah unit motor tipe A dengan presentase 4.2 Pengolahan Data
defect sebesar 80,7% dari total defect sebanyak 4.2.1 Perencanaan
2820 unit. Sementara untuk unit motor tipe B 4.2.1.1 Memilih Masalah
mempunyai presentasi defect sebanyak 12,7%
dari total defect sebesar 2820 unit dan untuk Tabel 4.2 Jenis Defect Pada Line Assembly
unit motor tipe C mempunyai presentase Unit Motor Tipe A
defect sebesar 6,6% dari total defect sebanyak
2820 unit motor yang diambil data nya pada
bulan Oktober 2018 sampai dengan Maret
2019. Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa tentunya angka yang sangat besar akan
mempengaruhi kualitas pada perusahaan
tersebut sehingga penulis akan berfokus pada
defect yang terjadi di line assembly unit motor Pada tabel 4.2 diatas diketahui bahwa
tipe A tersebut,karena dinilai sangat jumlah defect terbesar ada pada line assembly
berpengaruh pada defect produksi secara unit motor tipe A dengan jenis defect berupa
keseluruhan. scratch pada swing arm, handle dan frame
Setelah mengetahui model unit motor comp. Jika di hitung secara keseluruhan jumlah
tipe A dengan jumlah persentase defect defect unit motor tipe A memiliki jumlah
tertinggi, selanjutnya diperlukan jenis defect defect sebanyak 2275 pcs. Jumlah defect
yang ditemukan saat proses produksi unit tersebut dapat dikatakan tinggi dikarenakan
motor tipe A. Berikut ini adalah data defect target defect yang telah ditentukan oleh
yang ada pada jenis unit motor tipe A dengan perusahaan hanya sebesar 0,2%.
persentase jenis defect yang berbeda-beda yang
dapat dilihat pada Tabel 4.2 4.2.1.2 Menetapkan Target

Tabel 4.3 Jadwal Perbaikan

Dari tabel 4.3 diatas, dapat dilihat


Dari data diatas diperoleh informasi jadwal-jadwal perbaikan yang akan dilakukan
rincian defect dari line assembly unit motor oleh tim untuk menurunkan tingkat defect pada
tipe A yaitu frame comp scratch, handle line assembly unit motor tipe A periode
scratch dan swing arm scratch yang masing- produksi Oktober 2018 – Maret 2019 dengan
masing mempunyai presentase sebesar 1,81 % presentase defect sebesar 80,7 % atau sekitar
untuk frame comp scratch dengan jumlah 2275 pcs dari total defect 2820 pcs dengan
defect sebanyak 575 pcs lalu handle scratch jenis defect berupa scratch.
dengan presentase sebesar 2,40% dengan
jumlah defect sebanyak 759 pcs dan yang
terakhir swing arm scratch yang mempunyai
presentase scratch 2,96% dengan jumlah
defect sebanyak 939 pcs dari total produksi

4
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 3 No 1 Februari 2016

4.2.1.3 Menganalisa Masalah


Berikut jenis dan penyebab defect
4.2.1.4 Diagram Fishbone
yang ada pada line assembly unit motor
tipe A. Fishbone Diagram

1. Handle Scratch Machine


BOLT MASTER CYLINDER
BELUM DIRENGGANGKAN
Method

JIG HOLDER HANDLE BERGESER

BELUM ADA

Penyebab dari handle scratch yaitu: STOPPER JIG SUDAH MULAI AUS PERUBAHAN DESAIN
MASTER CYLINDER MENUNGGU

1. Tergores oleh master STOPPER MENGGUNAKAN KESEPAKATAN ANTARA


SUPPLIER DAN
BAHAN PLASTIK
PURCHASING

cylinder dan lever assy grip HANDLE SCRATCH

dikarenakan bolt master cylinder


OPERATOR KURANG
TERAMPIL DALAM
PEMASANGAN

kurang kendor pada saat KURANGNYA SUPPORT ANTAR REKAN KERJA

pemasangan.
2. Tergores oleh holder
handle yang tidak center pada saat Man Power Material

pemasangan
1. Handle Scratch
2. Swing Arm Scratch
Gambar 4.1 Fishbone Handle Scratch
Penyebab dari swing arm scratch
yaitu: Fishbone Diagram

1. Tergores pada saat Machine


BELUM ADANYA PROTEKTOR
Method

pemasangan, Adjuster chain PADA FRAME COMP PADA


TOOL UNTUK MENGENCANGKAN BAUT SAAT PEMASANGAN BRACKET
TERLALU PENDEK

menggores swing arm. BELUM ADANYA PERUBAHAN TIDAK ADA WORKING

2. Tergores pada saat


TOOL PADA MODEL MOTOR INSTRUCTION TENTANG
TERBARU PEMASANGAN
PROTEKTOR

pemasangan, Master Cylinder FRAME COMP

menyentuh swing arm OPERATOR KURANG


TERAMPIL DALAM
SCRATCH

3. Frame comp scratch MENGENCANGKAN BAUT

OPERATOR BARU 2 BULAN DITEMPATKAN DI

Penyebab dari frame comp scratch LINE TERSEBUT

yaitu:
1. Tergores pada saat Man Power Material

pemasangan bracket engine 2. Frame comp Scratch


dikarenakan belum adanya Gambar 4.2 Fishbone Framecomp
protektor. Scratch
2. Tergores tool pada saat
pemasangan clamp carburator Fishbone Diagram

yang diakibatkan tool terlalu 3. Frame comp Scratch Machine Method

pendek. PROTEKTOR JIG STAND SWING ARM RUSAK


BELUM ADANYA PROTEKTOR
PADA SWING ARM

TIDAK ADA WORKING


KARET PELINDUNG JIG TIDAK
INSTRUCTION TENTANG
PERNAH DIGANTI PEMASANGAN
PROTEKTOR

SWING ARM
SCRATCH
. OPERATOR TIDAK
MEMBERSIHKAN
AREA KERJA

KURANGNYA KOMUNIKASI ANTARA LEADER


DENGAN OPERATOR TERKAIT KEBERSIHAN
AREA KERJA

Man Power Material

Gambar 4.3 Fishbone Swingarm Scratch

DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.4.1.pp-pp
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 1 Januari 2017 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288

4.2.1.5 5W + 1H Rencana perbaikan yang dilakukan


adalah dengan memberi instruksi kepada man
WHAT WHY
TERKENA GESEKAN MASTER
WHO WHERE WHEN HOW

MENGUSULKAN REVISI PADA


power nya untuk mengendorkan bolt pada
master cylinder sebelum pemasangan untuk
CYLINDER DIKARENAKAN
PURCHASING PERIHAL DESAIN
BELUM ADANYA PERUBAHAN MAT
AREA DRAWING MASTER CYLINDER
HANDLE PERMUKAAN CAT HANDLE PADA DRAWING SAMSUL 18 MEI 2019 -
PRODUK

temporary-nya dan membuat revisi perubahan


SCRATCH MENJADI TERGORES JIG HOLDER YANG AUS GEMPAR 1 JUNI 2019
SI
DIKARENAKAN STOPPER AMRI MEMODIFIKASI JIG SUB
MENGGUNAKAN BAHAN HOLDER HANDLE
PLASTIK

TOOL YANG TERLALU PENDEK


MENGGANTI TOOL DRIVER
YANG LEBIH PANJANG DARI
design untuk dapat diberikan ke bagian
purchasing agar dapat diberitahukan ke vendor
DIKARENAKAN PENGGUNAAN
M2 x100 MENJADI M2X150
FRAME TOOL UNTUK MODEL LAMA MAT AREA
PERMUKAAN CAT FRAME 18 MEI 2019 - DAN DIBERI PROTEKTOR
COMP SAMSUL PRODUK

terkait untuk mengendorkan bolt master


COMP MENJADI TERGORES OPERATOR YANG BARU 2 29 MEI 2019 MEMBERI PROTEKTOR PADA
SCRATCH GEMPAR SI
BULAN DITEMPATKAN SAAT PEMASANGAN BRACKET
KURANG TERAMPIL DALAM ENGINE DAN JUGA TUBE FUEL
PEMASANGAN BAUT

PROTEKTOR JIG STAND RUSAK


TANK

MEMBERI PROTEKTOR PADA


cylinder sebelum dikirim.
KARENA BELUM ADANYA SWING ARM GUNA
JADWAL PERAWATAN MENCEGAH TERJADINYA
BERKALA PADA JIG TERSEBUT SCRATCH

3. Swing Arm Scratch


PERMUKAAN CAT PADA MAT AREA
SWING ARM 17 MEI 2019 -
SWING ARM MENJADI SAMSUL PRODUK
SCRATCH 24 MEI 2019
TERGORES GEMPAR SI
ADJUSTER CHAIN MENYENTUH DIBUATKAN PELINDUNG
SWING ARM YANG UNTUK PEMASANGAN
MENYEBABKAN SCRATCH ADJUSTER CHAIN

(sumber data : pengolahan data )

Tabel dibuat dengan lebar garis 1 pt dan


tables caption (keterangan tabel) diletakkan di
atas tabel. Keterangan tabel yang terdiri lebih
dari 2 baris ditulis menggunakan spasi 1.
Garis-garis tabel diutamakan garis Gambar 4.6 Hasil perbaikan Swingarm
horizontal saja sedangkan garis vertikal
dihilangkan. Rencana perbaikan yang dilakukan
adalah dengan memberikan protektor agar
4.2.2 Melaksanakan Perbaikan (DO) pada saat pemasangan rear brake tidak mudah
terjadi gesekan yang dapat menyebabkan
1. Framecomp Scratch scratch pada swing arm.

4.2.3 Mengevaluasi Hasil (Check)

1. Swing Arm Scratch


Tabel 4.5 Hasil Perbaikan Swing Arm
SEBELUM PERBAIKAN SELAMA PERBAIKANSESUDAH PERBAIKAN
PERMASALAHAN
Okt-18 Nov-18 Des-18 Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 Mei-19 Jun-19 Jul-19
JUMLAH PRODUKSI 5600 5800 5040 4960 5340 4960 5120 4960 5040 5040
DEFECT SCRATCH 147 153 137 140 201 161 76 54 3 1
Gambar 4.4 Hasil perbaikan Frame comp SWING ARM
PRESENTASE 2,62% 2,64% 2,72% 2,82% 3,76% 3,24% 1,40% 1,08% 0,06% 0,02%
Rencana perbaikan yang dilakukan TARGET 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%
adalah dengan memberi protektor pada pipe
frame comp berupa potongan selang yang
dapat untuk dipasang dan dilepas sehingga
memudahkan operator untuk
mengaplikasikannya sehari-hari.

2. Handle Scratch

Gambar 4.7 Hasil Perbaikan Swing Arm

BEFORE AFTER
Gambar 4.5 Hasil perbaikan Handle

6
Nelfiyanti: Judul Artikel

JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI 4 (1) pp 1- 5 © 2016

2. Handle Scratch agar mengendorkan terlebih dahulu bolt


Tabel 4.5 Hasil Perbaikan Handle master cylinder agar pada saat pemasangan
PERMASALAHAN
SEBELUM PERBAIKAN SELAMA PERBAIKANSESUDAH PERBAIKAN tidak terjadi goresan antara master cylinder
Okt-18 Nov-18 Des-18 Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 Mei-19 Jun-19 Jul-19 dengan handle, lalu untuk action
JUMLAH PRODUKSI 5600 5800 5040 4960 5340 4960 5120 4960 5040 5040 berkelanjutannya yaitu menginformasi
DEFECT SCRATCH 126 88 114 104 154 172 34 23 1 0
HANDLE kepada bagian production engineering
PRESENTASE 2,25% 1,52% 2,26% 2,10% 2,88% 3,47% 0,66% 0,46% 0,02% 0,00%
membuat revisi perubahan design untuk
TARGET 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%
dapat diberikan ke bagian purchasing
agar dapat diberitahukan ke vendor terkait
untuk mengendorkan bolt master cylinder
sebelum dikirim.
3.Untuk Swing arm perbaikannya dengan
memberikan protektor agar pada saat
pemasangan rear brake dan adjuster chain
tidak mudah terjadi gesekan yang
dapatmenyebabkan scratch pada rear brake.

Gambar 4.8 Hasil Perbaikan Handle


5. KESIMPULAN
3. Framecomp Scratch 1. Penyebab defect scratch yang terjadi
Tabel 4.6 Hasil Perbaikan Framecomp di line assembly unit motor tipe A pada jenis
SEBELUM PERBAIKAN SELAMA PERBAIKANSESUDAH PERBAIKAN
defect :
PERMASALAHAN
Okt-18 Nov-18 Des-18 Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 Mei-19 Jun-19 Jul-19 1) Handle scratch disebabkan oleh part
JUMLAH PRODUKSI 5600 5800 5040 4960 5340 4960 5120 4960 5040 5040 yang tergores oleh master cylinder dan
FRAME COMP
DEFECT SCRATCH 73 64 91 67 199 84 42 17 3 1 lever assy grip dikarenakan bolt master
PRESENTASE 1,30% 1,10% 1,81% 1,35% 3,73% 1,69% 0,82% 0,34% 0,06% 0,02% cylinder kurang kendor pada saat
TARGET 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%
pemasangan lalu tergores oleh holder
handle yang tidak center pada saat
pemasangan
2) Swing Arm scratch disebabkan oleh
pada saat pemasangan roda belakang,
adjuster chain dan master cylinder
menggores swing arm.
3) Frame Comp Tergores pada saat
pemasangan bracket engine dan clamp
carburator dikarenakan belum adanya
protektor pada area pipe frame comp.
Gambar 4.9 Hasil Perbaikan 2. Tindakan perbaikan setelah terjadinya
Framecomp defect scratch pada swing arm dan
frame comp adalah memberi protektor
4.2.4 Standarisasi (Action) pada area yang terkena gesekan pada
Dari hasil perbaikan maka ditetapkan saat assembly, lalu untuk tindakan
standarisasi sebagai berikut : perbaikan pada handle adalah dengan
mengubah stopper pada jig pemasangan
1. Untuk Frame Comp dibuatkan holder handle dan juga mengendorkan
protektor pada pipe frame comp agar bolt pada master cylinder.
meminimalisir goresan akibat gesekan
antara tool dan tang penjepit pada saat DAFTAR PUSTAKA
pemasangan bracket engine dan tube
fuel tank. Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, No. 3,
September 2018 Perbaikan Kualitas
2. Untuk Handle yang pertama adalah Menggunakan Prinsip Kaizen Dan 5 Why
melakukan action temporary untuk Analisis: Studi Kasus Pada Painting Shop
menginformasikan kepada man power Karawang Plant 1 PT Toyota Manufacturing

7
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 1 Januari 2017 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288

Indonesia, Arga Adyatama, Naniek Utami


Handayani. Departemen Teknik Industri,
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

JURNAL PIWULANG, Vol. I No. 1 September


2018, 19-32 Quality Dalam Perspektif
Pendidikan Islam, Ali Rifan Dosen STAI
Ma’had Aly Al Hikam Malang

Jurnal WIDYA TEKNIKA, Vol. 26 No. 2


Oktober 2018, 222-231 Peningkatan Grade
Kain Sarung dengan mengurangi Cacat
Menggunakan Metode Kaizen dan Siklus
PDCA pada PT. X, Muhammad Saiful Arif,
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri,
Universitas Widyagama Malang

MN,Nasution. 2005. Manajemen Mutu


Terpadu (Total Quality Management). Jakarta
Ghalia Indonesia.
Wignjosoebroto Sritomo. 2006. Pengantar
Teknik dan Manajemen Industri Surabaya:
Guna Widya

Tannad, Hendi. 2015. Pengendalian Kualitas.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lukiman, Tjahjadi. 2008. Right Process Will


Bring Great Result. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Sugian, O Syahu. 2006. Kamus Manajemen
Mutu. Jakarta : Gramedia Pustaka Tama

Anda mungkin juga menyukai