Anda di halaman 1dari 5

Nama : Firda Novi Antika

NIM : 201712153

Kelas : 6C Akuntansi

RESUME BAB 7 “AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS”

Pengertian Audit Sistem Kepastian Kualitas :

“Proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti objektif dan
menilainya secara objekif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi” audit
ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan perusahaan untuk menentukan
apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan dalam operasinya.

Peranan Audit Sistem Kepastian Kualitas :

Berbagai pihak berkepentingan terhadap hasil audit sistem kepastian kualitas dengan
berbagai kepentingan dan tujuannya. Pihak-pihak tersebut antara lain:
1. Perusahaan
Untuk menilai seberapa mampu jajaran di bawahnya mengimplementasikan sistem
manajemen kualitas yang telah ditetapkan.
2. Pelanggan
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikonsumsi/digunakan telah
sesuai dengan standar kualitas yang disyaratkan.
3. Pemerintah
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dihasilkan dan dilepas ke pasar
telah sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan pemerintah dan aman
dikomsumsi/digunakan oleh konsumen.
4. Asosiasi
Untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana perusahaan yang menjadi
anggotanya mengelola manajemen kualitasnya sehingga mampu menghasilkan produk
sesuai dengan yang dipersyaratkan pelanggannya.
5. Lembaga Sertifikasi
Untuk menilai kemampuan dari perusahaan dalam menerapkan sistem kepastian
kualitas yang telah ditetapkan oleh lembaga sertifikasi ini.
Tujuan dan Manfaat Audit :
Tujuan : Manfaat :
1. Menentukan ketidaksesuaian 1. Membantu mengembangkan sistem
2. Menentukan efektivitas sistem manajeman kualitas terpadu yang
kualitas efektif
3. Memberikan peluang untuk 2. Menyempurnakan proses
perbaikan sistem pengambilan keputusan manajemen
4. Memenuhi persyaratan peraturan 3. Membantu pengalokasian sumber
5. Memudahkan registrasi/pendaftaran daya secara optimal
sistem kualitas 4. Mencegah timbulnya masalah yang
6. Menilai pemasok dan memverifikasi dapat menggangu
sistem kualitasnya 5. Memungkinkan dilakukannya
7. Menilai dan menverifikasi sistem tindakan koreksi yang tepat waktu
kualitas perusahaan sendiri 6. Mengurangi biaya-biaya tambahan
koreksi yang tepat waktu
7. Meningkatkan produktivitas
8. Meningkatkan kepuasan pelanggan
dan pasar

Meningkatkan Nilai Tambah Organisasi melalui Proses Audit :


Audit memberikan manfaat kepada tiga pihak kepentingan terhadap sistem manajemen
kualitas, yaitu:
1. Sertifikasi Organisasi
- Dengan menyediakan informasi kepada top manajemen berkaitan dengan
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya.
- Dengan mengidentifikasi permasalahan yang mana jika dapat dipecahkan akan
meningkatkan kinerja organisasi.
- Dengan mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan resiko yang mungkin
terjadi.
2. Pelanggan, dengan meningkatkan kemampuan organisasinya menyediakan produk
yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
3. Lembaga Sertifikasi, dengan meningkatkan kredibilitas ketiga pihak dalam proses
sertifikasi.
Panduan Umum Sistem Kepastian Kualitas :
Beberapa petunjuk berikut ini dapat membantu auditor dalam mengatasi kesulitan yang
ditemukan dalam melakukan audit sistem kepastian kualitas:
1. Pastikan audit berfokus pada penemuan fakta berkaitan dengan kelemahan yang
masih terjadi dan peningkatan berkelanjutan
2. Audit harusnya digunakan sebagai alat organisasi secara luas dalam meningkatkan
kualitas baik sistem, proses, maupun hasil yang ditetapkan
3. Audit harus dipandang sebagi suatu relevan dan memberikan nilai baik bagi
individu, manajer, maupun perusahaan secara keseluruhan
4. Audit seharusnya dilakukan secara terstuktur dengan menggunakan kuesioner dan
terhindar dari kesan mengadili dalam audit
5. Rencana audit seharusnya dipublikasikan untuk memungkinkan manajer
merencanakan terlebih dahulu
6. Untuk memastikan konsistensi pendekatan, lebih baik menetapkan satu tim untuk
mengaudit suatu area tertentu pada waktu tertentu
7. Mengangkat koordinator atau fasilitator audit yang tidak harus dijabat oleh staf
penuh waktu, mungkin tugas tersebut dapat ditangani oleh manajer kualitas.
8. Untuk menghindari pemborosan waktu, audit harus direncanakan dengan baik.
Usaha-usaha audit harus disusun dalam seperangkat dalam tujuan audit dan
dijabarkan kedalam bentuk tugas-tugas yang harus dilakukan oleh setiap anggota
tim audit.
9. Pertimbangan kunci yang harus diperhatikan dalam memilih personalia audit antara
lain:
- Keterampilan apa yang harus dimiliki oleh seorang anggota tim audit?
- Apakah mereka memahami konsep TQM dan audit manajemen? Apakah
mereka telah mendapatkan pelatihan audit? Jika tidak, apakah pelatihan ini
sudah dirancang untuk mereka?
- Apakah mereka memiliki cukup waktu untuk dicurahkan pada audit?
- Apakah mereka respek terhadap manajemen senior?
10. Perlakukan audit sebagai aktifitas rutin yang berusaha meminimalkan berbagai
gangguan yang terjadi.
11. Audit harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas.
Manajemen Kualitas :

ISO 9001:2008 mendasarkan manajemen kualitas pada 8 prinsip manajemen kualitas


yang terdiri dari:
1. Fokus pada pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan SDM
4. Pendekatan proses
5. Pendekatan sistem dalam pengelolaan
6. Perbaikan yang terus menerus
7. Pembuatan keputusan berdasarkan fakta
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
Langkah – Langkah Audit :

Persyaratan Sistem Kepastian Kualitas Berdasarkan ISO 9001:2008 :

Lima klausul dari ISO 9001:2008 memberikan rujukan (referensi) tentang sistem
kepastian kualitas, yang meliputi :

1. Klausul 4 tentang Sistem Manajemen Kualitas


Menetapkan proses, urutan dan interaksi, kriteria dan metode, SDM, memantau,
mengukur dan menganalisis proses, serta mengimplementasikan tindakan.
2. Klausul 5 tentang Tanggung Jawab Manajemen
Komitmen manajemen, fokus pada pelanggan, kebijakan kualitas, perencanaan,
tanggung jawab wewenang dan komunikasi, serta tinjauan manajemen.
3. Klausul 6 tentang Manajemen Sumber Daya
Kualitas SDM, kompetensi kepedulian dan pelatihan, infrastruktur, serta
lingkungan kerja.
4. Klausul 7 tentang Realisasi Produk
Perencanaan, proses yang berhubungan dengan pelanggan, desain dan
pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, serta pengendalian
pengukuran dan pemantauan alat.
5. Klausul 8 tentang Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan
Merencanakan dan menetapkan proses pemantauan, pengukuran, analisis dan
pengembangan, pemantauan dan pengukuran, pengendalian produk yang tidak
sesuai, analisis data, peningkatan.

Model Proses Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2008

Anda mungkin juga menyukai