Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan ekonomi yang semakin cepat dan banyaknya persaingan
dalam menentukan kebijaksanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Disamping itu, dengan persaingan yang semakin ketat antar perusahaan menuntut
manajemen perusahaan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian kegiatan
perusahaan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Pada
dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapainya.
Ada perusahaan pada keuntungan maksimal dan ada yang tidak, misalnya dalam
bentuk sosial. Tujuan perusahaan berbeda-beda, namun salah satu tujuan yang
selalu ada pada perusahaan adalah profitabilitas. Dalam hal profitabilitas menjadi
tujuan akhir yang berguna bagi perusahaan unuk mencapai tujuan.
Perusahaan yang sedang berkembang ataupun mengalami pertumbuhan tidak
dapat hanya dilihat dari hasil ekspansi atau perkembangan gedung saja, karena
bisa saja perusahaan tersebut membiayai ekspansi melalui utang perusahaan. Jika
kita melihat hal tersebut dari sisi luarnya seperti gedung atau tanah maka
perusahaan tersebut tergolong perusahaan yang menguntungkan. Jika kita melihat
laporan keuangan perusahaan tersebut ternyata bisa baik atau buruk. Untuk
mengetahui perkembangan suatu perusahaan yang sebenarnya perlu suatu analisis,
sehingga bisa diketahui apakah kinerja perusahaan sudah baik atau belum.
Alat yang sering digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan adalah
laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan objek dari analisis keuangan.
Dalam laporan keuangan ada tiga jenis laporan, yaitu (1) neraca yang memberikan
informasi mengenai kekayaan, utang dan modal, (2) Laporan rugi/laba, yang

1
memberi informasi mengenai aktivitas perusahaan , dan (3) laporan arus kas, yang
memberi informasi mengenai aliran kas masuk dan aliran kas keluar perusahaan.
Hasil analisis laporan keuangan perusahaan dapat dilihat kekuatan dan
kelemahan perusahaan dengan membandingkan rasio-rasio laporan keuangan dari
satu perusahaan dengan perusahaan sejenis pada periode yang sama. Adanya
analisis tersebut sangat membatu manajemen dalam menilai kebijakan yang telah
dijalani perusahaan sehingga dapat membantu pengambilan keputusan untuk
periode yang akan datang. Disamping itu manajemen dapat pula mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi keuangan perusahaan.
Sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka, PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk merupakan perusahaan yang sangat maju, berkembang dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kinerja keuangan perusahaan dengan menganalisis laporan keuangan
menggunakan analisis rasio keuangan pada PT Telekomunikasi Indonesia,.
Sehingga dapat dikatakan rasio profitabilitas merupakan gambaran kinerja
keuangan perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, peneliti memberikan judul dalam penelitian
ini yaitu: “ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
PERUSAHAAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”

B. Pembatasan Masalah
Agar lebih fokus penelitian dibatasi pada Analisis Rasio Likuiditas, Analisis
Rasio Solvabilitas, Analisis Rasio Aktivitas, dan Analisis Rasio Profitabilitas
yang digunakan untuk penilaian kodisi keuangan dan kinerja pada PT
Telekomunikasi Indonesia.

2
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis menitik beratkan pada
permasalahan “bagaimana kinerja PT Telekomunikasi Indonesia, jika diukur
dengan analisis laporan keuangan mengunakan perhitungan rasio yang meliputi:
1. Bagaimana tingkat rasio likuditas PT Telekomunikasi Indonesia, ?
2. Bagaimana tingkat rasio solvabilitas PT Telekomunikasi Indonesia,?
3. Bagaimana tingkat rasio rentabilitas PT Telekomunikasi Indonesia,?
4. Bagaimana kondisi keuangan dan kinerja PT Telekomunikasi Indonesia, ?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengtahui tingkat rasio likuditas PT Telekomunikasi Indonesia,?
2. Mengetahui tingkat rasio solvabilitas PT Telekomunikasi Indonesia, ?
3. Mengetahui tingkat rasio rentabilitas PT Telekomunikasi Indonesia, ?
4. Unntuk memberi penilaian terhadap kondisi keuangan dan kinerja PT
Telekomunikasi Indonesia, ?

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi
perusahaan dalam upaya memperbaiki kinerja keuangan perusahaan, sehingga
dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
2. Bagi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat menambah wawasan
pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan Univesitas Buana Perjuangan
Karawang.
3. Bagi Penulis
Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi salah satu wadah untuk
memperdalam dan menerapkan pengetahuan penulis dalam ilmu manajemen

3
dan ilmu lainnya yang terkait, yang sudah diperoleh selama ini untuk
memecahkan persoalan-persoalan nyata dilapangan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanan kata
dalam bahasa inggris adalah performance. Menurut Suyadi Prawirosentono
mengatakan bahwa: “performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal dengan tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika”. (1999:2)
Untuk memutuskan suatu badan usaha atau perusahaan memiliki kualitas
yang baik maka ada dua penilaian yang paling dominan yang dapat dijadikan
acuan untuk melihat badan usaha atau perusahaan tersebut telah menjalankan
kaidah-kaidah manajemen yang baik. Penilaian ini dapat dilakukan dengan
melihat sisi kinerja keuangan dan kinerja non keuangan . Kinerja keuangan
melihat pada laporan keuangan yang dimiliki perusahaan atau badan usaha
yang bersangkutan dan dari informasi yang diperoleh pada neraca, laporan
labarugi dan laporan arus kas.
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan 8 aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.
Ada 5 tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara
umum, yaitu:
1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.
2. Melakukan perhitungan.
3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.

5
4. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.
5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai
permasalahan yang ditemukan.

B. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Irham Fahmi Laporan Keuangan merupakan suatu informasi
yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan
menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu
perusahaan (2012:22). Lebih lanjut dijelaskan bahwa laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk berkomunikasi antar data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut (Munawir, 2001:2).
Standar Akuntansi Keuangan disebutkan bahwa laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya terdiri dari neraca, laporan laba- rugi, laporan perubahan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, 9 misalnya
sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian intregal dari laporan
keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang
berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen
industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga
(2007:2).
Standar Akuntansi Keuangan, dijelaskan bahwa informasi laporan
keuangan adalah untuk menyediakan informasi menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang berguna bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (2007:3).
Menurut Munawir yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah:
“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu

6
perusahaan, kedua daftar itu adalah neraca atau daftar posisis keuangan dan
daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah
menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar
ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba ditahan).
Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari Neraca dan perhitungan laba-
rugi serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan /
menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada
tanggal tertentu, sedangkan perhitungan lab-rugi memperlihatkan hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang 10 terjadi pada periode tertentu
dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau
alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan”(2001:5).
Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan
adalah ringkasan laporan keuangan yang meliputi neraca,laporan rugi lab,
laporan perubahan modal, catatan dan laporan lainnya. Hasil dari pelaporan
tersebut dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan
untuk memenuhi tujuan perusahaan serta sebagai laporan kepada pihak yang
berkepentingan terhadap posisi keuangan perusahaan ataupun perkembangan
suatu perusahaan.

2. Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Harahap (2001;133) menjelaskan tujuan laporan keuangan
dengan membagi menjadi dua:
a. Tujuan umum
Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi
keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima.
b. Tujuan khusus
Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih,
proyeksi laba, perubahan kekayaan, serta informasi lainnya yang relevan.

7
3. Unsur Laporan Keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisisi
keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Masing – masing unsur yang
berkaitan dengan posisi keuangan tersebut di definisikan sebagai berikut:
a. Aktiva Merupakan sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dan peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberi manfaat
ekonomi bagi perusahaan dimasa depan.
b. Kewajiban Merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat
ekonomi.
c. Ekuitas Merupakan hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban Unsur yang berkaitan secara langsung dengan
pengukuran kinerja perusahaan disajikan pada laporan keuangan yang
sebut laporan laba-rugi.

Unsur yang berkaitan dengan kinerja perusahaan tersebut didefinisikan


sebagai berikut:
a. Income Merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi.
b. Expensi Merupakan penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.

4. Bentuk Laporan Keuangan

8
Dua jenis laporan keuangan yang umumnya dibuat oleh setiap
perusahaan adalah:
a. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai
posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) perusaan pada saat
tertentu.
b. Laporan laba/rugi
Laporan laba/rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu.

5. Pemakai Dan Kebutuhan Informasi


Pemakai laporan keuangan meliputi para investor dan calon investor,
kreditur (pemberi pinjaman), pemasok, kredit usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah, karyawan, masyarakat dan shareholders (para pemegang saham).

C. Analisis Laporan Keuangan


1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses penguraian laporan
keuangan kedalam komponen laporan keuangan dan penelaahan masing-
masing komponen laporan keuangan tersebut serta hubungan antara
komponen dengan menggunakan teknik-teknik analisis yang ada 13 agar
diperoleh pengertian yang tepat dan gambaran yang komprehensif tentang
laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membantu
dalam menilai posisi keuangan dalam suatu organisasi perusahaann maupun
organisasi yang tidak bertujuan mencari keuntungan/ laba.
Menurut Dwi Pratowo, analisis keuangan merupakan suatu proses
yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu,

9
dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang (2011:56).
Menurut Jumingan, Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah
angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya
dalam laporan keuangan (2008:118).
Dilihat dari pengertian-pengertian analisis laporan keuangan di atas
dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu proses untuk
memperoleh informasi mengenai posisi keuangan yang bertujuan menilai dan
mengukur kinerja perusahaan pada masa mendatang.

2. Metode Analisis Laporan Keuangan


Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis
laporan keuangan yaitu:

a. Analisis horisontal adalah analisis dengan mengadakan pembandingan


laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga
akan diketahui perkembangannya.
b. Analisis Vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya
meliputi satu periode saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos
yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut,
sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada
saat itu saja.

D. Analisis Rasio Keuangan


Analisis laporan keuangan terhadap suatu perusahaan digunakan untuk
mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan terutama bagi
pihak manajemen. Hasil analisis dapat digunakan untuk melihat kelemahan
perusahaan selamaperiode waktu berjalan. Sedangkan hasil yang cukup baik
harus dipertahankan pada waktu mendatang.

10
Dalam manganalisis dan menilai posisi keuangan dan potensi
perusahaan, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menghitung rasio
likuiditas, rasio leverage rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.

1. Analisis Rasio Likuiditas


Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutang jangka pendek (maksimum satu tahun) dengan jumlah aktiva
lancar yang dimiliki.
Untuk menilai likuiditas perusahaan menggunakan rasio:
a. Current Ratio
Current Ratio adalah perbadingan antara jumlah aktiva lancar
dengan hutang lancar. Secara matematis dapat dirumuskan:
Current Ratio = Aktiva Lancar x 100%
Hutang Lancar

Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan


perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi
dengan aktiva yang dimilikinya
Current ratio dikatakan baik jika angka rasio ini lebih besar
dari 2. Semakin tinggi rasio ini semakin besar kemampuan perusahaan
dalam menjamin setiap rupiah utang-utangnya dengan jaminan aktiva
lancarnya.

b. Cash Ratio
Cash Ratio yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan untuk
membayar kewajiban yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia
didalam perusahaan dan efek yang segera dapat dicarikan

Cash Ratio = Aktiva Lancar + Efek x 100%


Hutang Lancar

11
2. Analisis Rasio Solvabilitas
Analisis rasio solvabilitas merupakam kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang. Perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan mempunyai
aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-
hutangnya.
Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan adalah:
a. Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menjamin hutang dengan sejumlah aktiva yang dimiliki.
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman
(hutang) yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan
dibandingkan aktiva yang dimiliki.

Debt to Equity Ratio = Total Hutang x 100%


Modal Sendiri

b. Debt to Total Assets Ratio


Yaitu perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan hutang
jangka panjang) dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan berapa
bagian keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Debt to Total Assets Ratio = Total Hutang x 100%


Total Aktiva

12
3. Analisis Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur
keefektifan penggunaan dana-dana perusahaan.
a. Total Asset Turnover

Rasio perputaran total aktiva, dimana rasio tersebut mengukur


perputaran dari semua aktiva perusahaan dalam rangka penghasilan
penjualan.

Total Asset Turnover = Penjualan


Total Aktiva

b. Fixet Asset Turnover


Rasio ini mengukur sejauhmana kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki oleh
perusahaan.
Fixet Asset Turnover = Penjualan
Total Aktiva Tetap

4. Analisis Rasio Profitabilitas


Rasio profitabilitas adalah hubungan dengan penilaian tehadap kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba.
a. Margin Laba Kotor
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa besar laba kotor
yang dihasilkan dibanding dengan total nilai penjualan bersih
perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan
menekankan kenaikan harga pokok penjualan pada presentase dibawah
kenaikan penjualan.
Gross Profit Margin = Laba Kotor x 100%
Penjualan

13
b. Margin Laba Bersih
Rasio laba bersih digunakan untuk mengukur besarnya laba
bersih yang dicapai dari sejumlah penjualan tertentu. Rasio ini yang
umumnya digunakan dan dibandingkan dengan rasio terdahulu
mengingat laba yang dihasilkan merupakan laba bersih perusahaan.
Gross Profit Margin = Laba Bersih x 100%
Penjualan

c. Return On Equity
Merupakan rasio pengukuran terhadap yang dicapai bagi
pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang
saham referend) atas modal diinvestasikan pada perusahaan. Semakin
tinggi ROE maka semakin tinggi pula penghasilan yang diterima
pemilik perusahaan yang berarti pula semakin baik kedudukannya
dalam perusahaan.
Gross Profit Margin = Laba Bersih x 100%
Modal Sendiri

Weston dan Bigham (2001:95), mengelompokkan rasio


menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Rasio Lancar (current Ratio), Rasio Cepat (Quik/Acit Ratio)
2. Rasio Pengelolaan Aktiva
Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio), jangka waktu
penagihan (Days Sales Ousttanding=DSO), Peputaran Aktiva Tetap (Fixd
Assets Turover Ratio), Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover).
3. Rasio Pengelolaan Utang ( Leverage)
Rasio utang (Deb Ratio), Rasio Kemampuan Membayar Bunga (Time
Interest Earned), Rasio Kemampuan Membayar Beban Tetap (Fixed
Change Coverage Ratio).

14
4. Rasio Profitabilitas
Margin laba atas penjualan (Profit margin on sales), rasio dasar
menghasilkan laba (Retunr on total ratio), pengambilan atas total aktiva
(retunr on common equity), tingkat pengambilan atas saham biasa (retunr
on common equity)

15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Sumber Data


Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriftif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dinyatakan dalam skala numerik.
Sedangkan pendekatan deskriftif merupakan kegiatan mengumpulkan, mengelola
dan kemudian menyajikan data observasi agar pihak lain dapat dengan mudah
memperoleh gambaran mengenai sifat (karakteristik) objek dari data penelitian.
Penelitian ini menggunakan data PT Telekomunikasi Indonesia, jenis data
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif yang digunakan yaitu struktur organisasi dan gambaran
umum perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia. Sedangkan data kuantitatif yang
berbentuk angka atau data yang diangkakan. sebagai data kuantitatif dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan periode 2011 sampai dengan 2015 dari PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diakses
melalui website : http://www.idx.co.id. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan yang diperoleh dan
dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dari situs resminya.

B. Subjek dan Objek Penelitian


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam studi kasus ini adalah pihak PT
Telekomunikasi Indonesia.

16
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah bagian atau unsur-unsur yang diteliti, dimana
dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah neraca dan laporan rugi laba
PT Telekomunikasi Indonesia.

C. Variabel Penelitian dan Pengukurnya


Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan dari
perusahaan tersebut yang diukur dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio
leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode atau teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan
oleh peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian (Arikunto, 2002: 21).

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode


dokumentasi, yaitu dengan cara mencari data, mengumpulkan, mempelajari,
mengklasifikasikan dan menggunakan data yang sudah ada mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan
sebagainya yang masih berkaitan dengan perusahaan. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan yang diperoleh dan
dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dari situs resminya di website
http://www.idx.co.id.

E. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan digunakan suatu alat analisis


yang berupa rasio-rasio keuangan atau laporan keuangan yang mengukur atau
mengidentifikasi tingkat kinerja perusahaan. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan dua pendekatan analisis yaitu:
1. Analisis Kuantitatif, yaitu mengklasifikasi kemudian menghitung,
membandingkan dan menganalisa data yang ada menggunakan bantuan rasio-

17
rasio atau pertimbangan antara satu jumlah tertentu dalam satuan-satuan
hitungan.
2. Analisis Kualitatif, yaitu analisis dengan menggunakan pertimbangan selain
angka-angka yang ada dengan bantuan teori dan kenyataan pada praktek yang
terjadi. Adapun data yang berwujud angka-angka hasil perhitungan dianalisis
dengan menggunakan analisis time series, yaitu analisis yang dilakukan
dengan jalan membandingkan rasio-rasio finansial suatu perusahaan dari satu
periode ke periode lainnya. Perbandingan antara rasio yang dicapai saat ini
dengan rasio dimasa lalu akan memperlihatkan apakah perusahaan mengalami
kemajuan atau kemunduran.

Dalam hal ini peneliti menggunakaan analisis rasio dalam empat kelompok besar
(variabel empat besar) antara lain:
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
Current Ratio = Aktiva Lancar x 100%
Hutang Lancar
b. Cash Ratio
Cash Ratio = (Aktiva Lancar+Efek) x 100%
Hutang Lancar
2. Rasio Solvabilitas
a. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio = Total Hutang x 100%
Modal Sendiri
b. Debt to Total Asset Ratio
Debt to Total Assets Ratio = Total Hutang x 100%
Total Aktiva
3. Rasio Aktivitas
a. Total Asset Turnover .

18
Total Asset Turnover = Penjualan
Total Aktiva
b. Fixet Asset Turnover

Total Asset Turnover = Penjualan


Total Aktiva Tetap

4. Rasio Profitabilitas
a. Margin Laba Kotor
Gross Profit Magin = Laba Kotor x 100%
Penjualan
b. Margin Laba Bersih
Gross Profit Magin = Laba Bersih x 100%
Penjualan

c. Return On Equity
Gross Profit Magin = Laba Bersih x 100%
Modal Sendiri

19

Anda mungkin juga menyukai