Anda di halaman 1dari 8

Family Ecomap, Diagnosis, Penetapan Tujuan, Strategi

Intervensi, Skoring, dan Piramida Maslow

1. Family Ecomap
Ecomap adalah representasi visual dari unit keluarga dalam
kaitannya dengan komunitas yang lebih besar (Kaakinen, Coehlo, Steele,
Tabacco, & Hanson, 2015). Ecomap menggambarkan hubungan penting
antara keluarga inti, keluarga besar, dan komunitas di sekitarnya yang
lebih besar. Selain itu, ecomap keluarga menyediakan informasi tentang
sistem di luar keluarga inti langsung yang merupakan sumber dukungan
sosial atau penyebab stress keluarga (Olsen et al., 2014). Bentuk ecomap
terdiri dari lingkaran besar dengan lingkaran kecil di sekitarnya. Lingkaran
tersebut menandai batas antara keluarga dan lingkungan eksternalnya,
sedangkan lingkaran luar yang lebih kecil mewakili orang, agensi, atau
lembaga di tempat keluarga berinteraksi. Garis yang ditarik antara
lingkaran dan anggota keluarga digunakan untuk menggambarkan sifat
dan kualitas hubungan dan menunjukkan jenis energy dan sumber daya
yang masuk atau keluar dari keluarga terdekat. Garis lurus menandakan
hubungan yang kuat; semakin jelas garis atau semakin banyak garis maka
semakin kuat hubungannya. Garis lurus dengan garis miring menunjukkan
hubungan yang penuh tekanan, sedangkan garis putus-putus menandakan
hubungan yangn jauh. Panah pada ecomap digunakan untuk untuk
menggambarkan aliran energi antara individu dan antara keluarga dengan
lingkungan. Ecomap diigunakan untuk menetapkan tujuan,
membayangkan solusi alternatif dalam keluarga, dan memungkinkan
jaringan dukungan sosial pada keluarga.
(Kaakinen, Coehlo, Steele, Tabacco, & Hanson, 2015)

2. Diagnosis Keperawatan
Dalam menentukan diagnosis, perawat perlu memperhatikan
analisis riwayat keluarga.
1. Perawat melakuakn pengelompokkan data dari hasil pengkajian untuk
dilakukan visualisasi atas riwayat keluarga yang dikaji
2. Visualisasi tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi masalah
yang paling mendesak pada keluarga
3. Jika keluarga dan perawat dapat menyelesaikan masalah secara positif,
maka fungsi keluarga lainnya akan terpengaruh secara positif juga
Dalam menganalisis riwayat keluarga, perawat dapat menggunakan
Family Reasoning Web. Family Reasoning Web merupakan alat untuk
membantu menganalisis riwayat keluarga dengan mengelompokkan setiap
data ke dalam kategori keluarga. komponen dalam Family Reasoning Web
ini telah diambil dari berbagai konsep teori, seperti Teori Struktur dan
Fungsi Keluarga, Teori Perkembangan Keluarga, Teori Stress Keluarga,
dan Model Promosi Kesehatan Keluarga. Pendekatan secara sistematis
digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dapat
membantu penyusunan proses pengumpulan informasi-informasi penting.
Kategori dari Family Reasoning Web sebagai berikut:
a. Rutinitas keluarga sehari-hari
b. Komunikasi keluarga
c. Dukungan keluarga dan sumber dayanya
d. Peran keluarga
e. Keyakinan keluarga
f. Tahap perkembangan keluarga
g. Pengetahuan kesehatan keluarga
h. Lingkungan keluarga
i. Manajemen stress keluarga
j. Budaya keluarga
k. Spiritualitas keluarga
Setelah itu, perawat menetapkan diagnosis untuk setiap kategori.
“Diagnosis keperawatan didefinisikan sebagai penilaian klinis tentang
tanggapan individu, keluarga, atau masyarakat terhadap masalah kesehatan
aktual atau potensial / proses kehidupan. Diagnosis keperawatan
menghubungkan informasi dengan perencanaan perawatan. Diagnosis
keperawatan memberikan dasar untuk memilih intervensi keperawatan
untuk membantu mencapai hasil yang perawat bertanggung jawab
"(Doenges, Moorhouse, & Murr, 2013). Diagnosis keperawatan NANDA
yang spesifik untuk keluarga:
Sistem klasifikasi diagnostic lainnya dapat menggunakan Sistem Omaha-
Sistem Klasifikasi Kesheatan Masyarakat, Manual Diagnostik dan Statistik
Gangguan Mental, dan Klasifikasi Penyakit Internasional: Modifikasi
Klinis. Klasifikasi fungsi internasional (ICF) dan versi anak dan remaja
(ICF-CY). Skema klasifikasi ini berfokus pada pembuatan pernyataan
diagnostic dampak kesehatan dalam empat domain, yaitu (Kaakinen,
Coehlo, Steele, Tabacco, & Hanson, 2015):
a. Struktur tubuh
b. Fungsi tubuh
c. Aktivitas dan partisipasi
d. Lingkungan
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam,
tahap yang sistematis dari proses keperawatan yang meliputi kegiatan
pembuatan keputusan dan pemecah masalah (Berman, Synder, &
Frandsen, 2016). Menurut Nursalam (2008), perencanaan meliputi
pengembangan strategi untuk mencegah, mengurangi, atua mengoreksi
masalah-masalah yang diidentifikasi pada diagnosis keperawatan. Pada
perencanaan, perawat menetapkan intervensi yang harus diberikan
berdasarkan hasil pengumpulan data keluarga dari tahap pengkajian dan
diagnose keperawatan. Langkah-langkah dalam membuat perencanaan
keperawatan meliputi:
a. Penetapan prioritas
b. Penetapan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan
c. Menentukan intervensi keperawatan yang tepat
Kualitas rencana keperawatan dapat menjamin sukses dan berhasil dari:
1. Penentuan masalah kesehatan dan keperawatan yang jelas dan
didasarkan kepada analisa yang menyeluruh tentang masalah
2. Rencana yang sistematis, artinya dapat dilaksanakan dan dapat
menghasilkan apa yang diharapkan
3. Sesuai dengan tujuan dan falsafah keperawatan
Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga dalam:
a. Menentukan masalah dan kebutuhan perawatan keluarga
b. Menentukan prioritas masalah
c. Memilih tindakan yang tepat
d. Pelaksanaan tindakan
e. Penilaian hasil tindakan
4. Penetapan Tujuan
Tujuan adalah petunjuk untuk menyeleksi intervensi keperawatan
dan kriteria hasil dalam mengevaluasi intervensi yang telah diberikan
(McCloskey & Bulechek, 1994, dalam Potter, Perry, Stockert, & Hall,
2017). Pemikiran kritis seorang perawat dalam menetapkan tujuan dan
kriteria hasil yang diharapkan ditekankan pada diagnosa, masalah yang
mendesak, dan sumber-sumber klien serta sistem pelayanan keperawatan
(Bandman & Bandman, 2005, dalam Potter, Perry, Stockert, & Hall,
2017).
Tujuan penulisan rencana asuhan keperawatan dan kriteria hasil
yang diharapkan merupakan petunjuk untuk intervensi keperawatan.
Tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan menentukan efektivitas dari
intervensi keperawatan. Dalam penulisan tujuan dan kriteria hasil yang
diharapkan terdapat beberapa petunjuk, antara lain: 
• Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah dirumuskan
• Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai
• Berpusat pada klien
• Terlihat atau dapat diamati
• Dapat diukur
• Adanya batasan waktu
• Realistik
5. Strategi Intervensi
Strategi intervensi keperawatan berhubungan dengan diagnosa
keperawatan spesifik yang ditetapkan perawat untuk mencapai tujuan
perawatan klien dan kriteria hasil. Intervensi keperawatan  yang spesifik
harus berfokus dalam mengeliminasi atau menurunkan etiologi (penyebab)
dari diagnosa keperawatan, dan sesuai dengan pernyataan tujuan serta
kriteria hasil. Demikian juga dalam teknik penulisan rencana intervensi
keperawatan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat
antara lain: kalimat yang ditulis harus berupa kalimat instruksi, berfungsi
untuk menjelaskan tindakan yang akan dilakukan. Instruksi dibuat secara
ringkas, tegas, tepat dan kalimat mudah dimengerti (Carpenito, 2009).
Intervensi keperawatan selalu memuat informasi yang selalu baru, dan
didokumentasikan pada tempat atau kolom yang ditentukan sebagai
pertanggung-jawaban dan pertanggunggugatan perawat terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan kepada keluarga
6. Skoring
Skoring dilakukan untuk menentukan prioritas berdasarkan angka.
Skor tertinggi akan menjadi masalah keperawatan dan diagnosa
keperawatan keluarga yang prioritas. Cara perhitungannya adalah sebagai
berikut:
No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1. Sifat masalah: Sesuai dengan masalah
Aktual yang telah terjadi, akan
3
Risiko 1 terjadi atau kearah
2
Potensial/wellness pencapaian tingkat yang
1
lebih tinggi
2. Kemungkinan Data pengetahuan
masalah dapat diubah: keluarga, sumber daya
Mudah 2 2 keluarga seperti dalam
Sebagian 1 bentuk fisik dan
Tidak dapat 0 keuangan
3. Potensi masalah untuk Masalah yang
dicegah: berhubungan dengan
Tinggi penyakit atau masalah
Cukup kesehatan seperti
3 1
Rendah lamanya masalah dan
2
tindakan yang sedang
1
dilakukan untuk
mengatasi masalah
4. Menonjolnya Data persepsi keluarga
dalam melihat masalah
masalah:
yang ada
Segera 2 1
Tidak perlu segera 1
Tidak dirasakan 0

7. Piramida Maslow
Pengurutan prioritas ini akan dipengaruhi oleh faktor persepsi
keluarga terhadap prioritas, maka dari itu perlu untuk menanyakan kepada
keluarga mengenai yang dirasakannya (Potter, Perry, Stockert, & Hall,
2017).
DAFTAR PUSTAKA
Berman, A., Synder, S. J., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s
Fundamentals of Nursing (10 th ed.). United States: Pearson
Education, Inc.
Carpenito, L.J. (2009). Buku Saku Keperawatan. EGC. Jakarta.
Kaakinen, J. R., Coehlo, D. P., Steele, R., Tabacco, A., Hanson, S. M. H.
(2015). Family Health Care Nursing: Theory, Practice, and
Research (5 th ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company.
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A. M. (2017).
Fundamentals of Nursing (9 th ed.). St. Louis: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai