Anda di halaman 1dari 7

MODUL PEMODELAN KOMPUTER

1. Deskripsi Permasalahan

Gambar 1.1 Sketch Permasalahan

Diketahui : Across-section = 15mm2


L = 3m; t = 4 m
E = 4 x 105 N/m2
P = 200 N
Pertanyaan : Displacement arah y pada node 2 (u2y) ?
Gaya Reaksi arah x dan y node 1 dan 3 (F1x , F1y , F3x , F3y ) ?

Sifat material yang digunakan pada permasalahan ini meliputi Modulus Elastisitas (E)
sebesar 4 x 105 N/m2 dan Poisson ratio (v) sebesar 0,342. Permasalahan ini memiliki 3 node
dan 2 elemen. Beban yang diaplikasikan pada permasalahan ini sebesar 200N. Jenis tumpuan
yang digunakan yaitu tumpuan engsel dan rol. Infromasi varibel yang akan dihitung adalah
Displacement arah y pada node 2 (u2y) dan Gaya Reaksi arah x dan y node 1 dan 3 (F1x , F1y , F3x
, F3y ).
2. Prosedur pengoperasian Software ANSYS
2.1 Pembuatan Engineering Data

2
3

1
4

Gambar 2.1 Prosedur Pembuatan Material Baru


Pembuatan material baru dapat dilakukan dengan membuka menu Engineering Data
(1), kemudian mengetikan nama material baru (2) di bawah baris Structural Steel. Setelah itu
menambahkan menu Isotropic Elasticity (3) yang berada di dalam menu Linier Elastic dengan
cara double click mouse. Langkah berikutnya mengatur nilai Young’s modulus dan Poisson’s
Ratio (4) di dalam menu Properties of Outline Row 4: My material sesuai data yang diketahui.
Langkah terakhir yaitu kembali ke project schematic dengan cara menekan tombol Return to
project (5).

2.2 Proses Geometry (Model)


Proses Pemilihan Plane dan Sketching

1 2 3 4

5 6 7 8

Gambar 2.2 Pemilihan Plane dan Pembuatan Sketching

Pembuatan plane berawal dari mengklik menu Geometry 2 kali (1), lalu masuk ke menu
desain modeler maka akan muncul pilihan ukuran dimensi yang akan digunakan dan klik ok
(2), pilih plane yang akan digunakan yaitu plane XY (3), menu proyeksi dapat diklik pada
gambar (4), lalu masuk menu sketching pada tools yang tersedia (5), akan muncul menu Draw
dan langsung pilih line untuk membuat garis (6), setelah garis dibuat lalu masuk ke menu
Dimensions (7) dan atur dimensi H dan L pada menu yang tersedia, H 400 mm dan L 400 mm
(8), kemudian hasil sketch terlihat (9).
Penggunaan Tool Concept dan Cross Section

1 2 3 4
Gambar 2.3 Penggunaan Tool Concept

1 2 3 4

Gambar 2.4 Penggunaan Cross Section Geometri Rectangular

Pada Gambar 2.3 menu tool concept digunakan untuk mengerjakan kasus yang ada,
langkah awal yaitu klik tool concept (1), pilih Lines from Sketch dan pilih garis yang akan
digunakan (2), lalu klik apply (3), kemudian klik generate (4).
Pada Gambar 2.4 untuk penggunaan cross section klik concept (1), kemudian pilih Cross
Section (2), lalu pilih Rectangular untuk membuat sketch persegi dan akan menjadi bentuk 3D
(3), input dimensi yang telah ditentukan pada soal (4), lalu setelah di input pada bagian cross
section akan tercentang hijau (5).
Cara Menampilkan Cross Section View

1 2 3
Gambar 2.5 Penggunan Cross Section Solid

Pada Gambar 2.5 yaitu cara menampilkan view 3D maka langkah pertama yaitu klik line
body (1), lalu atur cross section dengan memilih Rect 1 (2), Kemudian buka pengaturan view
dan pilih Cross Section Solid (3). View yang diinginkan akan muncul.
2.3 Proses Meshing (Model)
Pengaturan Element Size

1 2 3

4 5 6

7 Gambar 2.6 Pengaturan Elemen Size

Pengaturan elemen ukuran diawali dengan cara klik model (1), lalu pada tool klik Mesh
(2), kemudian pilih insert (3) dan klik Sizing (4), pilih edge (5) untuk memilih bagian geometri
yang akan diatur Element Size, lalu klik apply pada geometry (6), kemudian ubah tipenya dari
element size menjadi Number Of Divisions dana tur dengan mengisinya (7).
Cara Penggantian Material

Gambar 2.7 Cara Penggantian Material


Proses penggantian material dilakukan dengan cara masuk pada menu Project schematic
dan kemudian klik model 2 kali (1), kemudian akan muncul tool geometry dan klik tanda plus lalu
klik Line Body (2), maka akan muncul Detail Of Line Body, untuk mengganti materialnya maka
klik Assingment (3), lalu pilih material yang telah dibuat yaitu Cooper UNS 41100 (4).

Cara Generate Mesh

Gambar 2.8 Generate Mesh


Proses Generate Mesh dilakukan dengan cara pilih Tool Mesh (1), kemudian klik kanan
makan akan muncul Generate Mesh dan langsung di klik, maka proses Meshing akan berjalan
(2), ketika proses Generate Mesh selesai makan hasilnya tampak seperti pada gambar (3).
2.4 Pengaturan boundary condition (Tumpuan/constraint dan load/beban)
Cara Penggunaan Tumpuan (Fixed Support, Displacement atau Remote Displacement)

Gambar 2.11 Penggunaan Tumpuan Remote Displacement


Proses penempatan tumpuan dengan langkah awal pilih Tool Static Structural
(1),kemudian klik kanan maka akan muncul Insert (2), maka akan muncul Tool Remote
Displacement, pada permasalahan ini menggunakan Remote Displacement dikarenakan
ketika menggunakan Displacement hasilnya error (3), setelah proses tersebut maka akan
muncul menu untuk memilih geometri, pilih geometri pada node 1 kemudian apply (4),
setelah itu definisikan displacement yang kita buat sesuai permasalahan, pada permasalahan
ini Displacement terjadi pada sumbu Y maka pada setingan sumbu Y diatur Free Rotation (5).
Lakukan hal yang sama pada setinggan remote displacement, hanya saja pemilihan geometri
yang berbeda yaitu pada node 3 dan untuk proses selanjutnya sama.

Cara Pengaturan dan Peletakan Beban (Force)

Gambar 2.12 Pengaturan dan Peletakan Beban (Force)


Pengaturan dilakukan dengan mengklik Static Structural kemudian plih Remote
Displacement dan tentukan besar gaya yang diberikan,begitu pula dengan Remote
Displacement 2.
2.5 Pembacaan Hasil
Cara Mencari Displacement Arah X dan Y Pada

Untuk menentukan niali displacement X dan Y pada node 2 maka langkahnya yaitu pilih
menu Solution. Kemudian klik kanan akan muncul insert kemudian klik deformation kemudian
pilih direntional setalah itu tentukan arak X atau Y yang kita inginkan dan mengklik Titik benda
yang terdeformasi.
Cara Mencari Gaya Reaksi Arah X dan Y
Untuk mencari gaya reaksi kea rah sumbu X dan Y maka langkah awalnya adalah pilih Tool
Solution. Kemudian akan muncul menu insert, geser cursor untuk memunculkan tool Probe,
selanjutnya arahkan cursor dan akan muncul tool Force reaction, setelah itu kita mendefinisikan
geometri, pilih location method pada boundary condition dan untuk settingan boundary
condition pilih Remote Displacement yang dibuat dari tahap sebelumnya, selanjutnya yaitu klik
solve pada tool yang ada pada bagian atas (6) kemudian untuk melihat hasil pada Force Reaction
yang telah dibuat maka klik salah satu tool, langkah terakhir adalah melihat hasil yang akan
muncul pada analisis.

Anda mungkin juga menyukai