Anda di halaman 1dari 3

44cair.

Jarak antar molekul uap menjadi lebih jauh, dan kecepatan gerak molekul
menjadi lebih besar dari pada molekul air. Uap juga mudah dipampatkan atau
memiliki tingkat kompresibel yang tinggi. Air dalam bentuk cair hampir tidak dapat
dipampatkan. Uap air memiliki sifat seperti gas murni. Dalam kasus berikutnya, bila air
dalam wujud cair tersebut, suhunya turun hingga mencapai 0 oC (32 oF), tekanan tetap
konstan 1 atmosfir, maka air akan membeku dan berubah wujud menjadi es yaitu
wujud padat dari air. Sifat molekul es seperti sifat molekul zat padat lain, yakni jarak
molekul relatif lebih dekat, gerakan molekul menjadi tertahan sehingga energi molekul
menjadi lebih rendah dan tidak dapat dipampatkan. Proses perubahan wujud untuk
benda lain, sama seperti air tetapi dalam kondisi suhu dan tekanan yang berbeda.

Fasa Padat Benda dalam fasa padat atau solid, memiliki energi potensial internal
relative kecil. Molekul benda tersebut agak sedikit rapat akibat adanya gaya tarik dan
gaya grafitasi. Struktur molekulnya menjadi kaku sehingga pergerakan molekul
menjadi terbatas. Karena struktur molekulnya kaku (rigit) maka pada fasa padat ini
ukuran dan bentuk benda cenderung tetap dan tidak dapat dimampatkan (non
compressible).
45Fasa Cair Molekul pada benda yang berada pada fasa cair memiliki energi yang lebih
besar daripada ketika berada pada fasa padat. Energi yang lebih besar ini, dapat
mengatasi adanya gaya tarik-menarik molekul sehingga dapat lebih bebas bergerak.
Molekulnya bebas bergerak kemana saja sehingga zatnya mudah mengalir mengikuti
bentuk bejana yang ditempatinya. Fasa Gas Molekul benda dalam fasa gas memiliki
energi yang lebih besar daripada energi yang dimiliki ketika berada dalam fasa cair. Ia
mempunyai energi yang lebih dari cukup untuk mengatasi adanya gaya yang dapat
mengekangnya. Konsekuensinya, mereka dapat terbang dengan kecepatan tinggi.
Selalu bertubrukan dengan sesamanya dan juga dinding kontainernya. Oleh karena itu
gas akan tetap berada pada ukurannya tetapi tidak pada bentuknya. Gas mudah
dikompresi tetapi juga mudah bocor bila kontainernya tidak bagus.

a) Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari
campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan
akan turun.
b) Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran
reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik

Begitu juga sebaliknya, ketika suatu zat didinginkan, akan


menyebabkan partikel melepas kalor. Partikel yang melepas kalor
akan kehilangan energi untuk bergerak sehingga partikel akan
menjadi lebih tenang. Partikel yang sudah tidak bergerak akan
membentuk ikatan partikel yang kuat dan lebih sulit dipatahkan
sehingga zat tersebut akan berubah wujud, dari cair menjadi
padat, atau dari gas menjadi cair atau bahkan dari gas menjadi
padat.

Contoh sederhana untuk memahami ketiga zat tersebut dapat kita lihat dari perubahan wujud air.
Ketika temperaturnya rendah, maka energi kinetik dari molekul-molekul air kecil, sehingga tidak
menimbulkan pergerakan berpindah tempat pada partikel-partikelnya. Dapat dikatakan partikel-
partikel air tersebut hanya melakukan pergerakan secara vibrasi, tetapi tidak mampu melakukan
pergerakan secara rotasi ataupun translasi. Dalam hal ini air berupa es dengan wujud  padat.

air bisa membeku karena adanya penurunan energi kinetik di


dalam molekul air. Proses pendinginan menyebabkan molekul-
molekul air kehilangan panas. Panas berpindah dari air ke
lingkungan (seperti freezer). Panas yang hilang menyebabkan
energi kinetik dalam air berkurang. Ketika energi kinetik
berkurang pergerakan molekul-molekul air semakin lambat.
Airpun menjadi dingin.
Ada gaya antar molekul-molekul air yang semakin kuat ketika
gerakan partikel melambat, yaitu ikatan hidrogen. Karena ikatan
ini semakin kuat maka air mengeras berubah menjadi es.
Berpikir Kritis Evaluasi pernyataan berikut dan menjelaskan mengapa itu benar atau salah:
disorder law berarti bahwa entropi dari suatu sistem dapat tidak pernah menurun selama reaksi
spontan atau proses.
Pernyataan tersebut salah karena seharusnya Entropi meningkat sebagai hasil dari reaksi proses
atau spontan. Oleh karena itu, berikut ini

adalah benar untuk setiap proses spontan.

Karena keseluruhanadalah sistem ditambah lingkungan, setiap perubahan dalam


entropi keseluruhan adalah jumlah dari perubahan yang terjadi dalam sistem dan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai