Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan kegiatan pengukuran yang dilakukan, diperoleh data sebagai


berikut.
4.1.1 Data hasil pengukuran
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut.
Koordinat Lebar
Elevasi Kedalaman
Patok Sungai
S E (m) (m)
(m)
1 5°0’01,2,9” 119°41’7” 99 0,406 12
2 5°0’01,2,9” 119°41’7” 99 0,56 11,7
3 5°0’01,2,9” 119°41’7” 99 0,59 11,3

Dari letak ketiga patok yang dipisahkan dengan jarak 5 meter, dialirkan objek
berupa gabus dan botol yang berisi air dan pasir. Data waktu yang diperoleh adalah
sebagai berikut

Waktu (Detik)
Percobaan Objek yang Dialirkan
Patok 1 Ke 2 Patok 2 Ke 3
1 A 15,51 14,7
Gabus
B 11,69 7,27

Sampel yang diperoleh dari lokasi pengukuran merupakan sampel sedimen


yang kemudian dikeringkan dan ditimbang. Berikut merupakan hasil penimbangan
sampel.

Sampel Massa (Gram) Jenis Material


1 12,2 Lempung
2 10,3 Lengpung pasiran
3 14 Lempung

4.1.2 Pengolahan data


Dari data di atas, dilakukan perhitungan menggunakan rumus yang telah ada
untuk mencari kecepatan aliran dan kecepatan pengendapan. Berikut merupakan
pengolahan data yang digunakan.
1. Kecepatan aliran
Kecepatan aliran dapat diperoleh dengan menggunakan rumus berikut.
L
V=
t
a. Percobaan menggunakan objek gabus
 Patok 1 ke 2 percobaan 1
L 5 meter
V 1= = =0,32 m/s
t 15,51 detik
 Patok 1 ke 2 percobaan ke 2
L 5 meter
V 2= = =0 , 42 m/s
t 11,69 detik
Jadi kecepatan arus rata-rata dari patok 1 ke patok 2 adalah:
V 1 +V 2 0,32m/s +0,42 m/ s
V́ = = =0,37 m/s
2 2
 Patok 2 ke 3 percobaan 1
L 5 meter
V 1= = =0,34 m/ s
t 14,7 detik
 Patok 2 ke 3 percobaan 2
L 5 meter
V 2= = =0,68 m/s
t 7,27 detik
Jadi kecepatan arus rata-rata dari patok 2 ke patok 3 adalah:
V 1 +V 2 0,34 m/s+ 0,68 m/s
V́ = = =0,5 m/ s
2 2
2. Debit aliran
Debit aliran dapat dihitung menggunakan rumus berikut.
L1 D1 V 1 + L2 D2 V 2 +…+ Ln Dn V n
Q=
jumlah bagian(n)
Dari data hasil pengukuran, diperoleh:
a. Debit aliran menggunakan objek gabus
 Patok 1 - 2
L1 = 12 meter
L2 = 11,7 meter
D1 = 0.406 meter
D2 = 0,56 meter
Vrata-rata = 0,37 m/s
n =2
Maka debit aliran dari patok 1 ke patok 2 adalah:
(L1 D 1+ L2 D 2)V rata−rata
Q =
n
[ (12 m× 0,56 m ) +(11,7 m× 0,56 m)] × 0,37 m/s
¿
2
(6,72+6,552)× 0,37 m/s
¿
2
¿ 2,455 m3 /s
 Patok 2 - 3
L2 = 11,7 meter
L3 = 11,3 meter
D2 = 0,56 meter
D3 = 0,59 meter
Vrata-rata = 0,5 m/s
n =2
maka debit aliran dari patok 2 ke patok 3 adalah:
(L1 D 1+ L2 D2)V rata−rata
Q =
n
[ (11,7 m× 0,56 m )+(11,3 m ×0,59 m)] ×0,5 m/s
¿
2
(6,552+6,667)×0,5 m/s
¿
2
¿ 3,305 m3 /s
3. Kecepatan pengendapan
Persentase material pada sampel dapat diperoleh menggunakan rumus
berat material 1
Persentase Material= ×100 %
berat total material
a. Persentase pasir halus terhadap air
Volume botol yang digunakan sebagai sampel adalah 600 ml dan berat
pasir halus yang diperoleh dari 2 botol sampel adalah 173,2 gram. Maka
persentase pasir halus dalam sampel adalah sebagai berikut.
173,2 gram
% Pasir Halus= ×100 %=14,43 %
1200 gram
b. Persentase lempung terhadap air
Volume botol yang digunakan sebagai sampel adalah 600 ml dan berat
lempung yang diperoleh dari 1 botol sampel adalah 173,3 gram. Maka
persentase pasir halus dalam sampel adalah sebagai berikut.
173,3 gram
% Lempung= ×100 %=28,88 %
600 gram
Kecepatan pengendapan dapat dihitung menggunakan Hukum Stooke dan
Hukum Newton. Hukum Stooke berlaku apabila padatan lebih sedikit dari
air dengan persentase padatan kurang dari 40% sedangkan bila persen
padatan lebih dari 40% maka berlaku Hukum Newton. Dari perhitungan
persentase padatan di atas, kedua persentase menunjukkan lebih kecil dari
40%, maka kecepatan penegndapannya digunakan hukun Stooke.
a. Kecepatan pengendapan pasir halus
g = 9,8 m/s2
Ds = 0,1 mm = 0,0001 m
ρs = 1400 kg/m3
ρ = 1000 kg/m3
μ = 10-3 Pa s
Maka kecepatan pengendapan pasir halus adalah:
g D 2s ( ρs− ρ)
v s=
18 μ
v s=(9,8 m/s 2) ¿ ¿
(9,8 m/ s2 )(10−6 m 2)(400 kg/m 3)
v s=
0,018 Ns/m 2
(9,8 × 10−6 m 3 /s 2)(400 kg/m 3)
v s=
0,018 Ns /m2
(3,92 ×10−3 kg /s 2)
v s=
0,018 kg /ms
v s=0,218 m/s
b. Kecepatan pengendapan lempung
g = 9,8 m/s2
Ds = 0,003 mm = 3.10-6 m
ρs = 1300 kg/m3
ρ = 1000 kg/m3
μ = 10-3 Pa s
Maka, kecepatan pengendapan pasir halus adalah:
g D 2s ( ρs− ρ)
v s=
18 μ
v s=(9,8 m/s 2) ¿ ¿
(9,8 m/ s2 )(3 ×10−12 m2 )(300 kg /m3 )
v s=
0,018 Ns/ m2
(88,2 ×10−12 m3 /s 2)(300 kg / m3)
v s=
0,018 Ns /m2
(2,65 ×10−8 kg/ s2 )
v s=
0,018 kg /ms
v s=1,47 ×10−6 m/s
4. Luas kolam pengendapan
Dari data di ats, dapat di peroleh luas kolam pengendapan yang dibutuhkan
dengan menggunakan rumus:
debit aliran
Luas kolam pengendapan=
kecepatan pengendapan
 Luas kolam pengendapan pasir halus
debit aliran
Luas kolam pengendapan=
kecepatan pengendapan
3
2,641 m / s
Luas kolam pengendapan=
0,218 m/s
Luas kolam pengendapan=12,11 m 2
 Luas kolam pengendapan lempung
debit aliran
Luas kolam pengendapan=
kecepatan pengendapan
2,641 m3 / s
Luas kolam pengendapan=
1,47 ×10−6 m/ s
Luas kolam pengendapan=1.796 .598,64 m2

Anda mungkin juga menyukai