MATERI Kuliah M-12
MATERI Kuliah M-12
PENDOKUMENTASI SMK3-L
A. Tujuan Kuliah
Minggu ke-11, kita telah mempelajari tentang:
a. Metode pelaksana pelaksana pekerjaan yang akan dirumuskan SMK3-L
nya. Standar metode pelaksanaan di Indonesia Sebagian sudah
dirumuskan dalam bentuk SKKNI pelaksana.
b. Melakukan analisis potensi bahaya dari pekerjaan konstruksi dan
merumuskan pengendalian bahayanya.
c. Mendapatkan jadwal pelaksanaan pekerjaan konstruksi (dengan cara
mendesain jadwal/urutan prosedur yang ada pada SOP pelaksanaan
pekerjaan tersebut.), kemudian menempatkan titik-titik kritis
(Milestones) di mana diperlukan rekaman pelaksanaan. Rekaman-
rekaman tersebut bisa saja berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
dan/atau rekaman yang berkaitan dengan pelaksanaan K3. Kedua jenis
rekaman-rekaman tersebut, nantinya akan berguna sebagai dasar
pelaksanaan Audit. Audit bisa menyangkut metoda pelaksanaan
pekerjaan ataupun bisa menyangkut pelaksanan SMK3.
Pertanyaan: Bagaimana bentuk dokumen yang diperlukan untuk rekaman-
rekaman yang diperlukan, baik pada pelaksanaan pekerjaan maupun
pada pelaksanaan SMK3-L?
B. Tahap Perencanaan SMK3-L
Kembali ke SKKNI AMdK3K, tahap PLAN masih menyentuh bagian Kode unit:
09 “Menerapkan Peraturan Perundang-undangan yang terkait K3”, seperti pada
Gambar 1. Menyimak penjelasan Batasan Variabel butir (2) Peralatan dan
perlengkapan yang diperlukan, maka bisa dibaca tentang :
Prosedur Operasional Standar (POS) dan panduan praktis penerapan K3
konstruksi (2.2.4), dan
Gambar kerja, spesifikasi, jadwal pelaksanaan pekerjaan konstruksi (2.2.5)
Jadi perlengkapan ada 2 (dua) hal: (1) POS dan panduan praktis penerapan K3
konstruksi, dan (2) Segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
konstruksinya sendiri (Gambar kerja, speks, jadwal pelaksanaan).
1
Gambar 1: Kode unit S.942100.001.009.01
2
tersebut. Untuk menjawab permasalahan tersebut, kita perlu mengetahui
perbedaan aktivitas Audit dan Inspeksi dalam pelaksanaan pekerjaan.
3
e. Pelaksanaan Audit SMK3 meliputi 12 elemen dari aktivitas manajemen
sebagai berikut:
Elemen-elemen SMK3 Siklus PDCA SMK3
1. Pembangunan & Plan – Leadership & Komitmen,
Pemeliharaan Komitmen tinjauan awal kebijakan
2. Strategi Pendokumentasian Plan
3. Tinjauan ulang perancangan Plan/Act
& kontrak
4. Pengendalian Dokumen Do - penerapan
5. Pembelian Do - penerapan
6. Keamananbekerja Do - penerapan
berdasarkan SMK3
7. Standar Pemantauan Check – Pengukuran & evaluasi
8. Pelaporan & Perbaikan Act – Manajemen Review
kekurangan
9. Pengelolaan Material & Do - penerapan
Perpindahannya
10. Pengumpulan & Check – Pengukuran & evaluasi
Penggunaan Data
11. Audit SMK3 Check – Pengukuran & evaluasi
12. Pengembangan Act – Tinjauan manajemen
ketrampilan dan kemampuan
4
g. Tujuan Inspeksi K3 secara umum adalah untuk mengidentifikasi masalah
potensi, kekurangan sarana kerja, kinerja K3 di suatu bagian akibat suatu
perubahan, apa ada Tindakan yang memadai, menilai hasil kerja,
menunjukkan komitmen. Tujuan khusus antara lain, memeriksa hasil
pelaksanaan setiap rincian Program K3, memeriksa sarana-sarana baru,
mengukur hasil usaha dan peranan Supervisor terhadap K3. Pada dasarnya,
kegiatan inspeksi adalah bagian dari instruksi kerja dan utamanya dilakukan
oleh pemegang proses.
h. Klasifikasi Inspeksi meliputi
1. Inspeksi Umum Berkala, dilakukan bersama berbagai disiplin
2. Inspeksi Sewaktu-waktu/Mendadak, karena suatu sebab yang perlu.
Sebagai contoh, apabila terjadi kecelakaan kerja.
3. Inspeksi Berkelanjutan pada kegiatan konstruksi dari awal s/d akhir.
Sebagai contoh, opname pekerjaan untuk mengetahui progress
pelaksanaan pekerjaan; bisa tiap minggu, bulan, awal/akhir proyek.
4. Inspeksi khusus
i. Perbedaan antara Audit dan inspeksi
AUDIT INSPEKSI
Upaya mencari KTS (Ketidak Upaya menemukan sistem
sesuaian) di dalam sistem di bahaya dengan memeriksa
mana kegiatan dilakukan standar yang berhubungan
terhadap area keseluruhan dengan bahaya tersebut
sistem K3 yang ada di (terhadap Analisi potensi
perusahaan bahaya yang telah dibuat)
Mengukur efektivitas dari Menemukan kesesuaian dari
suatu pelaksanaan suatu suatu obyek
sistem (ukur capaian terhadap
sasaran dan tujuan)
Difokuskan terhada suatu Difokuskan terhadap suatu
sistem obyek
Pemeriksaan terhadap suatu Pemeriksaan terhadap hasil
proses/prosedur akhir
Metode pelaksanaan, tinjauan Metode pelaksanaan,
ulang, mencari kesesuaian pengujian secara teknis dan
dari observasi mendetail.
5
j. Hubungan Elemen SMK3 & Klausul ISO 9001:2000
ELEMEN AUDIT SMK3 KLAUSUL ISO 9001:2000
Pembangunan dan Pemeliharaan 5.1. Komitmen manajemen
Komitmen 5.2. Fokus pada Pelanggan
5.3. Kebijakan Mutu
5.4. Perencanaan
5.5. Tanggung jawab, Wewenang dan
Komunikasi
6.1. Penyediaan Sumber daya
Strategi pendokumentasian 4.1. Persyaratan Umum
4.2. Persyaratan Dokumentasi
Peninjauan ulang, perancangan & 7.2. Proses yang terkait dengan Pelanggan
Kontrak 7.3. Desain dan Pengembangan
Pengendalian Dokumen 4.2.3.Pengendalian Dokumen
Pembelian 7.4. Pembelian
Keamanan bekerja berdasarkan 6.3. Infrastruktur (Prasarana)
SMK3 6.4. Lingkungan Kerja
7.1. Perencanaan Realisasi Produk
7.5. Produksi dan Pelayanan
Standar Pemantauan 7.6. Pengendalian Alat-alat, Pemeriksaan dan
Pengukuran
8.1. Umum (Pengukuran, Analisa dan
Peningkatan)
8.2.3. Pemantauan dan Pengukuran proses
8.2.4. Pemantauan dan Pengukuran produk
Pelaporan & perbaikan kekurangan 8.3. Pengendalian ketidak sesuaian produk
8.5. Peningkatan
Pengelolaan material dan 7.5.5. Perlindungan Produk
perpindahannya
Pengumpulan dan penggunaan 4.2.2. Pengendalian rekaman data
data
Audit SMK3 8.2.2. Audit Mutu internal
Pengembangan ketrampilan dan 6.2. Sumber Daya Manusia
kemampuan
6
Adapun sekarang ISO 9001:2000 sudah diupdate menjadi yang berbasis
lingkungan; yakni ISO 9001:2015.
D. KECELAKAAN KERJA DAN KERUGIAN AKIBAT BAHAYA
1. Pengaruh pada Kecelakaan Kerja
7
Gambar 3. Hal-hal yang mempengaruhi bahaya di tempat kerja
9
8. Kepala pada daerah yang tidak teridentifikasikan sebelumnya
b. Leher (meliputi tenggorokan dan tengkuk, tulang belakang)
c. Batang Tubuh
1. Punggung (batang sumsum, tulang belakang dan otot-otot yang
berdampingan spinal/cord)
2. Dada (tulang rusuk, tulang dada, organ-organ dalam dari dada)
3. Perut (meliputi organ-organ dalam)
4. Panggul
5. Batang tubuh daerah ganda
d. Lengan Atas (Upper Limb)
1. Bahu (meliputi tulang ketiak dan bilah bahu)
2. Lengan bagian atas
3. Siku
4. Lengan bawah
5. Pergelangan tangan
6. Tangan (selain jari-jari)
7. Lengan / percabangan atas, daerah ganda
8. Lengan / percabangan atas daerah yang tidak terspesifikasikan
10
analisis potensi bahaya yang lebih teliti, demikian juga tentang
pengendaliannya.
11
Perhatikan pada kolom “Preventive”. Apabila, tertera kata kunci
“wajib”, maka otomatis pada saat pengajuan ijin kerja,,, hal-hal yang
bersifat wajib harus dipenuhi terlebih dahulu. Cara yang paling efektif
adalah dibuat daftar simak (Check list) di formulir perijinan pekerjaan
tentang pemenuhan hal-hal yang bersifat wajib tersebut. Inilah strategi
pendokumentasian keperluan inspeksi yang diturunkan dari tabulasi
Analisis Potensi Bahaya.
Contoh-contoh bentuk formulir keperluan inspeksi dapat dilihat pada
gambar-gambar berikut. Contoh tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan
keperluan inspeksi teknis dan/atau inspeksi K3. Jadi mungkin saja dalam
satu formulir dapat berisi kedua jenis inspeksi tersebut, dengan catatan
formulir tersebut harus ditanda-tangani oleh kedua Supervisor; Supervisor
Pelaksana dan Supervisor K3.
Perlu dicatat, keperluan perekaman baik teknis dan K3 nantinya akan
dipergunakan sebagai “FAKTA” yang obyektif dalam pelaksanaan AUDIT
K3. Pertanyaan yang mendasar, apakah selalu diperlukan di tiap akhir
suatu aktivitas dilakukan juga perekaman pelaksanaan K3??? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kita pelajari lagi elemen-elemen Audit
SMK3 (ada 12 elemen) dan hubungannya dengan Klausul ISO 9001:2000.
12
Perhatikan pada elemen-elemen Audit SMK3 yang berhubungan dengan
strategi pendokumentasian (no.2), standar pemantauan (no.7), pengelolaan
material dan perpindahannya (no.9, pengukuran dan penggunaan data
(no.10). Kalau kita mengadopsi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000,
maka perlu mempelajari klausul-klausul yang berkaitan dengan elemen-
elemen Audit SMK3 tersebut di atas. Hal ini merupakan studi yang
diperlukan dalam Tugas Akhir yang judulnya berkaitan dengan
implementasi SMK3 di proyek konstruksi.
13
dibuat umum. Perbedaannya, penanggung jawab (yang bertanda tangan)
adalah Supervisor K3/Ahli K3.
Sampai Tahap Belajar Ini, Anda harus:
1. Membedakan dokumen perekaman pelaksanaan pekerjaan vs perekaman
pelaksanaan K3
2. Membedakan pelaksanaan Inspeksi vs Audit
3. Menurunkan strategi pendokumentasian dari Analisi Bahaya, baik untuk
keperluan inspeksi teknis, maupun inspeksi K3 (termasuk bentuk formulirnya)
14
Gambar 6. Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Perekaman dokumen perlu diadakan pada item pekerjaan no. 3, 6,7, 9 dan
10 (lihat Gambar 6). Sekarang kita bisa menetapkan bentuk formulir
perekamannya. Untuk ijin kerja di aktivitas no.3, formulir ijin kerja
sekaligus untuk daftar simak K3 sebaiknya digunakan (seperti contoh
Gambar 4). Namun, inspeksi teknis perlu dilakukan pada aktivitas 6,7, 9
dan 10. Bentuk formulir inspeksi teknis perlu dibuat sesederhana mungkin
agar supaya tujuan dari inspeksi dapat tertera jelas. Misal, pada awal
pekerjaan pengecoran diperlukan inspeksi tentang material beton, campuran
beton (hasil Slump test, Workability, benda uji). Pada akhir pengecoran,
perlu ada inspeksi akhir tentang mutu pekerjaan, misal tentang elevasi
permukaan, sparing (tempat-tempat koneksi elektrikal) dan persiapan
perawatan beton,dll. Contoh formulir inspeksi teknis dapat anda baca pada
Bahan Referensi M-12 file “Inspeksi Pekerjaan Konstruksi.pdf”.
15
F. PENDALAMAN MATERI MINGGU KE-12
1. Mengacu kepada hasil kerja anda untuk membuat Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi di minggu ke-11, periksa Kembali Milestones yang
anda tetapkan pada Bar chart jadwal tersebut. Jadi jenis rekaman dokumen
bisa inspeksi teknis dan/atau inspeksi K3. Tugas anda adalah menentukan
Formulir Inspeksi yang anda perlukan pada pilihan pekerjaan konstruksi
anda.
2. Buatlah laporan hasil kerja anda dalam bentuk digital dan di-upload ke Klas
B SMK3-L (Edmodo – pada icon Tugas Pendalaman M-12). Laporan kerja
yang dibutuhkan adalah:
a. Print out perbaikan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
b. Daftar Formulir Inspeksi yang diperlukan dan penjelasan kapan
Formulir inspeksi tersebut digunakan dalam Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi.
3. SELAMAT BEKERJA DI RUMAH – Batas Pengumpulan : Rabu, 22 April
2020, jam 14.00.
16