Anda di halaman 1dari 16

III.

METODE PENGEMBANGAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan Research and Development

(R&D), yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

produk tersebut. Pengembangan yag dilakukan pada penelitian ini adalah pengembangan

model pembelajaran round table berbasis problem based learning (PBL) yang bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa beserta perangkat

pembelajaran yang mendukung yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD), dan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa.

B. Prosedur pengembangan

Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan mengacu ada prosedur R&D dari

Gall dan Borg (2003), yang memuat 10 lagkah pelaksanaan strategi penelitian dan

pengembangan yaitu:

1. Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan data)

2. Planning (Perencanaan)

3. Develop preliminary form of product (pengembangan desain produk awal)

4. Preliminary field testing (uji coba lapangan awal)

5. Main product revision (revisi hasil uji coba lapangan awal)

6. Main field testing (uji coba lapangan).

7. Operasional product revision (revisi produk hasil uji coba lapangan)

8. Operasional field testing (uji pelaksanaan lapangan)

9. Final product revision (penyempurnaan dan produk akhir)

10. Dissemination and implementation (disseminasi dan implementasi)

21
22

Langkah-langkah prosedur pengembangan dapat dilihat pada gambar

Gambar 3.1 Langkah-langkah Prosedur Pengembangan

Pada prosedur pengembangan diatas terdiri dari sepuluh langkah pengembangan.namun,

penerapan langkah-langkah pengemabangannya disesuaikan dengan kebtuhan peneliti.

Maka langkah-langkah tersebut disederhanakan menjadi enam langkah penelitian. Hal ini

dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh peneliti. Penjelasan

mengenai langkah-langkah peneltian dan pengembangan diatas sebagai berikut.

1. Penelitian Pendahuluan dan Pengumpulan Data (Research and information

collecting).

Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) berupa analisis kebutuhan dan

studi literatur. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mencari tahu masalah pembelajaran

apa yang dihadapi guru dan siswa. Observasi tersebut dilakukan dengan wawancara dan

penyebaran angket yang dilakukan pada guru matematika SMKN 1 Metro dan pemberian

soal siswa kelas X SMK N 1 Metro.

Studi literatur dilakukan dengan mengkaji teori-teori dan hasil penelitian yang

relevan sesuai dengan penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan. Tahap ini
23

mencakup kegiatan mengkaji literatur, khususnya teori dan konsep yang relevan dengan

masalah yang diteliti. Dari kajian teori, dipilih salah satu model pembelajaran yang

efektif untuk pembelajaran matematika yaitu model pembelajaran round table berbasis

problem based learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa.

2. Perencanaan Penelitian (Planning)

Berdasarkan hasil studi pustaka dan survei lapangan, kemudian dilakukan

perencanaan terhadap model pembelajaran yang akan dikembangan. Perencanaan dalam

penelitian R&D ini meliputi: merumuskan tujuan penelitian, memperkirakan hal-hal yang

dibutuhkan dalam penelitian, merumuskan kualifikasi peneliti dan bentuk partisipasinya

dalam penelitian. Rencana penelitian meliputi kemampuan yang diperlukan dalam

pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian tersebut,

desain atau langkah-langkah penelitian, dan kemungkinan pengujian dalam lingkup

terbatas. Pada tahap perencanaan, dilakukan perencanaan penyusunan model round table,

berupa buku model, Silabus dan RPP. Tahap selanjutnya menentukan kelas eksperimen

dan kelas kontrol, kemudian menentukan ahli materi dan ahli pendidikan untuk

mengembangkan model.

3. Pengembangan Desain Produk Awal (Develop Preliminary of Product)

Tahapan ini meliputi:

a. Membuat desain produk yang akan dikembangkan

b. Menentukan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama penelitian.

c. Menentukan tahap-tahap pengujian desain dilapangan.

Produk yang dikembangkan pada penelitian iniadalah pembelajaran model round table

bebrasis problem based learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan berfikir

matematis siswa. Desain pengembangan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

desain pengembangan ADDIE yangmerupakansingkatan dari analysis, design,


24

develpment, implementation,dan evalution. Setelah menyelesaikan produk pengembangan

round table, kemudian dilakukan validasi oleh ahli pendidikan untuk pengembangan

model round table berbasis PBL dan validasi oleh ahli materi untuk perangkat yang

digunakan untuk memfasilitasi pengembangan round table berbasis PBL, sehingga akan

diperoleh roduk awal yang pada tahap selanjutnya bisa diuji dilapangan awal.

4. Uji Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)

Tahap berikutnya adalah uji coba lapangan awal. Prouk modelpembelajaran yang

telah dianalisis dan direvisi serta mendapat validasi dari ahli materi, dan ahli desain

pembelajaran,kemudian diujicobakan di lapangan. Produk pengembangan model

pembelajaran round table berbasis PBL diujicobakan kepada siswa yang berbeda kelas

penelitian. Selanjutnya peneliti memberikan angket kepraktisan model pembelajaran

kepada seluruh siswa dalam kelas uji coba dan guru mata pelajaran matematika yaitu

pengujian soal pretest dan posttest.

5. Revisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)

Pada tahap ini dilakukan perbaikan dari hasiluji coba lapangan awal. Perbaikan

mengacu pada hasil analisis kualitas soal dilihat dari tingkat validitas, reliabilitas, daya

beda, dan tingkat kesukaran.perbaikan juga dilakukan pada pengembangan model round

table berbasis PBL dengan melihat hasil angket siswa dan guru matematika untuk

menyempurnakan pengembangan model round table berbasis PBL.

6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)

Tahap ini berkaitan dengan uji produk secara lebih luas, meliputi:

a. Menguji evektifitas desain produk

b. Uji efisiensi desain

c. Hasil uji lapangan


25

Evektifitas produk pengembangan adalah desain yangefektif baik dari ssi substansi

maupun metodologi. Data terkait penggunaan produk dikumpulkan untuk melihat

efektivitas dan efisiensi produk.

Sebelum uji lapagan, terlebuh dahulu siswa pada kelas eksperimen dan kontrol

diberikan preteset untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai materi yang akan

dipelajari. Kemudian produk pengembangaan diimplementasikan pada kelas eksperimen.

Setelah itu diakhir pertemuan siswa pada kelas diberikan posttest untuk mengetahui

efektivitas model pembelajaran round table berbasis problem based learning (PBL) yang

telah dikembangkan dalam meningkatkan pemecahan masalah matematis siswa.

C. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Metro pada tahun pelajaran 2020/2021.

Subjek dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap berikut.

1. Subjek Studi Pendahuluan

Pada studi pendahuluan beberapa langkah sebagai analisis kebutuhan berupa

observasi, wawancara, dan analisis tingkat kesulitan soal. Subjek pada saat observasi

adalah siswa kelas X SMK N 1 Metro, subjek pada saat wawancara adalah guru yang

mengajar matematika dikelas X SMK N 1 Metro.

2. Subjek Validasi

Subjek validasi pengembangan model pembelajaran round table berbasis

problem based learning (PBL) dalam penelitian ini adalah dua orang ahli yaitu dosen

FKIP Universitas Lampung.

3. Subjek Uji Coba Lapangan Awal

Subjek uji coba lapangan awal untuk model pembelajaran round table adalah

siswa kelas X Perkantoran 2 yang belum menempuh materi program linier danseorang

guru mata pelajaran matematika kelas X yaitu ibu Dra. Sri Rejeki Handayani.
26

4. Subjek Uji Coba Lapangan

Subjek uji penelitian iniadalah seluuh siswa kelas X Perkantoran 2 yang

selanjutnya disebut kelas eksperimen dan seluruhsiswa kelas X Perkantoran 3 yang

disebut kelas kontrol dengan masing-masing kelas berjumlah 30 siswa. Kelas eksperimen

yaitu kelas yang belajar dengan model pembelajaran round table berbasis problem based

learning (PBL) sedangkan kelas kontrol yaitu kelas yang belajar dengan model

pembelajaran rund table tanpa berbasis problem based learning (PBL).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua jenis instrumen,

yaitu nontes dan tes. Instrumen - instrumen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Instrumen Nontes

Instrumen nontes ini terdiri dari beberapa bentuk yang disesuaikan dengan

langkah-langkah dalam penelitian pengembangan. Terdapat dua jenis instrumen nontes

yang digunakan yaitu pedoman wawancara dan angket. Pedoman wawancara digunakan

saat studi pendahuluan, sedangakan instrumen angket digunakan pada beberapa tahapan

penelitian.

a. Angket Validasi Pengembangan Model Pembelajaran Round Table berbasis

Problem Based Learning (PBL)

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui isi rancangan dari pengembangan

model pembelajaran round table berbasis Problem Based Learning (PBL). Instrumen ini

berupa pernyataan yang diberikan kepada ahli pendidikan untuk dinilai dengan skala

likert empat pilihan jawaban yaitu 1 sangat kurang; 2 kurang; 3 baik; 4 sangat baik, serta

dilengkapi saran dari ahli desain pembelajaran.


27

b. Angket Validasi Soal Pretest posttest

Instrumen untuk memvalidasi soal pretest dan posttest diserahkan kepada ahli

materi. Instrumen yang diberikan berupa skala likert dengan empat pilihan jawaban yaitu

Sangat Baik (SB), Baik (B), Kurang (K), Sangat Kurang (SK), serta dilengkapi dengan

komentar dan saran.

c. Angket Validasi Silabus dan RPP

Instrumen untuk memvalidasi silabus dan RPP diserahkan kepada ahli materi.

Instrumen yang diberikan berupa skala likert dengan empat pilihan jawaban yaitu Sangat

Baik (SB), Baik (B), Kurang (K), Sangat Kurang (SK), serta dilengkapi dengan komentar

dan saran dari ahli materi

d. Angket Tanggapan guru Matematika

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tanggapan guru matematika mengenai

model pembelajaran round table berbasis Problem Based Learning (PBL) yang

dikembangkan. Instrumen yang diberikan berupa pernyataan skala likert dengan empat

pilihan jawaban yaitu 1 tidak setuju;2 kurang setuju);3 setuju ;4 sangat setuju, serta

dilengkapi dengan saran dari guru.

e. Angket Respon Siswa

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui respon siswa mengenai model

pembelajaran round table berbasis Problem Based Learning (PBL) yang dilaksanakan

dalam pembelajaran.

2. Instrumen Tes

Instrumen ini berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Penilaian

hasil tes dilakukan sesuai dengan pedoman penilaian indikator pemecahan masalah

matematis. Sebelum diberikan di awal dan akhir pembelajaran, instrumen ini


28

diujicobakan terlebih dulu pada kelas XI yang telah menempuh materi program linier

untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi yang

terkandung dalam tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan indikator

pembelajaran yang telah ditentukan. Tes yang dikategorikan valid adalah yang telah

dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur serta didasarkan

pada penilaian guru. Teknik yang digunakaan untuk menguji validitas empiris ini

dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Widoyoko, 2012:137).

n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
2 2
√(n ∑ X −(∑ X ) )( N ∑ Y −(∑ Y ) )
2 2

Keterangan:
r xy = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y
n = Jumlah Siswa
∑ X = Jumlah skor siswa pada setiap butir soal
∑ Y = Total skor siswa
∑ XY = Jumlah hasilperkalian skor siswa padasetiap butir soaldengan total skor siswa

Distribusi (Tabel r) untuk a=0,05 dan derajat kebebasan (dk =n−2)

Kaidah keputusan: Jika r xy >r tabel berarti valid, sebaliknya

Jika r xy <r tabel berarti tidak valid.

b. Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam hasil

ukurnya sehingga dapat dipercaya, sehingga akan menghasilkan data yang dapat reliabel

atau apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama. Bentuk soal tes yang digunakan pada penelitian ini adalah

soal tes tipe uraian. Menurut Arikunto (2013: 239) untuk mencari koefisien reliabilitas (

r 11) soal tipe uraian menggunakan rumus Alpha yang dirumuskan sebagai berikut:
29

2
n ∑ σi
r 11 =( )(
n−1
1−
σ i2 )
Keterangan:
r 11 = reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir soal
2
∑ σ i = jumlah varians butir
σ i2 = varians total

Interpretasi koefisien reliabilitas suatu butir soal menurut Arikunto (2013: 319), diambil

dari interpretasi nilai r yang disajikan pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Kriteria Koefisien Reliabilitas


Koefisien reliabilitas (r 11) Kriteria
0,00 ≤ r 11 ≤0,20 Sangat rendah
0,20<r 11 ≤ 0,40 Rendah
0,40<r 11 ≤ 0,60 Sedang
0,60<r 11 ≤ 0,80 Tinggi
0,80<r 11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan bantuan SPSS. Pada penelitian

ini data dikatakan reliabel jika nilai koefisien minimal mencapai 0,6 yaitu bahwa kategori

minimal data reliabel adalah sedang.

c. Tingkat Kesukaran

Arikunto (2009: 223) untuk menghitung tingkat kesukaran soal dihitung dengan

rumus sebagai berikut.

B
P=
JS

Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran menurut Arikunto (2009: 225), sebagai berikut:

 Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

 Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang


30

 Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

Kriteria soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal dengan tingkat kesukaran

sedang.

d. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui apakah suatu butir soal dapat

membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah.

untuk menghitung daya beda terlebih dahulu diurutkan dari nilai tertinggi dan terendah.

Berikut perhitungan indeks daya pembeda (DP) soal uraian digunakan rumus sebagai

berikut berdasarkan pendapat Sudijono (2008: 389) yaitu:

B A BB
DP= −
J A JB

Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu


B A = Rata-rata nilai kelompok atas pada butir soal yang diolah
BB = Rata-rata nilai kelompok bawah pada butir soal yang diolah
J A = Jumlah skor maksimum butir soal yang diolah pada kelompok atas
J B = Jumlah skor maksimum butir soal yang diolah pada kelompok bawah

Adapun interpretasi indeks daya pembeda suatu butir soal menurut Sudijono (2013: 399)

dapat dilihat dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Daya Pembeda


Daya Pembeda Kriteria
Negatif≤ DP ≤ 0,00 Sangat Buruk
0,01 ≤ DP ≤0,20 Buruk
0,21 ≤ DP ≤0,40 Cukup
0,41 ≤ DP ≤0,70 Baik
0,71 ≤ DP ≤1,00 Sangat Baik

Kriteria soal tes yang digunakan dalam penelitian ini memiliki interpretasi baik

dan sangat baik.

E. Teknik Analisis Data


31

Teknik analisis data dijelaskan berdasarkan jenis instrumen yang digunakan

dalam setiap tahapan penelitian pengembangan yaitu:

1. Analisis Data Studi Pendahuluan

Data studi pendahuluan ini berupa hasil observasi dan wawancara untuk

dianalisis secara deskriptif sebagai latar belakang diperlukannya pengembangan model

pembelajaran round table berbasis problem based learning (PBL). Observasi dilakukan

di dalam kelas X SMK N1 Metro. Wawancara dilakukan pada guru mata pelajaran

matematika yang mengajar kelas X. Hasil review berbagai buku teks serta KI dan KD

matematika SMK Kelas X juga dianalisis secara deskriptif sebagai acuan untuk

menyusun perangkat pembelajaran.

2. Analisis Data Validasi

Data yang diperoleh dari validasi model pembelajaran, silabus, RPP, dan soal tes

kemampuan pemecahan masalah matematis adalah hasil validasi para ahli melalui angket

skala kelayakan. Analisis yang digunakan berupa deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Data kualitatif berupa komentar dan saran dari validator dideskripsikan secara kualitatif

sebagai acuan untuk memperbaiki model pembelajaran, silabus, RPP, dan soal tes

kemampuan pemecahan masalah matematis. Data kuantitatif berupa skor penilaian ahli

materi dan ahli media dideskripsikan secara kuantitatif menggunakan skala likert dengan

4 skala kemudian dijelaskan secara kualitatif. Skala yang digunakan dalam penelitian

pengembangan ini adalah 4 skala, yaitu:

1) Skor 1 adalah kurang baik.

2) Skor 2 adalah cukup baik.

3) Skor 3 adalah baik.

4) Skor 4 adalah sangat baik.

Berdasarkan data angket validasi yang diperoleh, rumus yang digunakan untuk

menghitung hasil angket dari validator adalah sebagai berikut:


32

P=
∑ X ×100 %
∑ Xi
Keterangan:
P = Presentase yang dicari
∑ X = Jumlah nilai jawaban responden
∑ X i = Jumlah niai ideal
Sebagai dasar pengambilan keputusan untuk merevisi produk yang dikembangkan yaitu

menggunakan kriteria penilaian yang dijelaskan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Interpretasi Kriteria Penilaian Validitas Instrumen


Persentase (%) KriteriaValidasi
76−100 Valid
56−75 Cukup Valid
40−55 Kurang Valid
0−39 Tidak Valid
Arikunto (2009)

Hasil pertimbangan dari para validator, kemudian dianalisis dengan menggunakan Q-

Chohran. Analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat keseragaman validator

dalam memvalidasi. Adapun hipotesis yang akan diujikan adalah:

Ho : Validator memberikan pertimbangan sama atau seragam

H1 : Validator memberikan pertimbangan berbeda atau tidak seraga

Dengan kriteria yang digunakan, jika asymp.sig > α (α = 0,05) maka Ho diterima.

Sedangkan pada kondisi lain maka Ho ditolak

3. Analisis Data Tingkat Kepraktisan

Untuk memperkuat data hasil penilaian kevalidan atau kelayakan, dilakukan juga

penilaian kepraktisan model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru matematika dan

respon siswa berupa angket pengembangan model. Penilaian berdasarkan data angket

yang diperoleh. Kriteria analisis nilai rata-rata yang digunakan disajikan dalam Tabel 3.4

Tabel 3.4 Kriteria KepraktisanAnalisis Rata-rata


Nilai Tingkat Kepraktisan
85−100 Sangat Praktis
70−84 Praktis
33

55−69 Cukup Praktis


50−54 Kurang Praktis
0−49 Tidak Praktis
Arikunto (2013: 115)
Rumus yang digunakan untuk menghitung angket dari siswa adalah sebagai berikut:
n

∑X
i=1
P= n
×100 %
∑ Xi
i=1
Keterangan:
P = Presentase yang dicari
n

∑X = Jumlah niali jawaban responden


i=1
n

∑ Xi = Jumlah nialai ideal atau jawaban tertinggi


i=1

4. Analisis Efektivitas Model Pembelajaran Round Table berbasis Problem Based


Learning (PBL) untuk meningkatkan Kemamuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa

Data untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran round table berbasis

problem based learning (PBL) dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes

kemamuan pemecahanmasalah matematis sebelum pembelajaran (pretest) dan setelah

pembelajaran (posttest) pada kelas eksperimen dan kontrol. Data yang diperoleh dari

pretest dan postest dianalisis menggunakan uji statistik. Sebelum melakukan analisis uji

statistik perlu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah sebaran data responden

berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji

Kolmogorov-Smirnov Z (K-S Z) menggunakan software SPSS versi 20.0 dengan kriteria

pengujian yaitu jika nilai probabilitas (sig) dari Z ≥ 0,05, maka hipotesis nol diterima

(Trihendradi, 2005).

1) Hipotesis untuk uji normalitas data adalah:


34

H 0 : data berdistribusi normal

H 1 : data tidak berdistribusi normal

2) Kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H 0 diterima dalam arti data berdistribusi normal

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak dalam arti data tidak berdistribusi

normal

3) Hasil Perhitungan

Data uji normalitas diperoleh dari hasil pretest dan hasil posttest kelas X Perkantoran

2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Perkantoran 3 sebagai kelas kontrol.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

data memiliki variansi yang homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas variansi

maka dilakukan uji Levene. Dalam penelitian ini, uji homogenitas menggunakan uji

Levene dengan software SPSS versi 20.0 dengan kriteria pengujian adalah jika nilai

probabilitas (Sig.) lebih besar dari = 0,05, maka hipotesis nol diterima (Trihendradi,

2005).

1. Hipotesis untuk uji homogenitas data adalah:

H 0 : σ 12=σ 22 (kedua kelompok populasi memiliki varians yang homogen)

H 1 : σ 12 ≠ σ 22 (kedua kelompok populasi memiliki varians yang tidak homogen)

2. Kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H 0 diterima dan varian pada tiap kelompok

sama atau homogen.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak dan dan varian pada tiap kelompok

tidak sama atau tidak homogen.

3. Hasil perhitungan
35

Data uji homogenitas diperoleh dari hasil pretest dan hasil posttest kelas X

Perkantoran 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Perkantoran 3 sebagai kelas

kontrol. Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest dan posttest digunakan untuk

menguji kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dapat ditentukan Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas

data, dengan melihat hasil uji skor awal (pretest) dan skor akhir (posttest) kelas kontrol

dan eksperimen.

1. Hipotesis data skor awal (pretest)

H 0 : μ1=μ 2 (tidak ada perbedaan kemampuan awal kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa kelaskontrol dan kelas eksperimen)

H 0 : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan kemampuan awal kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa kelaskontrol dan kelas eksperimen)

2. Hipotesis data skor akhir (posttest)

H 0 : μ1=μ 2 (tidak ada perbedaan kemampuan awal kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa yang menggunakan round table berbasis problem

based learning (PBL) dan siswa yang menggunakan model

pembelajaran round table tanpa berbasis problem based learning

(PBL))

H 0 : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan kemampuan awal kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa yang menggunakan round table berbasis problem

based learning (PBL) dan siswa yang menggunakan model

pembelajaran round table tanpa berbasis problem based learning

(PBL))
36

Anda mungkin juga menyukai

  • Hongkong 2
    Hongkong 2
    Dokumen10 halaman
    Hongkong 2
    vikri rahmayuda
    Belum ada peringkat
  • Analisis Real II PDF
    Analisis Real II PDF
    Dokumen310 halaman
    Analisis Real II PDF
    vikri rahmayuda
    Belum ada peringkat
  • Contoh Undangan Aqiqah
    Contoh Undangan Aqiqah
    Dokumen2 halaman
    Contoh Undangan Aqiqah
    vikri rahmayuda
    Belum ada peringkat
  • Materi
    Materi
    Dokumen233 halaman
    Materi
    vikri rahmayuda
    Belum ada peringkat
  • Materi
    Materi
    Dokumen233 halaman
    Materi
    vikri rahmayuda
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen13 halaman
    Bab Ii
    vikri rahmayuda
    Belum ada peringkat
  • Soal Soal Telaah
    Soal Soal Telaah
    Dokumen20 halaman
    Soal Soal Telaah
    vikri rahmayuda
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen3 halaman
    Review Jurnal
    vikri rahmayuda
    Belum ada peringkat
  • MPP Kel 5
    MPP Kel 5
    Dokumen49 halaman
    MPP Kel 5
    vikri rahmayuda
    Belum ada peringkat