Anda di halaman 1dari 4

A.

POLITIK DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Politik Islam di dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyasah.Oleh sebab itu, di
dalam buku-buku para ulama dikenal istilah siyasah syar’iyyah. Dalam Al Muhith, siyasah
berakar kata sasa - yasusu. Dalam kalimat Sasa addawaba yasusuha siyasatan bererti
mengurusinya, melatihnya, dan mendidiknya. al-Siyasah juga berarti mengatur,
mengendalikan,mengurus,atau membuat keputusan,mengatur kaum, memerintah, dan
memimpinya. Secara tersirat dalam pengertian siyasah terkandung dua dimensi yang
berkaitan satu sama lain, yaitu tujuan yang hendak di capai melalui proses pengendalian, dan
cara pengendalian menuju tujuan tersebut.
Secera istilah politik islam adalah pengurusan kemaslahatan umat manusia sesuai
dengan syara’. Pengertian siyasah lainya oleh Ibn A’qil, sebagaimana yang dikutip oleh Ibnu
Qayyim, politik Islam adalah segala perbuatan yang membawa manusia lebih dekat kepada
kemaslahatan dan lebih jauh dari kemafsadatan, sekalipun Rasullah tidak menetapkannya
dan bahkan Allah SWT tidak menentukanya. Pandangan politik menurut syara’, realitanya
pasti berhubungan dengan masalah mengatur urusan rakyat baik oleh negara. Hanya saja tiap
ideologi punya pandangan tersendiri tentang aturan dan hukum mengatur sistem politik
mereka.
Dalil Berpolitik Dalam Islam
Rasulullah SAW sendiri menggunakan kata politik (siyasah) dalam sabdanya:
"Adalah Bani Israil, mereka diurusi (siyasah) urusannya oleh para nabi (tasusuhumul
anbiya). Ketika seorang nabi wafat, nabi yang lain datang menggantinya. Tidak ada nabi
setelahku, namun akan ada banyak para khalifah." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dijelaskan bahwa politik atau siyasah itu bermakna mengurusi urusan masyarakat.
Rasulullah SAW. bersabda: "Siapa saja yang bangun di pagi hari dan dia hanya
memperhatikan urusan dunianya, maka orang tersebut tidak berguna apa-apa di sisi Allah;
dan barang siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslimin, maka dia tidak
termasuk golongan mereka (iaitu kaum Muslim)” (Hadis Riwayat Thabrani).
Asas-asas Sistem Politik Islam
1. Hakimiyyah Ilahiyyah Hakimiyyah atau memberikan kuasa pengadilandan
kedaulatan hukum tertinggi dalam sistem politik Islam hanyalah hak mutlakAllah.
2. Risalah Risalah bererti bahawa kerasulan beberapaorang lelaki di kalangan manusia
sejak Nabi Adam hingga kepada Nabi Muhammads.a.w adalah suatu asas yang
penting dalam sistem politik Islam.
3. Khilafah Khilafah bererti perwakilan. Kedudukan manusia di atas muka bumiini
adlah sebagai wakil Allah. Oleh itu, dengan kekuasaanyang telah diamanahkanini,
maka manusia hendaklah melaksanakan undang-undang Allah dalam batas
yangditetapkan.
Prinsip Dasar Politik Islam
Dalam melaksanakan sesuatu, hendaknya diikuti dengan sebuah prinsip agar hal
yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan, begitu juga dengan politik islam yang memiliki
beberapa prinsip dalam pelaksanaanya, sebagai berikut: Musyawarah, keadilan, kebebasan,
persamaan, hak menghisab pihak pemerintah, diwajibkan memperkuat tali silaturahmi, dan
kedudukan tertinggi alam semesta dan hukumnya hanya berada di tangan Allah semata.
Tujuan Politik Islam
1. Memelihara keimanan menurut prinsip-prinsip yang telahdisepakati oleh ulamak
salaf daripada kalangan umat Islam
2. Melaksanakanproses pengadilan dikalangan rakyat dan menyelesaikan masalah
dikalanganorang-orang yang berselisih
3. Menjagakeamanan daerah-daerah Islam agar manusia dapat hidup dalam keadaan
aman dandamai
4. Melaksanakanhukuman-hukuman yang telah ditetapkan syarak demi melindungi
hak-hak manusia
5. Menjaga perbatasan negara dengan pelbagai persenjataanbagi menghadapi
kemungkinan serangan daripada pihak luar
6. Melancarkan jihad terhadap golongan yang menentang
7. Mengendalikan urusan pengutipan cukai, zakat, dan sedekahsebagaimana yang
ditetapkan syarak
8. Mengatur anggaran belanjawan dan perbelanjaan daripadaperbendaharaan negara
agar tidak digunakan secara boros atau kikir Melantik pegawai-pegawai yang cekap
dan jujur bagimengawal kekayaan negara dan menguruskan hal-ehwal pentadbiran
negara
9. Menjalankan pengawalan dan pemeriksaan yangrapi dalam halehwal awam demi
untuk memimpin negara dan melindungi agama.

B. NEGARA REPUBLIK INDONESIA: IJTIHAD POLITIK ULAMA NUSANTARA


Pancasila adalah warisan ulama Nusantara. Pancasila merupakan hasil ijtihad politik
para ulama Nusantara dalam menyikapi tentang ideologi yang tepat untuk Indonesia.
Cara menjaga bangsa Indomesia salah satunya adalah dengan menghormati warisan para
ulama berupa 'ijtihad politik ulama Nusantara' yang mewariskan Pancasila sebagai
ideologi berbangsa, Serta Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi, Bhinneka
Tunggal Ika sebagai realita dan sunnatullah di Indonesia serta komitmen ber Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
C. CINTA TANAH AIR DAN BELA BANGSA
Pengertian Cinta Tanah Air
Menurut Al-Buthy cinta yang dimaksud disini adalah perasaan kasih, perhatian dan
kepedulian yang ditujukan kepada seseorang untuk tanah airnya. Perasaan cinta tersebut
dapat membangkitkan dirinya untuk rela mengorbankan jiwa dan raganya dalam
mengemban tugas negara dan untuk mempertahankan tanah airnya.
Mencintai tanah air bukan hanya karena tabiat, tetapi juga lahir dari bentuk dari
keimanan kita. Karenanya, jika kita mengaku diri sebagai orang yang beriman, maka
mencintai Indonesia sebagai tanah air yang jelas-jelas penduduknya mayoritas Muslim
merupakan keniscayaan. Inilah makna penting pernyataan hubbul wathan minal iman.
Konsekuensi, jika ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang berupaya merusak keutuhan
NKRI, maka kita wajib untuk menentangnya sebagai bentuk keimanan kita. Tentunya
dalam hal ini harus dengan cara-cara yang benar menurut aturan yang ada karena kita hidup
dalam sebuah negara yang terikat dengan aturan yang dibuat oleh negara.
Dalil Tentang Cinta Tanah Air
1. QS. An-Nisa’ ayat 66
‫ار ُكم َّم افَ َعلُوهُ إِال َّ قَلِي ُُل ِّم ْنهُ ْم‬ ْ ‫ َعلَ ْي ِه ْم أَ ِن ا ْقتُلُوا أَنفُ َس ُك ْم أَ ِو‬i‫َولَوْ أَنَّا َكتَ ْبنَا‬
ِ َ‫اخ ُر ُجوا ِمن ِدي‬

“Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka:”Bunuhlah dirimu


atau keluarlah kamu dari kampungmu”, niscaya mereka tidak akan melakukannya,
kecuali sebagian kecil dari mereka”

2. QS. An-Nisa’ ayat 97-98

ُ‫ن أَرْ ض‬iْ ‫ض قَالُوا أَلَ ْم تَ ُك‬


ِ ْ‫ين فِي اأْل َر‬ iَ ِ‫ ُم ْستَضْ َعف‬i‫ ظَالِ ِمي أَ ْنفُ ِس ِه ْم قَالُوا فِي َم ُك ْنتُ ْم قَالُوا ُكنَّا‬iُ‫ين تَ َوف َّاهُ ُم ْال َماَل ئِ َكة‬
iَ ‫إِ َّن ال َّ ِذ‬
iَ ِ‫إِاَّل ْال ُم ْستَضْ َعف‬ ‫صي ًرا‬
‫ين ِمنَ ال ِّر َجا ِل َوالنِّ َسا ِء‬ ِ ‫ت َم‬ ْ
ْ ‫ك َمأ َواهُ ْم َجهَن َّ ُم َو َسا َء‬ ُ
َ ِ‫هَّللا ِ َوا ِس َعةً فَتُهَا ِج ُروا فِيهَا فَأولَئ‬
iَ ‫ُون ِحيلَةً َواَل يَ ْهتَد‬
‫ُون َسبِياًل‬ iَ ‫ن اَل يَ ْستَ ِطيع‬iِ ‫َو ْال ِو ْلدَا‬

“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan


menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan
bagaimana kamu ini?”. Mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang
tertindas di negeri (Mekah)”. Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu
luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?”. Orang-orang itu tempatnya
neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, kecuali
mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak
mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah)”
Hal-Hal yang dapat Mewujudkan Perasaan Cinta Tanah Air

1. Menjaga nama baik negara


2. Berjiwa dan berkepribadian baik
3. Bangga bertanah air dengan beragam suu budayanya
4. Tidak melakukan perbuatan atau tindakan yang merugikan bangsa
5. Setia dan taat aturan dan norma yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai