AKUNTAN PUBLIK
Abdul Manan
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Semarang,
ham11smg@gmail.com
Windasari Rahmawati
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Semarang,
windasarirachmawati@yahoo.com
Nasron Alfianto
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Semarang,
nasron.alfianto@gmail.com
Abstrak
Fraud akuntansi sebuah fenomena yang selama ini belum bisa dideteksi oleh akuntan publik
sebagai pihak yang memeriksa laporan keuangannya. Terbaru Penipuan dalam bidang akuntansi
kembali terjadi di perusahaan raksasa dan tidak terlacak oleh akuntan external (akuntan publik).
Awal semester pertama 2017 telah muncul isu terjadinya fraud akuntansi di British Telecom.
Pada salah satu anak usahanya di Italia. Kantor akuntan publik yang melakukan pekerjaan audit
pada British Telecom bukan kantor akuntan pubik yang kecil tetapi salah satu dari the bigfour,
Price Waterhouse Coopers (PwC).Modus fraud akuntansi yang dilakukan British Telecom di
Italia sebenarnya relatif sederhana dan banyak dibahas di literatur kuliah auditing namun banyak
auditor gagal mendeteksinya. Untuk mengetahui adanya fraud akuntansi auditor berupaya
memahami tatakelola perusahaan dan pengetahuan terhadap akuntansi forensik yang memadai.
Dalam penelitian ini variabel akuntansi forensik, sistem pengendalian intern, asimetri informasi,
kompensasi dan kendali religius sebagai variabel yang digunakan untuk mendeteksi dan
memahami ada tidaknya fraud akuntansi pada perusahaan yang di audit oleh auditor. Kata
Kunci: Akuntansi forensik, Fraud akuntansi, sistem pengendalian intern.
Abstract
Fraud accounting a phenomenon that has not been detected by a public accountant as a party that
checks its financial statements. Latest Fraud in the field of accounting re-occur in the giant
company and not tracked by an external accountant (public accountant). The beginning of the
first half of 2017 has emerged the issue of accounting fraud in British Telecom. On one of its
subsidiaries in Italy. The public accounting firm doing the audit work on British Telecom is not a
small public accounting firm but one of the bigfour, Price Waterhouse Coopers (PwC). The
British Telecom accounting fraud mode in Italy is actually relatively simple and much discussed
in the literature of auditing lectures yet many auditors fail to detect it. To know the existence of
accounting fraud the auditor seeks to understand corporate governance and knowledge of
forensic accounting is adequate. In this study, forensic accounting variables, internal control
system, information asymmetry, compensation and religious control as variables used to detect
and understand the presence or absence of accounting fraud in the company audited by the
auditor. Keywords: Forensic accounting, accounting fraud, internal control system.
178
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
179
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
Akuntan publik bukan seorang fraud masalah kejahatan, karena itu pendekatan Strain
investigator. Meskipun akuntan publik diberikan Theory kadang disebut a structuralexplanation.
pengetahuan dan pelatihan tentang fraud, bukan Berasumsi bahwa pada dasarnya orang itu taat
berarti mereka memiliki keahlian yang sama hukum, tetapi dibawah tekanan besar mereka akan
dengan fraud investigator. Pengetahuan dan melakukan kejahatan, disparitas antara tujuan dan
keahlian auditor intern pun tidak sama dengan sarana iniliah yang memberikan tekanan. Ketika
orang yang spesialis antifraud atau menjadi semua orang bergiat untuk mencapai kesuksesan,
investigator fraud. orang yang paling tidak mungkin sukses melalui
cara-cara yang sah adalah yang paling tertekan
Perumusan Masalah untuk (terpaksa) mempergunakan kesempatan
Dari beberapa kasus tentang fraud yang ilegal atau cara-cara yang tidak sah.
akuntansi tidak ada kecurangan akuntansi yang
dilakukan oleh manajemen terdeteksi oleh akuntan Robert K. Merton (1957) mengemukakan
atau auditor external sewaktu pelaksanaan audit teorinya bahwa korupsi merupakan suatu perilaku
dilakukan. Pertanyaan penelitian ini dirumuskan manusia yang diakibatkan oleh tekanan sosial,
sebagai berikut; Bagaimana pengaruh pemahaman sehingga menyebabkan pelanggaran norma-norma.
akuntansi forensik terhadap kendali religius, Setiap sistem sosial memiliki tujuan dan manusia
bagaimana pengaruh sistem pengendalian intern berusaha untuk mencapainya melalui cara-cara
terhadap kendali religius, bagaimana pengaruh (means) yang telah disepakati.Teori Strain
Asimetri informasi terhadap kendali religius, (Means-Ends Scheme) dari Merton ini ditujukan
bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kendali untuk menjawab bagaimana kebudayaan terlalu
religius, bagaimana pengaruh kendali religius menekankan sukses ekonomi tetapi membatasi
terhadap pengungkapan fraud akuntansi. kesempatan-kesempatan untuk mencapainya yang
TELAAH PUSTAKA akan menyebabkan tingkat korupsi yang tinggi.
Landasan Teori Suatu kehidupan masyarakat yang mementingkan
Strain Theory (Means – Ends Scheme) anggota keluarga sendiri (nepotisme) maupun
“Individu-individu dari kelas sosial rendah kepentingan antar individu dan kelompok (kolusi),
menjadi frustasi oleh ketidakmampuannya untuk akan menyebabkan orang lain iri dan
beradaptasi dalam anugerah ekonomi masyarakat menyuburkan korupsi. Demikian pula orang akan
yang lebih luas, akan mengarahkan kembali mencari jalan di dalam mencapai struktur
energi mereka ke dalam kegiatan kriminal sebagai kekuasaan agar ia mendapatkan kesempatan untuk
suatu cara untuk memperoleh anugerah ini” memperoleh apa yang diinginkannya. Hal ini dapat
(Merton, 1957) menjelaskan mengapa banyak negara berkembang
Strain Theoryatau Teori Ketegangan,memiliki jatuh ke dalam wabah korupsi.
fokus terhadap suatu konflik antara tujuan dan 2.1.1. Fraud
cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Dalam istilah sehari-hari fraud sering
tersebut. Struktur sosial merupakan akar dari diberi nama yang berlainan, seperti pencurian,
180
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
181
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
melakukan kecurangan. Dalam penelitian ini, 3. needs (kebutuhan), berkaitan dengan faktor-
elemen capability diproksikan dengan variabel faktor yang ibutuhkan oleh individu untuk
posisi/ jabatan dalam pekerjaan, level penalaran menunjang hidupnya yang menurutnya wajar.
moral, dan kompetensi, sebagaimana di exposure (pengungkapan), berkaitan dengan
gambarkan berikut ini: tindakan atau konsekuensi yang akan
Fraud Diamond dihadapi oleh pelaku fraud apabila pelaku
Incentive Perceived Opportunity ditemukan melakukan fraud.
Akuntansi Forensik
Tuanakotta (2012) mengemukakan bahwa
Rationalization Capability akuntansi forensik adalah penerapan disiplin
akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing, pada
masalah hukum untuk penyelesaian hukum
Gambar:Fraud Diamond – Wolfe and Hermanson didalam atau di luar pengadilan. Akuntansi
Fraud merupakan tindakan yang jelas-jelas forensik dapat diterapkan di sektor publik maupun
bertentangan dengan nilai-nilai dalam masyarakat swasta, sehingga apabila memasukkan pihak yang
karena tindak fraud menimbulkan banyak berbeda, maka akuntansi forensik menurut
kerugian baik secara materiil maupun moril, Crumbley dalam Tuanakotta (2012)
misalnya hancurnya reputasi organisasi, kerugian mengemukakan bahwa secara sederhana akuntansi
organisasi, kerugian keuangan negara, rusaknya forensik dapat dikatakan sebagai akuntansi yang
moril karyawan serta dampak-dampak negatif akurat untuk tujuan hukum, yang tahan uji dalam
lainnya. kancah perseteruan selama proses pengadilan,
GONE Theory dalam proses peninjauan yudisial atau tinjauan
Teori yang juga membahas perilaku administratif.
fraud dengan baik dikemukakan oleh Jack Bologna dan Lindquisdt (1995)
Bologne (1993). Teori ini dikenal sebagai GONE mendefinisikan akuntansi forensik dan investigasi
theory. Bologna dalam Soepardi (2006) adalah aplikasi kecakapan finansial dan sebuah
menjelaskan mentalitas penyelidikan terhadap isu-isu yang
faktor-faktor yang mendorong terjadinya tidak terpecahkan, yang dijalankan dalam konteks
kecurangan (fraud) meliputi: aturan pembuktian. De Lorenzo (1993)
1. greed (keserakahan), berkaitan dengan adanya mendefinisikan akuntansi forensik sebagai
perilaku serakah yang secara potensial ada di penerapan pengetahuan akuntansi dan
dalam diri setiap orang. keterampilan untuk masalah hukum, meskipun
2. opportunity (kesempatan), berkaitan dengan dalam lingkungan komersial yang kompleks saat
keadaan organisasi atau instansi masyarakat ini makna dan penggunaan istilah ini jauh lebih
yang sedemikian rupa sehingga terbuka luas. Tuanakotta (2012) mengemukakan di sektor
kesempatan bagi seseorang untuk melakukan publik (pemerintahan), tahap-tahap dalam seluruh
fraud terhadapnya. rangkaian akuntansi forensik terbagi-bagi diantara
182
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
183
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
184
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
mengemukakan beberapa kondisi perusahaan yang kompensasi. Salah satu cara manajemen untuk
berkemungkinan besar memberikan kesempatan meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan
timbulnya asimetri informasi, yaitu perusahaan- meningkatkan kinerja para karyawan adalah
perusahaan yang sangat besar yang mempunyai melalui kompensasi (Mathis dan Jackson, 2000
penyebaran secara geografis, yang meiliki prosedur dalam Dito, 2010). Kompensasi penting bagi
beragam, dan membutuhkan teknologi. Tipe karyawan sebagai individu karena besarnya
asimetri Informasi. Menurut Jansen dan Meckling kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka
(1976) dalam Olyvia (2010) ada dua tipe asimetri diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan
informasi yaitu: masyarakat.
1. Adverse selection, Adverse selection adalah Kompensasi seringkali juga disebut
sejenis asimetri informasi dimana satu pihak penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai
atau lebih yang melangusungkan suatu setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada
transaksi usaha, atau transaksi usaha potensial karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang
memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. mereka berikan kepada organisasi (Dito, 2010).
2. Moral Hazard, Moral hazard adalah jenis Selain itu dalam buku Malayu S.P. Hasibuan
asimetri informasi dimana satu pihak atau lebih (2002) dalam Dito (2010) terdapat beberapa
yang melangsungkan atau akan melangsungkan pengertian kompensasi dari beberapa tokoh.
suatu transaksi usaha atau transaksi usaha Menurut William B. Werther dan Keith Davis
potensial dapat mengamati tindakan-tindakan kompensasi adalah apa yang seorang pekerja
mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksi terima sebagai balasan dari pekerjaan yang
mereka sedangkan pihakpihak yang lainnya diberikannya. Baik upah per jam ataupun gaji
tidak. periodic didesain dan dikelola oleh bagian
Dari uraian diatas tentang asimetri Informasi personalia. Dan menurut Andrew F. Sikula
terhadap perusahaan klien dapat dirumuskan kompensasi adalah segala sesuatu yang
hipotesis penelitian sebagai berikut : dikonstitusikan atau dianggap segai suatu balas
Hipotesis 3 : Asimetri informasi mempengaruhi jasa atau ekuivalen. Menurut Malayu S.P.
kendali religius. Hasibuan (2002) dalam Dito (2010), tujuan
pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain
Kompensasi adalah: Ikatan Kerja Sama, Kepuasan kerja,
Manusia bekerja selain bertujuan sebagai pengadaan efektif, motifasi, stabilitas karyawan,
bentuk ibada, tetapi juga sebagi upaya memenuhi disiplin, pengaruh serikat kerja serta pangarug
kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang pemerintah.
karyawan mulai menghargai kerja keras dan Dari uraian diatas tentang kompensasi pelaksanaan
semakin menunjukkan loyalitas terhadap pekerjaan audit dapat dirumuskan hipotesis
perusahaan dan karena itulah perusahaan penelitian sebagai berikut :
memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja Hipotesis 4 : Kompensasi berpengaruh terhadap
karyawan yaitu dengan jalan memberikan kendali religius
185
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
186
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
187
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
Kriteria validity dan reliabilitas juga dapat dilihat Dalam PLS pengujian secara statistik setiap
dari nilai reliabilitas suatu konstruk dan nilai hubungan yang dihipotesiskan dilakukan dengan
Average Variance Extracted (AVE) dari masing- menggunakan simulasi. Dalam hal ini dilakukan
masing konstruk. Konstruk dikatakan memiliki metode bootstrap terhadap sampel. Pengujian
reliabilitas yang tinggi jika nilainya 0,70 dan AVE dengan bootstrap juga dimaksudkan untuk
berada diatas 0,50. Dapat disimpulkan bahwa semua meminimalkan masalah ketidaknormalan data
konstruk memenuhi kriteria reliabel. Hal ini penelitian. Hasil pengujian denganbootstrapping
ditunjukkan dengan nilai composite reliability di dari analisis PLS adalah sebagai berikut :
atas 0,70 dan AVE diatas 0,50 sebagaimana kriteria Hipotesis 1 : Pemahaman terhadap akuntansi
yang direkomendasikan. Forensik dapat mempengaruhi
kendali religius.
Pengujian Model Struktural (InnerModel) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
Pada prinsipnya penelitian ini menggunakan 5 buah hubungan variabel pemahaman terhadap akuntansi
variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya forensik dengan kendali religius menunjukkan nilai
yaitu variabel pengungkapan fraud akuntansi koefisien sebesar dengan nilai t sebesar 5.263 .
(PfrAk) yang dipengaruhi oleh Kendali religius Nilai tersebut lebih besar dari t tabel ( 1,960). Hasil
(KRgs) yang dipengaruhi oleh Pemahaman terhadap ini berarti pemahaman terhadap akuntansi forensik
akuntansi forensik (PakF), variabel sistem dengan kendali religius sesuai dengan hepotesis
pengendalian intern (SPI), variabel Asimetri HaliniberartiHipotesis1diterima.
informasi (AsIN), variabel Kompensasi (Komp). Hipotesis 2 : Pemahaman Sistem Pengendalian
intern dapat mempengaruhi kendali
PengujianHipotesis religius.
Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
informasi yang sangat berguna mengenai hubungan hubungan variabel pemahaman sistem pngendalian
antara variabel-variabel penelitian. Dasar yang intern dengan kendali religius menunjukkan nilai
digunakan dalam menguji hipotesis adalah nilai koefisien sebesar dengan nilai t sebesar 3.523 .
yang terdapat pada output result for inner weight. Nilai tersebut lebih besar dari t tabel ( 1,960). Hasil
ini berarti pemahaman sistem pengendalian intern
dengan kendali religius sesuai dengan hepotesis
HaliniberartiHipotesis2diterima.
Hipotesis 3 : Asimetri informasi mempengaruhi
kendali religius.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
hubungan variabel Asimetri informasi dengan
kendali religius menunjukkan nilai koefisien
sebesar dengan nilai t sebesar 4.778 . Nilai tersebut
lebih besar dari t tabel ( 1,960). Hasil ini berarti
188
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
asimetri informasi dengan kendali religius sesuai terhadap variabel pengungkapan fraud
dengan hepotesis HaliniberartiHipotesis3diterima. akuntansi
Hipotesis 4 : Kompensasi berpengaruh terhadap
kendali religius Keterbatasan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Pelaksanaan penelitian masih memiliki beberapa
hubungan variabel kompensasi dengan kendali keterbatasan yaitu :
religius menunjukkan nilai koefisien sebesar
1. Kuesioner yang disampaikan kepada responden
dengan nilai t sebesar 1.541. Nilai tersebut lebih
tidak semua kembali pada peneliti. Dan
kecil dari t tabel ( 1,960). Hasil ini berarti
pengisian kuesioner cenderung asal mengisi.
kompensasi dengan kendali religius tidak sesuai
2. Setiap indikator dari masing-masing variabel
dengan hepotesis HaliniberartiHipotesis4 ditolak.
laten dalam penelitian ini masih memiliki nilai
Hipotesis 5: Kendali religius berpengaruh terhadap
loading factor yang tidak paling besar
pengungkapkan Fraud Akuntansi pada
dibanding nilai loading jika dihubungkan
saat pelaksanaan audit.
dengan variabel laten lain. Hal ini
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa variabel laten masih
hubungan variabel kendali religius dengan
memiliki pengukur berkorelasi tinggi dengan
pengungkapan fraud akuntansi menunjukkan nilai
konstruklainnya.
koefisien sebesar dengan nilai t sebesar 0.485 .
Nilai tersebut lebih kecil dari t tabel ( 1,960). Hasil Saran
ini berarti kendali religius dengan pengungkapan Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini,
fraud akuntansi, tidak sesuai dengan hepotesis Hal diharapkan Penelitian selanjutnya hendaknya perlu
ini berarti Hipotesis 5ditolak. dilakukan uji pra-sampling kuesioner, karena
KESIMPULAN dalam penelitian ini masih terdapat indikator-
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indikator yang bersifat ganda yaitu satu indikator
pengaruh pemahaman terhadap akuntansi forensik, dapat mengukur duavariabel.
sistem pengendalian intern, asimetri informasi dan DAFTAR PUSTAKA
kompensasi terhadap kendali religius dan variabel Albrecht, W. Steve, Albrecht, Chad O., Albrecht,
kendali religius terhadap pengungkapan fraud Conan C., & Zimbelman, Mark.F.,
2011.Fraud Examination.4th Edition. USA:
akuntansi. Berdasarkan analisis dan pembahasan South-Westem Cengage Learning.
pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik Association of Certified Fraud Examiners,
2008. Report to Nation on Occupational
kesimpulan sebagai berikut : Fraud & Abuse. Texas : The Association of
1. Variabel pemahaman terhadap akuntansi Certified Fraud Examiners, Inc.
Association of Certified Fraud Examiners,
forensik, sistem pengendalian intern, asimetri 2016.Fraud Examiners Manual (International
infoemasi berhubungan dengan kendali religius Edition). Texas: The Association of Certified
Fraud Examiners, Inc.
2. Variabel kompensasi tidak berpengaruh Amin Widjaya. 1992. Pemeriksaan Kecurangan
terhadap variabel kendali religius dan variabel (Fraud Auditing). Rineka Cipta: Jakarta
kendali religius tidak mempunyai pengaruh
189
Dinamika Sosial Budaya, Vol 19, No. 2, Desember 2017, pp 178-
190 p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
Anthony.N. Robert dan Govindrajan Vijay.2001. Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar
Managemen Control System.Buku 2. Saemba Akuntansi Keuangan. IAI – Kompartemen
Empat: Jakarta. Akuntan Publik, Jakarta.
Arifiyani, Hesti Arlich. 2012. Pengaruh Koroy, Tri Ramaraya. 2008. Pendeteksian
Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan
Kompensasi Manajemen Terhadap Perilaku Oleh Auditor Eksternal.Jurnal Akuntansi
Etis Karyawan. Jurnal Nominal dan Keuangan. Vol.1
Vol.1.No1.Tahun 2012. FE UNY: Okoye and Gbegi, 2013. Forensic Accounting: A
Yogyakarta. Tool for Fraud Detection and Prevention
Bologna & Linquisdt, 1995. Fraud Auditing and in the Public Sector. (A Study of Selected
Forensic Accounting: New Tolls and Ministries in Kogi State).International
Techniques. New York, USA : John Wiley & Journal of Academic Research in Business
Sons, Inc. and Social Sciences. Vol.3, No.3, March
Cressey, 1953. Other People Money, Study in the 2013. ISSN:2222-6990.
Social Psichology of Embezzlement. Rahmawati.2006. Pengaruh Asimetri Informasi
Montclain, JN: Patterson Smith. Terhadap Praktek Manajemen Laba Pada
Crumbley, 2005.Forensic and Investigative Perusahaan Perbankan Publik yang
Accounting. USA. CCH Group: ISBN Terdaftar di BEJ. SNA IX: Padang.
0808013653,2005. Santoso, 2011.Efisiensi dan Efektivitas
Pengelolaan Keuangan Daerah di
COSO (n.d.), Committee of Sponsoring Kabupaten Ngawi.Tesis.Surakarta : FE-
Organization of Treadway Commission. Universitas Sebelas Maret.
Internal Control –Integrated Framework, Sihombing, 2014. Analisis Fraud Diamond
AICPA, New York, NY. Dalam Mendeteksi Financial Statement
COSO ERM (2004), Committee of Sponsoring Fraud : Studi Empiris pada Perusahaan
Organization of Treadway Commission. Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Enterprise Risk Management – Integrated Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012.
Framework, AICPA, New York, NY. Diponegoro Journal of Accounting -
Fauzan, Purnamasari dan Gunawan, 2015.Pengaruh Vol.03, No.2, 2014.
Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif Swarna, 2012.Penerapan Akuntansi Forensik dan
terhadap Pengungkapan Fraud (Studi Kasus Audit Investigasi dalam Mendeteksi Fraud
pada Badan Pengawasan Keuangan dan di Lingkungan Digital.Medan : Fakultas
Pembangunan Perwakilan Jawa Ekonomi-Universitas Sumatera Utara.
Barat).Prosiding Akuntansi. ISSN: 2460- Tuanankotta, Theodorus.M. 2007. Akuntansi
6561. Forensik dan Audit Investigasi Seri
Friskila.Monigka.2010. Pengaruh Ketaatan Departemen akuntansi. FE UI : Jakarta.
akuntansi, Sistem Pengendalian Intern, Tuanakotta, 2009.Menghitung Kerugian
Moralitas Manajemen dan Kesesuaian Keuangan Negara dalam Tindak Pidana
Kompensasi Terhadap Kecenderungan Korupsi. Jakarta: Salemba Empat.
Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Tuanakotta, 2012.Akuntansi Forensik dan Audit
Perusahaan BUMN di Kota Padang). FE UNP Investigatif. Jakarta: Edisi 2, Salemba
: Padang Empat.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Willopo. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang
dengan Program SPSS, Cetakan IV. Berpengaruh Terhadap Kecenderungan
Semarang: Badan Penerbit Universitas Kecurangan Akuntansi Studi Pada
Diponegoro, Semarang. Perusahaan Publik SNA IX : Padang.
Hopwood, W. S. Leiner, J. J. & Young, G. R. Yelly, Anggraini. 2008. Pengaruh Asimetri
2008.Forensic Accounting. New York, : Informasi & Ukuran Perusahaan Terhadap
McGraw - Hill/ Irwin Companies. Rekayasa Laporan Keuangan pada
Howard & Sheetz, 2007.Forensic Accounting and Perusahaan yang Terdaftar di BEI.
Fraud Investigation for Non-Experts. New Zimbelman, Mark. F., Albrecht, Conan C.,
York, USA : John Wiley & Sons, Inc. Albrecht, W. Steve, & Albrecht, Chad O.,
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Pforesional 2014.Akuntansi Forensik (Forensik
Akuntan Publik. Salemba Empat: Accounting). Edisi Keempat. Jakarta :
Jakarta.Irditkesad, Kutiyono. Fraud Salemba Empat,Cengage Learning Asia
(kecurangan): Apa dan Mengapa Pte Ltd.
190