Anda di halaman 1dari 2

A.

Ekonomi Politik Pendekatan Strukturalisme


Teori struktural adalah aliran yang perkembangan idenya dari sosialisme yang percaya
bahwa pembangunan dapat dicapai dibawah paham sosialisme. Aliran ini timbul pada akhir
1940 dan 1950-an. Aliran struktural ini adalah genre yang menolak adanya ketimpangan-
ketimpangan struktural yang dijadikan sumber ketidakadilan sosial ekonomi, hal tadi berbeda
dengan neoklasik yg melandaskan pada kepentingan pribadi, prosedur pasar bebas.
Pada dasarnya, aliran struktualisme memiliki persamaan dengan teori marxisme yg ada
lantaran adanya sistem ekonomi kapitalisme. Menurut thee Kian Wie (1987) Aliran
strukturalis sudah banyak mensugesti tafsiran historis mengenai konflik yang dihadapi sang
Negara-negara Amerika Latin antara lain :
1. Ketimpangan distribusi pendapatan serta konsentrasi kekayaan & kekuasaan politik
terhadap kaum bangsawan/kaya yang mengakibatkan terhambatnya mobilisasi sosial
serta mengakibatkan pola konsumsi yg berlebihan sebagai akibatnya menimbulkan
tidak adanya pendorongan
2. Struktur perdagangan luar negeri yaitu Negara-negara Amerika Latin yang hanya
berperan sebagai pengekspor komoditas-komoditas primer pada bentuk bahan
mentah ke Negara-negara industriadanya, adanya struktur ini menyebabkan kerugian
kepada Negara.
3. Adanya struktur kepemilikan dan dominasi huma dan konduite non-ekonomis dan
oligarki tuan tanah dimana orang yg memiliki huma luas hanya buat gengsi sosial
dan melindungi menurut bahaya inflasi yg akan mengakibatkan sector pertanian
mengalami kemacetan yg cukup lama .

Struktur perdagangan luar negeri negara Amerika Latin, yg hanya berperan sebagai
pengekspor komoditas primer dalam bentuk bahan mentah ke negara industri. Struktur
perdagangan seperti ini hanya menguntungkan negara industri maju, sedangkan negara
pengekspor tetap berada ditempat.

Stagnasi yang sejak usang dialami oleh sektor pertanian, yang disebabkan sang struktur
pemilikan dan penguasaan tanah serta perilaku nonekonomis & oligarki tuan tanah, yang
mempunyai lahan luas buat gengsi sosial dan untuk melindungi diri berdasarkan bahaya
inflasi & yang mengusahakan huma-lahan pertanian yg amat luas menggunakan teknologi
yang bersifat regresif.

Distribusi pendapatan yg amat tak seimbang dan konsentrasi kekayaan dan kekuasaan
politik dalam segolongan elit yang menghambat mobilisasi sosial, memperlemah (& bahkan
menghancurkan) intensif buat aktivitas ekonomi yang lebih produktif, & mengakibatkan pola
konsumsi hiperbola sehingga nir mendorong pembentukan modal neto.

Kaum realis dan strukturalis memiliki kesamaan konsep pada menekankan permasalahan
dalam proses hubungan internasional. Bahkan, kaum neorealis dan strukturalis sepakat bahwa
konflik struktural terjadi lantaran ketergantungan antarnegara pada bidang ekonomi. Di
pulang itu pula, perspektif strukturalisme mempunyai kecenderungan konsepsi menggunakan
kaum liberalis & neoliberalis. Persamaan pada antara keduanya terletak dalam interaksi
perekonomian antarnegara & peranan penting dari aktor bukan negara pada interaksi
internasional.

Sebagaimana halnya menggunakan perspektif lain pada teori Hubungan Internasional,


strukturalisme pula memiliki beberapa asumsi dasar yg mendukung perspektif tersebut
(Steans et al., 2005: 76).

1. Karakteristik hubungan internasional telah ditentukan oleh struktur ekonomi kapitalis


dunia atau sistem kapitalisme global.
2. Politik internasional terbentuk oleh faktor-faktor ekonomi
3. Kaum strukturalis menganggap bahwa faktor utama pada hubungan internasional
adalah aktor negara dan aktor bukan negara.
4. Negara dipercaya lebih mencerminkan kepentingan kelas-kelas dominan
dibandingkan menggunakan kepentingan nasional yg sebenarnya.
5. Kapitalisme merupakan suatu tatanan dasar sosial dan ekonomi yang nir adil sehingga
cenderung membangun pertarungan dan ketidakrukunan.
6. Kapitalisme diciri-cirikan dengan pertentangan-pertentangan internal & adalah
sasaran bagi krisis periodik.

Keenam asumsi dasar pada perspektif strukturalisme tadi dipercaya telah


mengungkapkan prinsip-prinsip kaum strukturalis jauh lebih pada.

Strukturalis adalah paham yang menolak ketimpangan struktural sebagai asal


ketidakadilan sosial-ekonomi, Yang dianut oleh Neoklasik dilandaskan dalam prinsip
kepentingan pribadi, mekanisme pasar bebas, persaingan ketat, & pengutamaan pertumbuhan
dibanding pemerataan.

Kaum strukturalis pada biasanya menolak mekanisme pasar bebas, lantaran mereka
menilai mekanisme pasar bebas tadi secara inheran cenderung menyebabkan ketidakadilan
sosial-ekonomi. Pasar Bebas terbukti tidak omniscent & omnipotent, tidak self-regulating &
self-correcting. Pasar bebas pula tidak bisa mengatasi, justru memperkukuh, ketimpangan
struktural & mendorong polarisasi sosial-ekonomi, dan memperenggang integrasi sosial &
persatuan nasional. Pasar bebas memelihara sistem ekonomi subordinasi yg eksploitatif,
nonpartisipatif dan nonemansipatif, atas kerugian yg lemah.

Anda mungkin juga menyukai