Anda di halaman 1dari 4

1.

Kelimpahan unsur vanadium


Vanadium terdapat di kerak bumi dengan kadar (0,02%), kandungan vanadium dalam
batu-batuan pada kerak bumi sekitar 136 ppm dan merupakan unsur transisi terbanyak
ke lima setelah besi, titanium, mangan, dan zirkonium. Vanadium ditemukan dalam
batuan fosfat dan beberapa bijih besi juga terdapat pada minyak mentah sebagai
senyawa organik. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi
vanadium triklorida dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium.
Beberapa mineral vanadium yang menonjol:
a. Vanadinite : 3Pb3(VO4)2PbCl2
b. Carnotite : K2O2UO3V2O23H2O
c. Patronite : V2S33CuS2
2. Sifat kimia
- Vanadium sukar larut dalam asam sulfat dan asam klorida dan air brom, tetapi
larut dalam HF dan HNO3
- Vanadium tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan pelindung oksida pada
permukaannya
- Reaktif dalam keadaan dingin
- Vanadium memiliki tingkat oksidasi tertinggi jika berikatan dengan unsur yang
sangat elektronegatif seperti O dan F
- Memiliki sifat paramagnetik
3. Sifat fisika
- Berwarna keperakan dan ringan
- Berupa fasa padat
- Jari-jari atom : 1,34 A
- Massa atom : 50,9415
- Titik didih : 3680 K
- Massa jenis : 6,11 g/cm3
- Konduktivitas listrik : 4 x 106 ohm-1cm-1
- Elektronegativitas : 1,63
- Potensial ionisasi : 6,74 V
- Bilangan oksidasi : IV, V
- Titik lebur : 2163 K
- Titik leleh : 1915
- Jari-jari ionik : 0,074 nm
- Jari-jari van der waals : 0,134 nm
- Energi ionisasi I : 649,1 KJ/mol
- Energi ionisasi II : 1414 KJ/mol
- Energi ionisasi III : 2830 KJ/mol
- Energi ionisasi IV : 4652 KJ/mol
4. Manfaat
Dalam kehidupan sehari-hari
- Vanadium penting untuk alat-alat baja kecepatan tinggi
- Dalam biologi, atom vanadium merupakan komponen penting beberapa enzim,
terutama nitrogenase vanadium yang digunakan oleh beberapa mikroorganisme
nitrogen
- Vanadium berperan penting dalam metabolisme tulang dan gigi serta
penyembuhan luka (Palupi dkk., 2013).
- Ditinjau dari aspek farmakologis pada manusia, vanadium berfungsi dalam
metabolisme lipid dan glukosa dengan meningkatkan oksidasi glukosa, glikogen
sintesis, dan glukosa hepatik. Vanadium juga dapat bertindak sebagai insulin
mimetic agent, yaitu meningkatkan aktivitas dan sensitivitas insulin dalam tubuh
(Okochi dan Okpuzor, 2005)

Dalam Industri

Vanadium banyak digunakan dalam industri-industri seperti: membuat peralatan yang


membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi seperti per mobil dan alat mesin
berkecepatan tinggi. Untuk membuat logam campuran. Oksidasi vanadium (V2O5)
digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat dengan proses kontak.

Dalam Kesehatan

Vanadium diketahui memiliki kegunaan untuk mengobati penyakit jantung. Selain itu
vanadium juga memiliki keterlibatan dalam produksi sel darah merah dan
direkomendasikan untuk pengobatan diabetes (Haas, 2015).

5. Reaksi-reaksi
A. Halida
Vanadium hanya membentuk satu pentafluorida.
2VF4 Pemanasan 600C VF5 + VF3
VF5 merupakan cairan tak berwarna.
V + Cl2 VCl4
VCl4 adalah tetrahedral dalam wujud gas.
Senyawa VX3 adalah semua campuran polimerik di (dalam) dengan dikelilingi
susunan V yang oktahedral. VCl3 dan VBr3 dapat dibuat dari elemen-elemen dan
VF3 dibuat dari VCl3 dan HF. VF3 dapat menjadi kristal dari air, memberikan
[VF3(H2O)3].
Semua vanadium dihalida telah diketahui, senyawa VX 2 diperoleh dari reduksi
trihalida Zn/asam dalam larutan air.
B. Oksida
V2O5 berwarna orange atau merah. V2O5 murni yang diperoleh dengan

mengasamkan amonium metavanadat atau hanya dengan memanaskannya:

2NH4VO3 + H2SO4 V2O5 (terhidrasi) + (NH4)2SO4 + H2O

2NH4VO3 V2O5 + 2NH3 + H2O

V2O5 bersifat amfoter, namun yang terutama adalah bersifat asam. Dengan basa

kuat NaOH membentuk ion VO43- yang tak berwarna. V2O5 larut dalam asam kuat

membentuk ion dioksivanadium berwarna kuning pucat.

6. Ekstraksi

Cara mendapatkan vanadium diantaranya dengan cara ekstraksi dari beberapa

senyawa:

A. Dari vanadinite

Ekstraksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap:

1. Pemisahan PbCl2

Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap,dioxovanadium

klorida tetap dalam larutan.

2. Pembuatan V2O5

Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan

NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 yang bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
3. Reduksi V2O5

V2O5 direduksi dengan Ca pada 900-950C untuk memperoleh vanadium

murni (Mardenand, 1927).

B. Dari Carronite

1. Pembuatan sodium orthovanadate

Carnotite dicairkan dengan Na2CO3,massa cair yang diperoleh diekstraksi

dengan air untuk mengendapkan Fe(OH)3, larutan dipekatkan dan didinginkan

maka didapat Na3VO4.

2. Pembuatan V2O5

Larutan yang berisi Na3VO4 diberi NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3,

sehingga terbentuk NH4VO3,yang dipanaskan untuk mendapatkan V2O5.

3. Reduksi V2O5

Dengan cara Mardenand-Rich diperoleh logam vanadium murni.

Anda mungkin juga menyukai