Anda di halaman 1dari 15

DIFERENSIASI SOSIAL TERHADAP PERSATUAN

INDONESIA

O
L
E
H

NIKODEMUS LULU HATI

KELAS X IBB

SMA NEGERI 10 KUPANG


2020

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. LatarBelakang..................................................................................................1
B. RumusanMasalah............................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Definisi Diferensiasi sosial..............................................................................3


B. Bentuk-bentuk Diferensiasi sosial...................................................................4
C. Pengaruh Diferensiasi dalam masyarakat.......................................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................

Kesimpulan............................................................................................................12
Saran......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kenyataan yang ada di dalam masyarakat senantiasa


mempunyai penghargaan terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat
yang bersangkutan. perbedaan-perbedaan yang terjadi memang secara
kodrati telah ada. Penghargan yang lebih tinggi terhadap hal-hal
tertentu akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih
tinggi. Jika suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan material
daripada kehormatan, misalnya, maka mereka lebih banyak mempunyai
kekayaan material dan menempati kedudukan yang lebih tinggi. Gejala
tersebut menimbulkan lapisan masyarakat, yang merupakan pembedaan
posisi seseorang atau suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-
beda secara vertikal.

Dalam diferensiasi sosial perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai


derajat yang sama dan seyogyanya saling menghormati dalam perbedaan-
perbedaan tersebut. Namun pada kenyataannya perbedaan yang terjadi
pada masyarakat tersebut sering menyebabkan terjadinya konflik.
Konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena adanya diferensiasi
sosial dalam hal agama, etnik, ras, jenis kelamin, dan lain
sebagainya.
B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa pertanyaan yang saya


rumuskan sebagai sebuah kajian dalam pembahasan ini, antara lain:
1. Bagaimana definisi diferensiasi sosial ?
2. Apa saja bentuk-bentuk diferensiasi sosial ?

3
3. Bagaimana pengaruh diferensiasi sosial dalam masyarakat ?

C. Tujuan Penulisan
Makalah yang kami sajikan bertujuan menambah ilmu terkait dengan
Diferensiasi sosial atau kemajemukan sosial, sehingga diharapkan
pembaca dapat:
1. Mengetahui definisi diferensiasi sosial.
2. Mengetahui bentuk-bentuk diferensiasi sosial.
3. Mengetahui pengaruh diferensiasi sosial dalam masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

4
A. Definisi Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara


horisontal berdasarkan ciri-ciri tertentu. Perbedaan-perbedaan itu
tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat/vertikal seperti
halnya pada tingkatan dalam lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi,
lapisan menengah dan lapisan rendah. Pengelompokan horisontal yang
didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klen dan agama
disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan
perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas
sosial. (Setiadi, M. Elly dan Kolip,Usman. 2011)
Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada banyak
sekali perbedaan-perbedaan yang kita jumpai. Diferensiasi adalah
klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.
Pengertian sama disini menunjukkan pada penggolongan atau
klasifikasi masyarakat secara horisontal, mendatar, atau sejajar.
Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang
lebih tinggi daripada golongan lainnya. Pengelompokan horisontal
yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (sukubangsa),
klan, agama, profesi, jenis kelamin, asal daerah dan partai
politik. Pada intinya hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu
tidak terdapat tingkatan- tingkatan, namun yang membedakan satu
individu dengan individu yang lainnya adalah sesuatu yang biasanya
telah ia bawa sejak lahir. contohnya saja, suku sunda dan suku batak
memiliki kelebihan masing-masing. jadi seseorang tidak bisa
menganggap suku bangsanya lebih baik, karena itu akan menimbulkan
etnosentrisme dalam masyarakat. Diferensiasi merupakan perbedaan
yang dapat kita lihat dan kita rasakan dalam masyarakat, bukan untuk

5
menjadikan kita berbeda tingkat sosialnya seperti yang terjadi di
Afrika Selatan. (Setiadi, M. Elly dan Kolip,Usman. 2011)
Diferensiasi sosial dalam masyarakat ditimbulkan oleh adanya ciri-ciri tertentu,
yaitu ciri-ciri fisik, sosial, dan budaya.
a. Ciri fisik berkaitan erat dengan apa yang dinamakan ras, yaitu penggolongan
manusia atas dasar persamaan ciri-ciri fisik yang tampak dari luar, seperti warna dan
bentuk rambut, warna dan bentuk mata, warna kulit, tinggi badan, jenis kelamin dan
seterusnya.
b. Ciri sosial berkaitan dengan fungsi para warga masyarakat dalam kehidupan sosial.
Dalam masyarakat setiap orang melakukan fungsi atau tugas untuk kepentingan
dirinya sendiri dan masyarakatnya. Aneka macam fungsi dan tugas ini berkaitan
dengan pekerjaan dan profesi para warga masyarakat, termasuk mata pencaharian dan
okupasi.
c. Ciri budaya. Dalam ciri budaya, orang cenderung membedakan antara masyarakat
satu dan masyarakat yang lain, bangsa yang satu dengan bangsa yang lain, suku
bangsa yang satu dan suku bangsa yang lain atas dasarperbedaan kebudayaan.

B. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial

Berbagai bentuk differensiasi sosial dalam masyarakat berdasarkan perbedaan


Ras,Agama,Jenis kelamin,Profesi,Klan,dan Suku bangsa. Pada intinya hal-hal yang
terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat tingkatan-tingkatan, namun yang
membedakan satu individu dengan individu yang lainnya adalah sesuatu yang
biasanya telah ia bawa sejak lahir.
Bentuk bentuk differensiasi Sosial dalam masyarakat membentuk criteria sebagai
berikut :
1.      Diferensi ras (racial differentiaton)
Diferensi ras merupakan pengelompokan yang bersifat jasmaniah yang
berdasarkan pada ciri ciri fisik seperti warna kulit , warna rambut, serta bentuk

6
bentuk bagian wajah. Definisi mengenai ras dikemukakan oleh beberapa ahli
sebagai berikut.
a.      Koentjaningrat
Menurutnya, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan berbagai ciri 
tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar.
b.      Michael Banton
Ia berpandangan bahwa ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik
dijadikan dasar untuk menetapkan peran yang berbeda beda.
c.       Grosse
Ia berpendapat bahwa ras adalah golongan manusia yang merupakan satu
kesatuan karna memiliki kesamaan sifat jasmani dan rohani yang
diturunkan/diwariskan,sehingga dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lalu.
( Rohman, Taufiq : 10 )

Maka, secara garis besar definisi ras adalah suatu kelompok manusia yang berasal
dari suatu wilayah geografis tertentu dan mempunyai ciri fisik yang identic, sehingga
berbeda dengan kelompok manusia atau ras yang lain.
Secara umum, ciri fisik manusia dikelompokkan menjadi tiga golongan sebagai
berikut.
a ) Ciri Fenotipe
Ciri fenotipe ini terdiri dari dua klasifikasi yaitu ciri kualitatif dan ciri kuantitatif. Ciri
kualitatif antara lain berupa warna rambut, warna rambut, bentuk mata, bentuk
hidung, bentuk dagu, dan bentuk bibir. Ciri kuantitatif yaitu tinggi badan, berat
badan, dan ukuran kepala.
b)     Ciri-Ciri Filogenetik
Ciri-ciri filogenetik yaitu hubungan asal usul ras-ras dan perkembangannya.
c)      Ciri-Ciri Genetik
Ciri-ciri genetik yaitu ciri yang didasarkan pada keturunan darah.
2.      Diferensiasi Etnis atau Suku Bangsa (Tribal Diferentiation)

7
Beberapa definisi suku bangsa menurut para ahli adalah sebagai berikut.
a )    Koentjaraningrat
Menurutnya, suku bangsa sebagai grup suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas akan suatu kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas
tadi sering kali (tetapi tidak selalu) dikuatkan pada kesatuan bahasa.
b )     William Kornblum
Ia menyatakan bahwa kelompok etnis adalah suatu populasi yang memiliki identitas
kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang
secara pasti atau dianggap pasti sama.
c)      Alex Thio
Menurutnya, kelompok etnis adalah sekelompok orang yang saling berbagi warisan
kebudayaan tertentu. Dengan kata lain, etnis berbeda dengan ras karena kelompok
etnis digunakan untuk mengacu suatu kelompok atau kategori sosial yang
perbedaannya terletak pada kriteria kebudayaan bukan biologis.
d)      Bruce J. Cohen
Ia berpandangan bahwa kelompok etnis dibedakan oleh karakteristik budaya yang
dimiliki oleh para anggotanya.
e )       Morris
Ia mendefinisikan etnis sebagai kelompok penduduk dalam masyarakat yang
kebudayaannya berbeda dari kelompok lain. Anggota kelompok ini merasa atau
berpikir harus terikat bersama dalam bentuk ras, kebangsaan, atau budaya.
                                    Dari pengertian tersebut terlihat bahwa etnis berbeda dengan ras.
Pengertian ras lebih di dasarkan pada persamaan ciri-ciri fisik yang di miliki oleh
seorang individu, sedangkan pengertian etnis di dasarkan adanya persamaan
kebudayaan dalam kelompok masyarakat tersebut.( Rohman, Taufiq : 13 )
                                    Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berbeda, namun dengan
banyaknya suku bangsa, terdapat persamaan yang mendasar antara lain:
a)      Kehidupan social yang berdasarkan kekeluargaan
b)      Hukum adat

8
c)      Sistem hak milik tanah
d)      Kekerabatan, adat perkawinan, serta persekutuan bermasyarakat.

3.      Diferensiasi Agama (Religion Differentiation)


Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu system kepercayaan beserta
praktiknya, berkenaan dengan hal-hal yang sacral yang menyatukan pengikutnya
dalam suatu komunitas moral. Diferensiasi agama terwujud dalam kenyataan social
bahwa masyarakat terdiri dari orang-orang yang menganut suatu agama tertentu
termasuk dalam komunitas atau golongan yang disebut dengan umat.
Lima ciri utama agama-agama besar di dunia adalah sebagai berikut:
a)  Mempercayai adanya suatu kekuatan adikodrati.
b)  Adanya doktrin (ajaran) untuk menuju keselamatan.
c) Adanya ketentuan yang mengatur hubungan antarsesama manusia serta antara
manusia dan Tuhan.
d ) Penyampaian ajaran moral dengan menggunakan kisah-kisah yang tertulis dalam
kitab suci.
e )    Diferensiasi batiniah agama, adalah kesadaran religius yang ada di dalam hati
masing-masing individu manusia.
Agama sebagai suatu ajaran, maka di pahami dihayati, diamalkan, dan dijadikan
pedoman hidup oleh para umat/penganutnya. Agama sebagai privacy seseorang
karena agama berkaitan dengan kepekaan emosional. Fanatisme agama yang
berlebihan harus dihindari karena dapat memicu munculnya konflik dalam kehidupan
beragama. Agama dapat juga mengikat rohani di antar warga dari bangsa yang
berbeda, selain menjadi pengikat rohani bagi masyarakat sebuah bangsa. .( Rohman,
Taufiq : 14)

4.      Diferensiasi gender/Jenis Kelamin (Sex Differentiation)


             Gender adalah perbedaan secara budaya antara pria dan wanita yang
dipelajari melalui proses sosialisasi,sedangkan jenis kelamin merupakan ciri fisik

9
yang dibawa sejak lahir dan tidak ditentukan sendiri  oleh individu sesuai
keinginannya.
             Berkaitan dengan gender dan jenis kelamin, para ahli mengemukakan
pandangannya sebagai berikut.
a)     Giddens
Menurutnya,gender merupakan perbedaan psikologis,social,dan budaya antara laki-
laki dan perempuan.
b)     Calhoun
Menurutnya,gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk
secara social dan budaya oleh masyararakat.
c)    William Kornblum
Menurutnya,perbedaan gender adalah cara berperilaku bagi pria dan wanita yang
sudah ditentukan oleh kebudayaan atau kodratnya yang kemudian menjadi bagian
dari kepribadiannya.
             Peran gender adalah pola-pola sikap dan tingkah laku yang diharapkan oleh
masyarakat berdasarkan pada jenis kelamin,dibuat oleh masyarakat,dan diturunkan
dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui agen-agen social seperti
keluarga,kelompok bermain, dan media massa.
              Dilihat secara historis, pria dan wanita dipandang tidak sama dan tidak
setara. Penilaian yang berbeda antara pria dan wanita antara lain disebabkan oleh
asumsi-asumsi sebagai berikut.
a)    Secara biologis, fisik pria relative lebih kuat daripada fisik wanita. Hal tersebut
berkaitan dengan produktivitas secara fisik.
b)   Secara psikologis, membesarkan anak laki-laki dianggap lebih sulit dan berat
daripada membesarkan anak perempuan.
c)    Budaya patriarki, adanya pandangan lama bahwa anak laki-laki merupakan
penerus garis keturunan keluarga.

10
          Asumsi-asumsi tersebut belum tentu benar. Sekarang telah tampak bahwa
wanita sebagai sumber daya ekonomi yang tidak kalah penting dibandingkan dengan
pria.

5.      Diferensiasi Profesi (Profession Differentiation)


      Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada
jenis pekerjaan atau profesinya. Diferensiasi profesi bersifat khusus yang melahirkan
diferensiasi profesi. Hal ini berarti di antara profesi-profesi tersebut tidak ada
perbedaan tinggi rendah atau terhormat tidak terhormat. Perbedaan profesi cenderung
memengaruhi perilaku sosialnya.

6.      Diferensiasi Klan (Clan Differentiation)


      Pengertian klan menurut Koentjaraningrat adalah suatu kelompok kekerabatan
yang terdiri dari semua keturunan dari seorang nenek moyang yang diperhitungkan
melalui garis keturunan sejenis yaitu keturunan warga pria dan wanita.
      Istilah klan disebut juga kerabat, keluarga besar, atau keluarga luas (extended
family). Klan merupakan kesatuan geanologis (kesatuan turunan), religio magis
(kesatuan kepercayaan), dan tradisi (kesatuan adat).
      Beberapa jenis kelompok kekerabatan berdasarkan garis keturunan adalah sebagai
berikut.
a)      Matilineal adalah klan atas dasar garis keturunan ibu.
b)      Patrilineal adalah klan atas dasar garis keturunan ayah.
c)      Bilateral/parental adalah klan atas dasar garis keturunan ayah dan ibu secara
bersama-sama.
7.      Diferensiasi Asal Daerah (Differentiation of Place of Margin)
      Diferensiasi asal daerah merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal
daerah atau tempat tinggal yaitu desa atau kota. Pengelompokannya adalah sebagai
berikut.

11
a)      Masyarakat desa adalah kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal
dari desa.
b)      Masarakat kota adalah kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal
dari kota.
   Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat ditemukan dalam hal prilaku, tutur
kata, cara berpakaian, cara menghias rumah, dan sebagainya.

C .     Pengaruh Diferensiasi Sosial dalam Masyarakat


Diferensiasi social berpengaruh dalam kehidupan mayarakat antara lain
sebagai berikut.
1)      Kemajemukan Sosial
      Kemajemukan social merupakan keberagaaman kelompok dengan karakteristik
yang berbeda-beda meliputi perbedaan ras, suku bangsa, klan, agama, dan lain-lain.
      Kemajemukan social di Indonesia disebabkan oleh factor-faktor berikut.
a)      Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan. Hal tersebut
akan melahirkan berbagai ragam budaya sesuai dengan pulau yang mereka diami.
b)      Indonesia terletak pada jalur pelayaran dunia yaitu antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya amalgamasi dan asimilasi
di antara penduduk asli dan kaum pendatang atau antarkaum pendatang sendiri.
c)      Perbedaan iklim antardaerah menyebabkan perbedaan mata pencaharian
penduduknya.
2)      Heterogenitas
      Heterogenitas merupakan pengelompokan masyarakat perbedaan profesi dan jenis
kelamin. Terdapat dua macam heterogenitas, yaitu sebagai berikut.
a)      Heterogenitas masyarakat berdasarkan profesi/pekerjaan.
b)      Heterogenitas berdasarkan jenis kelamin/gender.
3)      Interseksi

12
Interseksi merupakan proses terjadinya persilangan keanggotaan warga masyarakat
dalam kelompok-kelompok social akibat keterbukaan dalam system diferensiasi
social.
4)      Konsolidasi Sosial
Konsolidasi social merupakan tumpang tindihnya keanggotaan warga
masyarakat karena keterbukaan dalam system diferensiasi social.
5)      Primordialisme merupakan paham atau pandangan yang menunjukkan sikap
berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu seperti
suku bangsa, ras, dan agama.
6)      Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan
menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya.
7)      Politik Aliran (Sektarian)
Politik aliran merupakan keadaan di mana sebuah kelompok atau organisasi tertentu
di kelilingi oleh sejumlah organisasi massa, baik formal maupun informal. .( Rohman,
Taufiq : 27 )
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat dismpulkan sebagai berikut :

a. Definisi diferensiasi social adalah pembedaan individu atau kelompok dalam


masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarki).

b.      Bentuk-bentuk diferensiasi social yaitu:


      Diferensiasi ras (racial differentiation)
      Diferensiasi etnis atau suku bangsa (tribal differentiation)
      Diferensiasi agama (religion differentiation)

13
      Diferensiasi gender/jenis kelamin (sex differentiation)
      Diferensiasi profesi (profession differentiation)
      Diferensiasi klan (clan differentiation)
      Diferensiasi asal daerah (differentiation of place of margin)
c.    Pengaruh diferensiasi social dalam masyarakat antara lain:
-       Kemajemukan social                             -    Primordialisme
-       Heterogenitas                                        -    Etnosentrisme
-       Interseksi                                               -    Politik aliran (sectarian)
-       Konsolidasi sosial

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2010. Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial.


Universitas

Pendidikan Indonesia.

Setiadi, M. Elly dan Kolip,Usman. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta


: Kencana.

Rohman, Taufiq dkk. Sosiologi 2. Yudhistira.

http://wirawanwidi.blogspot.co.id/2010/12/makalah-diferensiasi-
sosial.html

https://himaexa.blogspot.co.id/2015/11/makalah-sosiologi_21.html

14
15

Anda mungkin juga menyukai