INDONESIA
O
L
E
H
KELAS X IBB
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. LatarBelakang..................................................................................................1
B. RumusanMasalah............................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
Kesimpulan............................................................................................................12
Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
3. Bagaimana pengaruh diferensiasi sosial dalam masyarakat ?
C. Tujuan Penulisan
Makalah yang kami sajikan bertujuan menambah ilmu terkait dengan
Diferensiasi sosial atau kemajemukan sosial, sehingga diharapkan
pembaca dapat:
1. Mengetahui definisi diferensiasi sosial.
2. Mengetahui bentuk-bentuk diferensiasi sosial.
3. Mengetahui pengaruh diferensiasi sosial dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Definisi Diferensiasi Sosial
5
menjadikan kita berbeda tingkat sosialnya seperti yang terjadi di
Afrika Selatan. (Setiadi, M. Elly dan Kolip,Usman. 2011)
Diferensiasi sosial dalam masyarakat ditimbulkan oleh adanya ciri-ciri tertentu,
yaitu ciri-ciri fisik, sosial, dan budaya.
a. Ciri fisik berkaitan erat dengan apa yang dinamakan ras, yaitu penggolongan
manusia atas dasar persamaan ciri-ciri fisik yang tampak dari luar, seperti warna dan
bentuk rambut, warna dan bentuk mata, warna kulit, tinggi badan, jenis kelamin dan
seterusnya.
b. Ciri sosial berkaitan dengan fungsi para warga masyarakat dalam kehidupan sosial.
Dalam masyarakat setiap orang melakukan fungsi atau tugas untuk kepentingan
dirinya sendiri dan masyarakatnya. Aneka macam fungsi dan tugas ini berkaitan
dengan pekerjaan dan profesi para warga masyarakat, termasuk mata pencaharian dan
okupasi.
c. Ciri budaya. Dalam ciri budaya, orang cenderung membedakan antara masyarakat
satu dan masyarakat yang lain, bangsa yang satu dengan bangsa yang lain, suku
bangsa yang satu dan suku bangsa yang lain atas dasarperbedaan kebudayaan.
6
bentuk bagian wajah. Definisi mengenai ras dikemukakan oleh beberapa ahli
sebagai berikut.
a. Koentjaningrat
Menurutnya, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan berbagai ciri
tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar.
b. Michael Banton
Ia berpandangan bahwa ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik
dijadikan dasar untuk menetapkan peran yang berbeda beda.
c. Grosse
Ia berpendapat bahwa ras adalah golongan manusia yang merupakan satu
kesatuan karna memiliki kesamaan sifat jasmani dan rohani yang
diturunkan/diwariskan,sehingga dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lalu.
( Rohman, Taufiq : 10 )
Maka, secara garis besar definisi ras adalah suatu kelompok manusia yang berasal
dari suatu wilayah geografis tertentu dan mempunyai ciri fisik yang identic, sehingga
berbeda dengan kelompok manusia atau ras yang lain.
Secara umum, ciri fisik manusia dikelompokkan menjadi tiga golongan sebagai
berikut.
a ) Ciri Fenotipe
Ciri fenotipe ini terdiri dari dua klasifikasi yaitu ciri kualitatif dan ciri kuantitatif. Ciri
kualitatif antara lain berupa warna rambut, warna rambut, bentuk mata, bentuk
hidung, bentuk dagu, dan bentuk bibir. Ciri kuantitatif yaitu tinggi badan, berat
badan, dan ukuran kepala.
b) Ciri-Ciri Filogenetik
Ciri-ciri filogenetik yaitu hubungan asal usul ras-ras dan perkembangannya.
c) Ciri-Ciri Genetik
Ciri-ciri genetik yaitu ciri yang didasarkan pada keturunan darah.
2. Diferensiasi Etnis atau Suku Bangsa (Tribal Diferentiation)
7
Beberapa definisi suku bangsa menurut para ahli adalah sebagai berikut.
a ) Koentjaraningrat
Menurutnya, suku bangsa sebagai grup suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas akan suatu kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas
tadi sering kali (tetapi tidak selalu) dikuatkan pada kesatuan bahasa.
b ) William Kornblum
Ia menyatakan bahwa kelompok etnis adalah suatu populasi yang memiliki identitas
kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang
secara pasti atau dianggap pasti sama.
c) Alex Thio
Menurutnya, kelompok etnis adalah sekelompok orang yang saling berbagi warisan
kebudayaan tertentu. Dengan kata lain, etnis berbeda dengan ras karena kelompok
etnis digunakan untuk mengacu suatu kelompok atau kategori sosial yang
perbedaannya terletak pada kriteria kebudayaan bukan biologis.
d) Bruce J. Cohen
Ia berpandangan bahwa kelompok etnis dibedakan oleh karakteristik budaya yang
dimiliki oleh para anggotanya.
e ) Morris
Ia mendefinisikan etnis sebagai kelompok penduduk dalam masyarakat yang
kebudayaannya berbeda dari kelompok lain. Anggota kelompok ini merasa atau
berpikir harus terikat bersama dalam bentuk ras, kebangsaan, atau budaya.
Dari pengertian tersebut terlihat bahwa etnis berbeda dengan ras.
Pengertian ras lebih di dasarkan pada persamaan ciri-ciri fisik yang di miliki oleh
seorang individu, sedangkan pengertian etnis di dasarkan adanya persamaan
kebudayaan dalam kelompok masyarakat tersebut.( Rohman, Taufiq : 13 )
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berbeda, namun dengan
banyaknya suku bangsa, terdapat persamaan yang mendasar antara lain:
a) Kehidupan social yang berdasarkan kekeluargaan
b) Hukum adat
8
c) Sistem hak milik tanah
d) Kekerabatan, adat perkawinan, serta persekutuan bermasyarakat.
9
yang dibawa sejak lahir dan tidak ditentukan sendiri oleh individu sesuai
keinginannya.
Berkaitan dengan gender dan jenis kelamin, para ahli mengemukakan
pandangannya sebagai berikut.
a) Giddens
Menurutnya,gender merupakan perbedaan psikologis,social,dan budaya antara laki-
laki dan perempuan.
b) Calhoun
Menurutnya,gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk
secara social dan budaya oleh masyararakat.
c) William Kornblum
Menurutnya,perbedaan gender adalah cara berperilaku bagi pria dan wanita yang
sudah ditentukan oleh kebudayaan atau kodratnya yang kemudian menjadi bagian
dari kepribadiannya.
Peran gender adalah pola-pola sikap dan tingkah laku yang diharapkan oleh
masyarakat berdasarkan pada jenis kelamin,dibuat oleh masyarakat,dan diturunkan
dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui agen-agen social seperti
keluarga,kelompok bermain, dan media massa.
Dilihat secara historis, pria dan wanita dipandang tidak sama dan tidak
setara. Penilaian yang berbeda antara pria dan wanita antara lain disebabkan oleh
asumsi-asumsi sebagai berikut.
a) Secara biologis, fisik pria relative lebih kuat daripada fisik wanita. Hal tersebut
berkaitan dengan produktivitas secara fisik.
b) Secara psikologis, membesarkan anak laki-laki dianggap lebih sulit dan berat
daripada membesarkan anak perempuan.
c) Budaya patriarki, adanya pandangan lama bahwa anak laki-laki merupakan
penerus garis keturunan keluarga.
10
Asumsi-asumsi tersebut belum tentu benar. Sekarang telah tampak bahwa
wanita sebagai sumber daya ekonomi yang tidak kalah penting dibandingkan dengan
pria.
11
a) Masyarakat desa adalah kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal
dari desa.
b) Masarakat kota adalah kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal
dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat ditemukan dalam hal prilaku, tutur
kata, cara berpakaian, cara menghias rumah, dan sebagainya.
12
Interseksi merupakan proses terjadinya persilangan keanggotaan warga masyarakat
dalam kelompok-kelompok social akibat keterbukaan dalam system diferensiasi
social.
4) Konsolidasi Sosial
Konsolidasi social merupakan tumpang tindihnya keanggotaan warga
masyarakat karena keterbukaan dalam system diferensiasi social.
5) Primordialisme merupakan paham atau pandangan yang menunjukkan sikap
berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu seperti
suku bangsa, ras, dan agama.
6) Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan
menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya.
7) Politik Aliran (Sektarian)
Politik aliran merupakan keadaan di mana sebuah kelompok atau organisasi tertentu
di kelilingi oleh sejumlah organisasi massa, baik formal maupun informal. .( Rohman,
Taufiq : 27 )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Diferensiasi gender/jenis kelamin (sex differentiation)
Diferensiasi profesi (profession differentiation)
Diferensiasi klan (clan differentiation)
Diferensiasi asal daerah (differentiation of place of margin)
c. Pengaruh diferensiasi social dalam masyarakat antara lain:
- Kemajemukan social - Primordialisme
- Heterogenitas - Etnosentrisme
- Interseksi - Politik aliran (sectarian)
- Konsolidasi sosial
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Indonesia.
http://wirawanwidi.blogspot.co.id/2010/12/makalah-diferensiasi-
sosial.html
https://himaexa.blogspot.co.id/2015/11/makalah-sosiologi_21.html
14
15