Anda di halaman 1dari 1

Reactive crystallisation process for magnesium recovery from concentrated brines

Brine/ air asin dari hasil pembuangan pabrik desalinasi memiliki dampak lingkungan yang parah,
akan tetapi brine/air asin juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan garam dengan
konsentrat yang tinggi.
 Konsentrasi magnesium dapat mencapai nilai 30 – 40 kg/m3 air garam (20 – 30 kali lipat
dari air laut biasa).
 Eksperimen dilakukan dalam semi-batch dan crystallizer 5 liter kontinu dengan proses
presipitasi reaktif.
 NaOH berfungsi dalam pembentukan gumpalan globular produknya.
 Pada suhu sekitar 60 oC, cenderung membentuk kristal yang kecil, sedangkan perlakuan
suhu di bawah 60 oC menyebabkan partikel tunggal yang lebih besar.
 Kelemahan Reactive crystallisation process adalah pembentukan kristal yang sangat kecil
yang mengarah pada pembentukan serpihan partikel.

2.1 Test-rig and procedures for semi-batch experiments


1. Saat t = 0 injeksi larutan NaOH dengan larutan garam/brine yang dimasukkan
dalam reactor
2. Digunakan 3 impeller (Turbin Rushton, marine propeller, dan 45° pitched 4-
blades impeller.
3. pH larutan dipantau selama proses presipitasi (biasanya pH = 9 – 10).
4. Peningkatan pH akhir hingga menjadi 13 – 14 mengindikasi berkurangnya ion
Mg2+ yang menyebabkan peningkatan konsentrasi OH- setelah penambahan
reaktan NaOH.

2.2 Sampling procedures and processing


1. Padatan yang disaring dicuci dua kali dengan 50 ml air suling (untuk
menghilangkan air garam yang terperangkap, yang akhirnya menyebabkan
pengendapan garam terlarut, sehingga mempengaruhi kemurnian produk) dan
akhirnya dikeringkan dalam oven dijaga pada suhu 60 ° C selama 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai